//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA  (Read 12682 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline indras

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« on: 18 January 2013, 03:38:50 PM »
Perkenalkan saya Indra, anggota baru.

Saya suka membaca buku2 sutra2 Mahayana & membaca buku2 Budhism lainnya, semua saya baca tidak terbatas pada aliran, karena dengan cara ini lebih memperluas wawasan.

Salah seorang teman baik yang Muslim menceritakan, bahwa di Islam ada yang disebut TAFSIR Al Quran, dan yang menafsirkan adalah memang orang yang berkompeten sekali, mengingat pencerapan / pengertian umat yang berbeda2, dan ajaran agama itu sangat dalam.

Adakah di lingkungan Budhism orang2 intelektual / yang tercerahkan yang sudah melakukan TAFSIR atas Sutra/pelajaran Budhism, dengan BAHASA SEDERHANA / AWAM dan MODERN atau cara apapun sehingga mudah dimengerti.

Sebagai contoh, saya barusan membaca Sutra Teratai, bahasanya memang sederhana, tapi diulang2, saya yang sederhana ini belum menangkap intisarinya, secara jujur ini bertele2 tidak to the point.

Kalau ada mohon dapat diberikan informasi, seperti judul2 buku mengenai TAFSIR tsb.

Kiranya sekian dulu, nanti kita sambung lagi. Terima kasih.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #1 on: 18 January 2013, 04:50:48 PM »
Perkenalkan saya Indra, anggota baru.

Saya suka membaca buku2 sutra2 Mahayana & membaca buku2 Budhism lainnya, semua saya baca tidak terbatas pada aliran, karena dengan cara ini lebih memperluas wawasan.

Salah seorang teman baik yang Muslim menceritakan, bahwa di Islam ada yang disebut TAFSIR Al Quran, dan yang menafsirkan adalah memang orang yang berkompeten sekali, mengingat pencerapan / pengertian umat yang berbeda2, dan ajaran agama itu sangat dalam.

Adakah di lingkungan Budhism orang2 intelektual / yang tercerahkan yang sudah melakukan TAFSIR atas Sutra/pelajaran Budhism, dengan BAHASA SEDERHANA / AWAM dan MODERN atau cara apapun sehingga mudah dimengerti.

Sebagai contoh, saya barusan membaca Sutra Teratai, bahasanya memang sederhana, tapi diulang2, saya yang sederhana ini belum menangkap intisarinya, secara jujur ini bertele2 tidak to the point.

Kalau ada mohon dapat diberikan informasi, seperti judul2 buku mengenai TAFSIR tsb.

Kiranya sekian dulu, nanti kita sambung lagi. Terima kasih.

Kalau pelajari kitab-kitab berbahasa Pali, seperti-nya tidak perlu penafsiran yang luar biasa. Semua-nya cukup jelas
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #2 on: 18 January 2013, 07:00:10 PM »
Kalau pelajari kitab-kitab berbahasa Pali, seperti-nya tidak perlu penafsiran yang luar biasa. Semua-nya cukup jelas
yang diperlukan hanya ketahanan banting untuk membaca pengulangan-pengulangan yang terkadang agak merepotkan..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #3 on: 18 January 2013, 07:49:44 PM »
Untuk sutta-sutta Pali sudah ada kitab komentar (atthakatha) yang ditulis oleh para komentator terkemuka seperti Bhikkhu Buddhaghosa dan yang lainnya, yang dianggap sebagai penjelasan terhadap sutta-sutta yang diterima secara resmi oleh aliran Theravada saat ini. Kitab komentar ini disusun berdasarkan komentar kuno yang diyakini berasal dari masa Sang Buddha sendiri oleh para siswa langsung Beliau.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #4 on: 18 January 2013, 08:33:46 PM »
Untuk sutta-sutta Pali sudah ada kitab komentar (atthakatha) yang ditulis oleh para komentator terkemuka seperti Bhikkhu Buddhaghosa dan yang lainnya, yang dianggap sebagai penjelasan terhadap sutta-sutta yang diterima secara resmi oleh aliran Theravada saat ini. Kitab komentar ini disusun berdasarkan komentar kuno yang diyakini berasal dari masa Sang Buddha sendiri oleh para siswa langsung Beliau.

