Om mau tanya pendapat om lg ni...
Dari tahun ke tahun tingkat kriminalitas semakin tinggi,
sy baru sadar,bahwa kenyataan ini sangat dekat dgn lingkungan sy...
Dulu toko bos hampir dibobol maling pada saat malam hari,dan toko sebelah bosku berhasil dibobol maling,minggu lalu toko yg cuma berjarak -/+ 50meter dr toko bosku di rampok orang pada saat sore hari(jam 6),perampoknya mengunakan senjata api bersama 5orang(kalo ga salah ingat) setelah beraksi kabur mengunakan mobil ..
Sebenarnya dgn kondisi kota tangerang(dekat jakarta) yg lalu lintasnya sangat padat,akan sangat mudah mengejar perampok itu..
*incaran pelaku kejahatan adalah grosir2 sembako dan rokok..
Pertanyaan sy,
sebagai buddhis yg baik,bagaimana menyikapi masalah seperti ini(katakanlah kita sebagai korbannya)
apakah kita harus pasrah?
Apakah kita bijak jika melawan?
Kalau menurut saya, kita perlu mengusahakan sesuatu, jadi bukan "pasrah".
Dilihat dari ceritanya, berarti banyak juga toko yang jadi korban. Mungkin bisa bekerja sama dengan mereka untuk menyewa tenaga keamanan di sana. Biasanya pelaku kejahatan memilih tempat yang "empuk" untuk dijadikan mangsa. Cobalah untuk mengubah kondisi di sana agar kesan "empuk"-nya berubah. Kadang keberadaan seekor anjing (garang) saja bisa mengubah persepsi "empuk" seseorang.
Jika meninggalkan toko, mungkin bisa disarankan agar sebagian barang2 yang paling berharga juga dibawa pulang. Perampok tidak mungkin membawa seisi toko, tetapi hanya mencari yang paling berharga. Jika hasil yang mereka dapatkan kurang "setimpal" dengan risiko yang mereka hadapi, maka mereka cenderung enggan.
Rasanya kalau orang sudah nekat merampok, tidak segan-segan melukai dan membunuh korban, jadi sebisa mungkin, jangan sampai terjadi perlawanan. Saya lebih memilih tindakan pencegahan seperti di atas.
Namun kenyataan memang tidak selalu semanis itu. Kalau memang terpaksa melawan, lawanlah dengan bijak. Kalau golok dapur Vs senjata api, tentu saja tidak bijak. Kalau punya kenalan aparat, mungkin juga bisa minta bantuan jika ada hal-hal yang mencurigakan. (Urusan aparat ini juga harus hati-hati, karena sering kali orang bilang "hilang ayam + lapor polisi = hilang kambing".)