//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Andil dalam membunuh  (Read 46132 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #15 on: 08 January 2013, 04:36:09 PM »
Saya tidak pernah menulis kamma = niat, rekan Kainyn. Justru saya menuliskan sebaliknya, bahwa niat baik belum tentu menghasilkan karma baik kalau tidak dilandasi dengan kebijaksanaan.

Demikian, semoga jelas. Salam.  _/\_

bro Sunya, kita samakan persepsi dulu.
anda setuju kamma = niat?
lepas dari konsep dilandasi atau tidak dilandasi kebijaksanaan.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #16 on: 08 January 2013, 05:11:33 PM »
bro Sunya, kita samakan persepsi dulu.
anda setuju kamma = niat?
lepas dari konsep dilandasi atau tidak dilandasi kebijaksanaan.

Niat pasti menghasilkan karma (entah itu pikiran, ucapan/tulisan, maupun perbuatan).
Yang saya sama sekali tidak sependapat: Niat baik menghasilkan karma baik.

Sebenarnya cukup simpel, dalam hal ini ada 4 poin yang kita bahas terkait karma:
1. Ada atau tidak ada niat.
2. Tahu atau tidak tahu.
3. Niat buruk atau baik.
4. Sengaja atau tidak sengaja.

Nah, yang ingin kita ketahui dan bahas bersama, mana yang membuahkan karma 'kan? Bukan begitu?

Poin 1, jika ada niat tentu menghasilkan karma. Dalam hal ini niat = karma.
Kedua, tahu dan tidak tahu, tetap menghasilkan karma. Bermain api tanpa tahu api itu panas, tangan tetap terbakar.
Niat buruk atau baik, hasilnya relatif (seperti kasus guru dan kabel listrik tersebut).
Keempat, sengaja jelas membuahkan karma, dan tidak sengaja (tidak tahu/sadar) jelas tidak membuahkan karma. Ini saya jelaskan dengan contoh menginjak serangga di hal. 1.

Yang agak mirip mungkin poin pertama dan ketiga, dimana poin pertama berbunyi "ada niat", sedangkan poin ketiga membahas niat tersebut baik atau buruk. Disini mungkin perlu ekstra cermat, karena kalau salah maka akan menjadi rancu (salah interpretasi).

Saya kira ini juga yang disalahartikan rekan Kainyn? Semoga demikian. Dan semoga penjelasan ini bisa memperbaiki misinterpretasi tersebut.

Salam.  _/\_
« Last Edit: 08 January 2013, 05:14:29 PM by Sunya »

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #17 on: 08 January 2013, 06:44:43 PM »
Setahu saya perkebunan sawit itu sangat merusak lingkungan. Tanaman sawit membuat tanaman lain tidak bisa hidup dan hewan2 jg mati krn tidak ada makanan.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #18 on: 08 January 2013, 07:21:32 PM »
Rekan Rico, mungkin fokus kembali pada kasus Anda, sebaiknya banyak melakukan pelepasan hewan, agar mengimbangi karma pembunuhan yang tidak diinginkan tersebut. Bila melihat makhluk dalam kesulitan, itu adalah kesempatan terbaik juga untuk memberikan pertolongan (hewan yang terbuang, dipukuli, kelaparan, kedinginan, dsb). Semoga semua bisa baik sebagaimana kita semua menginginkannya.

Salam bahagia dalam dharma. Semoga mencapai apa yang dicita-citakan.  _/\_

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #19 on: 08 January 2013, 07:42:53 PM »
Dulu ada kasus guru sekolah Buddhis menabrak murid sekolahnya. Kita pakai ini sebagai contoh.
Berita:
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/293576-video--rekaman-cctv-guru-tabrak-18-murid-tk
http://www.tribunnews.com/2012/03/02/kronologi-guru-tk-tabrak-murid-sendiri
http://forum.kompas.com/nasional/69893-diliput-100an-media-asing-guru-tabrak-18-murid-jadi-sorotan-dunia.html
http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/03/03/146458/Polresta-Medan-Rilis-Video-Mobil-Guru-Menabrak-Siswa/6
http://www.jambi-independent.co.id/jio/index.php?option=com_content&view=article&id=15453:guru-tabrak-murid-tk-18-luka&catid=25:nasional&Itemid=29
http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1836535/seorang-guru-tabrak-17-murid-yang-sedang-olah-raga

