//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.  (Read 552006 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #30 on: 08 June 2009, 05:34:59 PM »
'Itu tidak benar, itu salah, itu bukan jalan kami, itu tidak ada pada kami.'"
Digha Nikaya, Brahmajala Sutta
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #31 on: 08 June 2009, 05:38:02 PM »
'Itu tidak benar, itu salah, itu bukan jalan kami, itu tidak ada pada kami.'"
Digha Nikaya, Brahmajala Sutta

kami itu yang mana bro? aku termasuk tidak ???
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #32 on: 08 June 2009, 05:39:45 PM »
sesuai dengan yang diajarkan Sang Buddha, jangan marah, jangan esmosi.
bilang aja hal itu tidak ada pada kami, hal itu tidak diajarkan guru kami.
makanya bilang sesat, karena hal itu tidak diajarkan guru kami ;D

kan yg guru kami itu gurunya dia dia juga... (kami = theravada dan mahayana) :))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #33 on: 08 June 2009, 05:40:57 PM »
^
^
se7

kan guru kita bersama, bukan kah begitu? ;D
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #34 on: 08 June 2009, 05:42:56 PM »
begituuu ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #35 on: 08 June 2009, 05:43:41 PM »
Balik tanya.
Bagaimana dengan kasus Bhikkhu Sati, dia memiliki pandangan salah, dan dibantah Sang Buddha, apakah Bhikkhu Sati sejalan dengan ajaran Sang Buddha?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #36 on: 08 June 2009, 05:43:54 PM »
satu pertanyaan dari saya

no offense loh


bagaimanakah pandangan theravada terhadap yang diluar dari theravada ?
apakah adalah salah dan tidak benar dengan kata lain sesat?


 _/\_
saudara Navis,
ini adalah pandangan saya pribadi saat ini, tidak mewakili siapa-siapa. oke lgs saja.
semua ajaran yang tidak selaras dengan Thervada dipandangan saya, adalah tidak membawa pada "kenyataan"
karena saya lebih suka berbicara kenyataan sebagai acuan kebenaran....

ada orang berkata "surga ada" ada berkata "surga tidak ada".....saya melihat surga masih "XX"  > sy belum merealisasikan

tetapi apa yang tertulis sutta mengenai "Penderitaan", adalah gambaran "kenyataan" dan ini saya realisasikan.

pernah ada cerita AjahnBrahm mengenai Saudara Raja Asoka yg di kerjai oleh Raja asoka demi bisa memahami dhamma
Saudara Raja suka menggumbar nafsu, bersenang-senang,dan malas mempelajari dhamma.

Raja kemudian sengaja menjebak Saudara nya agar memakai Baju Kaisar,dan di tuduh sebagai pelanggar  hukum. kemudian di "hukuman mati" adalah ganjarannya
Saudara raja secepat nya memohon ampun, tetapi Raja berkata "tidak ada nego-nego walau Saudara sendiri"
akan tetapi karena kau Saudara-ku maka dalam 7 hari ini sebelum di eksekusi

kamu boleh memakan makanan terbaik di dapur istana, di-izinkan menikmati selir raja,dll...
tetapi ketika hari eksekusi tiba...
raja bertanya "bagaimana saudara ku, apakah kamu puas dalam 7 hari ini"
saudara nya malah berkata "jangankan senang bahkan sebaliknya, untuk tidur 1 hari saja susah"

disitu Raja tertawa dan menjelaskan dimana semua kenikmatan indrawi, ketika dihadapkan pada kematian, semua nya menjadi hambar.

saya pun demikian, pernah menghadapi vonis mati dari dokter...
jadi saya tahu bagaimana rasanya umur kita hanya beberapa bulan. penuh dengan kebingungan dan ketakutan.
makan saja tidak selera, tidur menjadi susah......

pernah sebuah wanita berkata kepada Buddha  "saya tahu, tetapi tidak tahu"..kemudian wanita itu pergi...
Buddha tersenyum dan seorang muridnya bertanya, apa maksud kata-kata wanita tersebut...
Sang buddha menjelaskan kalau "wanita tersebut tahu kalau pasti mati, akan tetapi tidak tahu kapan"

ketika kita telah berhadapan dengan kematian dan tidak mengerti akan apa itu dhamma, memang semua nya menjadi terasa hambar.....bahkan makanan favorit anda pun tidak selera rasanya.

salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #37 on: 08 June 2009, 05:47:40 PM »
^
marcedes banget tuh

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #38 on: 08 June 2009, 05:47:47 PM »
saudara Bond ada bagus nya kalau ditambah sebagai.


