//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Aliran Maitreya  (Read 435917 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Aliran Maitreya
« Reply #255 on: 24 April 2008, 10:39:15 PM »
[at] atas
maksudnya begini tuhan adalah penentu takdir, jadi saya penentu takdir saya sendiri, kamu penentu takdir kamu sendiri. gitu lho..
 ;D
ho... begitu yah...
dalam... dalam...
kek koan ajah... ^:)^ ^:)^ ^:)^

:jempol: :jempol: :jempol:

aku adalah tuhanku, kamu adalah tuhanmu
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Aliran Maitreya
« Reply #256 on: 24 April 2008, 10:41:51 PM »
halo kok post gw dihilangin?? halo apa ada yang salah??


* Bro Jhonson, Topic energi di pindahkan ke board diskusi umum .. Silahkan di Link : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2405.0.html
« Last Edit: 24 April 2008, 10:46:03 PM by Felix Thioris »
CMIIW.FMIIW.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Aliran Maitreya
« Reply #257 on: 24 April 2008, 10:42:50 PM »
^dipindahkan ke Diskusi Umum...

ga ada yg salah kok, cuma tempatnya kurang tepat aja di sini.

jadi sekarang diskusinya dilanjutkan disini yah = Energi

* thanks, tesla ... :backtotopic:
« Last Edit: 24 April 2008, 10:52:47 PM by Felix Thioris »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Aliran Maitreya
« Reply #258 on: 24 April 2008, 10:54:46 PM »
Kebenaran sejati, Tuhan Maha Besar dan Hati Nuraniku

Oleh : Y.S Sesepuh Kao San

LALU SIAPAKAH TUHAN ITU?
BAGAIMANAKAH BENTUK PRIBADINYA?

Sesungguhnya tidak ada kata-kata yang mampu melukiskanNya. Tak ada intelek yang mampu menyentuhNya.
Sebab Tuhan, Sang Kebenaran Mutlak, bukanlah unsur materi. Jangan menyamakanNya dengan semua yang ada didunia ini.
Dunia beserta isinya, dalam mata* Tuhan tak lebih hanyalah kumpulan gelembung-gelembung khayal, yang terus mengalami pemunculan dan kemusnahan.
Jauh sebelum dunia ini eksis, sebelum segala bunyi suara dan warna ini ada,
Tuhan telah eksis dengan KesempurnaanNya.
Sebelum semesta jagad raya ini tercipta, alam hanyalah kekosongan yang hampa,

Tiada terang maupun gelap, tiada atas maupun bawah,
Tiada sekarang maupun esok maupun kemarin.
Tiada kata-kata yang bisa melukiskan keadaan Ilahiah itu.
Dan sesungguhnya, kalau mau dipaksakan, maka itulah dasar fisikNya yang tiada tara.
Sebuah kondisi diluar ada dan tiada, diluar hidup dan mati,
Bukan eksis maupun non eksis.
Begitu gaib dan misteri, dalam kekosongan yang mutlak itu Dia eksis*(ada dengan sendiri)
Bebas leluasa tanpa ketergantungan apapun.
Dia eksis dalam kesempurnaanNya yang tiada tandingan.
Dialah Sang Tiada Tara yang Mutlak!
Dia tak memerlukan nama, tidak memerlukan badan fisik,
Pengetahuan, kedudukan dan kuasa.
Sebab Dia sendiri adalah sebuah Nama Abadi.
Dia tidak memerlukan kuasa
Sebab Dirinya sendiri adalah Sang Kuasa yang Tiada tara.
Namun semua yang kujelaskan ini hanyalah kata-kata kosong yang tak mungkin menyentuhNya!

Beberapa kalimat mengambil dari ajaran Tao(Tao Tek Ching), sebenarnya kalimatnya bukan Tuhan tapi Tao.




DIMANAKAH KEBENARAN HIDUP ITU?

Kebenaran hidup itu ada dimana-mana.
Tiada tempat yang tidak memilikinya. Namun yang terpenting adalah menyadari bahwa kebenaran hidup itu ada disini dan sekarang juga, yaitu ada dalam diriku dengan kespontanan momen ini juga. Seperti yang telah disinggung diatas.
Tuhanlah yang menjadi sumber dan eksistensi. Tuhanlah yang menciptakan langit, bumi, laksa makhluk dan benda, semuanya memiliki percikan* Roh Tuhan yang abadi itu.

