Sepertinya ini dari komentar Dhammapada yang memang bukan dari Bhikkhu Ananda, melainkan Bhikkhu Buddhaghosa yang konon katanya mendasarkan komentarnya pada tradisi komentar kuno yg berasal dari para siswa langsung Sang Buddha juga.
memang contoh itu diambil dr dhammapada, namun di dalam sutta jg byk cerita2 demikian, setelah mendengar dhamma dr buddha, ia mencapai sotapanna, sakadagami, anagami dan menjadi arahat.
ada juga kasus, percakapan antar bhikkhu, percakapan moggalana/sariputta, percakapan dewata/brahma dgn buddha, tanpa kehadiran ananda, bagaimana ananda mengetahui dgn detail isi percakapan tersebut ?
satu2 nya jawaban
pasti merujuk bahwa ananda mengetahui nya dari buddha, namun bukan kah menjadi mubazir, dhamma yg sama di ulang/di babarkan 2x, pertama kepada pendengar, kedua kepada ananda.
next case.
konon dikatakan buddha mengetahui segala sesuatu, tetapi dalam kasus devadatta, buddha menerima devadatta masuk ke dalam sangha, yg dikemudian hari malah memecah belahkan sangha, melukai buddha, melakukan garuka kamma. jika buddha tidak menerima devadatta krn mengetahui suatu ketika ia akan melakukan hal yg salah, maka hal2 buruk tersebut tidak pernah terjadi, muncul kesan, bukan kah buddha membiarkan terjadi nya hal itu.
apakah buddha salah prediksi? apakah buddha tidak mengetahui nya? dan apakah2 lain nya...