Dua Belas Kriteria Utama dalam Mencari Pasangan Hidup
Setiap orang memiliki kriteria pendamping hidup yang berbeda. Namun, dari sekian banyak kriteria dambaan yang diburu, ada 12 kriteria utama yang umumnya dijadikan panduan dalam mencari pendamping hidup. Kriteria ini berlaku baik baik laki-laki maupun perempuan dan perlu disesuaikan dengan perkembangan saat ini. Keduabelas kriteria tersebut adalah:
1. Seiman dan taat beragama
Memiliki pendamping hidup yang seiman akan memudahkan kita mengarahkan visi dan misi rumah tangga yang sejalan. Pasangan yang sudah seiman pun masih harus diuji dulu ketaatan agamanya. Orang yang taat beragama biasanya akan selalu berusaha berbuat kebaikan bagi sesamanya, serta menjauhi perbuatan-perbuatan buruk. Namun perlu diingat, pengetahuan agama seseorang tidak menjamin orang tersebut taat beragama.
2. Berasal dari keluarga saleh
Perilaku orang tua yang saleh biasanya akan diikuti oleh anak-anak mereka. Sifat-sifat yang baik pun biasanya akan menurun pada perilaku. Pendamping hidup seperti ini bisa mengarahkan keluarganya ke jalan yang benar, dan jauh dari keinginan yang merugikan, apalagi menyengsarakan orang lain.
3. Memiliki semangat juang
Orang yang memiliki semangat juang dalam kehidupan tak akan mudah putus asa. Ia akan menjadi sosok yang tahan banting menghadapi berbagai situasi kehidupan, dan senantiasa bekerja keras demi membahagiakan orang-orang yang dikasihinya. Ia bukan seorang yang hanya ingin mencari kesenangan sendiri dan malas berusaha. Ia memiliki komitmen untuk memperjuangkan hak-haknya serta tidak gampang menyerah.
4. Menghormati orang tua
Siapa yang menghormati orang tua akan dihormati pula oleh anak-anaknya. Sebaliknya, siapa yang bersikap tidak hormat pada orang tuanya bisa jadi akan kurang menghargai pendamping hidupnya pula. Sikap menghormati orang tua dapat dilihat dari perilaku, tutur kata, dan tanggung jawab seseorang terhadap orang tua.
5. Kualitas dirinya sepadan
Kualitas diri di sini lebih difokuskan pada intelektualitas seseorang. Umumnya, tingkat pendidikan dan pengalaman hidup seseorang akan mempengaruhi intelektualitasnya. Jika intelektualitas kita dengan pasangan sepadan, persoalan yang datang bisa dipecahkan bersama secara lebih rasional dan terarah. Intelektualitas seseorang juga mempengaruhi kematangan emosional. Alangkah tidak nyaman memiliki pendamping hidup yang tidak memiliki kematangan berpikir atau kedewasaan bersikap.
6. Bisa diajak berkomunikasi
Memiliki pendamping hidup berarti mempunyai teman untuk berbincang. Seseorang yang bisa dijadikan teman berdiskusi atau tempat curahan hati. Sahabat yang bisa membantu menyelesaikan persoalan, dan memberikan ketenteraman lahir batin. Komunikasi yang terjalin pun harus bersifat dua arah, jangan salah satu lebih banyak bicara sementara pasangannya hanya menjadi pendengar tanpa pernah sempat berbagi perasaan dan pikirannya pula.
7. Berwawasan terbuka (open minded)
Di zaman yang serba berubah dengan cepat ini, seseorang dengan wawasan yang sempit (close minded) hanya akan tertinggal di belakang. Pendamping hidup masa kini haruslah seseorang yang "open minded", alias berwawasan terbuka dan memiliki pandangan luas dalam menyikapi perubahan zaman. Ia juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman, tanpa perlu ikut terseret oleh perubahan-perubahan zaman yang tidak sesuai ajaran agama.
8. Bertanggung jawab terhadap keluarga
Semua laki-laki harus bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan nafkah lahir dan batin, menjadi pemimpin rumah tangga, serta memberikan perlindungan bagi keluarganya. Pantang bagi laki-laki menuntut hak-haknya jika ia belum menunaikan tanggung jawabnya. Sedangkan bagi perempuan, ia bertanggung jawab mengurus keperluan rumah tangganya serta dapat menjaga kehormatan keluarganya.
9.Berbudi pekerti halus dan penyayang
Tak seorang pun menghendaki pendamping hidup yang berperilaku kasar dan kejam. Orang yang berbudi pekerti halus dan penyayang dapat menyelesaikan perselisihan dalam rumah tangga tanpa harus saling menyakiti secara fisik maupun psikis. Tutur katanya senantiasa lemah lembut, dan ia bisa berempati pada perasaan orang lain.
10. Mandiri secara ekonomi dan tidak kikir
Bagi kaum laki-laki, kemandirian secara ekonomi sangat penting, karena ia akan menjadi pemimpin rumah tangga. Bila untuk kebutuhan hidupnya saja ia masih bergantung pada orang lain, bagaimana ia akan bisa memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya? Tapi, bila penghasilannya lebih dari cukup, sebaiknya ia juga tidak bersikap kikir terhadap keluarganya. Bagi kaum perempuan, mandiri secara ekonomi berarti ia harus pandai-pandai mengatur keuangan rumah tangga dan bersikap hemat. Bila terjadi apa-apa dengan pasangannya, ia akan masih dapat memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya.
11. Berpenampilan menarik dan bisa menjaga diri
Cantik dan ganteng itu relatif. Tapi, setiap orang pasti ingin memiliki pendamping hidup yang menarik dalam pandangannya. Namun, perjalanan waktu kelak akan menunjukkan bahwa keindahan fisik saja tidak cukup bila tidak diiringi dengan kecantikan dari dalam (inner beauty). Setiap orang juga harus mampu menjadi kesehatan tubuhnya, menjalani gaya hidup sehat, dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri.
12. Sehat dan subur
Kesehatan dan kesuburan seorang pendamping hidup juga penting sebagai syarat bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan yang sehat. Jika perlu, sebelum memutuskan menikah, setiap orang menjalani tes kesehatan untuk meyakinkan diri agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. Walau menikah berarti siap menghadapi segala konsekuensi yang mungkin terjadi, manusia tetap wajib berusaha. Dalam hal ini, setiap orang harus mampu berpikiran terbuka, tanpa dilandasi rasa curiga atau ketersinggungan, demi kebahagiaan bersama.
By: Winny Gunarti