Perkenankan saya share sedikit. Praktek ajaran Buddha memerlukan pengetahuan yang benar dan kebijaksanaan. Tentu hal ini tidak datang begitu saja,terkecuali seseorang telah berlatih cukup lama dari kehidupan lampau sehingga sekarang semasa masih kecil sudah mempunyai watak yang baik dan kebijaksanaan yang terasah. Vege,baca sutta,baca mantra,baca parita itu semua harus dikembalikan pada diri sendiri dalam arti apakah kita merasakan bahwa diri kita ini sudah mempunyai watak yang baik,menjalankan sila dengan baik,melatih kebijaksanaan kita dengan baik lewat bacaan atau dengarkan ajaran Buddha atau meditasi yang benar.Buah yang baik tidak tumbuh di tanah yang tandus. Tanah yang subur diliputi semak. Saya berikan contoh,andaikan segala perbuatan buruk,pikiran buruk dan ucapan buruk yang terkumpul diumpamakan sebuah batu dalam tubuh ini. Lalu vege,baca mantra,paritta,sutta atau apapun perbuatan baik kita itu adalah debu-debu emas yang tumbuh dalam batu. Kalau debu emas yang terkumpul dalam batu makin lama makin banyak,bukankah batu itu akan hancur dalam bentuk yang lebih kecil dan akhirnya jadi debu dan lenyap,dalam arti kita tetap merasakan buah karma buruk itu,tapi dengan PANDANGAN HIDUP yang BENAR DAN BATIN YANG LEBIH BAHAGIA DAN KUAT?. sedangkan debu emas akan terkumpul makin lama makin besar. Itulah sebabnya ada seseorang yang telah lama membaca mantra dll,tapi tidak ada hasilnya DAN KECEWA,KADANG JADI MEMFITNAH TRIRATNA. Ada yang berwatak buruk,tapi hidupnya senang-senang saja,ini karena kumpulan debu emasnya masih banyak,tapi bukankah batunya mulai tumbuh juga.Ada yang hanya mengucapkan beberapa kali bacaan paritta,mantra tapi langsung terasa buahnya. Kebanyakan dari kita tidak menyadari kekotoran batin diri sendiri yang sudah terkumpul dari kehidupan lampau sampai hari ini,berpikir dengan berdana,membaca mantra,paritta,vege atau apapun yang baik dengan harap-harap cemas mendapatkan berkah dan kekuatan ini itu. Tujuan kita berbuat baik dalam bentuk apapun adalah MEMUTUSKAN DIRI DARI ALAM SAMSARA,BUKAN DEMI TUJUAN DUNIAWI. Seorang praktisi buddhist yang benar tidak perlu khawatir dengan kehidupan duniawi,BILA KITA BENAR-BENAR DI JALAN YANG BENAR,APAPUN YANG TERJADI BISA DITERIMA DENGAN TENANG. Ada pepatah,Langit punya mata untuk melihat antara yang asli dan tidak.Yang baik datang,kita tidak senang berlebihan dan bannga,yang buruk datang tidak membuat kita jadi gelisah dan marah-marah.Mengapa?Karena kita sudah mengerti apa tujuan kita terlahir sebagai manusia,jadi manfaatkanlah baik-baik. Jadi lakukan hal yang baik,lalu lupakan. tinggalkan yang buruk,jangan mengulangi lagi,kalau ini sudah dapat dilakukan,sudah sangat baik.namaste. Om mani Padme Hum