canggihnya mikrotik karena all in untuk network management.
mulai dari dhcp server. dhcp itu untuk meminjamkan ip secara otomatis. misalnya ada 200 komputer di satu kantor. adminnya bisa mati kalau tiap hari harus bolak-balik 10 lantai untuk set ip. jadi diatur, ada satu server yang meminjamkan ip address secara otomatis.
kalau setting ip statis, itu kita set tcp/ip di komputer.
terus ada fungsi nat untuk menerjemahkan ip lokal ke ip publik atau ip network lain.
terus ada fungsi load balancing, misalnya kita pakai 2 isp, helkom dan xxx, bisa diatur agar penggunaan bandwidth terbagi rata dengan apik otomatis.
terus ada fungsi monitoring/mrtg
terus bisa diakses melalui telnet, web based, atau pakai winbox. winbox ini tampilan guinya. di komputer pakai client software untuk mengakses tampilan gui di mikrotiknya.
kebayang, kalau install linux harus install os, install program-program untuk routing, install load balancer, load webserver untuk mrtg, install mysql, install telnet server, install dhcp server, dll.