Puisi-Puisi Chan 19
Di seluruh tiga masa waktu, kamu mencari pikiran,
tetapi melihatpun kamu tidak.
Kedua matamu melihat dirimu di depan,
tetapi kamu tidak dapat melihat matamu sendiri.
Kamu mencari pedang yang hilang di sungai,
di mana kamu menandai gelombang.
Dengan sia-sia matamu tidak menemukan sesuatu.
Setiap saat kita melihat sesuatu yang tidak penting,
angin, bunga-bunga, salju, dan bulan.
Di dalam mencari apa yang kita inginkan,
kita jarang menemukannya.
Apa yang tidak diinginkan,
malahan mudah ditemukan.
Sulit untuk melihat apa yang disebut kebenaran,
sedangkan sebaliknya, kebohongan yang memperdaya
selalu ada di depan mata kita.
Di seluruh tiga masa waktu, kamu mencari pikiran,
tetapi melihatpun kamu tidak.
Tiga masa dalam Buddhadharma adalah :
masa lalu, masa sekarang, dan masa depan,
atau tiga masa waktu yang berbeda.
Sutra Intan mengatakan tentang :
'pikiran masa lalu, pikiran masa sekarang,
dan pikiran masa mendatang'.
Kami ingin mencari pikiran di tiga masa waktu ini.
Masa lalu sudah berlalu dan tidak akan tinggal.
Pikiran masa sekarang pergi dalam sekejap
dan tidak dapat dikendalikan.
Pikiran masa datang belum muncul
dan juga tidak dapat dijadikan pegangan.
Inilah sebabnya,
mengapa tidak mungkin dan hanya menghabiskan usaha,
bila mencari pikiran di dalam tiga masa waktu.
Ada sebuah cerita tua:
Jaman dulu, ada seorang master Ch'an bernama De San dari cina selatan.
Dia pernah mendengar patriak ke-enam, Master Hui Neng yang mengajar
tentang latihan pencerahan cepat.
Dengan sombongnya, Master De San menyatakan :
bahwa orang selatan tidak memiliki Buddhadharma sejati.
Tidak berkeinginan untuk melepaskan hal ini,
dia menulis sebuah uraian Sutra Intan
dan merencanakan pergi ke selatan
untuk berdebat dan mengupas doktrin dari pencerahan cepat.
Dia membawa keranjang yang penuh dengan ulasan-ulasannya.
Di tengah perjalanannya,
beliau beristirahat di sebuah penginapan,
dimana ada seorang perempuan tua yang membuatkan dim-sum
(makanan kecil). Perempuan tua merasakan kesombongan sikapnya
dan mempelajari alasannya untuk datang ke selatan,
perempuan tersebut berkata,
"Master Ch'an,
saya ingin menanyakan sebuah pertanyaan.
Jika anda dapat menjawabnya,
saya akan memberimu dim-sum secara gratis.
Jika tidak,
maka anda tidak perlu membawa uraian-uraian Sutra itu ke selatan."
Master De San memandang remeh perempuan tua tersebut dan berkata,
"Silahkan, bertanyalah!"
Perempuan tua tersebut bertanya,
"Dalam Sutra Intan, dikatakan,
pikiran masa lalu tidak dapat ditemukan,
pikiran masa sekarang tidak dapat dikendalikan,
dan pikiran masa mendatang tidak dapat dideteksi.
Lalu Master Ch'an,
anda sedang makan dim-sum.
Jenis pikiran apakah itu?"
Master Ch'an kehilangan kata untuk memberikan jawaban.
(Dalam tata bahasa China, kata dim-sum memiliki lebih dari satu arti.
Dim juga berarti mengarah ke atau menunjuk ke. Sum juga berarti
pikiran dan hati, sama seperti citta dalam bahasa sansekerta)
Kedua matamu melihat dirimu di depan,
tetapi kamu tidak dapat melihat matamu sendiri.
Kamu mencari pedang yang hilang di sungai,
di mana kamu menandai gelombang.
Dengan sia-sia matamu tidak menemukan sesuatu.
Pedang berhargamu jatuh ke dalam sungai, dan kamu menandai air,
dimana pedang tersebut jatuh, dan kamu berpikir pedang tersebut
akan kembali dan ditemukan. Ini tidak mungkin.
