//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - godfrey

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8
1
Sy tdk terlalu mengikuti pembicaraan tp mau komentar aja.
Sy yakin ada kehidupan lampau dan pembuktiannya DPt ditemukan dalam kehidupan sehari2, jika maksud nya benar2 ingin melihat kehidupan lampau itu butuh bimbingan guru spiritual dan sulit di bahas di forum ini. Karma kehidupan lampau lebih masuk akal menjelaskan kehidupan kita saat ini dibanding ada ide tentang  makhluk tertentu yg menguasai hidup kita, dan apa yg kita lakukan di kehidupan ini menentukan kehidupan mendatang, jika tdk yakin ada kehidupan lampau mk TS jg mkn meragukan kehidupan mendatang. Ini hanya jawaban dari umat awam yg jarang baca sutta kalau ada yg salah tolong dikoreksi.

2
Diskusi Umum / Re: Perlukah Berhati2 terhadap Ariya Puggala?
« on: 11 August 2013, 04:03:02 PM »
Menurut saya jgn ke org suci aja tp ke semua orang bagaimana pun mencela, meledek ataupun ,memaki adalah perbuatan salah. Karena melakukan hal demikian pasti pake emosi atau memang memiliki kehendak untuk mencela nah kalau yg di maki adalah seorang yg telah masuk tingkat kesucian maka karma buruk nya akan berkaki lipat. Ini menurut saya loh yah kalau salah jgn Diomelin  _/\_

3
Meditasi / Re: Saat meditasi keluar air mata
« on: 20 December 2012, 07:45:57 PM »
Lha saya kalau meditasi kkoq mesti kepanasan and gerak2 sendiri bagiqn2 tubuh kemana2.... and keluar air mata pula  :'( :'( :'( :'( wah kacau nih saya, unsurna banyak yang berlebih  :'( :'( :'( :'( :'(

IMHO itu sepertinya konsentrasinya terlalu keras om, soalnya dulu saya awal2 sering kek gitu malah ringan banget kayak mau jatuh.... kalau ada relaksnya bisa hilang sendiri rasa seperti itunya... :)

jadi mst relax yah? sebenarnya sih udh relax yah terkadang muncul banyak bintang nah mulai dari situ saya fokus sm bintang2 nya itu lama kelamaan sy duduk nya ga lagi tegak , nah saat ga berasa nyaman itu sy bangun dari meditasi tapi rasanya bahagia sekali malah sepertinya meditasi bikin kecanduan yah

4
Meditasi / Re: Saat meditasi keluar air mata
« on: 19 December 2012, 09:19:22 PM »
kalau sering sakit kepala kenapa yah? seperti orang migrain gitu

5
Setuju pada prinsipnya, hanya saja perlu dibedakan antara menjelekkan dengan mengkritik. menjelekkan tujuannya hanya untuk kepuasan ego saja, sedang mengkritik adalah mengatakan kejujuran. Kejujuran tentang fakta yang ada, atau kejujuran tentang apa yang dirasakan, dan tujuannya untuk membangun. Mengkritik adalah menyatakan dimana kesalahannya, dan bagaimana seharusnya. Bahasa yang digunakan pun sifatnya objektif, tidak mengandung makian/hal hal lain yang sifatnya menghina.

saya bahkan telah mengkritik praktek agama-lembaga agama dari agama yang saya anut sendiri lama sebelum saya akhirnya meninggalkannya. Jadi bukannya berpindah keyakinan baru kemudian mengkritik. Justru karena saya menyadari ada kecacatan didalam penerapan agama tersebut (lagi lagi bukan ajarannya, karena dalam setiap postingan saya, saya juga tidak pernah mengkritik esensi dari ajarannya.) Saya berani mengkritik doktrin, karena doktrin itu berasal dari manusia biasa dan pada jaman modern dapat dipolitisasi (Saya membahasakan 'ajaran' sebagai apa yang diwariskan oleh pendiri agama, dan 'doktrin' sebagai apa yang buat bukan oleh pendiri agama, tapi oleh lembaga agama-penerus2nya hingga ke jaman modern), dan ketika sesuatu tidak benar saya juga merasa tidak bisa membenarkan itu.

Dengan mengkritik agama tertentu, saya rasa kita tidak lalu menganjurkan orang ramai-ramai untuk meninggalkan agama tersebut. Memang kita harus memiliki rasa toleransi, dan menghormati hak orang lain. maka saya rasa tergantung dari bagaimana kita mengungkapkannya serta apa tujuan kritikan kita itu. prinsip saya, kalau kejujuran dikatakan kejahatan, apa jadinya dunia?

kita sepaham nih bro tapi sayang kritikan saya ga didenger malah di cap menyesatkan , skrg sy jadi bingung sebenar nya yg tersesat itu siapa yah?

