//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: nanya gelar  (Read 11897 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: nanya gelar
« Reply #15 on: 12 January 2009, 01:04:55 PM »
namaste suvatthi hotu

emang banyak yang bolos vassa ya

thuti

pada suatu hari saya kongkow sama seorang bhikkhu senior. pada hari itu sedang diadakan perayaan  10 tahun kebhikkhuan seorang bhikkhu dan sekaligus penganugerahan gelar Thera.

Saya: "Bhante, emangnya bhikkhu XXX udah 10 vassa?"
Bhante: "Gak tau yah, seingat saya, 1 vassa juga belum."

nah loh?


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: nanya gelar
« Reply #16 on: 12 January 2009, 01:06:41 PM »
namaste suvatthi hotu

emang banyak yang bolos vassa ya

thuti

pada suatu hari saya kongkow sama seorang bhikkhu senior. pada hari itu sedang diadakan perayaan  10 tahun kebhikkhuan seorang bhikkhu dan sekaligus penganugerahan gelar Thera.

Saya: "Bhante, emangnya bhikkhu XXX udah 10 vassa?"
Bhante: "Gak tau yah, seingat saya, 1 vassa juga belum."

nah loh?



Mungkin bhikhhu XXX juga gagal dalam menjalankan vassa-vassanya...

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: nanya gelar
« Reply #17 on: 12 January 2009, 01:12:37 PM »
apakah lama seseorg jadi bikkhu ato lamanya ia menjalani vassa juga bisa menjadi tolak ukur kesucian seseorg?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: nanya gelar
« Reply #18 on: 12 January 2009, 01:14:38 PM »
apakah lama seseorg jadi bikkhu ato lamanya ia menjalani vassa juga bisa menjadi tolak ukur kesucian seseorg?
gak ada hubungannya.
ini seperti pertanyaan "Apakah semakin tua seseorang juga bisa menjadi tolak ukur kekayaan seseorang?"


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: nanya gelar
« Reply #19 on: 12 January 2009, 01:19:15 PM »
apakah lama seseorg jadi bikkhu ato lamanya ia menjalani vassa juga bisa menjadi tolak ukur kesucian seseorg?

Vassa hanyalah masa istirahat bagi para bhikkhu di musim hujan. Dalam menjalankan vassa ini, ada banyak peraturan dan ketentuan. Setelah menjalani masa vassa, bhikhu biasanya akan melakukan patimokha dan acara kathina. Tidak mudah pula untuk dapat menjalani vassa dengan sempurna. Namun setidaknya bhikkhu yang mampu menjalankan masa vassa dengan sempurna menunjukkan kemampuannya dalam mengendalikan diri yang baik.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: nanya gelar
« Reply #20 on: 12 January 2009, 01:22:54 PM »
namaste suvatthi hotu

emang banyak yang bolos vassa ya

thuti

pada suatu hari saya kongkow sama seorang bhikkhu senior. pada hari itu sedang diadakan perayaan  10 tahun kebhikkhuan seorang bhikkhu dan sekaligus penganugerahan gelar Thera.

Saya: "Bhante, emangnya bhikkhu XXX udah 10 vassa?"
Bhante: "Gak tau yah, seingat saya, 1 vassa juga belum."

nah loh?



nah lohhh?? kok bisa

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: nanya gelar
« Reply #21 on: 12 January 2009, 01:36:00 PM »
nah lo uda pada ngerti masa vassa kaga ? ;D
saya ga ngerti :hammer: ngarti nya cumen kalo masa vassa bhikhu menetap utk bermeditasi intensive .. begono duang ....

ayo2 di jelaskan ;D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: nanya gelar
« Reply #22 on: 12 January 2009, 01:39:12 PM »
Vassa hanyalah masa istirahat bagi para bhikkhu di musim hujan. Dalam menjalankan vassa ini, ada banyak peraturan dan ketentuan. Setelah menjalani masa vassa, bhikhu biasanya akan melakukan patimokha dan acara kathina. Tidak mudah pula untuk dapat menjalani vassa dengan sempurna. Namun setidaknya bhikkhu yang mampu menjalankan masa vassa dengan sempurna menunjukkan kemampuannya dalam mengendalikan diri yang baik.

