Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: waterlily on 05 October 2010, 07:19:19 PM
-
Salam kenal semuanya
Sebenarnya usia saya masih 16. Saya bukan buddhis, saya terlahir dengan agama lain. Keluarga saya juga bukan Budhhis. Tp kenapa ya saya begitu tertarik mendalami ajaran ini? Saya jadi sering browsing dari internet dan membeli buku2 buddhis. Ini memang bukan hal yang biasa dilakukan anak seusia saya. Tp saya menyukainya. Dan yang jelas saya tidak suka mengatakan hobi saya ini pada orang2, sebab mungkin akan menimbulkan keanehan/kesalahpahaman. Apa tidak apa saya mempelajari ini walau saya bukan buddhis? Dan bagaimana caranya agar saya lebih dapat mendalaminya?
Trims
-
anda sudah berada di tempat yang benar, silahkan baca2 dulu postingan2 yg ada di board BUDDHISME UNTUK PEMULA ini, dan jika ada yg ingin anda tanyakan, jangan ragu2 untuk memposting. selamat datang ...
-
Setiap orang boleh mempelajari Ajaran Buddha tanpa harus menjadi Umat Buddhist,mungkin anda memang berjodoh dengan ajaran ini,dan anda sudah tepat berada di forum ini.slamat datang dan mari blajar bersama^^
-
Setiap orang boleh mempelajari Ajaran Buddha tanpa harus menjadi Umat Buddhist,mungkin anda memang berjodoh dengan ajaran ini,dan anda sudah tepat berada di forum ini.slamat datang dan mari blajar bersama^^
-
Selamat datang :) ....
Silakan baca2 disini, jika ada yg ingin ditanyakan
silakan buat thread di Buddhis pemula .....
-
Welcome here Sis Waterlily..
Memang aneh koq kamu.. Hehehe.. Usia 16 tahun? Biasanya usia segitu lagi masa puber-pubernya. Daripada melirik hal ginian kebanyakan masih lebih menarik ngelirik lawan jenis. :)) But thumbs up for you :jempol:
Memang, memberitahukan hobi kamu ke umum cenderung menimbulkan kesalahpahaman. Terlebih di beberapa agama tertentu mempelajari agama lain di luar agama sendiri dilarang dan melanggar larangan bisa dicap bi'dah..
Tapi Sis Waterlily jangan berkecil hati untuk belajar, karena tidak ada larangan demikian di sini. Malah Sang Buddha menganjurkan masing-masing dari kita yang mencari kebenaran di mana pun untuk menyelidikinya terlebih dahulu.
Cara untuk lebih mendalami ada langkahnya:
- pariyatti (pembelajaran) alias teori.
- patipatti (pelatihan) alias praktek.
- pativedha (penembusan langsung) alias realisasi.
Untuk langkah pertama pembelajaran, seperti kata Bro/Sis lainnya you're on the right track. Jangan sungkan bertanya, berdiskusi untuk hal yang belum dimengerti.
be happy
_/\_
-
Salam kenal semuanya
Sebenarnya usia saya masih 16. Saya bukan buddhis, saya terlahir dengan agama lain. Keluarga saya juga bukan Budhhis. Tp kenapa ya saya begitu tertarik mendalami ajaran ini? Saya jadi sering browsing dari internet dan membeli buku2 buddhis. Ini memang bukan hal yang biasa dilakukan anak seusia saya. Tp saya menyukainya. Dan yang jelas saya tidak suka mengatakan hobi saya ini pada orang2, sebab mungkin akan menimbulkan keanehan/kesalahpahaman. Apa tidak apa saya mempelajari ini walau saya bukan buddhis? Dan bagaimana caranya agar saya lebih dapat mendalaminya?
Trims
sebelum mempelajari sebaiknya :
asl plz dulu dong ;D
-
Salam kenal semuanya
Sebenarnya usia saya masih 16. Saya bukan buddhis, saya terlahir dengan agama lain. Keluarga saya juga bukan Budhhis. Tp kenapa ya saya begitu tertarik mendalami ajaran ini? Saya jadi sering browsing dari internet dan membeli buku2 buddhis. Ini memang bukan hal yang biasa dilakukan anak seusia saya. Tp saya menyukainya. Dan yang jelas saya tidak suka mengatakan hobi saya ini pada orang2, sebab mungkin akan menimbulkan keanehan/kesalahpahaman. Apa tidak apa saya mempelajari ini walau saya bukan buddhis? Dan bagaimana caranya agar saya lebih dapat mendalaminya?
