Mas Marcedes, apakah seorang Arahat tidak dapat membantu orang lain mencapai pencerahan juga ( mencapai tingkat kesucian Arahat juga?)
bisa
saudara Truthlover, seorang arahat bisa membantu mencapai pencerahan kepada orang lain.
Walaupun ajaran tersebut berasal dari Seorang Buddha, apabila ia menurunkan pelajaran yang didapatnya dari seorang Buddha hingga orang tersebut mencapai tingkat yang sama dengan dirinya, apakah perbuatannya tidak dianggap menolong mahluk lain? mencapai pembebasan?
tentu dianggap menolong....
Benar, pencapaian kesucian (menembus Empat Kebenaran Mulia) bisa dicapai dengan bantuan seorang guru. Bila seorang Arahat membimbing orang lain mencapai tingkat kesucian Arahat juga, apakah ia bukan dianggap seorang guru? Apakah hanya seorang Buddha yang dapat dianggap sebagai guru?
guru dalam hal ini perspektif....
ketika kita belajar tentang pelajaran bola lampu...yang menjelaskan kita di kelas tentu disebut Guru..
tetapi yang menemukan tentang bola lampu ini...adalah thomas alfa....disebut "guru besar"
sama ketika seorang Bikkhu ambil contoh "Luanta maha bowa" ketika mengajarkan dhamma, kita sebut "guru"
tetapi Buddha adalah seorang guru dari guru....
mirip postingan dari Pauk Sayadaw hanya mewarisi metode....
Pada waktu seorang Arahat setelah memahami / menembus Empat Kebenaran Mulia, kemudian mengajarkan orang lain untuk memahami /menembus Empat Kebenaran Mulia juga, apakah ia bukan menjalankan fungsi seorang guru juga? Apakah jalan hidup yang ditempuhnya tidak membantu mahluk lain mencapai pantai seberang seperti Sang Buddha?
tentu membantu....dan dia mengajarkan fungsi Guru.....tetapi sekali lagi kata "guru" disini bermakna cabang.
Menurut pendapat saya bila memang para Arahat egois maka, Ia akan segera Parinibbana setelah mencapai Pencerahan, karena buat apa hidup di dunia yang terkondisi anicca, dukkha dan anatta?
ada seorang raja bertanya kepada SangBuddha , raja sungguh terkesan dgn suasana kehidupan bikkhu disitu.
dengan mengucapkan " Guru,saya sungguh kagum melihat pancaran ketenangan dan kebahagiaan dari para murid-muridMU,yang mana tidak pernah saya llihat sebelumnya dari wajah pertapa lain, Apakah yang menyebabkan sedemikian tenang dan bahagia?
Buddha menjawab
"Mereka tidak menyesali masa lalu, Mencemaskan masa depan, Hidup dalam damai di masa kini. itulah sebabnya mereka memancarkan kedamaian dan kebahagiaan"Nibbana bukanlah keadaan bahwa mau cepat-cepat ke "situ", semakin cepat parinibbana semakin bahagia... tidak lah demikian.
para Arahat tidak mempercepat parinibbana...hal ini mustahil...karena nibbana bukanlah suatu
"pencapaian yang ada"karena para arahat seperti menunggu buah pohon yang jatuh alami...tidaklah pohon itu di goyang-goyangkan agar buah nya cepat jatuh.
"pencapaian yang ada" disini bukanlah pencapaian yang ada sebenar-benarnya....seperti anda mencapai LEVEL 1-10 atau sbg-nya.
tetapi merujuk pada ketiadaan yang benar-benar ada.