//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bhikkuni Samyutta  (Read 9025 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Bhikkuni Samyutta
« on: 17 July 2008, 09:35:42 AM »
S.N 5.1 : Alavika Sutta

Bhikkuni Alavika

Saat berada di Savatthi, di pagi hari, Alavika seorang Bhikkuni mengenakan Jubah, mengambil Mangkuk Patta nya dan Jubah Luar pergi ke Savatthi untuk pindapatta. Ketika Ia pergi ke Savatthi dan menyelesaikan Pindapattanya dan makannya, ia pergi ke Hutan Para Buta(Grove of the Blind) untuk menghabiskan hari. Memasuki lebih dalam Hutan, ia duduk di bawah pohon dan melaksanakan meditasi.

Lalu , Mara Sang Penggoda, membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror kepada Bhikkuni Alavika, menginginkan ia terjatuh dari kehidupan suci,mendekatinya dan berkata dalam syair ini :
"Tidak ada yang bisa menghindari dari dunia ini,tidak ada jalan keluar,
Jadi untuk apakah anda hidup menyendiri?
Menikmati kebahagiaan sensual.
Jangan sampai menyesal di kemudian hari."

Lalu, Pemikiran ini muncul pada Bhikkuni Alavika "Siapakah yang menyatakan syair ini? Apakah ia seorang manusia atau bukan manusia?, Lalu Ia teringat : Mara, Sang Penggoda yang membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror, yang menginginkan saya terjatuh dari kehidupan suci"

Setelah Ia mengerti bahwa itu adalah Mara, Sang Penggoda, Alavika membalas dengan syair berikut:
"Ada sebuah jalan keluar dari dunia ini,
yang terasah oleh saya melalui ketajaman
sesuatu yang oleh kamu Mara, tidak akan tahu.
Kesenangan duniawi layaknya pisau dan tombak
Kemelekatan adalah balok tempat pemotongan
Apa yang kamu maksud sebagai kesenangan duniawi
Bukan lagi menjadi kesenangan bagi diri saya"

Lalu, Mara Sang Penggoda, berkata : Bhikkuni Alavika mengetahui keberadaan saya",sedih dan terkalahkan, Mara pun menghilang.

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #1 on: 17 July 2008, 09:49:54 AM »
SN 5. 2 - Soma Sutta

Saat berada di Savatthi, di pagi hari, Soma seorang Bhikkuni mengenakan Jubah, mengambil Mangkuk Patta nya dan Jubah Luar pergi ke Savatthi untuk pindapatta. Ketika Ia pergi ke Savatthi dan menyelesaikan Pindapattanya dan makannya, ia pergi ke Hutan Para Buta(Grove of the Blind) untuk menghabiskan hari. Memasuki lebih dalam Hutan, ia duduk di bawah pohon dan melaksanakan meditasi.

Lalu , Mara Sang Penggoda, membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror kepada Bhikkuni Soma, menginginkan ia terjatuh dari kehidupan suci,mendekatinya dan berkata dalam syair ini :

"Yang bisa dicapai oleh para pertapa dan telah tercapai.
Tempat itu begitu tinggi dan susah untuk diajarkan kepada seorang wanita
Bahkan seorang wanita tidak mungkin akan mencapai pencerahan bahkan 2 jengkal jaripun tidak"

Lalu, Pemikiran ini muncul pada Bhikkuni Soma"Siapakah yang menyatakan syair ini? Apakah ia seorang manusia atau bukan manusia?, Lalu Ia teringat : Mara, Sang Penggoda yang membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror, yang menginginkan saya terjatuh dari kehidupan suci"

Setelah Ia mengerti bahwa itu adalah Mara, Sang Penggoda, Soma membalas dengan syair berikut:
"Apakah perbedaan antara pencapaian seorang wanita ketika pikiran pada akhirnya adalah seimbang,
ketika pengetahuan didapat, melihat dengan jelas dan benar ke dalam Dhamma
Siapapun yang pernah berpikir" Hanyalah seorang pria, hanyalah seorang wanita dan apakah saya itu ada,apakah keakuan itu ada? Adalah makanan yang cocok bagi Mara , Sang Penggoda.

