Hehehehe, perasaan pertanyaannya gag seputar tidak bisa bacanya bro tapi pertanyaannya bila udah kejadian apakah termasuk karma buruk. Eh anda slah kalau katakan saya gag optimis justru pada awalnya saya optimis.... Saya mau tanya apakah bro Forte juga praktisi klinis sehingga bisa seoptimis itu ataukah emg dokter di t4 saya aja yang begitu? Trims.
jika itu terjadi di apotek anda di mana dokter langganan anda begitu, ya mau tak mau hanya ada 2 pilihan :
1. pindah jadi APA di tempat lain
2. belajar memahami tulisan dokter anda..
Saat ini, saya memang belum praktisi klinis, alias belum pegang apotek. Dan saat ini juga saya bahkan kerja di bagian IT (aneh kan apoteker bisa ngoding
how come ? ). Pengalaman hidup saya juga gak mulus, saya pernah mengalami kegagalan.. tapi saya percaya diri saya bisa berdiri di antara reruntuhan diri saya sendiri.. Dan andai kata saya menyerah saat itu, mungkin saya mengurung diri sampai tingkat parah bunuh diri.. menyalahkan dunia begitu kejam memberi "cobaan" yang berat..
Namun saya punya pengetahuan cukup untuk ini. Dan juga dokter bukanlah dewa, dan juga ada yang jahat, dan ironisnya juga ada pasien yang jahat..
R/ Salep Acyclovir No X
s.u.c
R/ Lexotan No LX
R/ Latibrabonef No XXX
3 resep di atas contoh dokter bukan dewa, pasien dan dokter yang jahat
Dan percayalah, jika anda bisa melalui ini, anda akan mendapat pelajaran yang berharga. Yang paling penting bukanlah ilmu farmasi anda.. tapi mentalitas anda menghadapi semua ini.. termasuk katakanlah karma buruk ketika sudah kejadian..
Dan jika terjadi, solusinya ya anda harus moved on.. perjalanan tidaklah selalu mulus apapun profesinya..
Dan misalnya anda hanya menginginkan praktisi klinis yang menjawab pertanyaan anda, juga dipersilakan..
saya tinggal mohon pamit hehehehe.. anda memiliki 2 pilihan juga terhadap postingan ini :
1. menganggap masalah anda suatu masalah besar yang terus menerus harus anda pikirkan.. dan postingan ini sama sekali tidak bermanfaat.
2. menganggap maslaah anda hanya bagian dari hidup anda.. dan juga hal lain yang lebih penting.. dan mengambil hikmah dari postingan ini..