Saya tidak setuju dengan istilah "masa istirahat" ini. Menurut saya justru masa vassa adalah waktu yg harus dimanfaatkan oleh para bhikkhu untuk melatih diri. Dalam 12 bulan, 9 bulan telah dihabiskan untuk kegiatan2 ngurusin kepentingan umat, ceramah, blessing, dll. waktu 3 bulan masa vassa hendaknya digunakan untuk ngurusin kepentingan para bhikkhu itu sendiri yaitu melaksanakan kewajiban utama para bhikkhu. dan kewajiban utama para bhikkhu adalah melatih diri untuk mencapai kesucian. ngurusin umat hanyalah kewajiban sekunder.

_/\_

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: nanya gelar
« Reply #23 on: 12 January 2009, 07:05:00 PM »
nah ini point pertanyaan saia, apakah dengan lamanya menjalani masa vassa bisa menentukan suci tidaknya seseorang? harusnya tidak juga donk, nah kalo gt bukankah dengan menghitung masa vassa tak bisa jd patokan untuk memberi seseorang gelar kesucian? apalagi kalo pelanggaran pada masa vassa, yg lebih tau seseorang sesuci apa kan hanya dirinya sendiri...

ato gelar tersebut hanya sebutan saja?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: nanya gelar
« Reply #24 on: 12 January 2009, 07:19:42 PM »
nah ini point pertanyaan saia, apakah dengan lamanya menjalani masa vassa bisa menentukan suci tidaknya seseorang? harusnya tidak juga donk, nah kalo gt bukankah dengan menghitung masa vassa tak bisa jd patokan untuk memberi seseorang gelar kesucian? apalagi kalo pelanggaran pada masa vassa, yg lebih tau seseorang sesuci apa kan hanya dirinya sendiri...

ato gelar tersebut hanya sebutan saja?

Seperti yg sudah saya jawab sebelumnya bahwa masa vassa tidak ada hubungannya dengan kesucian. jumlah vassa hanya digunakan dalam menentukan senioritas seorang bhikkhu. seorang bhikkhu yg lebih junior wajib memberi hormat kepada bhikkhu yg lebih senior. Junior dan Senior di sini ditentukan oleh jumlah vassa yg telah dijalankan,  bukan dari umur jasmaninya. Jumlah masa vassa ini penting dalam kehidupan sosial para bhikkhu, dalam kegiatan resmi (Sidang Sangha) maupun dalam hal saling berinteraksi satu sama lain.



Offline wirandi

  • Teman
  • **
  • Posts: 56
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • may all be happy
Re: nanya gelar
« Reply #25 on: 12 January 2009, 07:42:05 PM »
namaste all
g pernah nanya dgn bhikkhu indo yg menetap d thai, klo d thai tuh jarang menggunakan gelar thera n mahathera, karena mereka beranggapan bahwa gelar thera itu untuk bhikkhu yg ud mencapai tingkat kesucian. coba cari d sutta2 dech, bhikkhu2 yg sudah arya saja yg mendapat gelar thera.
tp klo g ad kesalahan silahkan d koreksi
with our thought , we make our world ... we make our dimension ....
the question is who will be the MASTER of that dimension?

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: nanya gelar
« Reply #26 on: 12 January 2009, 08:00:52 PM »
_/\_ haa begitu...terima kasih atas informasinya...

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: nanya gelar
« Reply #27 on: 12 January 2009, 08:39:50 PM »
Selama masa vassa, para bhikkhu lebih memfokuskan diri pada latihan sila dan samadhi. Mereka juga menyediakan waktu yang lebih luas untuk membina dan mengarahkan umat awam di dalam Dhamma. Para bhikkhu juga saling membangun pengertian, mempererat rasa persaudaraan, saling menghormati dan saling menasehati satu sama lain. Setelah para bhikkhu selesai menjalani masa vassa selama tiga bulan, vassa pun diakhiri dengan hari Pavarana. Yaitu hari dimana para bhikkhu saling menyatakan kesediaan untuk dikritik oleh bhikkhu lain, samanera dan umat awam guna memperbaiki diri.

Thank's, Bro Indra, atas penjelasan lanjutnya mengenai faedah dari menjalani vassa ini.