Lalu, Mara Sang Penggoda, berkata : Bhikkuni Soma mengetahui keberadaan saya",sedih dan terkalahkan, Mara pun menghilang.
« Last Edit: 17 July 2008, 09:59:35 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #2 on: 17 July 2008, 09:58:33 AM »
SN 5.3 Gotami Sutta

Saat berada di Savatthi, di pagi hari, Gotami seorang Bhikkuni mengenakan Jubah, mengambil Mangkuk Patta nya dan Jubah Luar pergi ke Savatthi untuk pindapatta. Ketika Ia pergi ke Savatthi dan menyelesaikan Pindapattanya dan makannya, ia pergi ke Hutan Para Buta(Grove of the Blind) untuk menghabiskan hari. Memasuki lebih dalam Hutan, ia duduk di bawah pohon dan melaksanakan meditasi.

Lalu , Mara Sang Penggoda, membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror kepada Bhikkuni Kisa Gotami, menginginkan ia terjatuh dari kehidupan suci,mendekatinya dan berkata dalam syair ini :
"Kenapa,
Dengan putamu yang terbunuh
Kamu duduk sendirian dalam hutan dengan wajah penuh linangan air mata
Sendirian,
Anda memasuki kedalaman hutan
Apakah anda mencari seorang pria?

Lalu, Pemikiran ini muncul pada Bhikkuni Kisa Gotami"Siapakah yang menyatakan syair ini? Apakah ia seorang manusia atau bukan manusia?, Lalu Ia teringat : Mara, Sang Penggoda yang membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror, yang menginginkan saya terjatuh dari kehidupan suci"

Setelah Ia mengerti bahwa itu adalah Mara, Sang Penggoda, Kisa Gotami membalas dengan syair berikut:
"Saya telah melalui masa lampau,
Kematian putraku telah membuat pencarianku berakhir akan pria
Aku tidak bersedih
Aku tidak menangisi
Dan aku tidak takut kepada kamu, temanku
Semua selalu terhancurkan (oleh) Kesenangan Duniawi
Kegelapan muncul dan tercerai
Setelah mengalahkan pasukan musuh kematian,
Aku terbebas dari pemuaian
Disanalah aku berlindung.

Lalu, Mara Sang Penggoda, berkata : Bhikkuni Kisa gotami mengetahui keberadaan saya",sedih dan terkalahkan, Mara pun menghilang.
« Last Edit: 17 July 2008, 10:00:42 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #3 on: 17 July 2008, 10:03:49 AM »
diterjemahkan sendiri atau dari website lain? bagaimana kalau koleksinya dimasukkan ke ruang Tipitaka bagian SN
sorry ... mewakili Pak Boss Sumedho

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #4 on: 17 July 2008, 10:27:45 AM »
Terjemahan sendiri,jadi maaf tata bahasanya masih agak ceplas ceplos....
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #5 on: 17 July 2008, 10:30:02 AM »
untuk tata bahasa nanti bisa minta bantuan member lain untuk editing _/\_

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #6 on: 17 July 2008, 10:50:04 AM »
SM 5.4 Vijaya Sutta

Saat berada di Savatthi, di pagi hari, Vijaya seorang Bhikkuni mengenakan Jubah, mengambil Mangkuk Patta nya dan Jubah Luar pergi ke Savatthi untuk pindapatta. Ketika Ia pergi ke Savatthi dan menyelesaikan Pindapattanya dan makannya, ia pergi ke Hutan Para Buta(Grove of the Blind) untuk menghabiskan hari. Memasuki lebih dalam Hutan, ia duduk di bawah pohon dan melaksanakan meditasi.