Yang di bold konsep Hinduisme


Dan kini yang perlu disadari adalah percikan* Roh Agung itu ada dalam diri kita masing-masing.
Setiap manusia, tidak peduli siapapun dia, secara kodrati, memilliki hati nurani.
Disela-sela perasaan,pikiran, niat dan keinginan, berdirilah Sang Hati(Dzat) yang sempurna.

Konsep adanya Atta



Sama halnya dengan tubuh manusia yang secara kodrati akan menolak segala macam penyakit. Begitu ada penularan, jasmani kita secara alamiah akan merasa sakit.
Tidak ada jasmani yang justru merasa enak ketika sakit atau merasa sakit ketika lagi sehat.
Memang boleh jadi, seorang yang sudah lama bergelut dengan penyakit, akhirnya tak tahu lagi bagaimana rasa dari sebuah tubuh yang sehat.
Sekalipun demikian bukan berarti kodrat tubuh kita yang asaliah telah berubah.
Hati Nurani ini adalah yang termulian sebab Ia merupakan bagian dari Roh(Dzat) Tuhan yang abadi. Tiada suatu apapun didalam alam semesta ini yang dapat menyamainya.

Dalam Taoisme alam semesta adalah juga  Tao, jadi tidak mungkin ada perbandingan ini dan itu, karena Tao adalah kesatuan itu sendiri yg gemilang.


Semua Dharma dan perintah Tuhan dapat dilaksanakan semata karena adanya kesadaran Hati Nurani, percikan Dzat Tuhan dalam diri, adalah yang teragung dan termulia.

Lagi2 konsep Hinduisme



Hati Nurani, percikan Roh Tuhan ini, ini sebuah sutra sejati. Sutra yang hidup.
Kitab suci yang bernafas. Sekalipun tidak berwujud tinta dan kertas, namun inilah sutra sejati yang tak pernah habis dibaca.
Lihatlah para Buddha dan Nabi Besar sepanjang masa. Semuanya hidup dan berpijak pada Hati Nurani, percikan Roh Tuhan dalam diri mereka.

Ada kata para Buddha....., dan ada kata "Semuanya hidup pada Hati Nurani, percikan Roh Tuhan dalam diri mereka".  Ingat Buddha menolak atta dan tidak ada percikan2 Roh ini dan itu. Buddha mencapai dengan sendirinya bukan dari Zat satu memercik ke Buddha lalu menjadi Buddha. Masih dalam konsep hinduisme


Para nabi dan Buddha senantiasa menyadari hati nurani mereka. Hubungan antara hati nurani dengan Tuhan itu sama dengan buih-buih air dengan samudera luas,

Konsep hinduisme yg dibold yg dianut kuat oleh para brahmana dan Sanyasi(sekte pertapa dari pendirinya Sankharcariya)


Message: ajaran gado2, mari kita lebih kritis lagi, jadi jalan pembebasan yg benar yg mana?? penjelasan ttg Tuhan menjadi kabur, ada personifikasi Roh, disatu sisi memakai konsep tuhan ala Tao yg jelas abstrak. Dan bawa2 Buddha yg jelas menolak atta. Makanya yg dari Tao complain, dan yg dari Buddhism juga complain.Kalau bicara hati nurani, bagaimana mungkin dengan hati bisa memahami Dhamma,dengan pandangan yg saling kontradiksi. Silakan direnungkan _/\_
« Last Edit: 24 April 2008, 10:59:04 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Aliran Maitreya
« Reply #259 on: 24 April 2008, 11:18:00 PM »
BOND...

I LOVE YOU...~~

kayakne aye harus ganti I LOVE BOND!..

BRAVO!!

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Aliran Maitreya
« Reply #260 on: 25 April 2008, 08:12:11 AM »
Sebab Tuhan, Sang Kebenaran Mutlak, bukanlah unsur materi. Jangan menyamakanNya dengan semua yang ada didunia ini.
Dunia beserta isinya, dalam mata* Tuhan tak lebih hanyalah kumpulan gelembung-gelembung khayal, yang terus mengalami pemunculan dan kemusnahan.


