//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: UMAT BUDDHA YANG FANATIK  (Read 9462 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« on: 02 August 2012, 04:10:45 PM »
Ajaran Sang Buddha adalah penuntun bagi kita, untuk itu perlu dilatih dan dipraktekkan.  Sang Buddha tidak membabarkan ajarannya hanya untuk dibanding-bandingkan atau dibanggakan keunggulannya terhadap ajaran lain. Orang yg menguasai Tipitakapun belum tentu lebih suci dr umat awam yg hanya mengetahui sedikit ajaran Sang Buddha, tapi melatih dan mempraktekkan dgn sepenuh hati. Seperti Bhikkhu Culapanthaka yg tdak cukup pandai untuk mengerti ajaran Sang Buddha yg dalam, tetapi mencapai tingkat arahat dgn melatih dan mempraktekkan ajaran yg sangat sederhana.
Sering umat Buddha terjerumus dengan  kemelekatan pada ajaran yg dianutnya, entah karena merasa telah mempelajari ajaran Sang Buddha yg asli atau sebab lainnya. Bukannya melatih dan mempraktekkan ajaran yg diketahuinya, malah mereka membandingkan, mencari kelemahan, mengkritik ajaran Sang Buddha yg tidak sealiran dgn mereka. Bahkan sikap itu berkembang menjadi mempergunjingkan, mencela sesama umat dan pemuka agama yg tidak sealiran dgn mereka. Mereka  terbelenggu dgn pengetahuan berbagai  isi kitab suci, namun belum cukup bijaksana untuk mengerti inti hakekat dr ajaran Sang Buddha itu sendiri . Akhirnya hal itu membentuk umat Buddha yg fanatik. Selain karena kurangnya kebijaksanaan dari diri sendiri, kefanatikan ini juga dapat disebabkan warisan dr guru dan pemuka agama yg kurang bijaksana yg menurunkannya pada generasi selanjutnya.
Sebagai umat Buddha kita wajib mengembangkan ajaran Buddha berdasarkan contoh sifat dan sikap yg baik dr kita untuk dijadikan panutan bagi orang lain. Orang lebih menghormati perilaku kita yg baik dan terpuji drpd pengetahuan yg luas namun berperilaku yg tidak sesuai dgn pengetahuan kita. Semoga saja generasi muda sekarang sudah cukup bijaksana untuk meninggalkan sikap fanatik yg dpt menyebarkan benih2 kebencian dan permusuhan yg tidak sesuai dgn ajaran Sang Buddha.  _/\_
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #1 on: 02 August 2012, 04:33:14 PM »
ya ajaran buddha memang bukan untuk orang yang fanatik, karena orang yang tidak fanatik seharusnya bisa menerima semua ajaran, dan menganggap semua ajaran itu sama sehingga tidak di perlukan ajaran dari buddha.


semakin banyak umat buddha ktp yang ditarik ke ajaran tetangga karena lebih baik?

dan karena tidak fanatik dan hanya tau sedikit ajaran tanpa mengetahui inti sehingga mudah ditarik ke ajaran lain?

apakah ajaran buddha tidak memerlukan kefanatikan?

apakah benar orang yang tahu sedikit ajaran buddha lebih baik dari orang yang menghapal sutta?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #2 on: 02 August 2012, 04:45:14 PM »
Quote
apakah benar orang yang tahu sedikit ajaran buddha lebih baik dari orang yang menghapal sutta?

spekulatif...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #3 on: 02 August 2012, 04:53:05 PM »
untunglah masih cukup banyak umat2 Buddha yg fanatik.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #4 on: 02 August 2012, 05:08:07 PM »
menurut KBBI :

fanatik /fa·na·tik/ a teramat kuat kepercayaan (keyakinan) thd ajaran (politik, agama, dsb): tokoh partai itu berada di tengah-tengah pengikutnya yg --;

memfanatiki /mem·fa·na·tiki/ v meyakini (ajaran, kepercayaan, dsb) dng teramat kuat: segelintir orang cenderung mendukung, membela, dan ~ ajaran sesat yg dibawa oleh pendatang baru itu;

kefanatikan /ke·fa·na·tik·an/ n perihal fanatik

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #5 on: 02 August 2012, 05:47:11 PM »
berfanatik/meyakinin kan hal berbeda dengan mempergunjingkan atau mencela pihak lain.

ada juga yang tidak fanatik, jadi seperti yg ikut arus, orang bilang apa, yah ikut pindah… yah juga dia mempergunjingkan dan mencela juga. dua hal yang berbeda gitu
There is no place like 127.0.0.1

