Saya coba jawab...
1. Dalam Buddhisme, tidak dikenal suatu sosok entitas adiduniawi yang mengatur segala sesuatu dan yang harus dipuja-puja. Karena keberhasilan maupun kegagalan seseorang ditentukan melalui usaha dan karmanya. Mengenai "Semoga Sang Triratna (Buddha, Dhamma, dan Sangha) selalu memberkati" , maksudnya Semoga dengan praktik Dhamma yang dibabarkan oleh Sang Buddha dan menjadikan Sangha sebagai pembimbing kita, maka kita dapat terlindungi oleh praktik tersebut dan segera terbebas dari penderitaan fisik dan mental.
2. Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. Umat Buddha menghormati Sang Buddha sebagai guru karena telah kembali menemukan Dhamma dan membabarkannya. Namun, umat Buddha tidak mendewakan sang Buddha, seperti sosok yang mengabulkan permintaan ini dan itu. Dalam ajaran Buddha, dikenal prinsip EHIPASSIKO, yaitu datang, lihat, dan buktikkan. Dalam hal ini, Sang Buddha hanya menawarkan kepada kita untuk mempraktekkan Dhamma yang telah ditemukkannya. Jika ternyata mampu mengurangi ke"aku"an, maka silahkan diikuti. Namun, jika ternyata sebaliknya, maka tinggalkan.
3. Dalam Buddhisme tidak ada struktur hierarki seperti itu, karena organisasi sangha di setiap negara punya silsilahnya tersendiri. Dalai Lama adalah pemimpin spiritual Buddhist Tibet. Salah satu tokoh panutan dunia yang dihormati karena jiwa "
Compassion" nya. Mungkin karena beliau sangat terkenal, banyak orang yang menganggap beliau adalah pemimpin otoritas Buddhist dunia.