//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.  (Read 561269 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #960 on: 20 January 2011, 12:58:43 PM »
kamsiah om. berarti udah ada perubahan peraturan di sti dibanding jamannya bhikkhu sudhammacaro? siapa aja yg mau bisa jadi bhikkhu (kecuali sakit mental)?

saya tidak tahu ada perubahan atau tidak !

kasihan juga yang mempunyai mental demikian.  :-? pengin Bhikkhu jadi mundur hanya karena dengar isu yg tidak beralasan ! ^-^
apalagi orang yang hanya mendengar isu, kemudian ikut melempar isu yang tidak bertanggung jawab, apakah orang demikian mentalnya sehat ?



semoga bermanfaat
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #961 on: 20 January 2011, 01:04:55 PM »
kasihan juga yang mempunyai mental demikian.  :-? pengin Bhikkhu jadi mundur hanya karena dengar isu yg tidak beralasan ! ^-^
apalagi orang yang hanya mendengar isu, kemudian ikut melempar isu yang tidak bertanggung jawab, apakah orang demikian mentalnya sehat ?
seperti yg dikemukakan di atas2. issue itu belum terbukti salah dan sebagian ada yg bener.
mengenai syarat jadi bhikkhu sti, saya justru pernah denger juga dari sumber lain. ada syarat2 atau test atau interview tambahan. mungkin alasannya bagus, makanya saya tanya mungkin ada yg tau.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #962 on: 20 January 2011, 01:10:28 PM »
terbalik, om. vinaya kan untuk membatasi dan membantu bhikkhu nakal, bukan bhikkhu baik seperti kenalan anda.

kalo emang vinaya itu applicable sampe jaman sekarang, "lubang"nya harus ditutup dong. jadi daripada sekadar melarang memegang emas dan perak, juga melarang memegang rekening digital dan kartu kredit dong. jadi bhikkhu nakal gak bisa memanfaatkan lubang ini. gimana?

jawaban anda justru seolah2 setuju menyerahkan kepada kecerdasan dan kebijaksanaan masing2 individu. gak perlu vinaya yg kaku hehehe....

bro Morpheus
sayang sekali, pikiran anda hanya tertuju Bhikkkhu yang tidak benar.
didunia ini masih ada Bhikkhu yang baik, Sangha yang berlaku Baik, Jujur, Benar dan Patut serta layak dipuja, di sanjung, dihormati, didukung.

dilihat dari pernyataan, sepertinya anda menjugde semua Bhikkhu jadi jelek karena situasi, jaman edan, serta Vinaya harus di amandemen dan seterusnya ......, apakah seperti demikian ?

apakah anda pernah mengunjungi para Bhikkhu atau petapa Hutan di negara Buddhis, misal Thailand, Myanmar ?
atau sayadaw Pa U kemarin datang ke Vihara Pluit, pernah bertemu dan bertanya ?
atau kamu hanya menduga2 ? atau hanya mendengar isu ?

semoga bermanfaat  _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #963 on: 20 January 2011, 01:13:04 PM »
seperti yg dikemukakan di atas2. issue itu belum terbukti salah dan sebagian ada yg bener.
mengenai syarat jadi bhikkhu sti, saya justru pernah denger juga dari sumber lain. ada syarat2 atau test atau interview tambahan. mungkin alasannya bagus, makanya saya tanya mungkin ada yg tau.

kalau begitu anda hanya spekulasi jadi tidak serius utk mengetahui, lebih senang mendengar gosip dari pada bertanya kepada yang mengerti
tolonk belajar jangan suka sebar gosip yang tidak bertanggung jawab, perbuatan tidak bemanfaat  ;D

