Dhammakaya adalah sebuah Vihāra di antara sekitar 60.000 Vihāra yg ada di Thailand.
Vihāra ini memiliki ajaran tersendiri yg menyimpang dari doktrin utama Ajaran Buddha yaitu: "Segala sesuatu, yg berupa bentukan maupun yg bukan bentukan, adalah bukan diri (Sabbe Dhamma Anatta)".
Mereka mengajarkan bahwa Nibbana adalah Atta/Atman, bertentangan dgn doktrin dasar Ajaran Buddha.
Salah satu pernyataan Dhammakaya adalah bahwa Sang Buddha sekarang berdiam di satu tempat dengan sebutan Tanah Buddha yang bisa di kunjungi oleh Bhikkhu Dhammajayo, kepala Vihāranya.
Kepala Vihāra'y menandaskan bahwa dia yang akan mengantarkan Dana² yg diberikan oleh umat² ke tempat Sang Buddha berdiam, mempersembahkannya.
Selain menyalahi doktrin utama Ajaran Buddha, yaitu mengarah ke paham ajaran lain, kepala Vihāranya memosisikan diri sebagai orang istimewa atau berkesaktian dengan pernyataannya tersebut di atas.
Dengan demikian hanya label "Agama Buddha" saja yang ada dalam Dhammakaya, tanpa kandungan apa & bagaimana Ajaran Buddha sejatinya.
Dihimbau kpd segenap umat Buddha untuk secara cermat & teliti dalam memegang keyakinan pada Ajaran Buddha demi manfaat diri secara utuh & luhur.
Ånuмodănå,
Deputy Chief in Foreign Affair Sańgha Theravāda Indonesia
Bhikkhu Dhammadhíro Mahāthera.
Lama tak OL..Kangen jg sm DC
Ada topik Hangat mengenai Dhammakaya krn aku jg dpt BC via BBM tapi ada 2 versi, 1. Tanpa mencantumkan nama Bhante Dhammadhiro sdg yg kedua mencantumkan nama bhantenya.. Isinya sama persis, trus sy tanyakan ke salah satu bhante STI jg katanya blum tau soal BC tsb apakah benar dari Bhante Dhammadhiro atau bukan.
Sebenarnya Polemik Dhammakaya terjadi di Thai, ada sebagian dari Tradisi Dhammayutika tdk sepaham dg apa yg di jalankan oleh Dhammakaya, tapi anehnya semua Gelar dan penghargaan kepada bhikkhu Dhammakaya di berikan oleh Sangharaja ( yg notabene dr Dhammayut ) bs lihat di inetnya dhammakaya, jg penghargaan dr Kerajaan.
Sdg di Indo Dhammakaya dipimpin oleh Bhante Sukhanto yg sdah dpt Gelar Phra Kru dr Sangharaja jg...
Masalah mencuat di Indo sebenarnya Dhammakaya di bawa kedesa2 oleh Romo Pujianto ( exs b. Vijjito ) dan Dhammakaya mendapat sambutan baik di desa2 dg tujuan memajukan Dhamma dan Ekonomi umat ( petani ) katanya akan membawa serta ahli2 pertanian dr Thai. Info ini sy peroleh langsung dr Romo pujianto sewaktu ketemu tgl 18 di acara Waisak STABN Sriwijaya.
Kl soal ajaranya sy g tau persis tapi sebaiknya ehipassiko sj ke centrenya Dhammakaya di Modernland jl.pulau dewa 5. Biar kita g mengira2, menduga2 dan berprasangka kita tnyakan sj sm pengurus disana, apakah benar ajaranya menyimpang atau tidak sperti yg di BC di BBM...
Dg mengetahui langsung kita akan melihat kebenarannya.
Salam dalam Dhamma semoga semua mahkluk hidup berbahagia.
Kl Romo sendiri tidak berpihak pada organisasi/majelis manapun. Yg penting tetap bs memajukan Buddhasasana.. Begitu kata Romo...