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #6 on: 02 August 2012, 07:09:10 PM »
Ajaran Sang Buddha adalah penuntun bagi kita, untuk itu perlu dilatih dan dipraktekkan.  Sang Buddha tidak membabarkan ajarannya hanya untuk dibanding-bandingkan atau dibanggakan keunggulannya terhadap ajaran lain. Orang yg menguasai Tipitakapun belum tentu lebih suci dr umat awam yg hanya mengetahui sedikit ajaran Sang Buddha, tapi melatih dan mempraktekkan dgn sepenuh hati. Seperti Bhikkhu Culapanthaka yg tdak cukup pandai untuk mengerti ajaran Sang Buddha yg dalam, tetapi mencapai tingkat arahat dgn melatih dan mempraktekkan ajaran yg sangat sederhana.
Sering umat Buddha terjerumus dengan  kemelekatan pada ajaran yg dianutnya, entah karena merasa telah mempelajari ajaran Sang Buddha yg asli atau sebab lainnya. Bukannya melatih dan mempraktekkan ajaran yg diketahuinya, malah mereka membandingkan, mencari kelemahan, mengkritik ajaran Sang Buddha yg tidak sealiran dgn mereka. Bahkan sikap itu berkembang menjadi mempergunjingkan, mencela sesama umat dan pemuka agama yg tidak sealiran dgn mereka. Mereka  terbelenggu dgn pengetahuan berbagai  isi kitab suci, namun belum cukup bijaksana untuk mengerti inti hakekat dr ajaran Sang Buddha itu sendiri . Akhirnya hal itu membentuk umat Buddha yg fanatik. Selain karena kurangnya kebijaksanaan dari diri sendiri, kefanatikan ini juga dapat disebabkan warisan dr guru dan pemuka agama yg kurang bijaksana yg menurunkannya pada generasi selanjutnya.
Sebagai umat Buddha kita wajib mengembangkan ajaran Buddha berdasarkan contoh sifat dan sikap yg baik dr kita untuk dijadikan panutan bagi orang lain. Orang lebih menghormati perilaku kita yg baik dan terpuji drpd pengetahuan yg luas namun berperilaku yg tidak sesuai dgn pengetahuan kita. Semoga saja generasi muda sekarang sudah cukup bijaksana untuk meninggalkan sikap fanatik yg dpt menyebarkan benih2 kebencian dan permusuhan yg tidak sesuai dgn ajaran Sang Buddha.  _/\_

ada tuh sang buddha bilang seperti quote di bawah ini , adayg pantas di cela dan ada yg tidak ..  ;D
Quote
16. ‘Lohicca, tiga jenis guru di dunia ini layak dicela, dan jika siapa pun mencela guru-guru demikian, celaannya adalah pantas, benar, sesuai dengan kenyataan dan tidak salah. Apakah tiga itu? Di sini, Lohicca, seorang guru yang telah meninggalkan keduniawian dan menjalani kehidupan tanpa rumah, tetapi belum mencapai buah pertapaan. Dan tanpa mencapai tujuan ini, ia mengajarkan muridnya suatu ajaran,[4] dengan mengatakan: “ini untuk kebaikanmu, ini untuk kebahagiaanmu.” Namun muridnya tidak ingin memerhatikan, mereka tidak mendengar, mereka tidak membangkitkan pikiran untuk mencapai pencerahan, dan nasihat si guru dicemooh. Ia harus dicela, dengan mengatakan: “Yang Mulia ini telah meninggalkan keduniawian ..., nasihatnya dicemooh. Ini bagaikan seseorang laki-laki yang terus-menerus mendekati seorang perempuan yang menolaknya dan merangkulnya walaupun ia telah berpaling.” Aku menyatakan ini sebagai ajaran jahat yang berdasarkan pada kemelekatan, karena apakah yang dapat dilakukan seseorang untuk orang lain?[5] Ini adalah guru pertama yang layak dicela ....’

17. ‘Kemudian, ada seorang guru yang telah meninggalkan keduniawian ... tetapi belum mencapai buah pertapaan. Dan tanpa mencapai tujuan ini, ia mengajarkan muridnya suatu ajaran, dengan mengatakan: “ini untuk kebaikanmu, ini untuk kebahagiaanmu.” Muridnya ingin memerhatikan, mereka mendengarkan, [231] mereka membangkitkan pikiran untuk mencapai pencerahan, dan nasihat si guru tidak dicemooh. Ia harus dicela, dengan mengatakan: “Yang Mulia ini telah meninggalkan keduniawian ...” Ini bagaikan, meninggalkan ladangnya sendiri, ia memikirkan ladang orang lain yang perlu dikerjakan. Aku menyatakan ini sebagai ajaran jahat yang berdasarkan pada kemelekatan ... ini adalah guru ke dua yang layak dicela ....’