 _/\_
« Last Edit: 20 January 2011, 01:14:57 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #964 on: 20 January 2011, 01:29:35 PM »
hehe... beginilah orang yg kalau udah berdiri di satu kubu...  :no:
susah mendengar & mengerti...
hanya mau tau masalah di kubu bhikkhu teladan & bhikkhu tuyul.
padahal ya, yg dibicarakan itu tentang vinaya, terlepas dari bhikkhunya... :no: :no: :no:
mungkin denger kata vinaya langsung tersssssingung krn bhikkhunya teladan ya  8)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #965 on: 20 January 2011, 02:16:40 PM »
hehe... beginilah orang yg kalau udah berdiri di satu kubu...  :no:
susah mendengar & mengerti...
hanya mau tau masalah di kubu bhikkhu teladan & bhikkhu tuyul.
padahal ya, yg dibicarakan itu tentang vinaya, terlepas dari bhikkhunya... :no: :no: :no:
mungkin denger kata vinaya langsung tersssssingung krn bhikkhunya teladan ya  8)

ya lebih susah lagi kalau ketemu orang yg tidak berpendirian
jadi nya asal cuap2 tapi tidak mengerti
memang batin setiap manusia berbeda tidak bisa disamakan   =))

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #966 on: 20 January 2011, 02:27:54 PM »
akur, om. idealnya begitu.

di dunia yg tidak ideal, apakah perlu penambahan peraturan vinaya untuk ini. mengingat ada vinaya untuk sentuhan kepada wanita. kalo ya, apakah bisa? kalo tidak, apakah ini berarti vinaya gak bisa mengikuti perkembangan jaman? mengingat vinaya emas perak udah ketinggalan ama credit card dan internet banking. apa solusinya?
Sulit juga yah. Kalau saya pribadi, sebetulnya asal tahu esensinya, kita tahu apa yang dimaksud dengan vinaya tersebut. Misalnya emas/perak yah sama juga kekayaan dalam bentuk apapun. Tapi untuk orang yang bebal, memang suka cari-cari lubang. Kalau seandainya saya berkuasa mengubah vinaya, mungkin sekarang ini saya belum perlu menambah atau mengurangi sila-nya, tetapi memberikan semacam 'komentar' vinaya tersebut yang perlu dipahami.

Soal sentuh menyentuh, saya pikir walaupun bhikkhu heteroseksual dengan bhikkhu/lelaki lain yang heteroseksual juga, tidak pantas untuk sentuh menyentuh. Apalagi menyentuh objek yang berpotensi menimbulkan nafsu.


Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #967 on: 20 January 2011, 03:29:27 PM »
sayang sekali, pikiran anda hanya tertuju Bhikkkhu yang tidak benar.
didunia ini masih ada Bhikkhu yang baik, Sangha yang berlaku Baik, Jujur, Benar dan Patut serta layak dipuja, di sanjung, dihormati, didukung.

dilihat dari pernyataan, sepertinya anda menjugde semua Bhikkhu jadi jelek karena situasi, jaman edan, serta Vinaya harus di amandemen dan seterusnya ......, apakah seperti demikian ?
eh, kayaknya komentar anda gak nyambung dengan maksud posting saya.
mmmm, apa ya, saya kehilangan ilham untuk memperjelas. silakan baca lagi aja post saya.
singkat kata ini dalam konteks memegang vinaya secara kaku atau mengutamakan alasan dan memakai kecerdasan.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #968 on: 20 January 2011, 03:30:59 PM »
kalau begitu anda hanya spekulasi jadi tidak serius utk mengetahui, lebih senang mendengar gosip dari pada bertanya kepada yang mengerti
tolonk belajar jangan suka sebar gosip yang tidak bertanggung jawab, perbuatan tidak bemanfaat  ;D
post saya ini justru ingin menyelidiki kebenaran kata2 bhikkhu sudhammacaro tadi... biar jelas itu cuman gosip atau beneran.
lagipula mungkin bhikkhu ini salah dan sti punya alasan yg solid untuk menambah kriteria menjadi bhikkhu.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #969 on: 20 January 2011, 03:32:06 PM »
usul bagus, om.
apakah perlu revisi vinaya untuk ini? ataukah upaya prevensi ini cukup?

Saya tidak ahli vinaya, juga tidak tau banyak tentang vinaya.
Dan selama ini, dari hasil diskusi2, saya perhatikan vinaya sendiri sebenarnya sudah cukup jelas. Faktor batin / mental manusia sendiri dari dulu hingga sekarang sama.
Yang berbeda hanyalah objek2 materi yg semakin meluas.
Seharusnya para bhikkhu sudah dapat mengambil esensi dari aturan2 yang telah ada.
 
