Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: pengemis on 08 April 2011, 08:23:49 PM
-
...
-
...
-
wow bnyak banget yg bs dibaca... TS dan kk Landy menggunakan tulisan goib... hanya orang yg bener2 tercerahkan dpt melihat n membaca tulisan mereka berdua...
ayo mari kita rame2 merenungkan tulisan goib tersebut... ;D
-
. . .
-
nah loh... bro umat awam jg mengerti tulisan goib TS n kk Landy... wow...
-
Hahaha.... (◦'⌣'◦)
-
miaka jg dapat melihat n mengerti tulisan goib mereka yg telah tercerahkan ? ;D
-
Buddha = 0
-
muncul lg 1 pakar zen ... wkwkwk ... bakal panjang lg nih... ;D
-
mangkuk pengemis terdpt 3 butir nasi basi yg telah kering
-
buddha =)
-
.
-
setan
-
Ha
-
.
-
:'( :'( :'( masih salah...~
-
:whistle: :whistle: #-o #-o :?? :?? :-SS :-SS ~X( ~X( :?? :?? #:-S #:-S(http://1.bp.blogspot.com/-WYKSK0oSoL8/TVYjDQ1LGMI/AAAAAAAAABs/hQRNCOzdXvI/s320/ngupil-mulu-nih.thumbnail.gif)
-
klik
-
:o :-? :-? :-?
-
uhhkgilhunjkbhjlblbhylhbbhjblgyughjgbjhgjhbhbfdtdrfgvhfuygjhvbhjgyubhjkjhlguytydfytjfvjkbhbbbhjbhjvfgtfhjvhgvhvgtvfhjvghhgbhjbhjfgyugjhbjbjknkjnujbnkjnjbhvhgvfuygyugvjvhgcdfxsdhfgvjhbjbjhvfxcfdzrxtrcyhvchvhgvyfyughjbhjvujvhjvghcfcdyhcvhjvhjbjhbjhbuyfytdfytfchjvbhjbjhbiluguyfytdytfduygkjbjkbjkhbjuhukgvhjvhjvhjvftdtyfjvhgchdtyfhjvhgctydftfvhgvgfddfhvhgfcytfyjgukhbkjbvhufyug
-
.
dua butir dimakan burung tetangga,
sekarang tinggal satu butir...
-
dua butir dimakan burung tetangga,
sekarang tinggal satu butir...
apakah itu?? :))
-
Ikutan akh..
!→?
-
wah ini bisa jadi tread ajang GB postingan gua wahahahhahaha.. TQ pengemis.. ;D ;D
-
Kisah Culadhanuggaha, Pemanah Yang Trampil
DHAMMAPADA XXIV, 16-17
Suatu ketika seorang bhikkhu muda menerima dana makanan pada salah satu tempat berteduh yang khusus dibuat untuk para bhikkhu di dalam kota. Setelah makan ia merasa ingin minum. Ia pergi ke suatu rumah dan meminta air minum, seorang gadis keluar untuk memberinya air minum. Begitu melihat bhikkhu muda tersebut, gadis itu jatuh cinta kepadanya. Ia mengundang bhikkhu muda itu untuk datang ke rumahnya bila merasa haus dengan harapan agar dapat membujuk bhikkhu muda tersebut.
Setelah beberapa waktu, ia mengundang bhikkhu muda tersebut ke rumahnya untuk menerima dana makanan. Pada hari itu, ia berkata kepada bhikkhu muda itu bahwa ia mempunyai segala sesuatu yang ia inginkan dalam rumah, tetapi tidak ada lelaki yang merawatnya, dan sebagainya. Mendengar kata-kata ini, bhikkhu muda menangkap isyarat tersebut dan ia segera merasa makin terikat pada gadis yang menarik itu. Ia menjadi sangat tidak puas dengan kehidupannya sebagai seorang bhikkhu dan menjadi kurus. Para bhikkhu lain melaporkan hal itu kepada Sang Buddha.
Sang Buddha mengundang bhikkhu muda tersebut, dan berkata padanya, "Anak-Ku, dengarkan Aku. Gadis muda ini akan menyebabkan keruntuhanmu seperti yang telah dia lakukan padamu dalam kehidupanmu yang lampau.
