Salam kenal juga. Btw, spertinya pertanyaannya bisa dipost di bagian diskusi umum. Tapi sy jawab di sini aja deh...
1. Kenapa kita dilahirkan di dunia ini?
Hmm.. sepertinya pertanyaan ini kurang tepat. Seolah-olah ada yang “melahirkan” kita dengan tujuan tertentu. Atau ada yang “menciptakan” kita dengan tujuan tertentu. Dalam Buddhism, tidak seperti itu. Kenyataan saat ini adalah kita lahir sebagai manusia, dan tujuan hidup kita tergantung dari diri kita masing-masing. Mengapa kita (masih) terlahir? Nah kalo ini sih berkaitan dengan Paticcasamuppada. Silahkan browsing detailnya.
2. Saya rasa kita tidak pernah kehilangan jati diri. Tapi kita memang belum menemukan siapa sesungguhnya diri kita. Karena belum mengenal diri sendiri, kita bisa begitu saja terbawa oleh pendapat orang lain. Ada orang yang mengatakan begitu atau begini, lalu kita mulai berpikir begitukah saya atau beginikah saya? Atau, disadari atau tidak, kita terus berusaha menjadi “sosok yang bisa diterima”, bukan hanya diterima oleh orang lain tapi ironisnya, kita berusaha menjadi sosok yang bisa diterima oleh diri sendiri!. Kenapa kita belum mengenal diri kita? Karena kita sendirilah yang tidak mau “melihat” diri sendiri apa adanya. Kita selalu ingin “melihat” dia dalam wujud yang ideal, yang pake topeng, yang bisa diterima.
Akhirnya pada suatu waktu, kebingungan ini semakin memuncak dan timbullah perasaan “kehilangan jati diri” seperti yang anda rasakan sekarang. Saya juga pernah merasakan hal yang sama, dan bahkan sampai sekarang saya terus bertanya, “siapakah saya sesungguhnya?”. Jawabannya adalah saya tidak tau, yang saya tau saya terus berubah. Saya adalah perubahan. Mencoba mencari sosok saya yang mutlak seperti begini atau begitu adalah kesia-siaan. Saya merasa terus berubah dan semoga terus berubah ke arah kebaikan.