Lalu , Mara Sang Penggoda, membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror kepada Bhikkuni Vijaya, menginginkan ia terjatuh dari kehidupan suci,mendekatinya dan berkata dalam syair ini :
"Kamu, seorang wanita yang cantik,
Dan saya,seorang pria yang perkasa
Datanglah,
Mari kita menikmati hiburan"

Lalu, Pemikiran ini muncul pada Bhikkuni Vijaya"Siapakah yang menyatakan syair ini? Apakah ia seorang manusia atau bukan manusia?, Lalu Ia teringat : Mara, Sang Penggoda yang membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror, yang menginginkan saya terjatuh dari kehidupan suci"

Setelah Ia mengerti bahwa itu adalah Mara, Sang Penggoda, Vijaya membalas dengan syair berikut:

"Pemandangan yang indah, Suara,Rasa,Bau, dan segala sensasi yang muncul
Saya tinggalkan itu kepadamu,Mara
Saya tidak lagi memerlukannya,
aku tergeluti oleh kekotoran dan ketidakkekekalan tubuh ini,
Hancur dan musnah, Kemelekatan sensual adalah akarnya
Makhluk yang datang terbentuk dan terhancurkan kembali,
Mereka yang mencari Pencapaian Kedamaian Sejati,
Kegelapan mereka telah dimusnahkan."

Lalu, Mara Sang Penggoda, berkata : Bhikkuni Vijaya mengetahui keberadaan saya",sedih dan terkalahkan, Mara pun menghilang.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #7 on: 17 July 2008, 10:57:35 AM »
SN 5.5 Uppalavanna sutta

Saat berada di Savatthi, di pagi hari, Uppalavanna seorang Bhikkuni mengenakan Jubah, mengambil Mangkuk Patta nya dan Jubah Luar pergi ke Savatthi untuk pindapatta. Ketika Ia pergi ke Savatthi dan menyelesaikan Pindapattanya dan makannya, ia pergi ke Hutan Para Buta(Grove of the Blind) untuk menghabiskan hari. Memasuki lebih dalam Hutan, ia duduk di bawah pohon dan melaksanakan meditasi.

Lalu , Mara Sang Penggoda, membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror kepada Bhikkuni Uppalavanna, menginginkan ia terjatuh dari kehidupan suci,mendekatinya dan berkata dalam syair ini :
"Kamu telah datang kesini, Bhikkuni
Di Pohon Sala Ini
Dengan Bunga yang mekar indah
dan berdiri sendiri dengan kokoh sampai akarnya
Namun tidak dapat menandingin kecantikan kamu
Dalam kebodohan kamu disini,apakah kamu tidak takut akan diperkosa?"

Lalu, Pemikiran ini muncul pada Bhikkuni Uppalavanna"Siapakah yang menyatakan syair ini? Apakah ia seorang manusia atau bukan manusia?, Lalu Ia teringat : Mara, Sang Penggoda yang membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror, yang menginginkan saya terjatuh dari kehidupan suci"

Setelah Ia mengerti bahwa itu adalah Mara, Sang Penggoda, Uppalavanna membalas dengan syair berikut:

"Bahkan ribuan pemerkosa datang menemuiku
Saya tidak akan bergidik sekalipun
Saya tidak merasakan ancaman
Dan saya tidak takut kepadamu,Mara
Walaupun sendirian

Disini,saya telah menghilang(padam)
Saya berada di dekat anda atau berada didepan alis mata anda
Kamu tidak akan melihat saya
Saya telah menguasai pikiran saya
Dan telah mengembangkan dasar kekuatan
aku telah terbebas dari segala macam ikatan
Tidak ada ketakutan olehmu, Kawan"

Lalu, Mara Sang Penggoda, berkata : Bhikkuni Uppalavanna mengetahui keberadaan saya",sedih dan terkalahkan, Mara pun menghilang.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #8 on: 17 July 2008, 11:08:14 AM »
SN 5.6 Cala Sutta

Saat berada di Savatthi, di pagi hari, Cala seorang Bhikkuni mengenakan Jubah, mengambil Mangkuk Patta nya dan Jubah Luar pergi ke Savatthi untuk pindapatta. Ketika Ia pergi ke Savatthi dan menyelesaikan Pindapattanya dan makannya, ia pergi ke Hutan Para Buta(Grove of the Blind) untuk menghabiskan hari. Memasuki lebih dalam Hutan, ia duduk di bawah pohon dan melaksanakan meditasi.

Lalu , Mara Sang Penggoda, membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror kepada Bhikkuni Cala, menginginkan ia terjatuh dari kehidupan suci,mendekatinya dan berkata dalam syair ini :
"Apakah yang tidak kamu terima lagi , Bhikkuni?"