Niat: Memindahkan mobil (baik, agar lapangan lebih luas).
Pelaksanaan: Teledor dalam berkendaraan, sehingga murid TK yang sedang berolah raga malah tertabrak.

Ada yang berani berkata bahwa guru ini tidak menciptakan karma apa-apa? :)

Ada perbedaan antara sengaja tidak sengaja, dengan teledor/lalai/ceroboh dengan ketekunan (sungguh-sungguh).
Yang pertama itu berkaitan dengan nasib dan kondisi (tidak terduga, tidak diatur/dikendalikan). Yang kedua berhubungan dengan kearifan (prajna/panna/wisdom/kebijaksanaan).

Dalam agama Buddha menekankan pengembangan kearifan dalam menyikapi hidup, sehingga masalah besar bisa diperkecil, masalah kecil bisa ditiadakan atau diminimalisir. Jika alasannya tidak sengaja lalu mengabaikan unsur kelalaian, sepertinya juga tidak arif (hukum pun tetap memproses sebuah tindakan akibat dari kelalaian).

Jadi tolong dibedakan, sengaja tidak sengaja, dan teledor/lalai/ceroboh/slebor. Ini perbedaan cukup kontras.

Salam.  _/\_
yang menyatakan salah itu kan hukum negara om, jelas bukan hukum kamma.
dalam hukum negara, membunuh semut itu bukan kesalahan dan tidak akan dihukum, tapi dalam hukum kamma itu adalah akusala (tindakan salah).

Jangan lupa lho, ketidaktahuan itu juga salah satu unsur pencipta karma (ingat, LDM = Lobha, Dosa dan Moha).

Niat baik tidak dilandasi dengan pengetahuan (kebijaksanaan/panna), juga hasilnya tidak akan baik.

Itu pandangan saya. Maaf jika kurang berkenan.  Salam. _/\_
Ketidaktahuan (moha) adalah kebodohan batin, bukan tidak tau 1+1=2, dan juga bukan tidak tau bagaimana cara masang kabel listrik yang benar.


Niat pasti menghasilkan karma (entah itu pikiran, ucapan/tulisan, maupun perbuatan).
Yang saya sama sekali tidak sependapat: Niat baik menghasilkan karma baik.

Sebenarnya cukup simpel, dalam hal ini ada 4 poin yang kita bahas terkait karma:
1. Ada atau tidak ada niat.
2. Tahu atau tidak tahu.
3. Niat buruk atau baik.
4. Sengaja atau tidak sengaja.

Nah, yang ingin kita ketahui dan bahas bersama, mana yang membuahkan karma 'kan? Bukan begitu?

Poin 1, jika ada niat tentu menghasilkan karma. Dalam hal ini niat = karma.
Kedua, tahu dan tidak tahu, tetap menghasilkan karma. Bermain api tanpa tahu api itu panas, tangan tetap terbakar.
Niat buruk atau baik, hasilnya relatif (seperti kasus guru dan kabel listrik tersebut).
Keempat, sengaja jelas membuahkan karma, dan tidak sengaja (tidak tahu/sadar) jelas tidak membuahkan karma. Ini saya jelaskan dengan contoh menginjak serangga di hal. 1.

Yang agak mirip mungkin poin pertama dan ketiga, dimana poin pertama berbunyi "ada niat", sedangkan poin ketiga membahas niat tersebut baik atau buruk. Disini mungkin perlu ekstra cermat, karena kalau salah maka akan menjadi rancu (salah interpretasi).