Begitulah info yg sy dapat dari Romo pujianto.
Bahkan tahun depan mau mengadakan pabbajja samanera 1250 peserta dg pemrakarsanya Dhammakaya...
Apakah maksudnya dia mengangkat dirinya sendiri sebagai romo? Bagaimana seseorang bisa menjadi romo tanpa ada majelis / organisasi yang menaunginya dan mengangkat / melantiknya? Biasanya kan seorang romo di Indonesia berasal dari majelis agama seperti Magabudhi (Theravada) atau MBI (Buddhayana).
Berarti Dhammakaya udah ada di Indo, larangan Dhsmmaduta itu kemungkinan tidak benar atau tidak dihiraukan? Hmmm.....
bukan hanya udah ada, tapi bahkan udah menyelenggarakan program perekrutan samanera (pabbaja)
http://buddhazine.com/2013/01/03/stabn-sriwijaya-dan-dhammakaya-thailand-adakan-pabajja-samanera-sementara/ (http://buddhazine.com/2013/01/03/stabn-sriwijaya-dan-dhammakaya-thailand-adakan-pabajja-samanera-sementara/)
Nibbāna, according to Phra Monkhol-thep-muni, is not an
abstract entity but rather an abode: a huge shining crystal sphere with a
diameter of 141,330,000 yojanas
and a surrounding shell of 15,120,000
yojanas.
The lower rim of Nibbāna is located three times above the
length of the diameter of the Three Worlds. Nibbāna is habited only by
Dhammakāyas of the Buddhas of the past, present and future.
In the beginning there was nothing but complete
emptiness. Suddenly, a huge dazzlingly bright
Dhammakāya, who was later called Phra Ton-thād,
appeared. It was the first and foremost entity that
emerged before everything; its brightness is greater than
anything that has been or will be. Almost immediately,
another Dhammakāya appeared, it was identical in shape
and size, but with absolute darkness. It was darker than
any darkness that has been or will be. Almost
simultaneously another Dhammakāya appeared, identical
in shape and size but with the color of well-polished lead.
The three Dhammakāyas were the Prime Origins of all
that have been and will be. Then each of them multiplied
themselves to win over the others but no party could
conquer over the rest. Those who had more refined
awareness were able to annihilate those who were less
refined. It was the start of the Cosmic War.
Nibbāna was created by the Light as the resting
abode, followed by the heavenly abodes and lastly worldly
existences. The first generation of the human ancestors
was then created. Their bodies were refined and
genderless with their sole mission to enter into deepest
level of consciousness and annihilate the Dhammakāyas of
Darkness. At first the strategy worked well, but later it
was found to have a flaw. These celestial human beings
were easily destroyed by the Dark Force. Another strategy
was then developed: a new generation of human beings.
They were designed to have bodies composed of gross Laohanovich, Esoteric Teaching of Wat Phra Dhammakāya 494
elements. They are womb-born and procreated by sexual
intercourse. To achieve this, two Dhammakāyas
reincarnated from nibbāna and assumed body of the flesh
as a man and woman. They copulated and gave birth to
the first members of the human race. Finishing their
assignment, the two Dhammakāyas transcended the
material world back to nibbāna again.
The new strategy also worked well in the first
place, but later turned to have another flaw. Since their
bodies were composed of gross physical elements, they
are subjected to illness and death, the condition imposed
by the Dark Dhammakāyas.
Further, they generated mental defilements,
conditions which lead humankind to generate
unwholesome karmic activities. Because of the karma, the
cycle of rebirth and re-death of saṃsāra came into
existence. Human beings are then trapped in the system;
their consciousness clouded with defilement and their
bodies are vulnerable to disease and death. Apart from
this, the dark force is also responsible for natural disasters
for the humankind, such as earth quakes, plagues, wars,
etc.