Dalam salah satu kehidupanmu yang lampau kamu adalah seorang pemanah yang sangat trampil dan ia adalah istrimu. Pada suatu kesempatan, ketika kamu berdua sedang dalam perjalanan, kamu bertemu dengan sekelompok orang jalanan. Istrimu jatuh cinta dengan pemimpin kelompok itu. Ketika kamu dan pemimpin kelompok itu sedang terlibat dalam satu perkelahian, kamu berteriak pada istrimu agar memberikan pedangmu. Tetapi istrimu memberikan pedang itu pada pemimpin kelompok yang segera membunuhmu. Jadi, ia adalah penyebab kematianmu. Sekarang juga, ia akan menjadi penyebab kehancuranmu jika kamu mengikutinya dan meninggalkan pasamuan bhikkhu demi kepentingannya".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 349 dan 350 berikut:
Orang yang pikirannya kacau, penuh dengan nafsu, dan hanya melihat pada hal-hal yang menyenangkan saja, maka nafsu keinginannya akan terus bertambah. Sesungguhnya orang seperti itu hanya akan memperkuat ikatan belenggunya sendiri.
Orang yang bergembira dalam menenangkan pikiran, tekun merenungkan hal-hal yang menjijikkan (sebagai obyek perenungan dalam semadi) dan selalu sadar, maka ia akan mengakhiri nafsu-nafsu keinginannya dan menghancurkan belenggu Mara.
Bhikkhu muda mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.***
-
Kisah Culadhanuggaha, Pemanah Yang Trampil
DHAMMAPADA XXIV, 16-17
Suatu ketika seorang bhikkhu muda menerima dana makanan pada salah satu tempat berteduh yang khusus dibuat untuk para bhikkhu di dalam kota. Setelah makan ia merasa ingin minum. Ia pergi ke suatu rumah dan meminta air minum, seorang gadis keluar untuk memberinya air minum. Begitu melihat bhikkhu muda tersebut, gadis itu jatuh cinta kepadanya. Ia mengundang bhikkhu muda itu untuk datang ke rumahnya bila merasa haus dengan harapan agar dapat membujuk bhikkhu muda tersebut.
Setelah beberapa waktu, ia mengundang bhikkhu muda tersebut ke rumahnya untuk menerima dana makanan. Pada hari itu, ia berkata kepada bhikkhu muda itu bahwa ia mempunyai segala sesuatu yang ia inginkan dalam rumah, tetapi tidak ada lelaki yang merawatnya, dan sebagainya. Mendengar kata-kata ini, bhikkhu muda menangkap isyarat tersebut dan ia segera merasa makin terikat pada gadis yang menarik itu. Ia menjadi sangat tidak puas dengan kehidupannya sebagai seorang bhikkhu dan menjadi kurus. Para bhikkhu lain melaporkan hal itu kepada Sang Buddha.
Sang Buddha mengundang bhikkhu muda tersebut, dan berkata padanya, "Anak-Ku, dengarkan Aku. Gadis muda ini akan menyebabkan keruntuhanmu seperti yang telah dia lakukan padamu dalam kehidupanmu yang lampau.
Dalam salah satu kehidupanmu yang lampau kamu adalah seorang pemanah yang sangat trampil dan ia adalah istrimu. Pada suatu kesempatan, ketika kamu berdua sedang dalam perjalanan, kamu bertemu dengan sekelompok orang jalanan. Istrimu jatuh cinta dengan pemimpin kelompok itu. Ketika kamu dan pemimpin kelompok itu sedang terlibat dalam satu perkelahian, kamu berteriak pada istrimu agar memberikan pedangmu. Tetapi istrimu memberikan pedang itu pada pemimpin kelompok yang segera membunuhmu. Jadi, ia adalah penyebab kematianmu. Sekarang juga, ia akan menjadi penyebab kehancuranmu jika kamu mengikutinya dan meninggalkan pasamuan bhikkhu demi kepentingannya".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 349 dan 350 berikut:
Orang yang pikirannya kacau, penuh dengan nafsu, dan hanya melihat pada hal-hal yang menyenangkan saja, maka nafsu keinginannya akan terus bertambah. Sesungguhnya orang seperti itu hanya akan memperkuat ikatan belenggunya sendiri.
Orang yang bergembira dalam menenangkan pikiran, tekun merenungkan hal-hal yang menjijikkan (sebagai obyek perenungan dalam semadi) dan selalu sadar, maka ia akan mengakhiri nafsu-nafsu keinginannya dan menghancurkan belenggu Mara.
Bhikkhu muda mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.***
sadhu
-
!
-
:whistle:
-
fokus
-
!
-
akhirnyaaaaaaa..~
tapi...~ curang ..~ :P
-
.............
-
Buddha = 0
Kalo ikut rumus di atas:
1000 = Satu Buddha Buddha Buddha
0% = Buddha persen
-
ryu:
ah Yang Trampil
DHAMMAPADA XXIV, 16-17
Suatu ketika seorang bhikkhu muda menerima dana makanan pada salah satu tempat berteduh yang khusus dibuat untuk para bhikkhu di dalam kota. Setelah makan ia merasa ingin minum. Ia pergi ke suatu rumah dan meminta air minum, seorang gadis keluar untuk memberinya air minum. Begitu melihat bhikkhu muda tersebut, gadis itu jatuh cinta kepadanya. Ia mengundang bhikkhu muda itu untuk datang ke rumahnya bila merasa haus dengan harapan agar dapat membujuk bhikkhu muda tersebut.