Saya kira ini juga yang disalahartikan rekan Kainyn? Semoga demikian. Dan semoga penjelasan ini bisa memperbaiki misinterpretasi tersebut.

Salam.  _/\_
apa bedanya tidak tau yang pertama dan tidak tau yang kedua?
« Last Edit: 08 January 2013, 07:49:30 PM by hemayanti »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #20 on: 08 January 2013, 09:03:57 PM »
yang menyatakan salah itu kan hukum negara om, jelas bukan hukum kamma.
dalam hukum negara, membunuh semut itu bukan kesalahan dan tidak akan dihukum, tapi dalam hukum kamma itu adalah akusala (tindakan salah).
Ketidaktahuan (moha) adalah kebodohan batin, bukan tidak tau 1+1=2, dan juga bukan tidak tau bagaimana cara masang kabel listrik yang benar.

apa bedanya tidak tau yang pertama dan tidak tau yang kedua?

Sdri. Hemayanti yang berbahagia, hukum karma dan hukum negara memang berbeda. Namun untuk satu hal yakni kelalaian (kurang arif dalam berperilaku) tetap berpengaruh dalam kedua hukum tersebut. Mohon dibaca kalimat tersebut secara keseluruhan, tidak sepotong-sepotong.

Ketidaktahuan jelas bukan tentang penghitungan angka ataupun kelistrikan (sudah dijelaskan di baris kedua, mohon dibaca kembali).

Tidak tahu pertama: Tidak tahu kebenaran (dharma).
Sudah ada contoh tentang api, ini contoh lain: Menyembelih hewan dengan maksud mempersembahkan sajian untuk leluhur, dewa, tuhan atau apapun dengan maksud baik untuk berbakti (mendedikasikan diri), tapi karena tidak paham hukum karma, maka kena akibatnya suatu hari nanti.

Tidak tahu kedua: Tidak memahami situasi yang sedang berlangsung (tidak sengaja).
Contoh: Tidak tahu ada semut di lantai, kita berjalan dan menginjaknya.

Tanpa mengurangi rasa hormat, mohon membaca kalimat jangan sepotong (diartikan per kata), tapi bacalah secara keseluruhan. Tiap kata bisa berbeda makna sesuai konteks kalimatnya. Tidak tahu pertama dan kedua jelas beda, dan sudah didukung oleh penjelasan tambahan bersama contoh kasusnya. Dengan begitu kita tidak keliru menafsirkan maknanya.

Semoga bisa diterima. Salam cinta kasih dan semoga berbahagia.  _/\_

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #21 on: 08 January 2013, 09:56:16 PM »
saya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit
setiap tahun ada saja serangan dari hama ulat dan tikus pada tanaman sawit, untuk itu pimpinan kebun merasa perlu membasmi hama2 ini. karena memang serangan hama ini sangat berpengaruh pada hasil perkebunan.

pimpinan kebun lalu membuat order atas pestisida (racun serangga) dan racun tikus, diteruskan pada saya, saya meminta acc atau persetujuan untuk pembelian racun ini pada atasan atau bos, bos bilang segera beli, saya beli, kirim ke lapangan (kebun), pimpinan kebun menerima racun tersebut kemudian memerintahkan karyawan bagian perawatan untuk mengaplikasikannya. yang jelas segera setelah pengaplikasian racun, tidak terhitung serangga/ulat yang mati berikut juga tikus.

pertanyaannya, apa saya berandil terhadap pembunuhan tersebut?
siapa yang paling berat menanggung karma dari pembunuhan tersebut? bos? saya? kepala kebun? karyawan bagian perawatan? atau penjual racun serangga/tikus?

bagaimana pandangan teman2 sekalian?

biarpun bro Rico tidak melakukan hal tsb,
maka bos pun sangat mudah mencari org yg akan melakukan tugas tsb....

apakah ada andil, yes....
seberapa besar cumi gak taooo...
mungkin bro bisa baca parita sebelum melakukan hal tsb... semoga mahluk2 lahir dlm alam yg baik...
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #22 on: 08 January 2013, 09:57:35 PM »
sekarang salahin orang baca sepotong bukannya secara lengkap  ???
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline ozma

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #23 on: 08 January 2013, 11:15:28 PM »
Ternyata memang pemahaman tentang "Mata Pencaharian Benar" dalam Buddhisme harus diperluas dan diperdalam lagi. Segala usaha (pekerjaan) yang mengakibatkan makhluk lain terganggu, terluka atau terbunuh maka tidak dikategorikan sebagai mata pencaharian yang benar.