 _/\_

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: nanya gelar
« Reply #28 on: 12 January 2009, 08:42:15 PM »
nah lo uda pada ngerti masa vassa kaga ? ;D
saya ga ngerti :hammer: ngarti nya cumen kalo masa vassa bhikhu menetap utk bermeditasi intensive .. begono duang ....

ayo2 di jelaskan ;D

Pada zaman kehidupan Sang Buddha, para bhikkhu sangat bersemangat dalam membabarkan Dhamma. Para bhikkhu mengadakan perjalanan ke berbagai pelosok wilayah. Meski perubahan cuaca dan musim terjadi, para bhikkhu tetap giat melakukan perjalanannya. Hal ini ternyata menimbulkan kritikan dari umat awam. Karena dalam perjalanan para bhikkhu secara tidak sengaja menginjak tunas-tunas muda dan rumput-rumput, sehingga mengakibatkan hewan-hewan kecil mati.

Sang Buddha menanggapi kiritkan tersebut. Dengan kebijaksanaan-Nya, Sang Buddha mengambil keputusan untuk memberikan waktu istirahat di musim hujan (vassa) bagi para bhikkhu. Sang Buddha bersabda :

“Oh para bhikkhu, terdapat dua masa untuk memasuki masa vassa, yang awal dan yang berikutnya, yang awal dimulai sehari setelah purnama di Bulan Asalha dan yang berikutnya dimulai sebulan setelah purnama di Bulan Asalha. Itulah dua periode untuk memulai masa vassa.”

Para bhikkhu menjalani vassa selama tiga bulan. Selama masa vassa, para bhikkhu tinggal di pondok atau kediaman dengan pintu yang dapat dibuka dan ditutup. Para bhikkhu dilarang untuk tinggal di dalam peti mati. Selain itu selama masa vassa, bhikkhu yang berada di hutan dilarang berdiam di bawah payung atau di bawah tenda, di dalam pohon ataupun di atas pohon. Kemudian para bhikkhu mempersiapkan masa vassa dengan membagi tempat tinggal yang sesuai bagi semua bhikkhu.

Selama masa vassa, para bhikkhu tidak boleh meninggalkan tempat selama lebih dari tujuh hari (Sattaha Karaniya – tujuh hari untuk apa yang harus dikerjakan). Jika melanggar, maka vassa bhikkhu tersebut dinyatakan gagal. Sang Buddha memberikan pengecualian untuk hal ini, dengan mengizinkan bhikkhu untuk meninggalkan tempat vassa bila :
1) Mengunjungi orangtua atau bhikkhu lain yang sakit.
2) Mencegah bhikkhu lain yang ingin lepas jubah.
3) Mencari bahan-bahan untuk memperbaiki vihara atau kediaman vassa yang rusak.
4) Memberikan bantuan kepada orang lain yang ingin meningkatkan perbuatan baik.

Sang Buddha juga memaklumi bila ada sejumlah rintangan yang menghalangi para bhikkhu dalam menjalani masa vassa. Jika hal ini terjadi, maka bhikkhu yang bersangkutan tidak dinyatakan gagal, sehingga bhikkhu tersebut tidak jatuh dalam Apati. Adapun beberapa rintangan yang dapat menghalangi masa vassa seorang bhikkhu, seperti yang tertulis di Kitab Suci Tipitaka sebagai berikut :
1) Para bhikkhu diganggu oleh hewan yang berbahaya, orang jahat atau makhluk peta.
2) Vihara atau kediaman vassa para bhikkhu tersebut terbakar, hanyut atau runtuh.
3) Umat awam mengalami musibah sehingga para bhikkhu sulit atau tidak bisa berpindapata.
4) Para bhikkhu kurang mendapat makanan dan obat-obatan.  Jika  para  bhikkhu  masih  bisa  bertahan,  maka  mereka  harus  bertahan.  Namun jika para bhikhhu sudah tidak lagi dapat bertahan, maka mereka boleh meninggalkan tempat kediaman vassa tersebut.
5) Para  bhikkhu  boleh  pergi meninggalkan tempat vassa tersebut bila selama masa itu,  beliau tergoda oleh hal-hal duniawi yang berada di dekat kediaman vassa. Untuk mencegah diri dari pikiran dan perbuatan yang tidak baik, bhikkhu yang bersangkutan boleh meninggalkan tempat tersebut.
6) Bila ada perpecahan dalam sangha,  bhikkhu yang bersangkutan boleh pergi dari kediaman vassa tersebut, untuk menghindari konflik yang berkepanjangan.