Komentar itu termasuk tafsiran atau bukan?

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #5 on: 18 January 2013, 09:37:39 PM »
Kalau untuk sutra mahayana memang perlu kitab komentar, dan kitab komentar ini ada ditulis oleh guru guru besar jaman dahulu. Bahasa sutra mahayana kadang berbunga bunga gitu, atau mengandung arti kiasan, atau harus merujuk lagi ke kitab lain. Atau maknanya sangat dalam dan tidak dapat dipahami orang generasi sekarang yang level spiritualnya sudah merosot.

Kitab kitab komentar ini masih ada dan dilestarikan, dan kadang master jaman sekarang juga ada yg menulis. Kalau Mahayana, yah terbatas oleh bahasa, karena ditulis dalam bahasa sansekerta atau tibet atau mandarin atau jepang. Ada yg sudah diterjemahkan dalam bahasa inggris, dan sangat sedikit yg diterjemahkan dalam bahasa indonesia

Kitab komentar yg ditulis zaman dulu, levelnya jg terlalu tinggi buat kita sekarang, maka dibikin lagi komentarnya. Dan kemudian nanti ada lagi yg nulis komentar atas komentar atas komentar tsb.

Sebagai contoh Prajna Paramita Sutra. Penjelasan mengenai Sutra ini ditulis oleh Maitreyanatha, menjadi satu kitab dengan judul Abhisamayalankara (Ornament of Realizations).
Abhisamayalankara itu sendiri kemudian dijelaskan lagi oleh Tsongkhapa dengan kitab namanya Risalah Agung Tahapan Jalan Menuju Pencerahan (lamrim chenmo).

Secara pribadi saya lebih suka belajar mahayana dari kitab kitab komentar karena bahasa sutra lebih sulit dimengerti. Setelah paham beberapa topik tertentu, maksud kalimat di sutra lebih mudah ditangkap. Walaupun satu bait komentar membutuhkan penjelasan sehalaman oleh guru modern supaya saya ngerti

kalau bisa bahasa inggris, bisa coba lihat lihat di sini dulu http://www.berzinarchives.com/web/x/nav/n.html_1949421541.html
Itu kitab komentar yg menjelaskan ajaran Buddha secara umum dan menarik esensi dari banyak sutra
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #6 on: 19 January 2013, 07:03:20 AM »
Komentar itu termasuk tafsiran atau bukan?

1. ulasan atau tanggapan atas berita, pidato, dsb (untuk menerangkan atau menjelaskan)
ber·ko·men·tar v memberi kritik;
me·ngo·men·tari v memberi komentar; mengulas

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #7 on: 19 January 2013, 11:12:30 AM »
Komentar itu termasuk tafsiran atau bukan?

1. penjelasan atau pendapat (tt suatu kata, kalimat, cerita, dsb); interpretasi; hasil menafsirkan;
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #8 on: 19 January 2013, 11:23:29 AM »
Kitab komentar Pali memang tdk terlepas dr tafsiran bersifat Theravadin krn disesuaikan dengan pandangan dlm ajaran Theravada itu sendiri. Namun demikian, komentar2 tersebut lbh mengarah pd penjelasan dr sutta2 yg dijabarkan secara lebih mendalam, bukan suatu penafsiran baru atas sutta2. Misalnya dlm sutta disebutkan ttg "dunia" (loka), maka kitab komentar menjelaskan bhw "dunia" yg dimaksud ada 3 pengertian: dunia bentukan, dunia makhluk hidup, dan dunia ruang dst.