Trims
gapapa dan gak aneh.
anda bisa tetap menganut agama anda yang sekarang dan mempelajari aspek apapun dari buddhisme yang anda suka dan menarik.
-
Setiap yang mempelajari dan mempraktekkan ajaran Buddha = Buddhis, tanpa harus me-label-kan embel-embel status agama...
-
Salam kenal semuanya
Sebenarnya usia saya masih 16. Saya bukan buddhis, saya terlahir dengan agama lain. Keluarga saya juga bukan Budhhis. Tp kenapa ya saya begitu tertarik mendalami ajaran ini? Saya jadi sering browsing dari internet dan membeli buku2 buddhis. Ini memang bukan hal yang biasa dilakukan anak seusia saya. Tp saya menyukainya. Dan yang jelas saya tidak suka mengatakan hobi saya ini pada orang2, sebab mungkin akan menimbulkan keanehan/kesalahpahaman. Apa tidak apa saya mempelajari ini walau saya bukan buddhis? Dan bagaimana caranya agar saya lebih dapat mendalaminya?
Trims
welcome, saya juga kayak km tapi umur 20 an mulainya, (sekarang 22).he3..
keren ya umur 16 thn udh suka beginian.
paling tertarik ttg apa dlm buddhisme?
-
untuk kakak-kakak semua.
hmm..
saya juga tidak tahu. Tp memang ada sesuatu yang membuat saya tertarik mempelajari ajaran sang Budhha.
Prinsip saya. Semua terjadi karena berjodoh. Jika tidak berjodoh, hal apapun tidak mungkin terjadi.
......................................
Buddha mengajarkan dharma dan bagaimana hidup dengan melepaskan ego. Tidak melekatkan diri pada penderitaan maupun kebahagiaan. Hanya hidup dalam kekinian, dengan perhatian penuh. Dan belajar memberi kebahagiaan pada seluruh makhluk. Ajaran Buddha sangat universal. Tidak mengandung hal-hal yang istilahnya hanya untuk "golongan tertentu". Tp ini memanglah kebenaran yang sifatnya universal dan rasional.
Saya senang membaca hal2 berbau ke-Buddha-an seperti ini. Saya menganggapnya guru yang sangat bijak. Tp saya juga tau, sekadar membaca tanpa mempraktikkan dharma tentu akan sia2. Tp karena kita semua masih berlatih, tentu pada beberapa hal terasa sangat sulit.
..............................
Kakak-kakak, saya mau nanya nih ( saya sudah sering baca di buku, tp baiknya nanya langsung aja deh sama kalian )
1. Sebenarnya, ketuhanan dalam ajaran Buddha itu seperti apa? Begini. Dari satu sumber mengatakan orang Buddha tidak peduli apakah Tuhan itu ada atau tidak. Ada juga yang mengatakan orang Buddha itu tidak percaya akan adanya Tuhan karena keberadaan Tuhan dianggap tidak masuk akal dan tidak bisa dibuktikan dengan rasional. Nah, tp saya pernah baca buku kotbah seorang bhante... pada akhir kotbah dia mengatakan, "semoga Sang Tiratana selalu memberkati" ( Tuhan yang Maha Esa ). Jadi bagaimana kalian memandang sesungguhnya sosok bernama "Tuhan" itu?
2. Sebenarnya Buddha itu ( aslinya ) sebuah agama atau sebuah pendidikan dimana kita belajar dan berlatih. Setahu saya, sang Buddha pada awalnya pun tak pernah menyuruh orang2 untuk mengikuti ajarannya apalagi mendewakannya. Buddha adalah guru. Nah.. kalau diajaran agama lain, kan yang namanya "Tuhan" atau "Dewa" itu selalu punya kisahnya masing2. Saya pernah dengar juga katanya Buddha adalah agama tanpa Tuhan. Agama yang mengajarkan umatnya untuk tetap menjadi orang baik dengan mengendalikan dirinya sendiri, bukan berdasarkan perintah Tuhan. Jadi bagaimana yang sesungguhnya?