Setelah beberapa waktu, ia mengundang bhikkhu muda tersebut ke rumahnya untuk menerima dana makanan. Pada hari itu, ia berkata kepada bhikkhu muda itu bahwa ia mempunyai segala sesuatu yang ia inginkan dalam rumah, tetapi tidak ada lelaki yang merawatnya, dan sebagainya. Mendengar kata-kata ini, bhikkhu muda menangkap isyarat tersebut dan ia segera merasa makin terikat pada gadis yang menarik itu. Ia menjadi sangat tidak puas dengan kehidupannya sebagai seorang bhikkhu dan menjadi kurus. Para bhikkhu lain melaporkan hal itu kepada Sang Buddha.
Sang Buddha mengundang bhikkhu muda tersebut, dan berkata padanya, "Anak-Ku, dengarkan Aku. Gadis muda ini akan menyebabkan keruntuhanmu seperti yang telah dia lakukan padamu dalam kehidupanmu yang lampau.
Dalam salah satu kehidupanmu yang lampau kamu adalah seorang pemanah yang sangat trampil dan ia adalah istrimu. Pada suatu kesempatan, ketika kamu berdua sedang dalam perjalanan, kamu bertemu dengan sekelompok orang jalanan. Istrimu jatuh cinta dengan pemimpin kelompok itu. Ketika kamu dan pemimpin kelompok itu sedang terlibat dalam satu perkelahian, kamu berteriak pada istrimu agar memberikan pedangmu. Tetapi istrimu memberikan pedang itu pada pemimpin kelompok yang segera membunuhmu. Jadi, ia adalah penyebab kematianmu. Sekarang juga, ia akan menjadi penyebab kehancuranmu jika kamu mengikutinya dan meninggalkan pasamuan bhikkhu demi kepentingannya".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 349 dan 350 berikut:
Orang yang pikirannya kacau, penuh dengan nafsu, dan hanya melihat pada hal-hal yang menyenangkan saja, maka nafsu keinginannya akan terus bertambah. Sesungguhnya orang seperti itu hanya akan memperkuat ikatan belenggunya sendiri.
Orang yang bergembira dalam menenangkan pikiran, tekun merenungkan hal-hal yang menjijikkan (sebagai obyek perenungan dalam semadi) dan selalu sadar, maka ia akan mengakhiri nafsu-nafsu keinginannya dan menghancurkan belenggu Mara.
Bhikkhu muda mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.***
-
Dari pada thread ini ga bermanfaat mending aye isi dengan temauan aye..
Dari buku "ORANG INDONESIA DI KAMP KONSENTRASI NAZI"
Hal 154,
"aku harus siap untuk ditawan beberapa tahun. Itu pun kalau aku tidak terbunuh. Untuk dapat bertahan hidup dalam kamp yang berlarut-larut,aku pertama-tama harus mempunyai hati yang keras tanpa rasa, seperti batu. Segala perasaan yang sentimental dan cengeng harus dibuang jauh-jauh. Semua kenangan pada semua yang kucintai - istri,orang tua,sanak saudara,kampung halaman yang jauh - harus di lenyapkan. Orang-orang sentimental,seperti tawanan prancis yang kulihat tidak dapat bertahan lama. Dalam beberapa bulan saja mereka sudah "mati" oleh deraan perasaan sebagai tawanan sebab mereka selalu mengingat-ingat masa bebasnya.Dan senantiasa mengharapkan ini segera datang. Jika tidak, mereka pun menjadi putus asa.
Sebagai seorang tawanan dalam kamp konsentrasi,untuk survive kita harus kembalu menjadi manusia yang primitif dan berusaha hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang paling primitif, yaitu makan secukup mungkin, tidak menjadi sakit dan mengeluarkan tenaga sedikit mungkin. Masa lampau sekali-sekali jangan di kenang. Masa yang akan datang jangan diharapkan. Hiduplah untuk hari ini saja.LIVE JUST FOR NOW! Itulah semboyan yang harus kupegang untuk survive.
Semoga bermanfaat :)
-
pengemis
-
(http://turanchox.com/wp-content/uploads/wanibooks-sayaka-isoyama-1.jpg)
-
_/\_
bahagia....
sedih.....
_/\_
-
.
-
:o :o :o :o :o :o :o
ini thread tentang apa sih?
kok pada ngejunk?
-
wkakakaka...
tanyalah pada creator topic ene..
saya juga tidak mengerti....
hanya orang2 suci yang mengerti arti dibalik semua junk ini...
=))