Tradisi komentar atau menjelaskan sutta2 atau kotbah Sang Buddha sendiri telah ada sejak masa Sang Buddha hidup oleh para siswa langsung Sang Buddha sendiri. Misalnya Bhikkhu Mahakaccana yg terkemuka dlm menjelaskan secara terperinci apa yg dijelaskan Sang Buddha secara singkat, beliau sering dimintai penjelasannya oleh para bhikkhu lainnya krn kadang Sang Buddha hanya berkotbah singkat lalu pergi tanpa menjelaskan lebih lanjut. Demikian juga Bhikkhu Ananda yang terkemuka di antara mereka yang banyak belajar, Bhikkhu Sariputta yg terkemuka dlm kebijaksanaan, dst. Beberapa karya yg bersifat komentar spt Nettipapakarana, Nidessa, Patisambhidamagga dianggap berasal dr para siswa langsung Sang Buddha ini atau setidaknya para bhikkhu yg mrpk siswa mereka.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #9 on: 19 January 2013, 11:52:10 AM »
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #10 on: 19 January 2013, 04:39:23 PM »
Setahu saya tidak ada ajaran Buddha yang disebut dengan hinayana.

Jadi kalau ditanya apakah ada kitab tafsir ajaran hinayana maka jawabannya jelas: tidak ada.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #11 on: 19 January 2013, 04:42:34 PM »
Setahu saya tidak ada ajaran Buddha yang disebut dengan hinayana.

Jadi kalau ditanya apakah ada kitab tafsir ajaran hinayana maka jawabannya jelas: tidak ada.


kalau di Saddharmapundarika Sutra ada tuh ajaran Hinayana...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #12 on: 19 January 2013, 04:49:55 PM »
Sengaja saya tidak mengomentari ttg penggunaan istilah Hinayana ini krn TS tidak bermaksud membahas hal tersebut.... :)

Istilah "Hinayana" sebaiknya tidak digunakan untuk menunjuk pada Buddhisme awal (Nikaya Buddhism sebelum perpecahan aliran2) ataupun Theravada saat ini. Dari segi arti katanya, istilah "hina" bermakna "rendah", sedangkan "maha" bermakna "besar, agung". Jika istilah "hina" dijadikan sebagai lawan kata dari "maha", ini jelas salah krn lawan kata "maha" adalah "cula" (kecil), bukan "hina". Jadi dari segi makna kata sudah berbeda artinya.....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #13 on: 19 January 2013, 05:16:01 PM »
Sengaja saya tidak mengomentari ttg penggunaan istilah Hinayana ini krn TS tidak bermaksud membahas hal tersebut.... :)

Istilah "Hinayana" sebaiknya tidak digunakan untuk menunjuk pada Buddhisme awal (Nikaya Buddhism sebelum perpecahan aliran2) ataupun Theravada saat ini. Dari segi arti katanya, istilah "hina" bermakna "rendah", sedangkan "maha" bermakna "besar, agung". Jika istilah "hina" dijadikan sebagai lawan kata dari "maha", ini jelas salah krn lawan kata "maha" adalah "cula" (kecil), bukan "hina". Jadi dari segi makna kata sudah berbeda artinya.....

terlambat, udah terlanjur digunakan. saran mulia ini seharusnya ditujukan kepada pengarang sutra2

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #14 on: 19 January 2013, 06:54:10 PM »
Sengaja saya tidak mengomentari ttg penggunaan istilah Hinayana ini krn TS tidak bermaksud membahas hal tersebut.... :)

Istilah "Hinayana" sebaiknya tidak digunakan untuk menunjuk pada Buddhisme awal (Nikaya Buddhism sebelum perpecahan aliran2) ataupun Theravada saat ini. Dari segi arti katanya, istilah "hina" bermakna "rendah", sedangkan "maha" bermakna "besar, agung". Jika istilah "hina" dijadikan sebagai lawan kata dari "maha", ini jelas salah krn lawan kata "maha" adalah "cula" (kecil), bukan "hina". Jadi dari segi makna kata sudah berbeda artinya.....

jadi culayana !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #15 on: 19 January 2013, 08:01:16 PM »
kalau di Saddharmapundarika Sutra ada tuh ajaran Hinayana...


Oleh karena itu saya pribadi menganggap sutra tersebut adalah sutra "tempaan" (forge).  :backtotopic: :whistle:
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #16 on: 19 January 2013, 08:50:30 PM »
jadi culayana !