Mudah2an membantu silakan dimulai kalo ada yg mau tanya, diskusi ini tidak ditujukan untuk menjatuhkan antar aliran. ( ditambah )
melainkan mencari mana yang benar mana yang salah......dan kenyataan sebagai acuan kebenaran.

itupun kalau anda mau . ^^

metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #39 on: 08 June 2009, 05:49:53 PM »
kalo om mercedes sendiri lebih prefer kemana :-? Thera apa Maha ?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #40 on: 08 June 2009, 05:51:58 PM »
[at] mercedes
kebenaran kan menurut loe?
emang loe uda mencapai pencerahan?

no offense loh,
tapi loe bicara seakan akan loe uda mencapai pencerahan...
bisa tau mana yang merupakan kenyataan sebagai acuan kebenaran ;D

sedikit intermezzo:
uda ah, pulang dulu, jalan cengkareng mo ditutup jam 20:00 sampai 05:00 sumber: wartakota

kalo om mercedes sendiri lebih prefer kemana :-? Thera apa Maha ?
xixixi....
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #41 on: 08 June 2009, 06:00:16 PM »
saudara Bond ada bagus nya kalau ditambah sebagai.


Mudah2an membantu silakan dimulai kalo ada yg mau tanya, diskusi ini tidak ditujukan untuk menjatuhkan antar aliran. ( ditambah )
melainkan mencari mana yang benar mana yang salah......dan kenyataan sebagai acuan kebenaran.

itupun kalau anda mau . ^^

metta.

Sayang penambahan dan pengurangan diluar kuasa saya seperti saya tidak bisa menghindar dari kematian. Hanya nasi yg bisa dihidangkan, silakan om menambah lauk -pauknya  ;D



Note to all : Agar tidak ada pertanyaan berulang dithread ini dan keraguan tentang Bahiya sutta yg memiliki dua versi bisa dibuka di link http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,10555.msg188070/topicseen.html#msg188070 ---yg menjelaskan yang sebenarnya, jadi bukan lagi masalah ada dua versi tetapi 2 orang berbeda dengan nama Bahiya. _/\_
« Last Edit: 08 June 2009, 06:29:13 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #42 on: 08 June 2009, 06:45:13 PM »
Apakah pegangan tipitaka dalam theravada itu tidak di tambah2kan dalam isinya?

Bagaimana tanggapan theravada apabila ada sutta palsu yang disebarluaskan ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #43 on: 08 June 2009, 07:24:48 PM »
[at] mercedes
kebenaran kan menurut loe?
emang loe uda mencapai pencerahan?
iMo, mungkin mksdnya mercedes, pencerahan itu termasuk kategori seperti 'surga' yg masih XX dan belum direalisasikan..
appamadena sampadetha

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #44 on: 08 June 2009, 07:40:07 PM »
bikkhuni Ayya mengatakan
"dalam kebahagiaan ada kelengahan, dalam penderitaan ada kewaspadaan"

----------------------------
mungkin disini tidak pernah menghadapi kematian, atau vonis mati dari tim medis.
cobalah belajar hidup dalam kondisi seperti bikkhu hutan, yang memiliki tempat tinggal dengan fasilitas super minim......

dan anda semua mungkin ketika melihat laukpauk di meja makan hanya nasi putih dan telur asin, memuat anda tidak selera semua mencoba memesan makanan di restoran, atau pergi keluar makan.....

tetapi ketika anda pernah mengalami kematian, itu akan membuat anda merasa puas walau hanya nasi putih.......
percayalah tidak ada pengalaman lebih buruk dari pada melihat dokter tim medis angkat tangan dengan penyakit anda.
kemudian vonis mati.


kalo om mercedes sendiri lebih prefer kemana :-? Thera apa Maha ?
terkait dengan konsep,
sebelum saya menjawab saya balik bertanya kepada anda...

apakah anda pernah menderita sampai membuat batin anda betul-betul angkat tangan?
ketika itu mungkin anda berpikir,seandai-nya "saya tidak lahir lagi"

begini saja, coba bayangkan seluruh harta anda habis terbakar......apa anda masih bisa berkata
" hidup ini penuh dengan kebahagiaan "
mungkin anda adalah orang yang ber-ekonomi menengah.. jadi tidak tahu rasanya hidup dalam serba penderitaan kekurangan

pernahkah anda melihat kehidupan di sebuah kampung kecil?
beras sebanyak genggaman tangah anak remaja saja jatuh di pasir lumpur masih berusaha di ambil dan dibersihkah.
coba kalau anda...mungkin anda berkata "beli saja lagi"

dan percayalah, ketika anda berhadapan dengan kematian....semua itu jauh lebih parah dari hidup miskin...
mungkin anda akan berpikir sama dengan saya
"masih lebih baik hidup miskin memungut beras jatuh di lumpur dari pada mati sekarang"

