Saya coba tambahin ya ^^
1. Kesunyataan tentang adanya Dukkha (Dukkha)
dukkha-dukkhä
adalah ketidakpuasan atau penderitaan yang alami dan dirasakan tubuh dan bathin, seperti sakit jantung, sakit kepala, perasaan sedih karena berpisah dengan yang dicintai, kegagalan dalam usaha, sebagainya.
viparinäma-dukkhä
adalah ketidakpuasan atau penderitaan yang tidak lepas dari adanya perubahan, seperti kondisi perasaan bahagia, yang dirasakan cepat atau lambat akan mengalami perubahan.
sankhärä-dukkhä
adalah ketidakpuasan atau penderitaan yang berhubungan dengan Lima Kelompok Kemelekatan (Panca Khanda), seperti perasaan susah karena tidak dapat menikmati makanan enak yang dipicu karena adanya indera pengecap yang merupakan salah satu dari Lima Kelompok Kemelekatan (Panca Khanda).
2.Kesunyataan tentang sebab Dukkha (Dukkha Samudaya)
Sumber dari penderitaan adalah tanhä, yaitu nafsu keinginan yang tidak ada habis-habisnya.
Dikenal tiga macam tanhä, yaitu :
1. Kämatanhä : kehausan akan kesenangan indriya, ialah kehausan akan :
a. bentuk-bentuk (indah)
b. suara-suara (merdu)
c. wangi-wangian
d. rasa-rasa (nikmat)
e. sentuhan-sentuhan (lembut)
f. bentuk-bentuk pikiran
2. Bhavatanhä : kehausan untuk lahir kembali sebagai manusia berdasarkan kepercayaan tentang adanya "atma (roh) yang kekal dan terpisah" (attavada)
3. Vibhavatanhä : kehausan untuk memusnahkan diri, berdasarkan kepercayaan, bahwa setelah mati tamatlah riwayat tiap-tiap manusia (ucchedaväda).
Selain tanha juga ada Avijja (kegelapan batin) dan Asava (kekotoran batin)
Avijja cenderung pada ketidaktahuan akan 4 kebenaran mulia. Dengan timbulnya kegelapan batin (avijja), maka timbullah kekotoran batin (asava).
Ada 3 (tiga) jenis kekotoran batin (asava), yaitu:
1. Noda dari keinginan memuaskan nafsu indera (Kamasava).
2. Noda dari keinginan untuk menjadi (Bhavasava).
3. Noda dari ketidaktahuan (Avijjasava).
4. Noda dari kekotoran pandangan (Ditthasava)
3. Kesunyataan tentang lenyapnya Dukkha (Dukkha Niroda)
Kalau tanhä dapat disingkirkan, maka kita akan berada dalam keadaan yang bahagia sekali,
Sang Buddha dengan jelas dan tegas mengajar kita, bahwa kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana.
Istilah Nibbana secara harfiah berarti ‘padam’,
serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin.
4.Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha (dukkha nirodha gamini patipada)
Jalan-nya adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan
Jalan Menuju Terhentinya Dukkha dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
Kebijaksanaan (Panna)
Pengertian Benar (sammä-ditthi)
Pikiran Benar (sammä-sankappa)
Kemoralan (Sila)
Ucapan Benar (sammä-väcä)
Perbuatan Benar (sammä-kammanta)
Pencaharian Benar (sammä-ajiva)
Konsentrasi (Samädhi)
Daya-upaya Benar (sammä-väyäma)
Perhatian Benar (sammä-sati)
Konsentrasi Benar (sammä-samädhi)