To encounter the evil plans of the Dark Force, the
Dhammakāyas of the Light created herbs and plants to
cure diseases, and inspire new scientific discoveries and
creativities among people. Scientists, doctors, and artists
are successful through the inner inspiration of the Light.
Some were then empowered by the Light to work as
bodhisattvas and to be enlightened as Buddhas and help
people to find their way to nibbāna. The nibbāna they 495 Journal of Buddhist Ethics
attain, however, is not final. Nevertheless, they are still
under the control of the Dark Force.
In order to end the Trans-cosmic War, Phra Tonthād sent down a special task force, the Troops of the
Light which are millions of Dhammakāyas all of great
power, led by two brightest among them who serve as
their commander to fight the last battle.
bukan hanya udah ada, tapi bahkan udah menyelenggarakan program perekrutan samanera (pabbaja)
http://buddhazine.com/2013/01/03/stabn-sriwijaya-dan-dhammakaya-thailand-adakan-pabajja-samanera-sementara/ (http://buddhazine.com/2013/01/03/stabn-sriwijaya-dan-dhammakaya-thailand-adakan-pabajja-samanera-sementara/)
[at] Indra: Itu dari mana sumbernya? Jangan2 penggemar film Star Wars yg nulis.... :hammer:http://blogs.dickinson.edu/buddhistethics/files/2012/07/Laohanovich-Esoteric-Teaching-Wat-Phra-Dhammakaya-final.pdf
rumput tetangga selalu ada yg lebih hijau dr rumput sendiri... tp itu lah kenyataan.
dhammakaya, bs memberikan nilai2 plus (disiplin dan lain nya, baca uraian bro sanjiva) yg dpt dirasakan secara lsng oleh umat nya, bahkan sampai membandingkan kegiatan dhammakaya dan STI.
dhammakaya berhasil memberikan kesan sendiri kepada umat nya walau mungkin ajaran dhammakaya ada yg menyimpang, tp itu tdk menjadi penghalang bagi umat nya.
jika sdh tertinggal baru STI akan berbenah... jk kita cm bs berbicara, ajaran benar ato menyimpang, tp tdk berkesan kepada umat nya, maka jgn kecewa jk suatu saat dhammakaya lebih dikenal dr pd STI
*hanya pendapat pribadi.
ini point bagus sih. umat biasanya jarang sekali yg benar2 peduli soal ajaran, tetapi dari kegiatan, tata cara, apa yg bisa didapat langsung dan apa yang terlihat di permukaannya.
rumput tetangga selalu ada yg lebih hijau dr rumput sendiri... tp itu lah kenyataan.:jempol:
dhammakaya, bs memberikan nilai2 plus (disiplin dan lain nya, baca uraian bro sanjiva) yg dpt dirasakan secara lsng oleh umat nya, bahkan sampai membandingkan kegiatan dhammakaya dan STI.
dhammakaya berhasil memberikan kesan sendiri kepada umat nya walau mungkin ajaran dhammakaya ada yg menyimpang, tp itu tdk menjadi penghalang bagi umat nya.
jika sdh tertinggal baru STI akan berbenah... jk kita cm bs berbicara, ajaran benar ato menyimpang, tp tdk berkesan kepada umat nya, maka jgn kecewa jk suatu saat dhammakaya lebih dikenal dr pd STI
*hanya pendapat pribadi.
umumnya umat awam memang suka yang di bold
apalagi habis acara + makan gratis
bukan hanya udah ada, tapi bahkan udah menyelenggarakan program perekrutan samanera (pabbaja)
http://buddhazine.com/2013/01/03/stabn-sriwijaya-dan-dhammakaya-thailand-adakan-pabajja-samanera-sementara/ (http://buddhazine.com/2013/01/03/stabn-sriwijaya-dan-dhammakaya-thailand-adakan-pabajja-samanera-sementara/)
Ini saya dapat dari forum sebelah yang juga beredar di FB:QuoteDhammakaya adalah sebuah Vihāra di antara sekitar 60.000 Vihāra yg ada di Thailand.
