Nah, kita ambil contoh Jalan yg diambil J Krishnamurti, apakah Jalan yg ditempuh JK tsb memang tidak mengandung unsur2 JMB-8? Apakah dgn Jalan JK seorang yg masih senang berbual masih bisa mencapai pencerahan? Apakah dgn Jalan JK seorang yg masih sulit berkonsentrasi masih bisa mencapai pencerahan? (dstnya).
KARENA Anda Buddhis, maka Anda membaca JMB-8 di dalam "jalan JK". Karena saya tidak menempuh JMB-8, maka saya tidak membaca JMB-8 di dalam "jalan JK". Itulah perbedaan Anda dan saya.
Juga, Jalan yg telah berhasil mencerahkan Bernadette Roberts, pun masih mengandung JMB-8. BR terjaga moralnya dan melakukan usaha2 konsentrasi benar.
Sama dengan di atas.
Sy pikir jalan apapun yg telah berhasil membawa orang2 ke pencerahan, tidak akan berbeda 'esensi'nya dari JMB-8. Kandungannya sama, hanya berbeda kemasan.
Sama dengan di atas. Itulah yang saya namakan 'mencocok-cocokkan' Kebenaran ke dalam JMB-8, seolah-olah JMB-8 satu-satunya "rumusan Kebenaran" yang valid.
Mohon maaf bila sy masih 'degil' dgn ini, Pak. Karena sy melihat, apa yg di Sabdakan Sang Buddha itu berbeda dgn dogma agama lain. Ambil contoh Agama kr****n yg jelas2 menyatakan hanya melalui Yesus lah orang2 akan terselamatkan. Sedangkan Sang Buddha tidak ada menyatakan Hanya melalui Jalannya orang2 akan mencapai pencerahan, melainkan Jika ada Jalan lain yg Mengandung JMB-8, maka Jalan tsb bisa membawa pencerahan (dan ternyata jalan JK dan BR bisa). Sy pikir, jika JK dan BR berencana untuk merumuskan jalan yg mereka tempuh supaya bisa dipergunakan oleh umat manusia yg lain, hasilnya tidak akan jauh2 beda dgn JMB-8, tetap akan mengandung moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan.
Sudah tentu JMB-8 berbeda dengan ajaran Yesus, berbeda dengan Jalan 'moksha', dll.
Sedangkan apa yang tercantum dalam Mahaparinibbana-sutta itu sudah jelas, tidak perlu diputar-putar: konon di situ SB bilang, "di dalam ajaran yang mengandung JMB-8 ada pembebasan; ajaranku mengandung JMB-8, jadi ada pembebasan. Di dalam ajaran yang tidak mengandung JMB-8 tidak ada pembebasan. Di dalam AJARAN GURU-GURU LAIN tidak terdapat pembebasan." Apa kurang jelas? Mau diputar-balik bagaimana lagi?
Pada dasarnya sikap mental orang yang berkata begitu tidak berbeda dengan orang yang berkata, "Hanya melalui Yesus orang bisa sampai kepada Allah Bapa", atau orang yang berkata, "Islam-lah satu-satunya agama yang diridhoi Allah". -- Itulah sebabnya saya tidak percaya bahwa sisipan tersebut datang dari mulut Sang Buddha. Saya tidak mengritik Sang Buddha, melainkan para penulis Tipitaka, sesudah diturunkan dari mulut ke mulut selama lebih dari tiga ratus tahun (TIGA ABAD) lamanya.
Salam,
hudoyo