Seharusnya jg spt itu. Tapi kalo istilah tsb jg dianggap "mengecilkan", jadinya sama saja dengan istilah "Hinayana"..... :)
« Last Edit: 19 January 2013, 08:55:02 PM by ariyakumara »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #17 on: 19 January 2013, 09:07:44 PM »
Seharusnya jg spt itu. Tapi kalo istilah tsb jg dianggap "mengecilkan", jadinya sama saja dengan istilah "Hinayana"..... :)

Agama sebenarnya netral, tergantung praktisi yang menjalaninya. Kalau ada ajaran/aliran/agama yang ingin dianggap besar, mulia, agung, dst, sebenarnya itu adalah keinginan dari umatnya, bukan representasi dari (isi) ajaran apalagi keinginan dari pendiri/perintis-nya.

 _/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #18 on: 19 January 2013, 09:26:46 PM »
Agama sebenarnya netral, tergantung praktisi yang menjalaninya. Kalau ada ajaran/aliran/agama yang ingin dianggap besar, mulia, agung, dst, sebenarnya itu adalah keinginan dari umatnya, bukan representasi dari (isi) ajaran apalagi keinginan dari pendiri/perintis-nya.

 _/\_

Benar, tetapi bukankah meninggikan diri sendiri tidak harus dengan merendahkan yang lain....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #19 on: 19 January 2013, 09:45:20 PM »
Benar, tetapi bukankah meninggikan diri sendiri tidak harus dengan merendahkan yang lain....

Dalam dunia berkondisi, selalu ada istilah-istilah tertentu untuk menjelaskan suatu definisi.

Definisi ukuran/kapasitas diwakili dengan besar/kecil.
Definisi suhu/temperatur disebut panas/dingin.
Definisi jarak jauh/dekat.
Definisi gender pria/wanita.

Semua istilah di atas (besar/kecil, panas/dingin, jauh/dekat, pria/wanita) adalah netral, tergantung persepsi dan kondisi yang menyertainya.

Jika saya punya mobil dengan kapasitas 4000 cc, dan saya sebut punya Anda 2000 cc, jika ini adalah kenyataan, apakah ini disebut merendahkan?

Persepsi sering kali mengecoh. Waspadalah...

 _/\_

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #20 on: 19 January 2013, 09:58:03 PM »
hoi jadi OOT
Saudara indras apakah cukup jelas atau masih ada pertanyaan?
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #21 on: 20 January 2013, 06:13:51 AM »
Seharusnya jg spt itu. Tapi kalo istilah tsb jg dianggap "mengecilkan", jadinya sama saja dengan istilah "Hinayana"..... :)

susah mengubah persepsi yang sudah terjadi, karena pengarangnya memang ingin mengecilkan demi ...
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #22 on: 20 January 2013, 06:15:38 AM »
hoi jadi OOT
Saudara indras apakah cukup jelas atau masih ada pertanyaan?

kabur kale ... :D
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #23 on: 20 January 2013, 06:22:08 AM »

Jika saya punya mobil dengan kapasitas 4000 cc, dan saya sebut punya Anda 2000 cc, jika ini adalah kenyataan, apakah ini disebut merendahkan?

Persepsi sering kali mengecoh. Waspadalah...

 _/\_

bold : dengan angka tidak bisa jadi contoh kalimat

contoh kalimat ini lebih cocok,
demikian kami punya kendaraan besar, anda punya kendaraan kecil.
apakah menghina atau membanding  ?

justru' pengarangnya dadakan' sehingga benar2 terjadi persepsi negatif atau memang benar adanya pengecilan.
« Last Edit: 20 January 2013, 06:25:52 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #24 on: 20 January 2013, 10:47:52 AM »
bold : dengan angka tidak bisa jadi contoh kalimat

contoh kalimat ini lebih cocok,
demikian kami punya kendaraan besar, anda punya kendaraan kecil.
apakah menghina atau membanding  ?

justru' pengarangnya dadakan' sehingga benar2 terjadi persepsi negatif atau memang benar adanya pengecilan.

