//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?  (Read 69525 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #30 on: 08 September 2011, 10:10:26 AM »
nanggapi yg ini aja...

dilihat sepintas pendapat di atas keliatan bijak dan masuk akal.
namun setelah dipikir2 ini adalah pola pikir yg mencampuradukkan perkembangan batin dengan sosial.

ajaran2 yg bersifat untuk melatih perkembangan batin itu hendaknya dipraktikkan ke dalam, bukan ke luar, bukan untuk orang lain. apabila ajaran2 ini dicoba untuk diarahkan keluar secara over dosis, hasilnya akan terlihat hipokrit. nasehat2 pelatihan perkembangan batin seperti "jangan terpengaruh kondisi luar, dalam tetap damai", "semua karma masing2", atau "semua tidak kekal" itu ditujukan ke dalam, untuk diselami dalam batin masing2, bukan untuk dipakai untuk membungkam orang lain.

musti dibedakan antara perkembangan batin dengan hidup bermasyarakat secara sosial. walaupun ke dalam kita melatih diri untuk damai di dalam, menyadari anicca & dukkha, namun hidup bermasyarakat memerlukan yg namanya toleransi, norma2 dan nilai2. biarpun negara buddhis sekalipun tetap memerlukan penegakkan hukum, norma2 hidup bermasyarakat. gak bisa kan ngomong ke orang yg udah diperkosa: "ah, sudahlah, hidup itu anicca. boleh kamu udah dianiaya dan diperkosa, tapi dalemnya tetep damai", tanpa penegakkan hukum, tanpa action.

pencampuradukkan ajaran yg bersifat melatih perkembangan batin dengan kehidupan bermasyarakat inilah yg sering membuat buddhis keblinger dan over dosis. saya sering melihat buddhis yg apatis, melihat ketidakadilan dan kemalangan orang lain sebatas teori: "ah, semuanya memang dukkha dan anicca, karmanya masing2", tanpa action. saya termasuk orang seperti ini dan ingin merubahnya, pada batas2 tertentu. dalam hal ini apabila melihat ada praktik2 intoleransi, pemaksaan kehendak dan pelanggaran norma2 / nilai2 hidup bermasyarakat, minimal berikanlah suara anda.

Potaliya (Potaliya-sutta, AN,ii,97):
Pada suatu hari Buddha bercakap-cakap dengan seorang petapa kelana, Potaliya.
Buddha bilang, ada 4 jenis manusia:
(1) orang yg kerjanya mengecam melulu, tidak pernah memuji;
(2) orang yg kerjanya memuji melulu, tidak pernah mengecam;
(3) orang yg diam saja, tidak pernah mengecam atau memuji;
(4) orang yg mengecam [apa yg patut dikecam] dan memuji [apa yg patut
dipuji].

Buddha bertanya kepada Potaliya, manakah di antara keempat jenis
manusia ini yg 'terbaik dan termulia'?

Potaliya menjawab, orang #3 yg terbaik dan termulia, dengan alasan karena
ia sudah mempunyai keseimbangan batin (upekkha) yg tinggi.

Buddha menyalahkannya; menurut Buddha, orang yg mengecam apa yg patut
dikecam, dan memuji apa yg patut dipuji, pada saat yg tepat, adalah yg
terbaik dan termulia. Mengapa? Kata Buddha, oleh karena ia tahu apa yg harus
dikerjakan pada saat yg tepat.



apakah ini berarti Buddha mengajarkan untuk terpengaruh kondisi luar?
selama belum suci, manusia memiliki kemelekatannya sendiri2, penjaranya sendiri2, kemanjaannya sendiri2.

