//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Sainto

Pages: [1]
1
Menurut saya gampang utk melihat surga dan neraka, mau membayangkan neraka, bayangkan aja bila kita lahir di somalia, etopia, nigeria dan negara2 gagal lainnya. Dimana kita harus menempuh bahaya setiap hari, desingan peluru, rajau, penuh gerombolan bersenjata walaupun kita sudah tidak punya apapun tetap masih diperas dan dirampok, anak2 di culik dan dipaksa untuk berperang, pembasmian pemerkosaan dan semua kejahatan lainnya mengintai. Kelaparan panjang, penderitaan...kondisi alam yg sulit membuat kita benar benar sulit berbuat baik dan beramal.


Bayangkan juga kita lahir di indonesia, amerika, atau negara terbaik dalam taraf hidup kanada. Dimana kita bisa dgn damai melakukan kegiatan, tidak perlu kelaparan bisa makan apa pun yg kita mau, mudah berbuat beramal dan menanam jasa. inilah surga.


Walaupun tidak seperti ini surga dan neraka, tp ini hanya perumpamaan, semoga kita lebih giat lagi menanam jasa kebaikan jangan sampai lahir di tempat yg sulit apalagi nerakaaaa....

2
Pengalaman Pribadi / Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« on: 15 March 2013, 11:34:07 AM »
Ikut share yah...
Saya lahir di keluarga dengan keluarga ayah beragama kong hu cu dan keluarga ibu kh.....k. Ayah saya selama yg saya tau tidak pernah sembayang atau ke kelenteng, prinsip ayah saya asal menjadi orang baik, tidak jahat, suka membantu sudah cukup, sedangkan ibu saya adalah khatolik taat, setiap minggu dan hari besar akan ke gereja, oleh karenanya ketika kecil saya sering ke gereja dan ikut sekolah  minggu.
Di sekolah saya juga ikut pelajaran agama kr****n dari SD, SMP dan SMA. Malah ketika SMA saya aktif di organisasi Kh.....k sekolah dan mejabat ketua seksi agama Kh.....k waktu kelas 3 SMA.
Sejak awal SMA saya mulai mengenal agama Buddha lewat diskusi dan perbincangan saya dengan seorang sepupu saya yg beragama Buddha.
Segalanya berubah ketika pada tahun akhir saya di SMA saya membaca sebuah buku tulisan Venerable S. Dhammika seorang Bikhu barat kelahiran Australia dgn judul ”Dasar Pandangan agama Buddha”.
Pada bab pertama dijelaskan ttg pandangan dan sabda2 Sang Buddha mengenai alam semesa, Sang Buddha menerangkan ttg asal muasal kehidupan, planet, fenomena alam dan segala sesuatu tentang alam semesta ini. Saat itu saya berpikir, mengapa Sang Buddha mengetahui begitu byk rahasia alam semesta ini padahal pada jaman beliau tidak ada pesawat ulang alik, roket, teleskop, mikroskop dan alat2 canggih yg dimiliki para ilmuwan saat ini utk menguak dan mencari tau rahasia alam semesta. Dari mana beliau tau bahwa alam semesta ini terdapat bintang, matahari dan planet yg tidak terhitung banyaknya? Disaat orang2 zaman itu masih mengira bumi ini datar dan orang akan jatuh jika sudah jalan sampai ke ujungnya, bahkan pengikut2 buddha menggambarkan bentuk galaksi bima sakti kita yg spiral. Sang buddha juga sanggunp menguraikan umur bumi kita yg tidak berbeda jauh dgn perhitungan para ilmuan yg menggunakan alat2 dan metode2 canggih yg belum ada saat itu. Begitu byk kata2 beliau 2500 tahun lampau yg baru dapat dibuktikan saat ini ketika alat2 canggih ditemukan oleh para ilmuwan. Ini benar2 berbeda dgn agama yg selama ini saya kenal yg mana para guru agama saya selalu mengatakan bahwa ilmu pengetahuan dan agama tidak bisa sejalan dan disatukan.  Pada saat itu disadari atau tidak keyakinan saya pada buddhis tumbuh dan tidak tergoyahkan. Saya akan berlindung pada Buddha, Dhamma dan Sangha seumur hidup saya.
Sejak membaca buku itu saya keranjingan membaca buku2 dan literatur buddhis, semakin saya pelajari semakin saya mengerti dan tertarik, saya menemukan bahwa agama sekuno buddhis ternyata sgt modern dan maju berbeda dgn agama2 yg lebih modern tp kuno.
Saya sgt bangga, saya menjadi buddhis bukan karena iman dan dasar asal percaya atau yakin, bukan pula atas paksaan atau anjuran orang lain tp saya menjadi buddhis benar2 karena mempelajarinya dan menelaahnya lewat logika.
Walaupun saya sudah berkeluarga tp asa saya utk secepatnya memutus lingkarangan samsara ini dengan memasuki persamuan sanggha tidak pernah padam, semoga suatu hari nanti keinginan saya ini bisa terwujud.
Kini setiap saya berbuah baik saya selalu menyatakan tekad agar hasil kamma baiknya membuat saya lahir di kehidupan saya yg akan datang bukan dgn karunia lahir sebagai seorang raja, bukan seorang jutawan yg kaya raya, bukan kekuasaan tdk terhingga, bukan wajah rupawan cantik jelita, bukan pula lahir di alam surga tertinggi tapi saya hanya berharap saya selalu lahir di tempat yg  ada ajaran buddha damma dan saya dikaruniai kemampuan utk mengenal, memahami dan melaksanakannya sampai akhirnya menuju nibbana, walaupun untuk itu saya harus lahir dalam keadaan miskin, susah, sengsara, buruk rupa dan cacat saya tetap bersedia, karena saya yakin kebahagiaan yg buddha damma berikan pada saya akan melebihi dan membayar lunas semuanya.
Sadhu  sadhu  sadhu

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata


Pages: [1]