Sekarang begini, rekan Adi Lim, dalam Mahayana jelas tujuannya adalah Samma Sambuddha melalui jalur Bodhisattva-Mahasattva, sedang dalam aliran lain (saya hindari penyebutan agar tidak dikatakan pengecilan) jelas juga tujuannya adalah Arahat/Arahanta/Arhat. Bila paham kedua definisi tersebut (Samma Sambuddha dan Arahat) tentu sudah dapat menarik sendiri kesimpulan.

Seperti halnya sarjana S1 dan Profesor, serta ukuran mesin mobil, apakah jika yang satu disebut lebih kecil adalah sebuah penghinaan?

Saya kira realita lebih penting dari persepsi. Misalnya saya berberat badan 100 kg, tentu saya boleh mengatakan Anda lebih kecil jika hanya berbobot 50 kg atau dibawah 100 kg. Jika ini disebut mengecilkan atau merendahkan, bukankah itu sudah masuk dalam ranah persepsi (penilaian subyektif)?

Lihat sesuatu apa adanya, realita memang hanya demikian adanya.

 _/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #25 on: 20 January 2013, 11:29:01 AM »
 [at] Sunya:

Maksud saya, dalam sutta2 Pali Sang Buddha hanya menyatakan satu jalan (kendaraan) menuju Pencerahan, yaitu Jalan Mulia Berunsur Delapan yang membawa pada Kearahatan spt yg telah Beliau tempuh dan Beliau sarankan kepada para siswa-Nya dengan mengatakan inilah satu2nya jalan yang mulia dan tertinggi, tetapi Beliau tidak mengatakan bahwa jalan lain selain menuju Kearahatan itu rendah/kecil (misalnya jalan menuju Brahma melalui Empat Keadaan Tanpa Batas).

Namun tiba2 dalam sutra2 Mahayana Sang Buddha mengatakan jalan Kebuddhaan/Bodhisattva lebih tinggi dengan menyatakan bahwa jalan Kearahatan yang telah diajarkan sebelumnya lebih rendah/kecil, hanya untuk mereka yang tidak "berkemampuan" atau "egois". Sepertinya Sang Buddha tidak konsisten dengan kata2-Nya sendiri dalam sutra2 Mahayana.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #26 on: 20 January 2013, 01:57:14 PM »
Sekarang begini, rekan Adi Lim, dalam Mahayana jelas tujuannya adalah Samma Sambuddha melalui jalur Bodhisattva-Mahasattva, sedang dalam aliran lain (saya hindari penyebutan agar tidak dikatakan pengecilan) jelas juga tujuannya adalah Arahat/Arahanta/Arhat. Bila paham kedua definisi tersebut (Samma Sambuddha dan Arahat) tentu sudah dapat menarik sendiri kesimpulan.

Seperti halnya sarjana S1 dan Profesor, serta ukuran mesin mobil, apakah jika yang satu disebut lebih kecil adalah sebuah penghinaan?

Saya kira realita lebih penting dari persepsi. Misalnya saya berberat badan 100 kg, tentu saya boleh mengatakan Anda lebih kecil jika hanya berbobot 50 kg atau dibawah 100 kg. Jika ini disebut mengecilkan atau merendahkan, bukankah itu sudah masuk dalam ranah persepsi (penilaian subyektif)?

Lihat sesuatu apa adanya, realita memang hanya demikian adanya.

 _/\_

Jalan kami adalah jalan besar (maha) dan jalan anda adalah jalan kecil (hina)

dimana realitanya?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #27 on: 20 January 2013, 04:05:22 PM »
stop stop stop jadi OOT kan
lanjutin aja di tempat lain debat klasik begitu
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #28 on: 20 January 2013, 08:48:22 PM »
stop stop stop jadi OOT kan
lanjutin aja di tempat lain debat klasik begitu

Baik, saya pindah kesini saja: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9103.new.html#new

 _/\_


Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #29 on: 21 January 2013, 05:48:27 AM »
Sekarang begini, rekan Adi Lim, dalam Mahayana jelas tujuannya adalah Samma Sambuddha melalui jalur Bodhisattva-Mahasattva, sedang dalam aliran lain (saya hindari penyebutan agar tidak dikatakan pengecilan) jelas juga tujuannya adalah Arahat/Arahanta/Arhat. Bila paham kedua definisi tersebut (Samma Sambuddha dan Arahat) tentu sudah dapat menarik sendiri kesimpulan.