Vihāra ini memiliki ajaran tersendiri yg menyimpang dari doktrin utama Ajaran Buddha yaitu: "Segala sesuatu, yg berupa bentukan maupun yg bukan bentukan, adalah bukan diri (Sabbe Dhamma Anatta)".
Mereka mengajarkan bahwa Nibbana adalah Atta/Atman, bertentangan dgn doktrin dasar Ajaran Buddha.
Salah satu pernyataan Dhammakaya adalah bahwa Sang Buddha sekarang berdiam di satu tempat dengan sebutan Tanah Buddha yang bisa di kunjungi oleh Bhikkhu Dhammajayo, kepala Vihāranya.
Kepala Vihāra'y menandaskan bahwa dia yang akan mengantarkan Dana² yg diberikan oleh umat² ke tempat Sang Buddha berdiam, mempersembahkannya.
Selain menyalahi doktrin utama Ajaran Buddha, yaitu mengarah ke paham ajaran lain, kepala Vihāranya memosisikan diri sebagai orang istimewa atau berkesaktian dengan pernyataannya tersebut di atas.
Dengan demikian hanya label "Agama Buddha" saja yang ada dalam Dhammakaya, tanpa kandungan apa & bagaimana Ajaran Buddha sejatinya.
Dihimbau kpd segenap umat Buddha untuk secara cermat & teliti dalam memegang keyakinan pada Ajaran Buddha demi manfaat diri secara utuh & luhur.
Ånuмodănå,
Deputy Chief in Foreign Affair Sańgha Theravāda Indonesia
Bhikkhu Dhammadhíro Mahāthera.
Trus saya pernah dengar bahwa Dhammaduta Thai melarang aliran Mahanikaya dan Dhammakaya masuk ke Indonesia. Dhammaduta Thai itu kan yang menyebarkan Theravada ke Indonesia yang memunculkan STI yang beraliran Dhammayuttika. Apakah hal ini benar?
Indonesia selalu menjadi sasaran empuk karena masyarakat kita yang sangat mudah dibujuk/dikibulin.
ya gtu lah, manusia umum nya ga terlalu suka menyelidiki ke dalam, terlebih selamat kudu praktek... ribet kata nya... dr segi layanan uda merasa di untungkan dan dihargai keberadaan nya, uda ga peduli dengan seluk beluk suatu ajaran agama, mau benar ato salah, mau lurus ato nyimpang...
merasa nyaman n enjoy walau baru mengetahui kulit ajaran, dah mengklaim ajaran tersebut bagus...
bukan hanya udah ada, tapi bahkan udah menyelenggarakan program perekrutan samanera (pabbaja)Setelah saya buka link ini jadi ke inget thread lama di DC tentang berdirinya STABN untuk pertama kalinya di Jakarta (Banten). Kalo ga salah ya sekolah ini deh, dulu disambut dengan hangat ternyata aliran Dhammakaya?
http://buddhazine.com/2013/01/03/stabn-sriwijaya-dan-dhammakaya-thailand-adakan-pabajja-samanera-sementara/ (http://buddhazine.com/2013/01/03/stabn-sriwijaya-dan-dhammakaya-thailand-adakan-pabajja-samanera-sementara/)
Ini saya dapat dari forum sebelah yang juga beredar di FB:
Trus saya pernah dengar bahwa Dhammaduta Thai melarang aliran Mahanikaya dan Dhammakaya masuk ke Indonesia. Dhammaduta Thai itu kan yang menyebarkan Theravada ke Indonesia yang memunculkan STI yang beraliran Dhammayuttika. Apakah hal ini benar?
klo mahanikaya dilarang alasannya kenapa?Mahanikaya umumnya vinayanya lebih longgar, kalo Dhammayut lebih ketat vinayanya, dan banyak yang menjalani dhutanga..
btw sejujurnya sy juga ga paham bedanya Mahanikaya dan Dhammayutika..