3. Apa dalam agama Buddha juga memiliki struktur hirarki seperti dalam ka****k Roma ( Bapak Paus sebagai pemimpin tertinggi ). Kalau di Buddha bagaimana? Terus pengertian sesungguhnya dalai lama itu apa?
Hmm udah dulu deh. Makasih ya. ^_^
-
Saya coba jawab...
1. Dalam Buddhisme, tidak dikenal suatu sosok entitas adiduniawi yang mengatur segala sesuatu dan yang harus dipuja-puja. Karena keberhasilan maupun kegagalan seseorang ditentukan melalui usaha dan karmanya. Mengenai "Semoga Sang Triratna (Buddha, Dhamma, dan Sangha) selalu memberkati" , maksudnya Semoga dengan praktik Dhamma yang dibabarkan oleh Sang Buddha dan menjadikan Sangha sebagai pembimbing kita, maka kita dapat terlindungi oleh praktik tersebut dan segera terbebas dari penderitaan fisik dan mental.
2. Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. Umat Buddha menghormati Sang Buddha sebagai guru karena telah kembali menemukan Dhamma dan membabarkannya. Namun, umat Buddha tidak mendewakan sang Buddha, seperti sosok yang mengabulkan permintaan ini dan itu. Dalam ajaran Buddha, dikenal prinsip EHIPASSIKO, yaitu datang, lihat, dan buktikkan. Dalam hal ini, Sang Buddha hanya menawarkan kepada kita untuk mempraktekkan Dhamma yang telah ditemukkannya. Jika ternyata mampu mengurangi ke"aku"an, maka silahkan diikuti. Namun, jika ternyata sebaliknya, maka tinggalkan.
3. Dalam Buddhisme tidak ada struktur hierarki seperti itu, karena organisasi sangha di setiap negara punya silsilahnya tersendiri. Dalai Lama adalah pemimpin spiritual Buddhist Tibet. Salah satu tokoh panutan dunia yang dihormati karena jiwa "Compassion" nya. Mungkin karena beliau sangat terkenal, banyak orang yang menganggap beliau adalah pemimpin otoritas Buddhist dunia.
_/\_
-
Buddha mengajarkan dharma dan bagaimana hidup dengan melepaskan ego. Tidak melekatkan diri pada penderitaan maupun kebahagiaan. Hanya hidup dalam kekinian, dengan perhatian penuh.
uUUuughh :'( ....
Waterlily umur 16 tahun sudah bisa mengrangkum sebagian kecil intisari Ajaran Buddha
Gw aja sekarang cuma bisa mengerti sedikit :'( ......
:jempol: ..... Teruslah belajar dan praktek Dhamma
Nanti kalo ada waktu dan sempat ikut retreat Meditasi yaaah :)
Ntar gw daftarin ..... _/\_
Utk pertanyaanmu ..... belum bisa gw jawab ;D
-
wah, sama donk dengan saya,, saya juga telah mempelajari buddhisme sejak kelas 1 SMA, skrang saya kls 2.umur 17 th
dan sejak itu sya semakin mengagumi agama ini.
-
wah, sama donk dengan saya,, saya juga telah mempelajari buddhisme sejak kelas 1 SMA, skrang saya kls 2.umur 17 th
dan sejak itu sya semakin mengagumi agama ini.
Selamat Datang ..... Bro/sis?? Vauzzet
Silakan dibaca2 di forum ini dan silakan bertanya
pernah ke vihara mana? Suka meditasi? ......
-
selamat datang sis waterlily dan vauzeet, (maaf, ikutan beri selamat dalam mempelajari buddha dhamma, kayak saudara saudari yg lainnya.)
kalau saya dulunya umat buddhis yg juga tertarik dgn ajaran kristus,
saya tertarik dgn ajaran kristus sejak kelas 3 sd, dan kelas 5 sd baru saya berkenalan dgn buddhisme (kira kira umur 9 tahun, hanya menguasai teori karma dan jalan mulia beruas 8 ) hingga saat sekarang sudah bapak bapak berusia 43 tahun dalam mempelajari dan mempraktekkan buddha dhamma dalam sehari hari.