Seperti halnya sarjana S1 dan Profesor, serta ukuran mesin mobil, apakah jika yang satu disebut lebih kecil adalah sebuah penghinaan?

Saya kira realita lebih penting dari persepsi. Misalnya saya berberat badan 100 kg, tentu saya boleh mengatakan Anda lebih kecil jika hanya berbobot 50 kg atau dibawah 100 kg. Jika ini disebut mengecilkan atau merendahkan, bukankah itu sudah masuk dalam ranah persepsi (penilaian subyektif)?

Lihat sesuatu apa adanya, realita memang hanya demikian adanya.

 _/\_

justru hanya melihat realita adanya itu adalah mengecilkan  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #30 on: 21 January 2013, 12:25:41 PM »
Oleh karena itu saya pribadi menganggap sutra tersebut adalah sutra "tempaan" (forge).  :backtotopic: :whistle:

Justru menurut saya "inti" dari "Mahayana" itu ada di Saddharmapundarika Sutra
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #31 on: 21 January 2013, 12:28:04 PM »
Sekarang begini, rekan Adi Lim, dalam Mahayana jelas tujuannya adalah Samma Sambuddha melalui jalur Bodhisattva-Mahasattva, sedang dalam aliran lain (saya hindari penyebutan agar tidak dikatakan pengecilan) jelas juga tujuannya adalah Arahat/Arahanta/Arhat. Bila paham kedua definisi tersebut (Samma Sambuddha dan Arahat) tentu sudah dapat menarik sendiri kesimpulan.

Seperti halnya sarjana S1 dan Profesor, serta ukuran mesin mobil, apakah jika yang satu disebut lebih kecil adalah sebuah penghinaan?

Saya kira realita lebih penting dari persepsi. Misalnya saya berberat badan 100 kg, tentu saya boleh mengatakan Anda lebih kecil jika hanya berbobot 50 kg atau dibawah 100 kg. Jika ini disebut mengecilkan atau merendahkan, bukankah itu sudah masuk dalam ranah persepsi (penilaian subyektif)?

Lihat sesuatu apa adanya, realita memang hanya demikian adanya.

 _/\_

Justru itu, kalau baca lagi Sutr Intan, Tidak ada yang namanya dhamma sempurna, tidak ada makhluk yang dibebaskan...
Justru karena bahkan untuk "keinginan mulia" (chanda) untuk mencapai annutara sammasambuddha, Petapa Sumedha harus menjalani 4 assankheya kappa + 100.000 kappa di dalam samsara (mengalami kelahiran dan kematian berulang2) lagi.

JADI TIDAK ADA YANG NAMA-nya ANNUTARA SAMYAKSAMBUDDHA (Baca Sutra Intan).
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #32 on: 21 January 2013, 05:57:58 PM »
justru hanya melihat realita adanya itu adalah mengecilkan  ^-^

Jika Anda pendek dan saya katakan pendek apakah itu mengecilkan?

Salam.  _/\_

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #33 on: 21 January 2013, 06:05:43 PM »
Jika Anda pendek dan saya katakan pendek apakah itu mengecilkan?

Salam.  _/\_

Konon Mahayana di turunkan setelah Hinayana (jalan sravaka)... Trus setelah Mahayana diturunkan, plus argumentasi dengan istilah merendahkan ajaran sebelum-nya (baca : Hinayana a.k.a. jalan sravaka). Dan kisah ini katanya berasal / bersumber dari "orang yang sama" BUDDHA SAKYAMUNI.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #34 on: 21 January 2013, 06:09:31 PM »
Justru itu, kalau baca lagi Sutr Intan, Tidak ada yang namanya dhamma sempurna, tidak ada makhluk yang dibebaskan...
Justru karena bahkan untuk "keinginan mulia" (chanda) untuk mencapai annutara sammasambuddha, Petapa Sumedha harus menjalani 4 assankheya kappa + 100.000 kappa di dalam samsara (mengalami kelahiran dan kematian berulang2) lagi.

