Bro Fabian yg baik,
Saya tergerak ingin ikutan, tp krn sy sdg sibuk ujian, sy blm sempat mencari di Tipitakanya, maka sy hanya ikutan utk meramaikan aja sayembara ini sbg penggembira tp ga berani ikutan memperebutkan hadiah (butuh wkt utk mencari data di Tipitaka).
1. Dlm Samanera sikkhapada yg diterbitkan oleh Mahasangharaja Thailand dikisahkan Samanera Rahula sbg anak yg berbakti kpd orang tua, beliau sll merawat Ibunya (Putri Yasodhara/Ven.Bhaddakaccana). suatu hari Putri Yasodhara sakit keras, beliau melaporkan kpd sang Buddha, setelah sang Buddha diberitahu ttg sakit Putri Yasodhara, beliau memberitahu “obatnya”, nah ini yg mungkin adalah termasuk kategori “menyetujui melukai/membunuh mahluk hidup” karena obat tsb adalah “bubur ikan merah”. Setelah Rahula mendptkan resep obat ini, maka beliau meminta kpd siapa saja yg dpt mencarikan, stlh raja mendengar lalu mempersembahkan obat tsb dan Putri Yasodhara sembuh. Sekali lagi maafkan sy, krn ujian sy ga punya wkt yg cukup buat bongkar2 vinayapitaka, utk mencari kisah dlm samanerasikkhapada ini. Tp kisah ini sy rasa memenuhi criteria menyetujui melukai/membunuh mahluk hidup.
2. Dlm Godhikasutta (Majjhimanikaya, lupa nomor berapa) beliau bunuh diri krn merasa kesal sll terjatuh dari konsentrasi beliau stlh masuk jhana, dimana beliau bertekad tidak ingin terjatuh lagi dan lagi, sehingga beliau memutuskan memotong lehernya ketika mencapai jhana, dan itu dilakukan beliau, stlh itu dg konsentrasi rasa sakit dileher yg terpotong, beliau mencapai arahat. Mara melaporkan kpd sang Buddha bhw murid beliau bunuh diri, tetapi sang Buddha memuji bhikkhu Godhika yg berhasil menjadi arahat. Dengan kata lain sang Buddha menyetujui cara bunuh diri yang penting “mencapai arahat”. Apakah ini bukan kategori menyetujui melukai/membunuh mahluk hidup, krn syarat2 terjadinya melukai/membunuh dg sengaja terpenuhi.
3. Ada kisah lain, sy lupa di sutta mana, ada seorang wanita memasak obat utk bhikkhu yg sedang sakit, serta menyiapkan makanannya. Utk membantu segera sembuh dari sakit bhikkhu tsb, Ibu ini memotong daging pahanya, dimasak menjadi makanan lezat dan dipersembahkan kpd bhikkhu yg sedang sakit ini. Shg dg demikian kesehatan bhikkhu ini segera pulih. Bukankah ini masuk kategori melukai mahluk hidup, walau diri sendiri.
4. Ada kisah Jataka, sedang Jataka adl termasuk dlm suttapitaka, ketika sang Buddha menjadi Bodhisatta, beliau mengorbankan diri utk seekor harimau yg kelaparan stlh beberapa hari tidak makan, sehingga lemas tidak mampu mendaki bukit utk mencari makan, padahal barusan melahirkan, sehingga Bodhisatta mengorbankan dirinya dg memotong lehernya dan mengikat dirinya diatas harimau tsb, darah beliau menetes dg maksud agar harimau tsb bisa minum darahnya, dan memberi makan anak2nya. Raja mencari putranya tp tdk diketemui, hanya tinggal pakaian kebesaran dan mahkota yg diikat di pohon (mgk tubuh beliau jg dimakan harimau). Ditempat beliau mengorbankan diri ini lalu raja membangun stupa (tentu stupanya sudah tidak ada, krn sdh tdk terhitung lamanya jaman berlalu).
Sekali lagi, ini hanya meramaikan aja, krn sayembara TS cukup seru, saya baru baca, jadi tertarik, padahal sdh lama sekali sy tdk buka2 DC.
Mettacittena,