Jadi inget main Final Fantasy X dimana kotanya adalah gelembung-gelembung khayal yang diciptakan oleh Guardian Forcenya Bahamut dkk....

rasanya ga mungkin deh, soale kita ga pernah masuk dalam partai2 politik, untuk membina diri aja udah susah apa harus ditambah buat pikirin masalah politik? gini untuk mewujudkan "dunia yang indah" adalah merubah hati manusia yang sekarang ini bisa dianggap amoral menjadi baik, jadi kita punya satu kewajiban untuk menuntun manusia ke hati nurani nya

ah masa Yong,gw pernah ikut penataran ketika waktu itu dekat-dekat dengan pemilu....Petingginya menyerukan untuk mencoblos Partai X karena dalam Partai banyak org Aliran Maitreyanya biar nanti kalo menang bisa terbentuk bumi suci Maitreya katanya itu lho katanya dokter Sumantri.

saya adalah tuhan... kamu adalah tuhan...

iya karena saya adalah tuhan maka semua diluar saya adalah hantu....setan......kalau mau berbicara soal Tuhan maka kita akan menemukan Tuhan itu plin plan,kalo ga mau manusia ayng dia ciptakan terjebak dalam dosa harusnya jangan menciptakan yang aneh-aneh.
Pernah terpikir ada Tuhan ada Iblis ini menunjukkan bahwa konsep ke Tuhanan masih memiliki dualisme,dan Tuhan sendiri masih dalam kendali Niyama.kalo ingin menjelaskan dia adalah Satu yang tidak bisa diganggu gugat maka pribadi dia juga tidak Sempurna, karena lihatlah semua ciptaannya tidak pernah sempurna.

Manusia karena tidak bisa berdiri sendiri maka dia sering mencari kambing hitam dan siapakah kambing hitam itu,makhluk antah berantah bernama Tuhan. sehingga dari awal, Buddha mengajarkan untuk tidak bersandar pada makhluk tidak jelas,karena manusia menentukan arah jalannya...kamu bisa melihat banyaknya org terjebak dalam konsep Ke Tuhanan dari dulu,seperti tuhan menciptakan bumi seperti piring,namun ketika teknologi berkembang,bumi berbentuk bulat.

Tuhan menjadi sebuah kata monopoli yang tidak bisa dipertanyakan ,tidak bisa dijawab dengan kata-kata manusia,inilah bebalnya batin.gw daripada percaya ini itu mending gw main game RPG aja,lengkap semua mau Tuhan ini Tuhan itu,habis main ya sudah....toh semua itu adalah pemikiran manusia yang bercabang dan berfantasi ria.
« Last Edit: 25 April 2008, 08:19:05 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Aliran Maitreya
« Reply #261 on: 25 April 2008, 08:33:42 AM »
quote dari tetangga....kenapa mereka mengutamakan penyesalan dan pengampunan dosa,ternyata mereka meng-quote pernyataan Avatamsaka Sutra

kami bersyukur dan berterima kasih kepada SEMUA BUDDHA, kami mengucapkan janji pertobatan dn menyesali kesalahan kepada SEMUA BUDDHA, kami memohon untuk selalu berada di jalan dharma kepada SEMUA BUDDHA. pertobatan dan penyesalan ini terdapat pada Sutra Avatamsaka, bab tentang Ikrar Samanthabhadra.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Aliran Maitreya
« Reply #262 on: 25 April 2008, 08:36:19 AM »
Untuk semua, kalo boleh saya pesan, tidak perlu menjelek-jelekkan aliran Maetreya. Kita sudah tahu bahwa ajaran mereka bukanlah ajaran Buddha, hanya kebetulan ada 'kesamaan' nama dalam kitab-kitabnya. Seperti saudara Nasrani dan Muslim juga begitu. Ajaran mereka saling berbeda, tetapi ada, bahkan banyak sekali 'tokoh' dalam kitab yang sama. Beberapa oknum memang saling menjelekkan, tetapi banyak dari mereka yang bisa hidup rukun.

Selama aliran Maetreya ini tidak memusuhi ataupun menyulitkan kita, ada baiknya kita belajar hidup dalam perbedaan. Kalo kalian terus menerus menghina, orang akan melihat Buddhisme sebagai aliran yang 'menindas aliran orang lain'. Tugas umat Buddha adalah mengurusi diri sendiri sebagai yang utama. Kemudian, untuk orang yang salah pengertian antara Buddhisme & Maetreya, diberikan pengetahuan, tanpa perlu menjelekkan; seperti masih banyak orang salah kaprah antara tradisi Tiong Hoa dengan Buddhisme.

