//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan yang sangat dasar tentang agama buddha...  (Read 6103 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Crescent

  • Sebelumnya: Deviol
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 227
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
Pertanyaan yang sangat dasar tentang agama buddha...
« on: 07 July 2010, 07:35:31 PM »
maaf jika repost... ^_^

Jujur saya sangat tidak tau tentang agama buddha, yang saya tau cuma tentang cerita buddha Gotama saja...

pertama yang ingin saya tanyakan pertama adalah namaskara... saat saya baca2 cerita tentang buddha, saya sering membaca kata2 namaskara dan mungkin secara umum yang saya tau cuma penghormatan... nah kalau boleh dan ada yang mau menjelaskan secara singkat dan dengan bahasa umum yang saya mudah mengerti, namaskara itu apa, dan bagaimana gerakannya serta kapan kta melakukan namaskara ?

Terima kasih.... 

mungkin baru itu yang mau saya tanyakan, kalau saya ada pertanyaan2 dasar lagi saya post disini aja ya, terima kasih... _/\_

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Pertanyaan yang sangat dasar tentang agama buddha...
« Reply #1 on: 07 July 2010, 07:52:09 PM »
diambil dari :

http://ratnakumara.wordpress.com/2009/09/14/makna-ber-namaskara/

“Namakara” atau “Namaskara” , dalam bahasa Indonesia artinya adalah “penghormatan” atau “persujudan”.  Sikap namaskara / sujud ini yang benar adalah dengan : 1) lutut , 2) jari kaki , 3) dahi, 4) siku, 5) telapak tangan ; semuanya menyentuh lantai.

Dalam masyarakat Jawa ada sebuah tradisi yang  disebut dengan “sembah-sungkem”. Sungkeman ini mirip dengan Namakara dalam tradisi Buddha-Dhamma. Tujuannya adalah , memberikan penghormatan kepada yang patut dihormat.

Sebagai seorang siswa Sang Buddha, sesungguhnya kita setiap hari wajib ber-Namakara kepada Buddha-Dhamma-Sangha. Dengan demikian, hati kita, tekad kita, semakin mengarah pada praktik Dhamma yang lebih dalam dan pada akhirnya kelak berhasil merealisasi Jalan-Kesucian ( Magga ) dan Buah dari Jalan-Kesucian ( Phala ) sesuai yang ditunjukkan oleh Sang Ti-Ratana. Selain hal itu, dengan ber-Namakara akar kebajikan di dalam diri kita semakin berkembang.

Bila Namakara ini dilakukan dengan baik dan benar, dengan penuh konsentrasi, keheningan, dengan penuh kesadaran pengembangan spiritual,  setelah meninggal seorang ummat-awam dapat berharap untuk terlahirkan kembali ke alam-alam surga atau setidaknya dilahirkan di dalam keluarga yang ber-Sila  yang beragama Buddha.

Mengapa para siswa Sang Buddha bersujud dan menghormat kepada Sang Buddha adalah karena Sang Buddha adalah Guru-Agung bagi para siswa dan ummat-awam, pembimbing  kita semua menuju berakhirnya  penderitaan samsara dan terealisasinya kebahagiaan-sejati : Nibbana.

Mengapa para siswa Sang Buddha bersujud dan menghormat kepada Dhamma adalah karena Dhamma adalah satu-satunya ajaran yang menuntun kita  semua kepada berakhirnya penderitaan samsara. Dhamma Sang Buddha adalah ajaran yang nyata, Dhamma Sang Buddha adalah kebenaran-sejati  yang tidak dapat dibantah oleh siapapun juga kebenarannya dan dapat dibuktikan oleh siapapun.

Mengapa para siswa Sang Buddha bersujud dan menghormat kepada Sangha adalah karena Sangha merupakan pesamuhan-agung dari para suciwan semenjak jaman para Buddha yang pertama ( Buddha-Dipankara ; Buddha yang pertama dari keseluruhan 28 Samma-Sambuddha yang memberi ramalan pasti kepada boddhisatta Sumedha ( calon Buddha Gotama ) akan pencapaian ke-Buddha-an boddhisatta Sumedha ; serta jutaan Buddha lainnya sebelum ke-28 Samma-Sambuddha tersebut ) hingga Sang Buddha Gotama yang menjaga dan mengajarkan Dhamma kepada ummat manusia ;  Sangha adalah pembimbing ummat manusia dalam upaya untuk memahami Dhamma setelah Sang Buddha parinibbana.

Bersujud kepada Buddha ~ Dhamma ~ dan Sangha adalah yang terbaik ; sebab merupakan wujud penghormatan dan penghargaan yang tertinggi kepada yang memang patut dihormat dan dihargai. Bersujud kepada Buddha~ Dhamma ~ dan Sangha adalah perbuatan luhur yang akan membuahkan kebahagiaan, umur panjang, kesehatan dan kekuatan jasmani maupun rohani. Ketulusan dalam ber-Namakara, merupakan salah satu ciri fisik yang dapat dilihat yang menunjukkan telah lenyapnya keragu-raguan skeptis terhadap Sang Ti-Ratana.