18. ‘Kemudian, ada seorang guru yang telah meninggalkan keduniawian ... dan yang telah mencapai buah pertapaan. Setelah meninggalkan keduniawian, ia mengajarkan ... tetapi murid-muridnya tidak ingin memerhatikannya ... nasihatnya dicemooh. Ia juga harus dicela ... bagaikan, setelah memotong satu belenggu lama, seseorang membuat sebuah belenggu baru, Aku menyatakan ini sebagai ajaran jahat yang berdasarkan pada kemelekatan, karena apakah yang dapat dilakukan seseorang untuk orang lain? Ini adalah guru ke tiga yang layak dicela .... [232] Dan ini adalah tiga jenis guru yang Kukatakan layak dicela.’

DN 12   

Lohicca Sutta
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #7 on: 02 August 2012, 08:31:42 PM »
ada tuh sang buddha bilang seperti quote di bawah ini , adayg pantas di cela dan ada yg tidak ..  ;D
jangan pake referensi sutta, tar dibilang fanatik ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #8 on: 02 August 2012, 08:43:19 PM »
imo, fanatic memang tidak sama dengan intolerance, namun fanatic adalah akar dari intolerance.

diskusi "fanatik" sudah pernah dibahas di forum ini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=22309.15
« Last Edit: 02 August 2012, 08:45:32 PM by morpheus »
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #9 on: 02 August 2012, 08:44:19 PM »
jangan pake referensi sutta, tar dibilang fanatik ;D
wah iya om..lupa  :)) :)) jadi fanatik saya  :hammer:
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #10 on: 02 August 2012, 09:02:47 PM »
imo, fanatic memang tidak sama dengan intolerance, namun fanatic adalah akar dari intolerance.

diskusi "fanatik" sudah pernah dibahas di forum ini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=22309.15

kalau buddha termasuk orang yang fanatik ga?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #11 on: 02 August 2012, 11:01:59 PM »
kalau buddha termasuk orang yang fanatik ga?

termasuk fanatik donk.
Buddha memberitahukan kepada siswa2-i nya, dimana suatu saat menemukan ajaran yang tidak sesuai Dhamma dan Vinaya, berarti itu memang bukan ajaran Beliau, begitu juga sebaliknya.
« Last Edit: 02 August 2012, 11:04:25 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #12 on: 03 August 2012, 02:47:20 AM »
kalau buddha termasuk orang yang fanatik ga?

Buddha bukannya fanatik lagi, mbahnya fanatik malah.  Lihat aja kelakuanNya, pertapa2 lain dicela, ajaran2 lain dikatakan sesat (contohnya lihat aja Brahmajala sutta), luar biasa fanatiknya tuh Sang Buddha.  :whistle:

Belum lagi beliau tuh hobbynya berdebat dengan tokoh maupun pengikut aliran lain, malah suka juga mencari umat dan membaptis umat2 lain masuk menjadi pengikutnya.  ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #13 on: 03 August 2012, 05:58:33 AM »
Buddha bukannya fanatik lagi, mbahnya fanatik malah.  Lihat aja kelakuanNya, pertapa2 lain dicela, ajaran2 lain dikatakan sesat (contohnya lihat aja Brahmajala sutta), luar biasa fanatiknya tuh Sang Buddha.  :whistle:

Belum lagi beliau tuh hobbynya berdebat dengan tokoh maupun pengikut aliran lain, malah suka juga mencari umat dan membaptis umat2 lain masuk menjadi pengikutnya.  ;D

 :jempol:

tambahan, kalau tidak fanatik kok pengikut nya banyak  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: UMAT BUDDHA YANG FANATIK
« Reply #14 on: 03 August 2012, 06:06:11 AM »
Ajaran Sang Buddha adalah penuntun bagi kita, untuk itu perlu dilatih dan dipraktekkan.  Sang Buddha tidak membabarkan ajarannya hanya untuk dibanding-bandingkan atau dibanggakan keunggulannya terhadap ajaran lain.
Orang yg menguasai Tipitakapun belum tentu lebih suci dr umat awam yg hanya mengetahui sedikit ajaran Sang Buddha, tapi melatih dan mempraktekkan dgn sepenuh hati.
Seperti Bhikkhu Culapanthaka yg tdak cukup pandai untuk mengerti ajaran Sang Buddha yg dalam, tetapi mencapai tingkat arahat dgn melatih dan mempraktekkan ajaran yg sangat sederhana.

hijau : Sepertinya Anda harus membaca Sutta, jangan asal2 cuap demi kebaikan tapi ternyata banyak kesalahan,
Sebenarnya Sang Buddha sering membandingkan ajaran Beliau dengan ajaran para petapa lainnya kok.

bold : benar sekali, di agama tetangga banyak tokoh2nya yang tidak mengenal ajaran Buddha dan dianggap orang 'suci' bahkan di pelosok desa2 kecil, penduduknya menganggap dukun sakti termasuk orang 'suci'.

biru : kok masih banyak Bhikkhu yang tidak mencapai tingkat Arahant walaupun sudah dengan berlatih dan mempraktekkannya.  ???
« Last Edit: 03 August 2012, 06:18:35 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.