Semua agama juga pasti meng-klaim bahwa agamanya paling benar, kitabnya paling asli. Kalau memang kalian percaya pada Dhamma, tidak perlu khawatir dengan bermunculannya aliran yang menggunakan nama 'buddha'. Buddha Gotama sudah pernah bilang bahwa nanti banyak ajaran yang menggunakan nama Dhamma, namun tidak mengajarkan Dhamma yang diajarkan olehnya. Juga dikatakan memang sesuai hukum perubahan, dhamma pun akan lenyap. Keadaan ini sudah sesuai dengan ramalan Buddha. Tugas kita bukanlah mempertahankan 'kemurnian' sehebat-hebatnya dengan mengeluarkan 'fatwa' sesat dan tidak sesat. Jalankanlah Dhamma sebaik-baiknya sehingga orang yang tidak mengenal dhamma tertarik untuk belajar Dhamma.

 _/\_



Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Aliran Maitreya
« Reply #263 on: 25 April 2008, 08:41:29 AM »
sebeanrnya kesalahan apa yang telah diperbuat kepada Buddha? apakah menjiplak Dhamma Sang Buddha,memutarbalikkan Kebenaran,menambal sulam dengan memasukkan konsep agama tetangga....

Saya kasih ilustrasi dari agama Elsolyana.....gw berbuat salah kepada saudara saya,kenapa saya harus minta maaf kepada Elsol meminta pengampunannya? lebih logis saya minta maaf pada saudara saya bukan kecuali saya berbuat salah mencopet dari El sol.
Kamma adalah tanggungan pribadi....kalo kamu merasa bersalah menyesali kesalahan kepada Buddha yah udah jangan mengulangi lagi dengan menambah kosnep Dhamma yang bukan-bukan.

Saya ga marah karena awalnya kalian sudah punya konsep sendiri,yang membuat saya merasa tersinggung adalah Dhamma Buddha yang sebetulnya kalian tidak pernah paham namun kalian mengquote sesuka hati dan malah merajalela.
Saya akan acungkan jempol kalo kalian berani menyatakan ajaran kalian berdiri yaitu adanya Lao Mu,2 Guru Suci Se Cun dan Se Mu,sudah cukup ga masukin elemen Buddhist yaitu Maitreya,Kwan Im dan elemen Tao yaitu Kwan Kong ,elemen Karesten dan Muslim yaitu Yes Us dan Nabi. cukup ajaran murni I Kuan Tao tanpa campur aduk tapi saya bingung ajaran murninya apa.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Aliran Maitreya
« Reply #264 on: 25 April 2008, 08:45:22 AM »
Bener-bener deh  ;D
Berulang-ulang sampai bosen :whistle:

Hayu-hayu praktek-praktek...
« Last Edit: 25 April 2008, 08:47:46 AM by karuna_murti »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Aliran Maitreya
« Reply #265 on: 25 April 2008, 08:48:31 AM »
ntuk semua, kalo boleh saya pesan, tidak perlu menjelek-jelekkan aliran Maetreya. Kita sudah tahu bahwa ajaran mereka bukanlah ajaran Buddha, hanya kebetulan ada 'kesamaan' nama dalam kitab-kitabnya. Seperti saudara Nasrani dan Muslim juga begitu. Ajaran mereka saling berbeda, tetapi ada, bahkan banyak sekali 'tokoh' dalam kitab yang sama. Beberapa oknum memang saling menjelekkan, tetapi banyak dari mereka yang bisa hidup rukun.

Kainyn : saya tidak akan mengorbankan Dhamma yang telah dibabarkan oleh Tathagata dengan satu kata ' toleransi '. kata seperti itu adalah racun dimana Walubi telah mencoba mengintegrasikan racun toleransi yang akhirnya Walubi menjadi jelek dan penuh dengan Buddhadhamma yang bengkok kanan kiri.

Saya sudah mengatakan....kalau mereka mau hidup rukun,bawalah agama yang berbeda. Lihatlah Karesten dan Muslim,apakah mereka hidup berdampingan sampai saat ini? yang terjadi adalah penghancuran tiada habisnya. karena pandangan mereka terhadap Isa.