Cala menjawab:" Saya tidak lagi menerima kelahiran, Teman"
Mara :
"Mengapa kamu tidak lagi menerima kelahiran
Orang yang terlahir merasakan kebahagiaan duniawi
Siapakah di dunia ini yang membujuk kamu : Bhikkuni, Jangan terima kelahiran?"

Cala :
Bagi yang terlahir, kematian menunggunya
Bagi yang terlahir ,melihat penderitaan
Menajdi ikatan,cambukan,dan siksaan
Itulah kenapa,aku tidak menerima kelahiran

Yang Sadar telah mengajarkan aku Dhamma
Mengatasi Kelahiran
Untuk meninggalkan semua penderitaan
Ia menetapkan aku dalam Kebenaran
Namun makhluk yang datang terbentuk dan merasa terikat dalam bentuk
Bila ia tidak memutuskan rantai penghentian
Ia akan terlahir kembali



Lalu, Mara Sang Penggoda, berkata : Bhikkuni Cala mengetahui keberadaan saya",sedih dan terkalahkan, Mara pun menghilang
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #9 on: 17 July 2008, 11:20:47 AM »
S.N 5.7 Upacala Sutta

Saat berada di Savatthi, di pagi hari, Upacala seorang Bhikkuni mengenakan Jubah, mengambil Mangkuk Patta nya dan Jubah Luar pergi ke Savatthi untuk pindapatta. Ketika Ia pergi ke Savatthi dan menyelesaikan Pindapattanya dan makannya, ia pergi ke Hutan Para Buta(Grove of the Blind) untuk menghabiskan hari. Memasuki lebih dalam Hutan, ia duduk di bawah pohon dan melaksanakan meditasi.

Lalu , Mara Sang Penggoda, membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror kepada Bhikkuni Upacala, menginginkan ia terjatuh dari kehidupan suci,mendekatinya dan berkata dalam syair ini :
"Dimanakah anda akan muncul lagi?"

"Aku tidak ingin muncul dimana-mana lagi,temanku"

Mara:
"Deva dari Tavatimsa
Dalam Panjangnya Kurun Waktu, Dalam Kepuasan
Yang Meliputi dirinya bahagia dalam Penciptaan
Arahkan pikiran anda kesana dan anda akan menikmati segala kesenangan itu"

Upacala
"Deva dari Tavatimsa
Dalam Panjangnya Kurun Waktu, Dalam Kepuasan
Yang Meliputi dirinya bahagia dalam Penciptaan
aku katakan mereka masih terikat
Terikat dalam kesenangan hawa nafsu
Mereka akan terlahir kembali dan buaian Mara

Dunia ini sedang terbakar
Dunia ini berada dalam liputan api yang berkobar-kobar
Dunia ini berada dalam nyala api
Dunia ini berada dalam amarah

Yang tak terguncangkan, Tak terbakar
Orang-orang tidak terjebak dan terus berputar,tidak akan menghiraukan
Di tempat yang tidak tersentuh oleh Mara
Disanalah hati saya berdiam."


Lalu, Mara Sang Penggoda, berkata : Bhikkuni Upacala mengetahui keberadaan saya",sedih dan terkalahkan, Mara pun menghilang
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #10 on: 17 July 2008, 11:31:41 AM »
S.N 5.8 Sisupacala Sutta

Saat berada di Savatthi, di pagi hari, Sisupacala seorang Bhikkuni mengenakan Jubah, mengambil Mangkuk Patta nya dan Jubah Luar pergi ke Savatthi untuk pindapatta. Ketika Ia pergi ke Savatthi dan menyelesaikan Pindapattanya dan makannya, ia pergi ke Hutan Para Buta(Grove of the Blind) untuk menghabiskan hari. Memasuki lebih dalam Hutan, ia duduk di bawah pohon dan melaksanakan meditasi.

Lalu , Mara Sang Penggoda, membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror kepada Bhikkuni Sisupacala, menginginkan ia terjatuh dari kehidupan suci,mendekatinya dan berkata dalam syair ini :
"Ajaran(Filosofi) siapakah yang kamu terima, Bhikkuni?"

"Aku tidak menerima Ajaran(Filosofi) siapapun,Teman"

Mara :
"Untuk siapakah anda menggunduli rambut anda?
Kamu tampak seperti para pertapa
namun kamu tidak menerima Ajaran(Filosofi) siapapun
Lalu untuk apa kamu bingung berkelana?"