pertanyaan saudari waterlily sudah dijawab dgn sangat baik sekali oleh saudara rooney.
jadi tidak perlu saya berikan jawaban apa apa lagi.
tapi menanggapi pernyataan salah seorang saudara kita diatas mengenai umur saudari waterlily yg lagi hot hot nya menjalani masa puber yg seyogianya melirik lawan jenis ketimbang melirik buddha dhamma, adalah tidak apa apa, berhubung saudari waterlily mempunyai mata double toh?, jadi selain melirik lawan jenis yg sudah merupakan kodrat waterlily masa ini, jadi dijalani seperti apa adanya, maksudnya enjoy aje menikmati masa remajanya melirik lawan jenis, tapi dalam arti kata, terapkan unsur hati hati dalam kehidupan remaja sambil menerapkan sila sila pancasila buddhis,
dan selain itu, mata double waterlily juga bisa pula melirik ajaran buddha dhamma pada saat yg selang seling waktunya (tidak pada waktu yg bersamaan, kalau ada pertanyaan ini, ntar kita kasih tau kelak kalau ada pertanyaan), dan terus mempelajari dan mempraktekkan sebisa mungkin dalam kehidupan remaja sis waterlily dalam kesehariannya,
saya katakan demikian karena dgn mempelajari dan mempraktekkan ajaran buddha dhamma, akan memberikan kecantikan inner beauty (kecantikan yg bersumber dari sifat sifat kepribadian seorang manusia) sbg seorang remaja disamping kecantikan wajah dan penampilan.
kecantikan inner beauty waterlily akan terpancarkan dalam bentuk kecantikan daya tarik dalam tingkah laku dan tindakan yg berupa :
1. kecantikan pikiran/motif dari unsur suatu perbuatan ucapan maupun tindakan,........
-
selamat datang sis waterlily dan vauzeet, (maaf, ikutan beri selamat dalam mempelajari buddha dhamma, kayak saudara saudari yg lainnya.)
kalau saya dulunya umat buddhis yg juga tertarik dgn ajaran kristus,
saya tertarik dgn ajaran kristus sejak kelas 3 sd, dan kelas 5 sd baru saya berkenalan dgn buddhisme (kira kira umur 9 tahun, hanya menguasai teori karma dan jalan mulia beruas 8) hingga saat sekarang sudah bapak bapak berusia 43 tahun dalam mempelajari dan mempraktekkan buddha dhamma dalam sehari hari.
pertanyaan saudari waterlily sudah dijawab dgn sangat baik sekali oleh saudara rooney.
jadi tidak perlu saya berikan jawaban apa apa lagi.
tapi menanggapi pernyataan salah seorang saudara kita diatas mengenai umur saudari waterlily yg lagi hot hot nya menjalani masa puber yg seyogianya melirik lawan jenis ketimbang melirik buddha dhamma, adalah tidak apa apa, berhubung saudari waterlily mempunyai mata double toh?, jadi selain melirik lawan jenis yg sudah merupakan kodrat waterlily masa ini, jadi dijalani seperti apa adanya, maksudnya enjoy aje menikmati masa remajanya melirik lawan jenis, tapi dalam arti kata, terapkan unsur hati hati dalam kehidupan remaja sambil menerapkan sila sila pancasila buddhis,
dan selain itu, mata double waterlily juga bisa pula melirik ajaran buddha dhamma pada saat yg selang seling waktunya (tidak pada waktu yg bersamaan, kalau ada pertanyaan ini, ntar kita kasih tau kelak kalau ada pertanyaan), dan terus mempelajari dan mempraktekkan sebisa mungkin dalam kehidupan remaja sis waterlily dalam kesehariannya,
saya katakan demikian karena dgn mempelajari dan mempraktekkan ajaran buddha dhamma, akan memberikan kecantikan inner beauty sebagai seorang remaja disamping kecantikan wajah dan penampilan.
kecantikan inner beauty waterlily akan terpancarkan dalam bentuk kecantikan daya tarik dalam tingkah laku dan tindakan yg berupa :
1. kecantikan pikiran/motif dari unsur suatu perbuatan ucapan maupun tindakan,
2. kecantikan daya tarik dalam melakukan ucapan ucapan sehari hari.