Contohnya: Ada vinaya soal tidak boleh bhikkhu sekamar berdua aja dengan perempuan, tapi seiring dengan berkembangnya teknologi, ditemukan telepon, bahkan blackberry. Pada akhirnya bhikkhu bisa bertelepon ria dengan perempuan dari kamar mereka masing2 atau berchating ria. Berbicara berdua ini berpotensi mengarah ke hal2 yg akan mengganggu latihan si Bhikkhu. Saya, umat awam yg biasa saja, bisa memahami bahwa vinaya tidak boleh sekamar dgn perempuan itu juga mencakup, jangan menelepon ria dan chatting2an dgn perempuan. Esensinya jelas.

Kita tidak menutup kemungkinan -seperti yg Bro Morph bilang- para Bhikkhu nakal yg memanfaatkan celah dari terbatasnya detail di vinaya. Namun, kita juga tidak bisa menambah2 vinaya agar terus sejalan dengan perkembangan zaman. Banyak kendalanya. Apakah kita mau menambahkan vinaya Facebook, Blackberry, chatting, menelepon dengan telpon, handphone, jalan-jalan ke mall, vinaya naik pesawat, naik mobil, naik motor, vinaya makan permen karet, permen kejut, vinaya main gitar, vinaya main gitar listrik, vinaya main play station, vinaya gameboy, vinaya tabungan, vinaya deposito, dstnya...

Saya pikir vinaya akan menjadi bejibun banyaknya, akan menjadi tidak efisien lagi. Lagipula, siapa yg akan menentukan apa2 yg akan dimasukkan ke vinaya, siapa yg menentukan sah tidaknya vinaya, juga aliran Buddhist sudah banyak berkembang, masing2 aliran akan mengembangkan vinaya masing2...

Sy pikir Sang Buddha sudah memprediksi kekacauan yg akan ditimbulkan oleh kebebasan menambahkan vinaya ini jika Beliau sudah tidak ada lagi. Beliau mengambil keputusan terbaik diantara terburuk. Jauh lebih baik mempertahankan vinaya yg asli, yg telah ada ketimbang diberi kebebasan mengembangkannya...

Pada akhirnya, kembali ke masing2 bhikkhu saja. Cukuplah vinaya yg diturunkan Sang Buddha.
Dengan vinaya yg telah ada ini, terbukti koq banyak juga bhikkhu yg 'berhasil', banyak juga bhikkhu yg sanggup melakukan. Bagi yg serius hidup monastik, tuntunan yg telah ada sesungguhnya telah lebih dari cukup.

Sedangkan bagi bhikkhu2 yg nakal yg mencari2 celah/kelemahan vinaya, bagaimanapun ditambah pasal2 baru dalam vinaya, tetap aja mereka bisa menemukan kelemahannya untuk dilanggar.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #970 on: 20 January 2011, 03:33:26 PM »
Sulit juga yah. Kalau saya pribadi, sebetulnya asal tahu esensinya, kita tahu apa yang dimaksud dengan vinaya tersebut. Misalnya emas/perak yah sama juga kekayaan dalam bentuk apapun. Tapi untuk orang yang bebal, memang suka cari-cari lubang. Kalau seandainya saya berkuasa mengubah vinaya, mungkin sekarang ini saya belum perlu menambah atau mengurangi sila-nya, tetapi memberikan semacam 'komentar' vinaya tersebut yang perlu dipahami.

Soal sentuh menyentuh, saya pikir walaupun bhikkhu heteroseksual dengan bhikkhu/lelaki lain yang heteroseksual juga, tidak pantas untuk sentuh menyentuh. Apalagi menyentuh objek yang berpotensi menimbulkan nafsu.
ok, akur juga.
jadi saya sementara ini menyimpulkan bahwa om indra dan om kainyn justru merasa kita harus meneliti alasan dari sebuah peraturan dan memakai kecerdasan untuk memahaminya, bukan membaca peraturan secara kaku. sori kalo salah.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #971 on: 20 January 2011, 04:10:03 PM »
ok, akur juga.
jadi saya sementara ini menyimpulkan bahwa om indra dan om kainyn justru merasa kita harus meneliti alasan dari sebuah peraturan dan memakai kecerdasan untuk memahaminya, bukan membaca peraturan secara kaku. sori kalo salah.
Betul, maksud saya seperti itu. Bukan hanya peraturannya yang kita pegang, tapi makna di balik peraturan itu, mengapa satu hal dihindari sementara hal lain diperbolehkan oleh Buddha.


Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #972 on: 20 January 2011, 04:26:39 PM »
Seharusnya para bhikkhu sudah dapat mengambil esensi dari aturan2 yang telah ada.
 ...
Saya pikir vinaya akan menjadi bejibun banyaknya, akan menjadi tidak efisien lagi.
klop sudah.
ternyata semua setuju untuk melihat alasan dan esensinya, menggunakan kecerdasan untuk memahaminya, bukan secara kaku.

karena semuanya pada sepemikiran, muncul pertanyaan berikut:
karena katanya sila adalah basis dari samadhi dan panna. kalo bhikkhu yg nakal memanfaatkan lobang vinaya, misalnya punya credit card dan rekening internet banking. apakah ini berefek pada samadhi dan meditasinya, atau gak? kalo berefek, nyatanya kan dia tidak melanggar vinaya dalam arti yg kaku. ataukah dia terhitung melanggar vinaya juga, sehingga meditasinya bakal terganggu?


Sy pikir Sang Buddha sudah memprediksi kekacauan yg akan ditimbulkan oleh kebebasan menambahkan vinaya ini jika Beliau sudah tidak ada lagi. Beliau mengambil keputusan terbaik diantara terburuk. Jauh lebih baik mempertahankan vinaya yg asli, yg telah ada ketimbang diberi kebebasan mengembangkannya...
koreksi dikit. Sang Buddha malah berpesan agar peraturan2 yg kurang penting boleh dihapuskan.
yg berkeputusan mempertahankan vinaya itu adalah maha kassapa, inipun menurut sumber tidak netral dari theravada.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #973 on: 20 January 2011, 04:33:04 PM »
Sedangkan bagi bhikkhu2 yg nakal yg mencari2 celah/kelemahan vinaya, bagaimanapun ditambah pasal2 baru dalam vinaya, tetap aja mereka bisa menemukan kelemahannya untuk dilanggar.

menambahkan dari sudut pandang berbeda ya :)

dan bagi bhikkhu2 yg benar2 menjalani kehidupan suci, meski ada rekening atas namanya ia tidak memiliki rekening tsb, sementara yg lain dapat memiliki rekening atas nama orang lain. jd yg tau hanya diri sendiri (bhikkhu ybs). ini bukan pembenaran ya... jgn disalah artikan. jgn... jgn...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #974 on: 20 January 2011, 04:33:30 PM »
klop sudah.
ternyata semua setuju untuk melihat alasan dan esensinya, menggunakan kecerdasan untuk memahaminya, bukan secara kaku.

karena semuanya pada sepemikiran, muncul pertanyaan berikut:
karena katanya sila adalah basis dari samadhi dan panna. kalo bhikkhu yg nakal memanfaatkan lobang vinaya, misalnya punya credit card dan rekening internet banking. apakah ini berefek pada samadhi dan meditasinya, atau gak? kalo berefek, nyatanya kan dia tidak melanggar vinaya dalam arti yg kaku. ataukah dia terhitung melanggar vinaya juga, sehingga meditasinya bakal terganggu?

koreksi dikit. Sang Buddha malah berpesan agar peraturan2 yg kurang penting boleh dihapuskan.
yg berkeputusan mempertahankan vinaya itu adalah maha kassapa, inipun menurut sumber tidak netral dari theravada.


Justru tidak ada di-katakan manakah peraturan yang kurang penting. Jadi memang sebaik-nya tidak di-rubah-rubah...Pihak yang ingin merubah vinaya justru me-legitimasi untuk merubah-rubah vinaya karena ada-nya pesan dari Buddha.
IMHO, memang tidak perlu di-lakukan perubahan...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

 

anything