Jika tidak memungkinkan untuk pindah, mungkin saran pertama dapat dipraktekkan (menambah karma baik untuk mengurangi akibat/efek karma buruk yang berbuah kelak).

Tentang cetana, kita melakukan secara sadar, terlepas dari terpaksa ataupun tidak. Sepengetahuan/sepemahaman saya, karma tetap berbuah bila perbuatan dilandasi dengan keterpaksaan, ketidaktahuan, keteledoran (misalnya lupa membungkus kabel listrik secara benar, orang lain tersambar listrik hingga cedera).

Suatu karma tidak berbuah ketika tidak ada niat (cetana). Misalnya kita berjalan dan asyik mengobrol, saat melihat ke bawah baru sadar banyak makhluk kecil (semut dan serangga lain) terinjak mati.

Tindakan selanjutnya, bila sudah tahu (sadar) kita masih melanjutkan (jalan) karena sungkan dengan lawan bicara (misalnya bos kita), maka sejak detik itu juga karma mulai ada (akan berbuah) walau kita terpaksa menginjak semut/serangga tersebut.

Demikian, semoga jelas dan semoga selalu tekun dalam belajar dharma. Salam bahagia selalu untuk rekan Rico.  _/\_
maaf ingin tanya,
bagaimana bila membunuh orang sewaktu mabuk karena tidak sengaja ?
apakah boleh dikatakan tidak akan membuahkan kamma karena tidak memiliki niat ?


[at] Rico Tsiau
Menurut saya sih kamma tidak bisa dibilang begini dan begitu
Karena cara kerjanya saja kita tidak tau pasti, selain menerka2 dan mengacu pada sutta.
Sutta bilang kamma itu akibat dari cettana / niat

Betul seperti pernyataan temen2 di sini, tapi apa sesederhana itu ?

Semisal saya menyalakan api utk membakar sampah, lalu saya tinggalkan krn saya pikir sudah padam
tiba2 api itu membesar dan membakar 1 kampung dan menewaskan ratusan jiwa
Apa saya tidak mendapat kamma akan perbuatan tsb ?

Siapa yang berani bilang tidak ?  :whistle:


Dalam kasusmu, menurut pendapat saya pribadi..
Semua yang mengetahui akan pembunuhan dan menyebabkannya terjadi, akan mendapat kamma..
Namun yang melakukan dengan rasa benci dan tanpa perasaan menyesal / bersalah akan mendapat lebih banyak kamma buruk
« Last Edit: 08 January 2013, 11:27:41 PM by ozma »

Offline learner

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • ^^ ada yang baca buku, ada yang sibuk lepas ikatan
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #24 on: 08 January 2013, 11:35:36 PM »
proses bagaimana jalannya karma bukan sesuatu yang dapat dipikirkan.

kalau ada yang tau jalannya karma, mohon jawab saja pertanyaan berikut.

bagaimana hukum karmanya seekor hewan karnivora?
hewan karnivora membunuh seumur hidup,
karma karena membunuh menggunung,

apakah mungkin hewan karnivora dapat terlahir di alam yang lebih bahagia?

hahaha..............
tidak perlu mencoba melakukan hal besar yang sangat rumit, lakukan saja hal sederhana dengan teliti dan benar

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #25 on: 09 January 2013, 05:10:23 AM »
maaf ingin tanya,
bagaimana bila membunuh orang sewaktu mabuk karena tidak sengaja ?
apakah boleh dikatakan tidak akan membuahkan kamma karena tidak memiliki niat ?

