//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: 'MAX PAYNE', Antara Dendam dan Tugas  (Read 1606 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
'MAX PAYNE', Antara Dendam dan Tugas
« on: 01 November 2008, 04:34:44 PM »



KapanLagi.com - Pemain: Mark Wahlberg, Mila Kunis, Beau Bridges, Ludacris

Max Payne (Mark Wahlberg) adalah seorang petugas kepolisian yang istri dan anaknya dibantai oleh mafia obat-obatan terlarang. Tiga tahun setelah kematian keluarganya, Max masih menyimpan dendam pada orang-orang yang telah menghabisi keluarganya itu.

Di saat yang sama, Max kemudian ditugaskan untuk menyusup ke dalam organisasi kejahatan yang mengatur perdagangan obat terlarang yang disebut Valkyr. Saat bertugas inilah, Max mendapat pesan untuk bertemu dengan Alex Balder (Donal Logue) di stasiun kereta api.

MAX PAYNE

Saat Max baru saja bertemu Alex, tiba-tiba saja seorang penembak gelap menembak mati Alex. Max yang berada di lokasi saat penembakan kemudian menjadi tersangka utama pembunuhan ini. Di saat yang sama, pihak mafia juga menyadari bahwa Max adalah petugas kepolisian yang menyamar.

Merasa terjebak, Max kemudian melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan ini. Saat mencari Jack Lupino (Amaury Nolasco), orang yang bertanggung jawab atas perdagangan obat terlarang, inilah Max kemudian bertemu Mona Sax (Mila Kunis) yang punya alasan sendiri untuk memburu Jack Lupino.

MAX PAYNE

Film yang diadaptasi dari video game selalu menghadapi masalah yang sama. Bila alur cerita terlalu melenceng dari sumber aslinya, para fans video game tak akan puas dengan film ini tapi bila jalan cerita dibuat sedekat mungkin dengan sumbernya, para penonton yang non-gamer yang akan protes keras.

Dalam video game, karakter memang tak terlalu dibuat detail dengan harapan, pemain bisa cepat menerima peran yang ia bawakan. Di samping itu menu utama yang disuguhkan game adalah pengalaman memainkannya, bukan menontonnya.

Hal yang sama juga dialami film MAX PAYNE ini. Film ini mengusung banyak unsur 'kebetulan' yang membuat alur keseluruhan cerita menjadi sedikit konyol. Malah bisa dibilang semua petunjuk yang membawa Max Payne pada pembunuh keluarganya seolah-olah sudah tersedia dan seharusnya semua orang termasuk pihak kepolisian sudah menyadarinya. Ini membuat alur cerita jadi sedikit tak masuk akal. Agaknya sang sutradara berusaha untuk membuat film ini sedekat mungkin dengan sumber aslinya sehingga malah membuat jalan cerita jadi sedikit lemah.

MAX PAYNE

Masalah alur cerita ini makin diperparah dengan naskah yang kedodoran dan akting yang tak terlalu meyakinkan. Melihat film ini, saya malah diingatkan dengan karakter Bob Lee Swagger yang diperankan Mark Wahlberg dalam film SHOOTER. Keduanya seolah memiliki karakter yang sama persis. Atau memang Mark Wahlberg menjadikan karakter Bob Lee Swagger sebagai landasan untuk menjiwai peran Max Payne.

Bisa dibilang, menu utama yang disuguhkan film ini adalah aksi laga semata. Bila saat pertama kali memainkan game Max Payne saya sempat terpesona dengan unsur slow motion yang disuguhkan game ini, hal yang sama tak saya dapatkan dari menonton film ini. Untuk sebuah game, Max Payne memang tergolong inovatif lantaran memasukkan unsur film ke dalam game. Namun saat unsur itu dibawa kembali ke layar lebar, kesannya jadi biasa-biasa saja. (kpl/roc)


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

 

anything