Setiap saat kita melihat sesuatu yang tidak penting,
angin, bunga-bunga, salju, dan bulan.
Jika kita mencari kenyataan, kesulitan ada di depan kita.
Penting untuk tidak berdelusi karena disebabkan oleh lingkungan luar
atau dibohongi oleh keadaan-keadaan kita.
Puisi-puisi Chan 20
Matahari bersinar di langit musim dingin yang tak berawan.
Angin bertiup menuju Barat membawa awan dari Timur.
Kamu seharusnya mengikat tali dengan sunguh-sungguh,
agar tidak lepas tanpa tujuan bagaikan air
Matahari bersinar di langit musim dingin yang tak berawan
Kita semua memiliki sifat kebuddhaan.
Kita harus melihat dalam diri untuk mewujudkan sifat kebuddhaan,
seperti sinar matahari yang terang dan jelas di langit musim dingin
yang tidak berawan.
Angin bertiup menuju Barat membawa awan dari Timur
Saat angin bertiup menuju ke barat,
ia membawa awan dari timur.
Ini memberitahukan kita untuk tidak bereaksi keras
terhadap lingkungan dari luar kita,
baik itu bagus atau tidak,
benar atau salah.
Kita perlu mengetahui diri sendiri
dan melakukan apa yang kita pikir benar.
Jika kita dapat memelihara sifat kebuddhaan,
kita dapat menghadapi semua jenis keadaan yang ada.
Kamu seharusnya mengikat tali dengan sunguh-sungguh,
agar tidak lepas tanpa tujuan bagaikan air.
Tidak peduli apapun perubahan yang terjadi diluar,
kita perlu menjaga keseimbangan pikiran.
Kita tidak seharusnya membiarkan kehidupan kita lepas tanpa tujuan.
Bagaimana kita dapat menjaga keseimbangan pikiran,
di antara semua kekacauan yang ada di dunia ini?
Jawaban yang tidak benar adalah
menjaga ketenangan dalam semua situasi.
Kita seharusnya memelihara ketenangan
di hadapan kekuatan dan kekayaan,
ketenaran dan kehormatan.
Uang tidak dapat mengubah kita,
kecantikan tidak dapat menggoda kita,
jangan pernah berurusan dengan hal yang tidak baik,
tidak bergerak oleh segala jenis kritikan.
Jika kita dapat melakukan ini semua,
kekuatan, kekayaan, ketenaran dan kehormatan,
tidak akan pernah bisa mengontrol kita.
Untuk mengambil langkah selanjutnya,
jika kita dapat menjangkarkan pikiran kita
dengan cinta kasih dan Dharma,
kita tidak akan lepas tanpa tujuan
dan kehilangan kontrol diri.
Di tahun 1980 an, seorang model dari California,
lumpuh dalam sebuah kecelakaan mobil.
Dia dibatasi oleh sebuah kursi roda.
Dia memperhatikanbahwa bentuk kursi rodanya tidak baik,
lalu dia meminta dua mekanik untuk memperbaharuinya.
Karena cinta kasihnya,
dia juga membagikan model yang telah diperbaharui itu
kepada orang lumpuh lainnya.
Lalu dia mulai membangun perusahaan kursi roda,
dimana menjadi sebuah kesuksesan besar.
Dalam beberapa tahun, perusahaan yang dibangunnya menjadi
salah satu perusahaan yang perkembangannya tercepat di Amerika.
Dari seorang model yang dihormati oleh setiap orang,
menjadi seorang yang bagian bawah tubuhnya lumpuh,
lalu menjadi pengusaha yang sukses.
Dia memberikan sebuah contoh yang baik,
bagaimana memiliki kepercayaan, kesabaran
dan ketekunan untuk mengkontrol nasib kita.
Apa makna dari cerita ini?
Cerita ini memberitahu kita, bahwa :
jika kita ingin sukses di dalam kehidupan,
kita harus mengandalkan diri sendiri, memiliki ketetapan hati,
dan tidak membiarkan hidup lepas tanpa kendali.
Puisi-puisi Chan 21
Pintu-pintu Dharma mungkin banyak,
tetapi pikiran umat tenang.