niat awal aja sudah tidak benar yaitu makan/minum yang dapat melemahkan kesadaran.
makanya disarankan menghindari minuman atau makanan yang dapat melemahkan kesadaran.
« Last Edit: 09 January 2013, 05:18:10 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #26 on: 09 January 2013, 05:17:04 AM »
maaf ingin tanya,
bagaimana bila membunuh orang sewaktu mabuk karena tidak sengaja ?
apakah boleh dikatakan tidak akan membuahkan kamma karena tidak memiliki niat ?

Kalau boleh bertanya balik, benarkah orang mabuk tidak memiliki niat? Setahu saya orang mabuk masih memiliki tendensi walau tidak fokus.

Semoga berbahagia. Salam.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #27 on: 09 January 2013, 05:27:09 AM »
proses bagaimana jalannya karma bukan sesuatu yang dapat dipikirkan.

kalau ada yang tau jalannya karma, mohon jawab saja pertanyaan berikut.

bagaimana hukum karmanya seekor hewan karnivora?
hewan karnivora membunuh seumur hidup,
karma karena membunuh menggunung,

apakah mungkin hewan karnivora dapat terlahir di alam yang lebih bahagia?

hahaha..............

Dalam dunia hewan yang dominan adalah naluri. Naluri tidak menciptakan karma secara dominan, tidak seperti pikiran (didasari oleh niat, rasa senang tidak senang, direncanakan, dsb).

Dalam sebuah acara tentang hewan, selalu ditekankan, "Dog doesn't hate, not like human."

Manusia memiliki tendensi. Tendensi melahirkan subyektifitas. Saya suka ini, saya cenderung setuju dengan apa yang dia katakan. Saya tidak suka ini, dan saya selalu kurang setuju dengan yang ia katakan. Ini juga terjadi di forum ini, beberapa orang selalu mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap sesuatu, bukan karena sesuatu-nya, tapi karena siapa yang mengetikkannya.

Subyektifitas (ego) yang cenderung menghasilkan karma (senang dan tidak senang terhadap sesuatu yang sifatnya netral/kosong).

Demikian. Semoga dipahami. Semoga kita dapat lebih bijak dalam menjalani hidup. Salam.  _/\_

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #28 on: 09 January 2013, 05:45:17 AM »
Kalau boleh bertanya balik, benarkah orang mabuk tidak memiliki niat? Setahu saya orang mabuk masih memiliki tendensi walau tidak fokus.

Semoga berbahagia. Salam.  _/\_
kalau boleh bertanya balik, apakah orang yg mabuk itu adalah :

1. manusia g0b0l0k
2. manusia badut
3. manusia belut
4. manusia yg menyalahkan alkohol

?

apakah pengendara mabuk yg membunuh org dgn tabrakan dijalan hukumannya lebih berat dari pada yg gak mabuk ? ohh udah jelas yg mabuk jauh lebih berat....

don't drink n drive!
« Last Edit: 09 January 2013, 06:15:30 AM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #29 on: 09 January 2013, 05:59:52 AM »
Dalam dunia hewan yang dominan adalah naluri. Naluri tidak menciptakan karma secara dominan, tidak seperti pikiran (didasari oleh niat, rasa senang tidak senang, direncanakan, dsb).

Ini juga terjadi di forum ini, beberapa orang selalu mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap sesuatu, bukan karena sesuatu-nya, tapi karena siapa yang mengetikkannya.

Subyektifitas (ego) yang cenderung menghasilkan karma (senang dan tidak senang terhadap sesuatu yang sifatnya netral/kosong).


nyindir nih ye ! tolonglah jangan pakai naluri hewan dalam diskusi !  :'(
atau memang benar sudah level bodisatwa, jadi sensi !  ^-^
apakah KIIK masih berlaku !  :)
« Last Edit: 09 January 2013, 06:04:38 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.