REFLEKSI NAMAKARA BAGI KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Refleksi dari Namakara ini dalam kehidupan sehari-hari adalah sikap kerendah-hatian, kelemah-lembutan, melenyapnya “ego” yang menjadi sumber dari banyak penderitaan.

Selain itu, ummat Buddha juga diharapkan dapat memberikan penghormatan kepada kedua-orang tua dengan sedalam-dalamnya / setinggi-tingginya. Sang Buddha senantiasa menganjurkan para ummat untuk berbakti kepada kedua-orang tuanya. Sebab, tanpa kedua-orang tua kita, kita tidak akan mungkin menjadi seperti yang sekarang ini ; terlahir ke alam manusia, tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, mendapat kasih-sayang, menikmati pendidikan formal dengan baik, dan lain-sebagainya. Mengenai kewajiban kita berbakti kepada kedua orang-tua kita, Sang Buddha pernah bersabda sebagai berikut :

Kunyatakan, O para bhikkhu, ada dua orang yang tidak pernah dapat dibalas budinya oleh seseorang. Apakah yang dua itu?

Ibu dan Ayah

Bahkan seandainya saja seseorang memikul ibunya ke mana-mana di satu bahunya dan memikul ayahnya di bahu yang lain, dan ketika melakukan ini dia hidup seratus tahun, mencapai usia seratus tahun; dan seandainya saja dia melayani ibu dan ayahnya dengan meminyaki mereka, memijit, memandikan, dan menggosok kaki tangan mereka, serta membersihkan kotoran mereka di sana—bahkan perbuatan itu pun belum cukup, dia belum dapat membalas budi ibu dan ayahnya. Bahkan seandainya saja dia mengangkat orang tuanya sebagai raja dan penguasa besar di bumi ini, yang sangat kaya dalam tujuh macam harta, dia belum berbuat cukup untuk mereka, dia belum dapat membalas budi mereka. Apakah alasan untuk hal ini? Orang tua berbuat banyak untuk anak mereka: mereka membesarkannya , memberi makan dan membimbingnya melalui dunia ini.
….”
(Anguttara Nikaya II, iv,2)

Di dalam Sigalaka Sutta, Digha Nikaya 31.28 , Sang Buddha juga menguraikan kewajiban anak kepada orang tuanya sebagai berikut :
1. Menyokong mereka
2. Menjalankan kewajiban mereka
3. Menjaga tradisi keluarga
4. Berupaya melakukan sesuatu yang berharga bagi keluarga
5. Melakukan penghormatan terhadap mereka ketika meninggal (penghormatan terhadap leluhur)

Nah, marilah, saudara-saudari se-Dhamma, kita praktikkan Namakara dan menguncarkan Namakara-Patha ( kalimat-persujudan ) kepada Buddha-Dhamma-Sangha, demi pengembangan spiritual kita masing-masing, demi berkah-berkah kebahagiaan bagi hidup kita masing-masing. Juga, tidak ketinggalan, kita wajib memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada kedua orang-tua kita, sebagaimana Sang Buddha telah mengajarkannya kepada kita semua.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Crescent

  • Sebelumnya: Deviol
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 227
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan yang sangat dasar tentang agama buddha...
« Reply #2 on: 08 July 2010, 11:26:28 PM »
Agama buddha ada sutra dan parrita (bener ngak ya?)

Nah, beda sutra sama parrita apa ya ? dan tata cara membaca sutra dan perrita yang benar gimana ? (intonasi atau huruf yang misal V dibaca W dan lain2)...

Terima kasih...

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan yang sangat dasar tentang agama buddha...
« Reply #3 on: 13 July 2010, 11:17:59 PM »
Agama buddha ada sutra dan parrita (bener ngak ya?)

Nah, beda sutra sama parrita apa ya ? dan tata cara membaca sutra dan perrita yang benar gimana ? (intonasi atau huruf yang misal V dibaca W dan lain2)...



Terima kasih...

sutra itu kotbahnya Buddha, parrita itu artinya perlindungan. Yg dijadikan parrita biasanya sutta. intonasinya ada di buku parrita. kalau mau lebih jelas, datang pas puja bakti atau langsung tanya bhikkhu.
semoga sukses

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pertanyaan yang sangat dasar tentang agama buddha...
« Reply #4 on: 14 July 2010, 05:30:00 PM »
Mau menambahkan tentang Namaskara

Dalam berNamaskara, biasanya umat Buddha (Sebutan secara umum untuk mereka yang beragama Buddha) dalam melakukan prosesi kebaktian, bernamaskara pada patung Buddha. oleh om Forte sudah disampaikan bahwa bernamaskara dalam arti menghormati TriRatna, jadi kehadiran patung bukan berarti kita Menghormati Patung tersebut, namun nilai2 yang dipandang oleh batin masing2 mengenai patung tersebut ( biasanya adalah TriRatna)
i'm just a mammal with troubled soul



 

anything