6
Iya jg sih..tapi remaja sekarang lebih banyak memilih masuk kr****n dgn alasan ganteng2 cowoknya ;D

iya sih ganteng2 dan cakep2 tp ga menjamin bro saya lama di gereja tapi ga nemu jodoh nemu nya yg buddhis juga emang dasar jodoh nya ama buddha kali yah  ;D

7
menurut sy sih yg pindah itu bukan asli buddha tp ada berbau konghucu dan taoisme, klo bener2 mengerti Dhamma sulit akan pindah kepercayaan malah orang kr1sten yg benar2 memahami Dhamma mungkin akan berpindah menjadi umat Buddha.

8
[at] godfrey
Dia baik dan sayang keluarga.
Kalau arwah lain saya rasa gak mungkin, karena ketika ditanya hal2 dulu, semua bisa dijawab

Konon katanya, jika terlahir sebagai makhluk peta, maka keluarga akan mimpi yang meninggal meminta bantuan dan sejenisnya.

dunia roh itu masih abu2 kita ga mengenal dunia roh / alam peta, alam dewa tapi mereka mengetahui alam kita dengan baik, cara terbaik untuk menolong keluarga yg lahir di alam peta adalah dengan pelimpahan jasa, dan cara ini ga ada aturan baku asalkan setiap berbuat amal selalu katakan semoga yg meninggal boleh berbahagia berkat jasa kebajikan ini... Kenapa pelimpahan jasa bisa membuat karma baik? karena mereka yg tinggal di alam bawah kebanyakan hidup menderita mereka ga merasakan kebahagian satu2 nya mereka berbahagia adalah melihat keturunannya berbuat kebajikan bagi mereka karena menurut Buddha karma dimulai saat seseorang berkehendak, saat mereka yg terlahir dialam peta berbahagia melalui pikirannya saat itu mereka sudah membuat karma baik...

mgkn ada teman2 yg mau menambahkan

9
Sahabat seDhamma, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan :
1. Ada paman saya yang baru meninggal, keluarga ingin sekali mengetahui apakah dia terlahir di alam bahagia atau menderita. Ada orang pintar dari Karesten yang mengatakan bahwa dia telah diterima disisi Tuhan. Dan anak pintar (bukan karesten. Punya kemampuan brkomunikasi dgn makhluk dewa/peta. Sudah bbrp kali keluarga berkomunikasi dengan paman lewat anak tsb) paman saya berpesan2 pada anaknya dan berkata bahwa dia telah menjadi dewa. Saya berpikir, mungkinkah paman saya berbohong agar keluarganya senang?
Pertanyaan saya, bagaimana cara mengetahui bahwa paman saya skrg menjadi makhluk peta atau dewa?

2. Paman saya dikremasikan. Dan orang2 mengatakan bahwa ketika pengambilan abu kremasi, orang yang mengambil abu kremasi tsb akan mendapat bisikan pesan2 dari yang mati. Dan ternyata benar saya lihat, ketika proses pengambilan abu jenazah paman saya, orang tsb mendapat bisikan, yang membuat saya percaya adl orang tsb bisa menyebut nama2 anaknya dan mengetahui hub kerabat yang lain dgn paman saya, berarti org tsb bnr2 mendapat bisikan.
Pertanyaan, mengapa setiap pengambilan abu kremasi, arwah (saya sebut arwah biar tidak rumit) yg brsangkutan bisa datang kembali? Apakah itu berarti orang yang meninggal belum langsung terlahir d alam hewan maupun manusia melainkan di alam peta/dewa (makhluk halus) trlebih dahulu?

3. Ada darah yang keluar dari hidung dan telinga jasad paman saya ketika didalam peti mati (mungkin karena tekanan darah tinggi yang dialami paman saya). Yang membuat orang2 heran adl, darah tersebut masih saja berwarna merah segar walau sudah 3 hari, secara darah kita aja dibiarkan 1 hari sudah berwarna coklat.
Pertanyaan saya ya mengapa darah jasad paman saya tetap segar?

sebenarnya sih bisa dilihat dari sikap hidup paman mu apakah hidup baik, sayang dengan keluarga, mencari uang dengan halal, tidak suka pesta pora kalau memang hidup dengan baik kemungkinan bisa lahir di alam dewa atau kalau tidak lahir di alam dewa lahir sebagai manusia yg pasti tidak lahir di alam rendah. setahu saya hanya sammasambuddha saja yg mengetahui dimana seseorang terlahir sewaktu meninggal, jadi jgn terlau percaya sm yg nama nya orang pintar karena bisa aja itu bukan arwah paman rilna...

