Sumber : Milis Buddhis
2 March 2009
Hati-hati teman seperjuangan umat Buddhist yang tercinta, kita punya oknum pengkhianat seperti durna dalam Bharatayudha atau Judas Iscariot dalam bible.
Si durna ini mengaku-ngaku mewakili generasi muda Buddhist mazhab tertentu, padahal tidak ada satupun generasi muda Buddhist yang mengakui dia. Dan dia sangat menjilat si bekas gub, dia membela habis2 an Buddha bar di tiap forum.
Dia bahkan menyebarkan surat dan telepon ke pers, yang isinya memecah-belah dan mengadu domba umat Buddha, seolah-olah seluruh umat Buddha setuju dengan Buddha bar! Kalau bertemu dia, segera amankan dan bawa ke pihak berwajib..
Disinyalir, investor Buddha bar tertipu oleh si durna, karena dia menjamin bahwa umat Buddha tidak akan keberatan dengan dibukanya Buddha bar di Jakarta, padahal dari Perwakian Umat Buddha Indonesia (Walubi) dan Direktorat Jendral Bimas Agama Buddha telah mengirimkan surat resmi berisi ketidaksetujuan dan penolakan akan pemakaian nama Buddha bar ke management Buddha bar dan pihak berwenang, apalagi dari seluruh umat Buddhist, jelas kita tidak setuju. Namun karena si durna sudah terlanjur berjanji ke investor Buddha bar, dia harus mati2an membela posisinya dengan membela habis2an eksistensi Buddha bar di Menteng.
Dia juga menjadi anggota banyak milis Buddhist, sehingga sewaktu saya memberitahukan undangan Fraksi PDS di DPR, dia juga datang dan menyebarkan selebaran berkop surat Buddhist yang tidak legal, bahkan dengan membawa-bawa nama salah satu pemuka agama Buddha, kepada wartawan, yang isinya membela habis2an keberadaan Buddha bar (BB) di Jakarta (seolah-olah dari generasi muda Buddhist sangat setuju dengan BB).
Tapi tenang saja, Tim Advokasi kita (yang terdiri dari ahli-ahli hukum tangguh & berpengalaman, Pemuka2 agama Buddha yang sah, masyarakat) dari Forum Anti Buddha bar (dengan supporter dari non-Buddhist juga karena banyak yang tidak suka dengan barang haram seperti alcohol,bir, wine,whisky dan prostitusi terselubung di dalam Buddha bar itu), telah siap di hari-hari mendatang dengan strategi yang jitu.
Harap teman2 seperjuangan umat Buddhist membantu dengan doa, samadhi dan kehadirannya di setiap meeting kami. Saya tidak akan memforward di milis jadwalnya, karena si durna jadi mengetahui langkah2 kita, saya akan menyebarkan dengan cara lain.
“Seorang teman adalah kawan seperjalanan. Seorang Ibu adalah teman di rumah. Orang yang mau menolong saat dibutuhkan, adalah teman yang baik dan setia. Akan tetapi, perbuatan baik yang dilakukan oleh diri sendiri, adalah Teman Sejati pada masa yang akan dating” (sabda Guru Agung Buddha dalam Samyuta Nikaya I,37)
Sadhu..Sadhu. .Sadhu…
Mettacittena & Anumodana,