SangBuddha mengajarkan kita betapa "ketidak pastiannya hidup ini" kadang kala, bisa saja membuat anda mengalami penderitaan hebat, dan juga kebahagiaan hebat....
tentu semua mau bahagia hebat...tetapi pilihan penderitaan hebat dan kebahagiaan adalah 1 paket tak terpisahkan..

saya sendiri kalau bukan masalah "berjanji" sudah lama memilih jalan untuk mencari akhir dari kelahiran.
karena bagi saya tidak ada kebahagiaan sejati dalam hidup ini...karena semua itu bisa saja lenyap seketika dan tergantikan seketika dengan penderitaan sejati.

berbeda dengan Mahayana, disitu Sangbuddha lahir dan terus lahir mengalami 1 kombo paket tak terpisahkan.....bahkan saya sendiri tidak melihat ada-nya kebahagiaan ketika menjadi seorang buddha.
makanya saya tanya, buddha membahagiakan dari segi mana-nya?

saya mempelari Theravada bukan dari pertama membaca dan meyakini, melainkan dari pengalaman langsung dan semua itu tertulis dalam sutta.....ajaran buddha..
berbaur dalam 1 pengalaman dan rasa.....
saya ibarat sudah jalan setengah dan melalui apa yang saya lihat dari perjalanan setengah ini, semua ini saling connect..
jadi tentu saya jadi lebih yakin...walau belum menyelesaikan setengah lagi.
ibarat sudah ada "panjar" pembuktian.

----------------------
sy beri perumpamaan...

anda disuruh mencari sebuah rumah beratap biru, disebuah kota.
dalam Theravada semua jadi jelas...
misalkan anda jalan lurus betemu jalan ini, akan ada rumah hijau, kalau anda belok kanan akan ada rumah ini itu..
lalu di persimpangan jalan akan ada ini, dan itu, terus ini itu.

yah ibarat anda punya tour-guide yang mengetahui seluk beluk kota.....ketika anda belum melihat rumah beratap biru...
tetapi tour guide ini telah memperlihatkan kemampuannya....jadi anda memiliki keyakinan pada tour-guide ini...
bahkan tour-guide ini mengetahui ttg isi rumah beratap biru.


dalam mahayana ( saat ini )
disuruh ibarat disuruh mencari rumah beratap biru ( sama dengan contoh atas )
tetapi tidak ada dikatakan bahwa ketika anda belok kiri akan menemukan apa, belok kanan menemukan apa...ini itu semua nya tidak ada...
yang ada hanya dikatakan ketika anda menemukan rumah beratap biru, anda adalah seorang pemenang.
bahkan isi dari rumah beratap biru pun tidak ada penjelasannya...
kalau anda punya tour guide seperti ini, apakah anda mau menyewa jasa nya?
lantas dari mana keyakinan anda menyewa jasa dari orang ini?


alangkah baiknya ketika memberikan penjelasan seperti visudhi magga dalam latihan......
ada dijelaskan kilesa apa-apa yang hancur, kemudian cara mengetahuinya,kemudian memakai objek apa,
jika halangan ini timbul di jelaskan cara mengatasi-nya...

tetapi disini kebanyakan "anda melafalkan amitabha dengan sepenuh hati bisa masuk alam sukhavati"
apakah standar kebenaran untuk mengetahui hal itu?

agama tetangga, dalam proses kesembuhan ilahi/mujizat...dikatakan bahwa orang yg tidak sembuh ,berarti iman-nya kepada mr.Y kurang kuat........karena dalam kitab tertulis
"aku-lah jalan kebenaran dan hidup,tiada seorangpun dapat menemui my boss, tanpa melalui aku"
padahal orang tersebut sudah berdiri didepan, bahkan ber-doa sambil air matanya keluar.....

bagaimana seandainya saya mempelajari nian fo "amitabha" lantas terlahir di alam sengsara, dan dijelaskan bahwa nian fo saya kurang kuat keyakinannya...
saya tinggal menjawab, bagaimana mau kuat kalau penjelasannya hanya seperti motto nike [just do it.]
bahkan untuk mengetahui sukses tidaknya masuk alam sukhavati kita sendiri tidak tahu.
dan hanya kematian baru tahu...apakah anda mau mengorbankan kehidupan anda kepada sesuatu yang anda tidak ketahui kepastian dalam kehidupan ini?

kira-kira kalau kejadian begini saudara hatred, anda mau menyewa tour guide mana?

salam metta.
« Last Edit: 08 June 2009, 07:46:55 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!