Hanya ingin sharing pandangan pribadi saja...
Saya hanya member biasa dan belum memberikan sumbangsih apapun untuk perkembangan Buddhism, selama ini saya merasa bahwa Forum DC merupakan salah satu Forum yang akan menjadi andalan perkembangan Buddhism di Indonesia. Tentu hal ini sangat didukung jika adalah PERSATUAN dari pribadi-pribadi yang mempunyai karakter berbeda. Kita semua pasti mengetahui dan memahami pribahasa bahwa “ Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh.” Artinya tidak ada kemajuan perkembangan Buddhism yang dapat diharapkan oleh kita jika terjadi perpecahan. Dan tentu ini merupakan tanggung jawab kita semua sebagai member-member Forum DC ( bukan hanya tanggung jawab Moderator dan Glomod)
Jika situasi seperti kondisi hari ini terlalu berat untuk didiskusikan, maka ALANGKAH BAIKNYA jika kita semua menerapkan “DIAM ADALAH EMAS”, artinya tidak memberikan komentar-komentar yang berat sebelah sehingga memperkeruh suasana, biarkan WAKTU yang menyelesaikannya.
Jikalau terlalu berat untuk tidak berkomentar, maka secara bijak kita harus memperhatikan perkataan yang dikeluarkan. Setidaknya perkataan tersebut adalah perkataan yang mendamaikan semua pihak.
WARNA PERSAHABATAN
Di suatu masa warna-warna dunia mulai bertengkar. Semua menganggap dirinyalah yang terbaik yang paling penting yang paling bermanfaat yang paling disukai.
HIJAU berkata:"Jelas akulah yang terpenting. Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan. Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan dan dedaunan. Tanpa aku, semua hewan akan mati. Lihatlah ke pedesaan, aku adalah warna mayoritas..."
BIRU menginterupsi: "Kamu hanya berpikir tentang bumi, pertimbangkanlah langit dan samudra luas. Airlah yang menjadi dasar kehidupan dan awan mengambil kekuatan dari kedalaman lautan. Langit memberikan ruang dan kedamaian dan ketenangan. Tanpa kedamaian, kamu semua tidak akan menjadi apa-apa"
KUNING cekikikan: "Kalian semua serius amat sih? Aku membawa tawa, kesenangan dan kehangatan bagi dunia. Matahari berwarna kuning, dan bintang-bintang berwarna kuning. Setiap kali kau melihat bunga matahari, seluruh dunia mulai tersenyum. Tanpa aku, dunia tidak ada kesenangan."
ORANYE menyusul dengan meniupkan trompetnya: "Aku adalah warna kesehatan dan kekuatan. Aku jarang, tetapi aku berharga karena aku mengisi kebutuhan kehidupan manusia. Aku membawa vitamin-vitamin terpenting. Pikirkanlah wortel, labu, jeruk, mangga dan pepaya. Aku tidak ada dimana-mana setiap saat, tetapi aku mengisi lazuardi saat fajar atau saat matahari terbenam. Keindahanku begitu menakjubkan hingga tak seorang pun dari kalian akan terbetik di pikiran orang."
MERAH tidak bisa diam lebih lama dan berteriak: "Aku adalah Pemimpin kalian. Aku adalah darah - darah kehidupan! Aku adalah warna bahaya dan keberanian. Aku berani untuk bertempur demi suatu kausa. Aku membawa api ke dalam darah. Tanpa aku, bumi akan kosong laksana bulan. Aku adalah warna hasrat dan cinta, mawar merah, poinsentia dan bunga poppy."
UNGU bangkit dan berdiri setinggi-tingginya ia mampu: Ia memang tinggi dan berbicara dengan keangkuhan. "Aku adalah warna kerajaan dan kekuasaan. Raja, Pemimpin-pemimpin memilih aku sebagai pertanda otoritas dan kebijaksanaan. Tidak seorangpun menentangku. Mereka mendengarkan dan menuruti kehendakku." Akhirnya
NILA berbicara lebih pelan dari yang lainnya, namun dengan kekuatan niat yang sama: "Pikirkanlah tentang aku. Aku warna diam. Kalian jarang memperhatikan daku, namun tanpaku kalian semua menjadi dangkal. Aku merepresentasikan pemikiran dan refleksi, matahari terbenam dan kedalaman laut. Kalian membutuhkan aku untuk keseimbangan dan kontras, dan untuk ketentraman batin."
Jadi, semua warna terus menyombongkan diri, masing-masing yakin akan superioritas dirinya.
Perdebatan mereka menjadi semakin keras. Tiba-tiba, sinar halilitar melintas membutakan.
Guruh menggelegar. Hujan mulai turun tanpa ampun. Warna-warna bersedeku bersama ketakutan, berdekatan satu sama lain mencari ketenangan.
Di tengah suara gemuruh, hujan berbicara:
"Warna-warna tolol, kalian bertengkar satu sama lain, masing-masing ingin mendominasi yang lain. Tidakkah kalian tahu bahwa kalian masing-masing adalah unik dan berbeda? Berpegangan tanganlah dan mendekatlah kepadaku!" Menuruti perintah, warna-warna berpegangan tangan mendekati hujan, yang kemudian berkata:
"Mulai sekarang, setiap kali hujan mengguyur, masing-masing dari kalian akan membusurkan diri sepanjang langit bagai busur warna sebagai pengingat bahwa kalian semua dapat hidup bersama dalam kedamaian.
Pelangi adalah pertanda harapan hari esok...
Jadi, setiap kali hujan deras menotok membasahi dunia, dan saat Pelangi memunculkan diri di angkasa marilah kita mengingat dan untuk selalu MENGHARGAI DAN MENGHORMATI satu sama lain.
Masing-masing kita mempunyai sesuatu yang unik, kita semua diberikan kelebihan untuk membuat perubahan didunia dan saat kita menyadari pemberian itu, lewat kekuatan VISI DAN MISI kita, kita memperoleh kemampuan untuk membentuk masa depan.....
Persahabatan itu bagaikan pelangi....
Merah bagaikan buah apel, terasa manis di dalamnya.
Jingga bagaikan kobaran api yang tak akan pernah padam.
Kuning bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita.
Hijau bagaikan tanaman yang tumbuh subur.
Biru bagaikan air jernih alami.
Ungu bagaikan kuntum bunga yang merekah.
Nila-lembayung bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu
Pesan Moral :
Pelangi ini diibaratkan adalah Forum DC, dengan warna persahabatan yang terbentuk dari karakteristik yang berbeda, berarti KITA SEMUA TELAH DAN AKAN MEMPERTANGGUH JAWABKAN KEUTUHAN DAN KESATUAN DENGAN TUJUAN UNTUK MEMBERIKAN MANFAAT KEPADA KEPENTINGAN YANG LEBIH BESAR yakni PERKEMBANGAN BUDDHISM. Jika kita merasa bahwa tanggungjawab ini merupakan bagian dari kehidupan pribadi kita, maka kita semua harus segera mencabut benih-benih perpecahan dan dimulai dari diri sendiri.
Semoga Bermanfaat