Lihatlah burung-burung,
mereka mengetahui kapan meninggalkan sarang
dan kapan mereka harus kembali.
Adalah lebih baik menjadi tanpa keinginan.
Adalah memerlukan moral yang lebih tinggi
untuk mundur daripada berjalan terus.
Pintu-pintu Dharma mungkin banyak,
tetapi pikiran umat (devotees) tenang.
Banyak orang di dalam pintu Dharma,
walaupun selalu datang dan pergi dan sibuk dengan pekerjaannya,
menjaga pikiran mereka sangat tenang.
Pikiran-pikiran mereka tenang tetapi anggota tubuh mereka bekerja.
Lihatlah pada dunia,
kita mungkin melihat orang-orang yang kelihatannya
duduk dengan tenangnya, tetapi permasalahan, kekuatiran,
dan kemelekatan di dalam pikiran mereka berlipat ganda.
Orang-orang tersebut damai pada anggota tubuh,
tetapi tidak di pikiran.
Dalam Sangha,
ada banyak kumpulan bhiksu-bhiksu yang mengadakan perjalanan
untuk menyebarkan Dharma dan untuk kepentingan makhluk hidup.
Kelihatannya kegiatan tersebut tiada habisnya,
tetapi mereka sering berkata,
bahwa mereka tidak pernah meninggalkan tempat
di mana mereka berasal.
Dalam Buddhadharma,
kita tidak seharusnya melihat penampilan luar orang
tanpa melihat ke dalam pikirannya,
juga tidak seharusnya kita melihat pekerjaan mereka
tanpa melihat mereka.
Seseorang yang dapat membuat sesuatu kelihatan mudah,
sementara sedang menjalani jadwal yang padat,
diperlukan pikiran yang tenang dan damai.
Lihatlah burung-burung,
mereka mengetahui kapan meninggalkan sarang
dan kapan mereka harus kembali.
Di awal pagi hari,
burung-burung akan meninggalkan sarangnya,
untuk mencari makanan.
Saat menjelang sore,
kita melihat mereka kembali ke sarangnya untuk bermalam.
Burung-burung dapat menemukan tempat perlindungan
di antara sarang-sarang mereka.
Dimana kita dapat menemukan tempat perlindungan kita?
Dalam dunia ini,
ada banyak orang sibuk datang dan pergi,
tanpa mengetahui kapan harus berhenti.
Mereka sibuk mencari kekayaan dan popularitas,
bukannya pemberhentian terakhir kehidupan mereka.
Sungguh kasihan!
Adalah lebih baik menjadi tanpa keinginan.
Saya tidak mengejar ketenaran,
jadi saya tidak tergantung pada orang lain.
Dalam jalan ini, karakter saya mulia secara alami.
Saya tidak menginginkan kekayaan,
karena dalam diri saya sendiri memiliki harta karun,
yang tak akan habis,
kebijaksanaan dan bakti yang melimpah.
Tidak ada rasa kehilangan dalam dunia saya.
Saya hanya kekurangan hasrat diluar diri (external craving).
Saya menikmati memberi dan menjadi dermawan.
Tanpa keinginan seseorang memiliki moral yang tinggi.
Keinginan membawa keserakahan,
keinginan bukanlah bentuk tertinggi
dari kegembiraan Dharma.
Adalah memerlukan moral yang lebih tinggi,
untuk mundur daripada berjalan terus.
Beberapa orang hanya mengetahui bagaimana maju ke depan.
Mereka tidak mengetahui bahwa sekali-sekali seseorang harus mundur.
Jangan bingung antara mundur dengan sikap pasif.
Lihatlah harimau yang menakutkan, dia mundur sebelum menerkam.
Kita harus membungkukkan badan sebelum kita dapat melompat.
Adalah lebih mudah mendorong ke depan,
tetapi memerlukan banyak disiplin untuk mundur
dan membiarkan orang lain yang maju pertama.
Dengan demikian,
kita harus ingat bahwa kita harus mundur,
sebelum kita dapat maju.
Pemimpin demikian tidak hanya memperbesar kejujuran,
tetapi juga menolong kita maju ke depan,
di atas jalan Bodhisattva.