Kalau mau hidup rukun,sebaiknya ingat Pancasila. ga bunuh agama org lain,ga mencuri agama org lain,ga berjinah dengan afama org lain,ga berbohong dengan agama lain dan terakhir ga memabukkan diri (brainwash) dengan agama org lain.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Aliran Maitreya
« Reply #266 on: 25 April 2008, 09:02:57 AM »
Saya juga tidak akan mengorbankan Dhamma. Saya sendiri tidak mentoleransi kesalah-tafsiran sedikitpun tentang Dhamma. Tetapi itu saya tujukan untuk diri saya sendiri, dan jika mungkin, untuk orang-orang lain yang SEALIRAN dengan saya. Untuk orang yang memang tidak sealiran dan untuk yang juga tidak mau belajar, itu bukan urusan saya.
Kita diajarkan bahwa bukan dengan mengagungkan ajaran Buddha kita menghormati Buddha. Bukan pula dengan membiarkan ajaran lain berkembang berarti telah mengorbankan Dhamma. Tetapi menjalankan Dhamma yang diajarkan Buddha, dengan cara itu kita menghormati Buddha.

Jika mereka bunuh agama lain, mencuri agama lain, berzinah dengan agama lain, berbohong dengan agama lain, dan memabukkan diri dengan agama lain, apakah yang menerima kamma-nya adalah kita?
Kalo kita menghina kepercayaan mereka, mendakwanya sebagai sesat, maka sesungguhnya, kita yang akan menerima kamma buruknya.

Saya share sedikit tentang agama tetangga. Suatu saat Yesus pernah berkata, "Apa anehnya mencintai saudaramu, temanmu, orang yang satu suku & kepercayaan denganmu? Semua orang juga melakukannya. Bahkan orang Farisi pun melakukannya. Jika kamu mengikuti Aku, maka kasihilah musuhmu, orang yang berbeda (suku & kepercayaan) denganmu".
Ironisnya, sedikit sekali orang yang memeluk Alkitab sebagai kitab sucinya, yang melaksankannya. Bahkan belom tentu mereka mengetahui/mengingatnya.




Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Aliran Maitreya
« Reply #267 on: 25 April 2008, 09:06:21 AM »
sesat = tidak benar / salah jalan. alasan saya tidak menghapus kata sesat adalah karena kata itu belum tentu berkonotasi negatif, bukan semata-mata penghinaan.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Aliran Maitreya
« Reply #268 on: 25 April 2008, 09:11:33 AM »
yang mana neh yang sesat???

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Aliran Maitreya
« Reply #269 on: 25 April 2008, 09:22:36 AM »
Saya juga tidak akan mengorbankan Dhamma. Saya sendiri tidak mentoleransi kesalah-tafsiran sedikitpun tentang Dhamma. Tetapi itu saya tujukan untuk diri saya sendiri, dan jika mungkin, untuk orang-orang lain yang SEALIRAN dengan saya. Untuk orang yang memang tidak sealiran dan untuk yang juga tidak mau belajar, itu bukan urusan saya.
Kita diajarkan bahwa bukan dengan mengagungkan ajaran Buddha kita menghormati Buddha. Bukan pula dengan membiarkan ajaran lain berkembang berarti telah mengorbankan Dhamma. Tetapi menjalankan Dhamma yang diajarkan Buddha, dengan cara itu kita menghormati Buddha.

Jika mereka bunuh agama lain, mencuri agama lain, berzinah dengan agama lain, berbohong dengan agama lain, dan memabukkan diri dengan agama lain, apakah yang menerima kamma-nya adalah kita?
Kalo kita menghina kepercayaan mereka, mendakwanya sebagai sesat, maka sesungguhnya, kita yang akan menerima kamma buruknya.

Saya share sedikit tentang agama tetangga. Suatu saat Yesus pernah berkata, "Apa anehnya mencintai saudaramu, temanmu, orang yang satu suku & kepercayaan denganmu? Semua orang juga melakukannya. Bahkan orang Farisi pun melakukannya. Jika kamu mengikuti Aku, maka kasihilah musuhmu, orang yang berbeda (suku & kepercayaan) denganmu".
Ironisnya, sedikit sekali orang yang memeluk Alkitab sebagai kitab sucinya, yang melaksankannya. Bahkan belom tentu mereka mengetahui/mengingatnya.





Bagaimana mungkin terang dengan gelap bisa bersatu. Huh
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))