3. k
-
Maaf, double post.
Harap abaikan post kedua.
Selanjutnya mulai dari sini.
........
2. Kecantikan dari unsur ucapn dari kata kata, kecantikan ini juga akan merupakan daya tarik yang bakal dimiliki oleh waterlily selaku remaja, kecantikan ini merupakn kecantikan urutan ke 3 pentingnya.
3. Kecantikan dari unsur perbuatan dan tingkah laku yang menawan, kecantikan ini merupakan kecantikan urutan no dua setelah kecantikan urutan pertama dari kecantikan pikiran / motif dan niat pikiran yang mengawali tindak tanduk perbuatan dan ucapan,
Ketiga kecantikan diatas yang apabila dilatih dan dipraktekkan terus menerus dalam kehidupan sehari hari, kan membentuk suatu kepribadian yang mengesankan sebagai seorang remaja dan akan menjadi suatu sifat alamiah dan lazim dari pribadi remaja sis waterlily.
kecantikan ini secara pelan dan pasti akan menjadi ciri khas dan kecantikan kepribadian dari diri remaja waterlily dan menjadi suatu sifat kebiasaan diri yang baik tanpa perlu dipikirkan dan diarahkan oleh pikiran setiap saat dan menjadi suatu sifat yang otomatis dari diri remaja waterlily.
Disamping ketiga kecantikan yang saya sebutkan diatas perlu diingat pula dua hal berikut :
a. Usahakan sebisa dan semampu mungkin melaksanakan sila sila dari pancasila buddhisme (tanyakan pada rekan rekan sesama buddhis alam forum ini, mengenai sila sila pancasila buddhis).
b. Hindari 3 unsur akar kejahatan : Lobha (keserakahan), Dosa (kebencian), Moha (kebodohan bathin) <dalam pengertian tidak tahu akan perbedaan nilai nilai mana yang baik dan mana yang tidak baik dalam menerima dan melakukan sesuatu>.
Apabila dipelajari dan dipraktekkan apa yang bapak kemukakan diatas dalam kehidupan sehari hari diri remaja waterlily dan juga dalam seni bergaul antar sesama remaja, niscaya lambat laun rekan remaja kamu akan menemukan suatu pribadi pada dirimu yang mengesankan dan merupakan suatu kecantikan kepribadian diri seorang remaja yang oleh kalangan buddhis dikenal dengan istilah "inner beauty".
-----------------------
Pesan buddhisme:
-----------------------
Perbanyaklah berbuat kebajikan,
Hindari diri dari berbuat jahat,
Sucikan hati dan pikiran,
Inilah ajaran semua buddha.
-
bila kamu ingin mengkonsultasi lebih lanjut tentang nilai dan praktek dalam buddhisme, silahkan hubungi bapak lewat email : vincent [at] iklanonline.com dan atau sms ke no hp : 0852-7079-5550.
Saya kira sudah saatnya saya membuka praktek konsultasi dalam ajaran buddhisme bagi pemula, kayak Consultant Agency aje layaknya, ... he. he. he. bercanda aje kok, berhubung tidak banyak waktu tersedia :) ... ;)
Apabila lebih lanjut dalam memperlajari buddhisme, kamu akan mengenal banyak nilai nilai unggul yang bisa kamu pelajari dan praktekkan, tapi untuk sementara ini, nilai nilai yang bapak kemukakan diatas, adalah nilai nilai dominan dalam membentuk diri pribadi yang menawan.
Jangan lupa kalau ada pertanyaan pertanyaan sulit yang tidak dapat kamu temukan jawabannya di forum ini, mungkin bapak bisa bantu kamu carikan referensi dan temukan jawabannya baik itu dalam bentuk diskusi maupun tanya jawab ringan bagi kaum pemula, sedangkan bagi kaum buddhis lama, seyogianya bisa langsung menghubungi Bhante bhante biksu yang lebih berbobot.