Mahanikaya umumnya vinayanya lebih longgar, kalo Dhammayut lebih ketat vinayanya, dan banyak yang menjalani dhutanga..
CMIIW
Mahanikaya umumnya vinayanya lebih longgar, kalo Dhammayut lebih ketat vinayanya, dan banyak yang menjalani dhutanga..oh gitu, thanks bro.
CMIIW
IMO dugaan gue, karena sangha indonesia berasal dari aliran Dhammayut, tapi toh beberapa kali ada juga bhikkhu dari mahanikaya yg datang ke indonesia.iya, sepertinya jg begitu, secara mahanikaya juga bukan aliran menyimpang...
iya, sepertinya jg begitu, secara mahanikaya juga bukan aliran menyimpang...
Mahanikaya umumnya vinayanya lebih longgar, kalo Dhammayut lebih ketat vinayanya, dan banyak yang menjalani dhutanga..
CMIIW
:jempol: :jempol: :jempol:
mmg ironis, banyak yang suka...
Ayo kita makan bersama <:-P ;D
terlalu konservatif, tidak sesuai dengan zaman
terlalu moderat, ajaran jadi menyimpang
sungguh sulit menentukan "jalan tengah" yang benar" seimbang
namun pada akhirnya harus memilih 1 di antara 3 kemungkinan
Saya penah mendengarkan cara meditasi ala Dhammakaya ini di sebuah video, cukup berbeda dengan Theravada yang saya kenal, kalau tidak salah ingat ada semacam teknik visualisasinya.
Di wiki juga ada: http://en.wikipedia.org/wiki/Dhammakaya_meditation (http://en.wikipedia.org/wiki/Dhammakaya_meditation)
Ayo2 dipilih dipilih... ;D;D
Di wiki juga ada: http://en.wikipedia.org/wiki/Dhammakaya_meditation (http://en.wikipedia.org/wiki/Dhammakaya_meditation)sepertinya ada penetrasi ataupun adaptasi dari Mahayana, ya?
sepertinya ada penetrasi ataupun adaptasi dari Mahayana, ya?
Jika tadi ada yang mengikuti Dhammadesana Vesak Puja di VJDJ dan pernah membaca topik ini, maka akan jelas adanya indikasi isu ini.
Jika tadi ada yang mengikuti Dhammadesana Vesak Puja di VJDJ dan pernah membaca topik ini, maka akan jelas adanya indikasi isu ini.
ada baiknya mengikuti kegiatan meditasi dan kebaktiannya dahulu biar bisa menilai secara dalam, dan berbicara dengan bhante nya dulu gali secara mendalam, biar tidak salah menilai _/\_
dan jika yg menilai dari awal jelek mengenai dhammakaya, renungkanlah sampai sejauh mana kerusakan yg ditimbulkan ? apakah mengajarkan orang berbuat karma buruk? melanggar sila dll ? sebaiknya mengkomentari dengan bijak ;) kaburrrrrrrrr
Apakah mengubah yg diajarkan Sang Buddha tentang doktrin anatta menjadi atta tidak termasuk Niyatta Micchaditthi? Mengajarkan pandangan salah dengan sengaja akibatnya nanti adalah neraka (avici?).
Sudah siapkah mereka yang dengan sengaja mengubah buddha sasana ini menjadi adhamma dan menyebarkannya ke umatnya, untuk berkunjung ke neraka? Welcome to hell. >:D
Apakah mengubah yg diajarkan Sang Buddha tentang doktrin anatta menjadi atta tidak termasuk Niyatta Micchaditthi? Mengajarkan pandangan salah dengan sengaja akibatnya nanti adalah neraka (avici?).
Sudah siapkah mereka yang dengan sengaja mengubah buddha sasana ini menjadi adhamma dan menyebarkannya ke umatnya, untuk berkunjung ke neraka? Welcome to hell. >:D