10
anda itu skrg lagi bingung mau memilih theravada atau mahayana? atau sedang membanding2 kan antara 1 aliran dengan aliran lain?

11
Humor / Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« on: 23 November 2012, 07:51:56 AM »
Hi Forte,

Saya memilki teman lama baik yang kini menjadi ustad. Usia 67. Dia curious dan pernah tanya bagaimana Sakyamuni bisa menjadi Buddha dengan duduk meditasi di bawah pohon. Kebetulan pertanyaan yang sama juga ditanyakan oleh seorang mahasiswa beragama kr****n di Harvard.

Jujur saja, ini pertanyaan menarik sekaligus sulit bagi saya saat itu karena harus bisa "memuaskan" pengetahuan si penanya, yang logis, bisa diterima akal sehat, tidak menyimpang dari esensi Buddha, netral atau tidak spesifik Buddha-sentris, yang justru bukan hanya tidak bisa memberi pencerahan pada si penanya, namun membawa kesan sebaliknya. Lantas, jawaban anda apa Forte untuk pertanyaan ini ?

Topik yang saya ajukan hanyalah bersifat diskusi umum, opini bebas. Yang saya harapkan opini atas topik ini bisa diterima akal sehat saja. Makanya saya post di bagian "Diskusi Umum".

Setiap orang bebas saja beropini mengenai topik yang diajukan. Masak sih opini di forum diskusi bebas dianggap sebagai psudoscience atau harus didukung literatur ilmiah ? Jika semua harus ada literatur baru berpendapat, setahu saya namanya copy-paste, bukan lagi pendapat. Agama juga bukan science, jadi opini atas topik ini juga tidak perlu science. Apakah Forte juga meminta literatur ilmiah atas setiap khotbah dan ajaran bhiksu ? Jika anda memiliki waktu, ayo silakan memberi opini atas topik ini, dan bukan memberi opini atas opini saya.

Pendapat saya ini muncul setelah saya melakukan dan merasakan rasanya bermeditasi. Yang pasti saya gak berani klaim opini saya pasti benar.

Try expand the awareness, ok ? ;)

saya pkr bukan masalah dibawah pohon nya anda harus membaca lagi bagaimana proses sang Buddha mencari jalan pencerahan dimulai dari mengikuti ajaran banyak petapa, sampai melakukan tapa keras selama 6 tahun kemudian beliau sadar bahwa ini adalah hal yg sia2 kemudian beliau teringat di masa kecil beliau pernah memasuki kondisi jhana dan melalui pengalaman itulah beliau bermeditasi sampai akhir nya tercerahkan...

12
Diskusi Umum / Re: Kehidupan masa lampau
« on: 13 November 2012, 08:57:13 PM »
apakah umat perumah tangga seperti kita ini bisa merasakan jhana?

13
DhammaCitta Press / Re: Kumpulan Khotbah Sang Buddha
« on: 12 November 2012, 11:25:26 PM »
bisa dibeli dimana?

14
Theravada / Re: Tipitaka?
« on: 08 November 2012, 08:34:48 PM »
menurut saya sih baca aja cerita2 buddha di sammaghi phala nanti akan timbul banyak pertanyaan nah bisa ditanyakan di forum ini dan terutama belajar lah meditasi

15
Theravada / Re: upasaka-upasaki
« on: 07 November 2012, 08:46:29 AM »
Tidak ada ketentuan dalam attasila setinggi apa yang dimaksud, tapi kalau kita mengacu ke vinaya untuk para bhikkhu bisa dilihat maksimal tingginya 9 inchi:

......5. Apabila seorang bhikkhu akan mempergunakan sebuah tempat tidur atau bangku, maka
tingginya tidak boleh lebih dari 8 sugata (9 inchi = 22,5 cm); jika tingginya melebihi ini, maka
ia melanggar peraturan pacittiya dan kaki barang tersebut harus dipotong sesuai dengan
ketentuan.


Empuk dan keras tidak ditentukan, bebas sesuai kenyamanan masing2.

wah seperti nya mst siap2 beli tiker nih untuk berlatih atthasila  _/\_

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8