-
menuai manfaat sila mendatangkan kedamaian
menuai manfaat dana mendatangkan kebahagiaan
menuai manfaat samadhi mendatangkan ketenangan
ketika melakukannya timbul kebijaksanaan yang menuntun pada keyakinan,
maka dari itu banyak2lah latihan sila dana dan samadhi..
meditasi itu mudah! (kebanyakan doktrin.. meditasi itu rumit dan susah) yang penting coba dulu..
lepaskan dan hidup dalam kekinian.. amatilah nafas masuk keluar.. seperti senter yang terus menyoroti sesuatu.. lihatlah dan ikutilah nafas..
mudah, mudah, mudah!! :) ^^v
-
Salam kenal semuanya
Sebenarnya usia saya masih 16. Saya bukan buddhis, saya terlahir dengan agama lain. Keluarga saya juga bukan Budhhis. Tp kenapa ya saya begitu tertarik mendalami ajaran ini? Saya jadi sering browsing dari internet dan membeli buku2 buddhis. Ini memang bukan hal yang biasa dilakukan anak seusia saya. Tp saya menyukainya. Dan yang jelas saya tidak suka mengatakan hobi saya ini pada orang2, sebab mungkin akan menimbulkan keanehan/kesalahpahaman. Apa tidak apa saya mempelajari ini walau saya bukan buddhis? Dan bagaimana caranya agar saya lebih dapat mendalaminya?
Trims
wah sama nih ... cuman umur aja yg beda ...
saya rasa ( awam ) pandangan Buddha adalah ajaran universal, tidak harus mengimani lebih dulu lebih tepatnya. saya mengerti kemudian menjadi percaya... karena tidak ada kepercayaan yg timbul tanpa adanya pengertian... tetapi jika ada itu yg dikatakan Iman buta.
-
[at] Sist waterlily:
ga aneh kok menurut gw, umur 16 udah tertarik agama.
tiap orang kan punya interest terhadap sesuatu, dan itu beda2 masing-masing orang.
kayak gw misalnya, gw interest di science dan humanity. jadi cocok di Buddhisme. karna menurut gw Buddhisme jauh dari kesan mistik, lebih ke science. malah gw udah mengangap Buddhisme itu lebih ke science, dalam arti pengetahuan?kebenaran yang sesungguhnya dari semesta.
mengapa gw bilang demikian? karna,
Pertama, gw udah banyak baca berbagai buku2 Buddhist, dan kesimpulan gw sampai sejauh ini, semua Dhamma yang diajarkan Hyang Buddha itu didapat dari hasil observasi beliau akan semesta itu, yaitu melalui samadhi. ibarat Isaac Newton yang mengemukakan teori gravitasi, lewat penelitian & observasinya terhadap buah apel yang jatuh ke tanah. Jadi, yang diajarkan Buddha itu adalah suatu science, kebenaran.
Samadhi sendiri bukanlah tahayul, tapi suatu alat, cara, karena layaknya science, bisa kita praktekan sendiri dan rasakan manfaatnya langsung, bila mengikuti jalan yang diajarkan Hyang Buddha, tanpa menunggu jawaban dari "Tuhan", Dewa, etc
kalau kamu nanti makin banyak baca buku2 Buddhist, terutama tripitaka, kamu akan sampai satu Kesimpulan, ok, apa yang akan saya perbuat dalam hidup ini, apa yang bisa saya bantu utk orang lain, trus bisa lebih peka dan bijak dalam menghadapi kehidupan, kontrol diri, berpikiran lapang,(jadi ga gampang stress). lebih kritis, lebih hati2 dalam berbuat sesuatu, dll. ibaratnya punya pegangan hidup yang kuat, karna sudah mempunyai pengetahuan akan hukum2 kehidupan.
Kedua, Buddhist kan juga melatih kita untuk berpikiran kritis,seperti yang gw sebut tadi. samadhi sangat membantu loh. hehehe. justru sangat bagus dimulai dari usia muda, karna menjawab kebutuhan usia muda yang selalu berpikiran kritis, dan pengen tahu. gw sendiri juga mulai Mempelajari Buddhisme dari SMP, sampe sekarang udah 23. malah di Universitas gw, yg notabene menekankan ke kr****n, Organisasi mahasiswa Buddhist-nya juga bersemangat, kita sering share, jadi lebih pesat pengetahuan Buddhistnya, trus jadi kerasa kayak 1 family, karna 1 iman. seru sih.
Ketiga, Buddhisme juga ga pernah maksa orang, or cari2 pengikut. hehehe
ini yg gw suka.