[at] Bro Hendra
Sorry kalau OOT.  :)
« Last Edit: 12 January 2009, 08:45:19 PM by upasaka »

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: nanya gelar
« Reply #29 on: 13 January 2009, 06:42:34 AM »
nah lo uda pada ngerti masa vassa kaga ? ;D
saya ga ngerti :hammer: ngarti nya cumen kalo masa vassa bhikhu menetap utk bermeditasi intensive .. begono duang ....

ayo2 di jelaskan ;D

Pada zaman kehidupan Sang Buddha, para bhikkhu sangat bersemangat dalam membabarkan Dhamma. Para bhikkhu mengadakan perjalanan ke berbagai pelosok wilayah. Meski perubahan cuaca dan musim terjadi, para bhikkhu tetap giat melakukan perjalanannya. Hal ini ternyata menimbulkan kritikan dari umat awam. Karena dalam perjalanan para bhikkhu secara tidak sengaja menginjak tunas-tunas muda dan rumput-rumput, sehingga mengakibatkan hewan-hewan kecil mati.

Sang Buddha menanggapi kiritkan tersebut. Dengan kebijaksanaan-Nya, Sang Buddha mengambil keputusan untuk memberikan waktu istirahat di musim hujan (vassa) bagi para bhikkhu. Sang Buddha bersabda :

“Oh para bhikkhu, terdapat dua masa untuk memasuki masa vassa, yang awal dan yang berikutnya, yang awal dimulai sehari setelah purnama di Bulan Asalha dan yang berikutnya dimulai sebulan setelah purnama di Bulan Asalha. Itulah dua periode untuk memulai masa vassa.”

Para bhikkhu menjalani vassa selama tiga bulan. Selama masa vassa, para bhikkhu tinggal di pondok atau kediaman dengan pintu yang dapat dibuka dan ditutup. Para bhikkhu dilarang untuk tinggal di dalam peti mati. Selain itu selama masa vassa, bhikkhu yang berada di hutan dilarang berdiam di bawah payung atau di bawah tenda, di dalam pohon ataupun di atas pohon. Kemudian para bhikkhu mempersiapkan masa vassa dengan membagi tempat tinggal yang sesuai bagi semua bhikkhu.

Selama masa vassa, para bhikkhu tidak boleh meninggalkan tempat selama lebih dari tujuh hari (Sattaha Karaniya – tujuh hari untuk apa yang harus dikerjakan). Jika melanggar, maka vassa bhikkhu tersebut dinyatakan gagal. Sang Buddha memberikan pengecualian untuk hal ini, dengan mengizinkan bhikkhu untuk meninggalkan tempat vassa bila :
1) Mengunjungi orangtua atau bhikkhu lain yang sakit.
2) Mencegah bhikkhu lain yang ingin lepas jubah.
3) Mencari bahan-bahan untuk memperbaiki vihara atau kediaman vassa yang rusak.
4) Memberikan bantuan kepada orang lain yang ingin meningkatkan perbuatan baik.

Sang Buddha juga memaklumi bila ada sejumlah rintangan yang menghalangi para bhikkhu dalam menjalani masa vassa. Jika hal ini terjadi, maka bhikkhu yang bersangkutan tidak dinyatakan gagal, sehingga bhikkhu tersebut tidak jatuh dalam Apati. Adapun beberapa rintangan yang dapat menghalangi masa vassa seorang bhikkhu, seperti yang tertulis di Kitab Suci Tipitaka sebagai berikut :
1) Para bhikkhu diganggu oleh hewan yang berbahaya, orang jahat atau makhluk peta.
2) Vihara atau kediaman vassa para bhikkhu tersebut terbakar, hanyut atau runtuh.
3) Umat awam mengalami musibah sehingga para bhikkhu sulit atau tidak bisa berpindapata.
4) Para bhikkhu kurang mendapat makanan dan obat-obatan.  Jika  para  bhikkhu  masih  bisa  bertahan,  maka  mereka  harus  bertahan.  Namun jika para bhikhhu sudah tidak lagi dapat bertahan, maka mereka boleh meninggalkan tempat kediaman vassa tersebut.
5) Para  bhikkhu  boleh  pergi meninggalkan tempat vassa tersebut bila selama masa itu,  beliau tergoda oleh hal-hal duniawi yang berada di dekat kediaman vassa. Untuk mencegah diri dari pikiran dan perbuatan yang tidak baik, bhikkhu yang bersangkutan boleh meninggalkan tempat tersebut.
6) Bila ada perpecahan dalam sangha,  bhikkhu yang bersangkutan boleh pergi dari kediaman vassa tersebut, untuk menghindari konflik yang berkepanjangan.


[at] Bro Hendra
Sorry kalau OOT.  :)

no problemo... mantep ini :jempol:

 

anything