Sisupacala :
Di luar sana, ahli filsafat meletakkan kepercayaan atas pandangan mereka
aku tidak menerima Ajaran mereka
Mereka tidak mahir dalam Dhamma
Namun disana ada Yang Tercerahkan
Yang terlahir dalam Suku Sakya
Seseorang tanpa batasan kedudukan
Mengalahkan semua pasukan Mara
Tidak terkalahkan dimanapun juga
Terbebas, Berdiri sendiri
Yang diberkati dengan Mata yang bisa melihat segalanya
Menempuh akhir kamma
dan tanpa kepemilikan,
Ia terbebas dari belenggu
Dia, Yang Diberkati, adalah Guru saya
Dalam DhammaNya, saya menemukan kebahagiaan

Lalu, Mara Sang Penggoda, berkata : Bhikkuni Sisupacala mengetahui keberadaan saya",sedih dan terkalahkan, Mara pun menghilang
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #11 on: 17 July 2008, 11:39:41 AM »
S.N 5.9 Sela Sutta

Saat berada di Savatthi, di pagi hari, Sela seorang Bhikkuni mengenakan Jubah, mengambil Mangkuk Patta nya dan Jubah Luar pergi ke Savatthi untuk pindapatta. Ketika Ia pergi ke Savatthi dan menyelesaikan Pindapattanya dan makannya, ia pergi ke Hutan Para Buta(Grove of the Blind) untuk menghabiskan hari. Memasuki lebih dalam Hutan, ia duduk di bawah pohon dan melaksanakan meditasi.

Lalu , Mara Sang Penggoda, membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror kepada Bhikkuni Sela, menginginkan ia terjatuh dari kehidupan suci,mendekatinya dan berkata dalam syair ini :
"Oleh siapakah boneka ini tercipta
Dimanakah pencipta boneka ini
Darimana asal boneka ini
Dan dimanakah ia menghilang"

Lalu, Pemikiran ini muncul pada Bhikkuni Sela"Siapakah yang menyatakan syair ini? Apakah ia seorang manusia atau bukan manusia?, Lalu Ia teringat : Mara, Sang Penggoda yang membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror, yang menginginkan saya terjatuh dari kehidupan suci"

Setelah Ia mengerti bahwa itu adalah Mara, Sang Penggoda, Sela membalas dengan syair berikut:

"Boneka ini tidak diciptakan siapapun
dan segala kemalangan bukan dibuat oleh yang lain
Dalam kebangkitan sebab akibat,itulah yang membuat hal itu terjadi
Dengan hancurnya sebab akibat,disanalah ia berakhir
Seperti benih yang tumbuh dari dalam tanah dan di bentuk oleh sari tanah
bersamaan dengan kelembaban
Dalam hal yang sama, kumpulan dan kekayaan dari indra perasa
Dalam hubungan sebab akibat, menimbulkan segala kejadian dan penciptaan
Setelah hancurnya sebab akibat,maka disanalah ia berakhir
"
Lalu, Mara Sang Penggoda, berkata : Bhikkuni Sela mengetahui keberadaan saya",sedih dan terkalahkan, Mara pun menghilang.
Posted on: To
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #12 on: 17 July 2008, 11:49:57 AM »
Sn.5.10 Vajira sutta

Saat berada di Savatthi, di pagi hari, Vajira seorang Bhikkuni mengenakan Jubah, mengambil Mangkuk Patta nya dan Jubah Luar pergi ke Savatthi untuk pindapatta. Ketika Ia pergi ke Savatthi dan menyelesaikan Pindapattanya dan makannya, ia pergi ke Hutan Para Buta(Grove of the Blind) untuk menghabiskan hari. Memasuki lebih dalam Hutan, ia duduk di bawah pohon dan melaksanakan meditasi.

Lalu , Mara Sang Penggoda, membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror kepada Bhikkuni Vajira, menginginkan ia terjatuh dari kehidupan suci,mendekatinya dan berkata dalam syair ini :

"Oleh siapakah ,makluk ini diciptakan
Dimanakah pencipta makhluk hidup ini
Darimanakah awal asal semua makhluk hidup
Dan kemanakah semua makluk hidup ini berakhir?"