Dulu waktu muda, gw juga kepikiran pengen merekrut orang sebanyak2-nya jadi agama Buddha, kalau perlu satu dunia agama Buddha semua. hehehe, trus suka gregetan. kenapa yah, agama lain kok punya banyak cara untuk buat orang masuk agamanya, lewat materi, dll. tapi agama Buddha nggak. makin banyak belajar gw makin sadar kalo Buddhist itu ga pernah memaksa orang masuk lewat janji instan. tapi lebih bagus atas kesadaran sendiri.
percuma juga banyak umat, tapi pengetahuan buddhistnya nol. hehehe bisa dibilang tunggu karma-nya matang, baru bisa tercerahkan sendiri. emang ga bisa dipaksa juga sih, semuanya harus alami.
trus kalo mengenai konsep ketuhanan, kalo dari yang gw tangkep selama ini. yang jelas, menurut agama Buddha, Tuhan itu bukanlah personal, dalam arti tidak ada "sosok individu" yang disebut Tuhan.
yang jelas menurut gw Tuhan itu adalah cuman suatu konsep.
Susah sih menurut gw, Tuhan dituangkan ke dalam kata-kata. gampangnya aja ya, saat ini manusia, science aja baru mengenal 4 dimensi kan : panjang, lebar, tinggi, waktu.
apa semesta ini cuman terdiri dari 4 dimensi? jelas nggak kan! sama aja dengan konsep Ketuhanan. Semesta ini tak berujung loh, tak terukur luasnya. Buddha sendiri aja tak menemukan ujung dari semesta. bisa dibayangin kan.
Apa Tuhan cuman terdiri dari 4 dimensi? jelas ngga mungkin, mungkin ada milyaran, bahkan tak terhitung dimensi yang membentuk konsep ke-Tuhan-an. jadi gimana caranya manusia bisa dengan gampangnya menjelaskan Tuhan?
hehehe. kalo ada yang bilang Tuhan itu individu, berati ya Tuhan cuman 4 Dimensi, ada panjang, lebar, tinggi. hahaha
sama aja kayak konsep Ke-Buddha-an, semesta, Nibbana. terdiri dari dimensi yang tak terhitung, makanya susah dijelaskan kata-kata yang notabene cuman 4 dimensi. kecuali kalau anda sendiri yang samadhi untuk merasakan sendiri Nibbana. maknyya Buddha ga mau menjelaskan Ketuhanan, karna yah memang ga bisa dijelaskan pake kata-kata yang terbatas 4 dimensi, tapi lebih baik dirasakan langsung.
tapi gampangnya, Buddha kan mengajarkan inti, hakikat tertinggi dari semesta ini adalah kekosongan sejati, Nibbana, jadi yah yang tertinggi di semesta itu yah Nibbana. yah, itu menurut gw konsep ketuhanan dalam agama Buddha.
Kalo Hirarki dalam agama Buddha, menurut gw ga penting yah, kalo ada dalam aliran Buddhist tertentu, itu cuman buatan manusia aja.
Buddha sendiri menentang sistem kasta dan melepaskan kerajaan-nya kok! Tapi Buddha memang mengajarkan umatnya untuk menghormati Buddha, mahluk suci, dan orang yang lebih tua. bukan mendewakan loh ya!
sekian dulu pendapat gw, mohon koreksinya jika ada kesalahan. masih dalam tahap belajar juga soalnya.
-
tidak harus seorang buddhist untuk belajar buddhisme. selamat belajar ya _/\_
-
tidak harus seorang buddhist untuk belajar buddhisme. selamat belajar ya _/\_
mata pelajaran (mata kuliah) perbandingan agama ?
-
kayanya saya terlambat ya , umur kepala 3 baru mengenal ajaran buddha ;D
_/\_ semoga waterlily menemukan apa yg di cari ,dan akan mengerti akan inti sari ajaran buddha, semoga semua mahluk berbahagia _/\_
-
kayanya saya terlambat ya , umur kepala 3 baru mengenal ajaran buddha ;D
_/\_ semoga waterlily menemukan apa yg di cari ,dan akan mengerti akan inti sari ajaran buddha, semoga semua mahluk berbahagia _/\_
lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali
-
lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali
_/\_