JADI TIDAK ADA YANG NAMA-nya ANNUTARA SAMYAKSAMBUDDHA (Baca Sutra Intan).

Anda paham makna hakiki (mutlak) dan makna konvensional (kondisional/situasional) tidak?

Anda tentu paham analogi berikut (di luar konteks, tapi serupa dengan penafsiran pragmatis Anda di atas):

1. Mobil itu ada, nyata dan bisa saya lihat dan sentuh.
2. Mobil itu tidak ada, terdiri dari mur, baut, besi, karet, busa, kaca, stiker, cat, lem, plastik, dsb.

Nah, perumpamaan di atas adalah analogi untuk anatta, tiada inti kekal. Tapi dalam keseharian kita, toh kita masih menggunakan terminologi mobil untuk mewakili suatu obyek yang kita tunjuk/maksudkan.

Jadi, tulisan Anda di atas, dipahami sebagai poin kedua dari analogi serupa yang saya berikan tidak?

Kalau Anda telan mentah, dan dicampur aduk, tentu saja Anda tidak akan pernah mencerna (dharma) dengan baik.

Bicara sesuai konteks,
bertindak dan berperilaku sesuai kondisi dan aturan.

Belajar dharma sesuai koridor, kebenaran mutlak atau kebenaran konvensional (Paramattha Sacca atau Sammuti Sacca).

Begitu, semoga bisa dipahami.

Salam.  _/\_

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #35 on: 21 January 2013, 06:23:01 PM »
Anda paham makna hakiki (mutlak) dan makna konvensional (kondisional/situasional) tidak?

Anda tentu paham analogi berikut (di luar konteks, tapi serupa dengan penafsiran pragmatis Anda di atas):

1. Mobil itu ada, nyata dan bisa saya lihat dan sentuh.
2. Mobil itu tidak ada, terdiri dari mur, baut, besi, karet, busa, kaca, stiker, cat, lem, plastik, dsb.

Nah, perumpamaan di atas adalah analogi untuk anatta, tiada inti kekal. Tapi dalam keseharian kita, toh kita masih menggunakan terminologi mobil untuk mewakili suatu obyek yang kita tunjuk/maksudkan.

Jadi, tulisan Anda di atas, dipahami sebagai poin kedua dari analogi serupa yang saya berikan tidak?

Kalau Anda telan mentah, dan dicampur aduk, tentu saja Anda tidak akan pernah mencerna (dharma) dengan baik.

Bicara sesuai konteks,
bertindak dan berperilaku sesuai kondisi dan aturan.

Belajar dharma sesuai koridor, kebenaran mutlak atau kebenaran konvensional (Paramattha Sacca atau Sammuti Sacca).

Begitu, semoga bisa dipahami.

Salam.  _/\_

Emang-nya Buddha (Tathagatha) bisa membebaskan makhluk lain ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #36 on: 21 January 2013, 07:57:29 PM »
Jika Anda pendek dan saya katakan pendek apakah itu mengecilkan?

Salam.  _/\_

perseps saya : ikan kribo   ;D
« Last Edit: 21 January 2013, 08:03:35 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #37 on: 21 January 2013, 08:00:26 PM »

Belajar dharma sesuai koridor, kebenaran mutlak atau kebenaran konvensional (Paramattha Sacca atau Sammuti Sacca).

Begitu, semoga bisa dipahami.

Salam.  _/\_

bagaimana pula kosong = isi, isi = kosong ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #38 on: 22 January 2013, 08:09:03 PM »
Emang-nya Buddha (Tathagatha) bisa membebaskan makhluk lain ?

Tergantung dalam pengertian (konteks) apa.

Jika Sakyamuni tidak memutar roda dharma di bumi ini, apakah hari ini ada Dhammacitta.org?
Jika saja di dunia ini tidak pernah ada Pangeran Siddharta yang mencapai Penerangan Sempurna, apakah hari ini ada saya dan Anda sedang berbicara tentang Buddha, Tathagatha, Triratna, Anatta, dll?

Bahkan vihara saja tidak ada, apalagi bhikkhu dan kitab sucinya.