Lalu, Pemikiran ini muncul pada Bhikkuni Vajira"Siapakah yang menyatakan syair ini? Apakah ia seorang manusia atau bukan manusia?, Lalu Ia teringat : Mara, Sang Penggoda yang membangkitkan ketakutan,kengerian,dan teror, yang menginginkan saya terjatuh dari kehidupan suci

Setelah Ia mengerti bahwa itu adalah Mara, Sang Penggoda, Vajira membalas dengan syair berikut:

"Apakah anda merujuk pada makhluk yang hidup(AKU) ,Mara?
Apakah anda yang menguasai itu semua?
Ini hanyalah tumpukan dari segala hal
Tidak ada yang saling tindih

Sama seperti rangkaian dari banyak bagian
Katakanlah,kereta kuda
Meskipun disana ada yang terbentuk(kereta kuda), namun apakah yang dinamakan kereta kuda ini.dimanakah bisa dikatakan kereta kuda?

Tidak ada,hanya sakit pemikiran yang didapat
Apa yang tertinggal dan hancur
Tada ada sesuatupun yang disebut Aku,
hanya membawa pada sakit pemikiran
Tidak ada yang berhenti(comment : dari pertanyaan itu),yang ada hanyalah sakit pemikiran.

Lalu, Mara Sang Penggoda, berkata : Bhikkuni Vajira mengetahui keberadaan saya",sedih dan terkalahkan, Mara pun menghilang

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #13 on: 13 November 2009, 07:11:31 PM »
Terjemahan sutta2 di atas sudah sangat membantu kita semua dalam pembelajaran Buddha Dhamma. Namun ada beberapa terjemahan yang menurut hemat saya masih harus direvisi.

Dalam Alavikasutta, kalimat dalam bahasa Pali yang berbunyi "vivekamhā cāvetukāmo" telah diterjemahkan di sini sebagai "Menginginkan ia terjatuh dari kehidupan suci". Kalimat tersbut jika diterjemahkan ke Inggris akan berbunyi "desiring to make (her) falls away from seclusion". Dalam bahasa Indonesia, kira2 bisa diterjemahkan sebgai "menginginkan ia terjatuh dari penyepian". Kata viveka / seclusion juga mengacu pada aktifitas meditasi. Oleh karena itu, kata 'penyepian' jika kurang cocok, bisa diganti dengan kata 'meditasi'.

Di Sutta yang sama, kalimat "Bhuñjassu kāmaratiyo" telah diterjemahkan di sini "menikmati kesenangan sensual". Sebenarnya kata "bhuñjassu" merupakan kalimat perintah. Jadi, saat itu Mara memerintahkan Bhikkhuni Alavika untuk menikmati kesenangan sensual. Oleh karena itu, kalimat yang tepat adalh "Nikmatilah kesenangan sensual".

Kemudian, kalimat "Atthi nissaraṇaṃ loke, paññāya me suphussitaṃ " yang menurut hemat saya bisa diterjemahkan sebagai "Ada jalan keluar dari dunia, yang olehku telah direalisasi dengan baik melalui kebijaksanaan" diterjemahkan di sini sebagai ""Ada sebuah jalan keluar dari dunia ini, yang terasah oleh saya melalui ketajaman". Kata-kata "me suphussitaṃ" secara literal bermakna "well touched by me", namun dalam hal ini "well touched" juga berarti 'perealisasian'.

"khandhāsaṃ adhikuṭṭanā" yang di sini diterjemahkan sebagai "kemelekatan adalah balok tempat pemotongan" akan lebih cocok diterjemahkan sebagai "kelompok-kelompok (khandhāsam) seperti halnya balok tempat pemotongan".

Be happy.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Bhikkuni Samyutta
« Reply #14 on: 13 November 2009, 07:24:41 PM »
utk penyepian sih saya merasa tidak cucok pakai kata 'meditasi' karena seclusion tidak selalu meditasi.

utk kesenangan sensual, nah, kata sensual itu kekna pada umumnya sudah bergeser maknanya lebih ke seksual dibandingan pemuasan indera. ;D
There is no place like 127.0.0.1