Namun, jika bicara tentang pelatihan diri dan pembebasan, berhubung adanya free will (keinginan bebas), maka tentunya setiap makhluk bertanggung jawab atas semua pilihan hidupnya (terlahir dan mewarisi karmanya masing-masing).

Jadi, tergantung konteks. Semoga dapat dipahami.

Salam.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #39 on: 22 January 2013, 08:12:00 PM »
bagaimana pula kosong = isi, isi = kosong ?

Konsep kekosongan (Sunyata) hanya dianut sebagian aliran Buddhisme. Kurang tepat dibahas di topik umum seperti ini.

Lagi pula,  kosong = isi, isi = kosong bukan berarti kebenaran mutlak = kebenaran konvensional (jika itu yang Anda pikirkan).

Semoga berbahagia.

Salam.  _/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #40 on: 23 January 2013, 02:21:48 PM »
Emang-nya Buddha (Tathagatha) bisa membebaskan makhluk lain ?

jawaban :
Tergantung dalam pengertian (konteks) apa.

Jika Sakyamuni tidak memutar roda dharma di bumi ini, apakah hari ini ada Dhammacitta.org?
Jika saja di dunia ini tidak pernah ada Pangeran Siddharta yang mencapai Penerangan Sempurna, apakah hari ini ada saya dan Anda sedang berbicara tentang Buddha, Tathagatha, Triratna, Anatta, dll?

Bahkan vihara saja tidak ada, apalagi bhikkhu dan kitab sucinya.

Namun, jika bicara tentang pelatihan diri dan pembebasan, berhubung adanya free will (keinginan bebas), maka tentunya setiap makhluk bertanggung jawab atas semua pilihan hidupnya (terlahir dan mewarisi karmanya masing-masing).

Jadi, tergantung konteks. Semoga dapat dipahami.

Salam.  _/\_

jawabannya nyambung ndak sih ?  ???
atau saya yg tidak mengerti 'bahasa tingkat tinggi'  :(
kayak ikan kribo
« Last Edit: 23 January 2013, 02:25:49 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #41 on: 25 January 2013, 09:04:44 AM »
Tergantung dalam pengertian (konteks) apa.

Jika Sakyamuni tidak memutar roda dharma di bumi ini, apakah hari ini ada Dhammacitta.org?
Jika saja di dunia ini tidak pernah ada Pangeran Siddharta yang mencapai Penerangan Sempurna, apakah hari ini ada saya dan Anda sedang berbicara tentang Buddha, Tathagatha, Triratna, Anatta, dll?

Bahkan vihara saja tidak ada, apalagi bhikkhu dan kitab sucinya.

Namun, jika bicara tentang pelatihan diri dan pembebasan, berhubung adanya free will (keinginan bebas), maka tentunya setiap makhluk bertanggung jawab atas semua pilihan hidupnya (terlahir dan mewarisi karmanya masing-masing).

Jadi, tergantung konteks. Semoga dapat dipahami.

Salam.  _/\_

Apakah semua makhluk tercerahkan ketika bertemu (dan sampai mendapat / mendengar khotbah dhamma) dengan Buddha (Tathagatha) ? Bagaimanakah Nasib Cinca (penfitnah Buddha) ? Bagaimanakah nasib Devadatta ?
« Last Edit: 25 January 2013, 09:06:46 AM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: TAFSIR SUTRA MAHAYANA / AJARAN HINAYANA
« Reply #42 on: 26 January 2013, 02:51:33 AM »
Apakah semua makhluk tercerahkan ketika bertemu (dan sampai mendapat / mendengar khotbah dhamma) dengan Buddha (Tathagatha) ? Bagaimanakah Nasib Cinca (penfitnah Buddha) ? Bagaimanakah nasib Devadatta ?

Sudah dijawab pada postingan yang Anda kutip.

Namun, jika bicara tentang pelatihan diri dan pembebasan, berhubung adanya free will (keinginan bebas), maka tentunya setiap makhluk bertanggung jawab atas semua pilihan hidupnya (terlahir dan mewarisi karmanya masing-masing).

 _/\_