mau menanggapi juga yang di bold, menurut om morph aye terlihat seperti yang mana?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #31 on: 08 September 2011, 10:19:43 AM »
mau menanggapi juga yang di bold, menurut om morph aye terlihat seperti yang mana?
saya ngerti maksud anda.
karena perbedaan pendapat jalan kita bertentangan.
jadi yah biarlah anda menyuarakan yg anda anggap benar dan saya menyuarakan yg saya anggap benar di panggung drama ini.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #32 on: 08 September 2011, 10:51:40 AM »
saya ngerti maksud anda.
karena perbedaan pendapat jalan kita bertentangan.
jadi yah biarlah anda menyuarakan yg anda anggap benar dan saya menyuarakan yg saya anggap benar di panggung drama ini.

hehehehe... setidaknya aye bukan termasuk yang

(3) orang yg diam saja, tidak pernah mengecam atau memuji;
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #33 on: 08 September 2011, 12:01:15 PM »
saya ngerti maksud anda.
karena perbedaan pendapat jalan kita bertentangan.
jadi yah biarlah anda menyuarakan yg anda anggap benar dan saya menyuarakan yg saya anggap benar di panggung drama ini.


 :jempol:
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #34 on: 08 September 2011, 09:32:24 PM »
nanggapi yg ini aja...

oh silahkan ;D.

Quote
dilihat sepintas pendapat di atas keliatan bijak dan masuk akal.
namun setelah dipikir2 ini adalah pola pikir yg mencampuradukkan perkembangan batin dengan sosial.

mencampur aduk? ;D

saya jadi teringat sama salah satu thread disini, cerita tentang seorang yang memberi bimbingan di vihara dengan baik, tapi setelah selesai langsung marah-marah karena terkena cipratan air genangan oleh mobil/motor yang melintas ;D.

begitukah seharusnya umat buddha bertindak? ;D

Quote
ajaran2 yg bersifat untuk melatih perkembangan batin itu hendaknya dipraktikkan ke dalam, bukan ke luar, bukan untuk orang lain. apabila ajaran2 ini dicoba untuk diarahkan keluar secara over dosis, hasilnya akan terlihat hipokrit. nasehat2 pelatihan perkembangan batin seperti "jangan terpengaruh kondisi luar, dalam tetap damai", "semua karma masing2", atau "semua tidak kekal" itu ditujukan ke dalam, untuk diselami dalam batin masing2, bukan untuk dipakai untuk membungkam orang lain.

memangnya pernyataan saya bersifat keluar? ;D
om ophe tahu daya upaya, perhatian dan konsenterasi dari jalan tengah? ;D
itu gunanya untuk sesaat apa terus menerus? ;D

Quote
musti dibedakan antara perkembangan batin dengan hidup bermasyarakat secara sosial. walaupun ke dalam kita melatih diri untuk damai di dalam, menyadari anicca & dukkha, namun hidup bermasyarakat memerlukan yg namanya toleransi, norma2 dan nilai2. biarpun negara buddhis sekalipun tetap memerlukan penegakkan hukum, norma2 hidup bermasyarakat. gak bisa kan ngomong ke orang yg udah diperkosa: "ah, sudahlah, hidup itu anicca. boleh kamu udah dianiaya dan diperkosa, tapi dalemnya tetep damai", tanpa penegakkan hukum, tanpa action.

loh bagaimana caranya orang yang habis diperkosa yang masih terpengaruh dengan kondisi luar dapat melapor? dapat melakukan action yang tepat? ;D yang saya tahu malah bunuh diri, atau teriak-teriak seperti orang gila ;D.

contohnya aja seperti thread ini ;D.

ada orang bertanya, tapi ngak dijawab malah ngelantur kemana-mana? apakah bisa yang begini menyelesaikan masalah? ;D masih terpengaruh sama perasaan tersinggung, perasaan marah akhirnya ngak bisa menjelaskan dengan jelas pertanyaan itu ;D.

beda halnya kalo ini pernyataan yang bagaimana gitu bukan suatu pertanyaan, seperti contohnya om traktor, maka saya langsung mengingatkan jangan seperti itu ;D.

Quote
pencampuradukkan ajaran yg bersifat melatih perkembangan batin dengan kehidupan bermasyarakat inilah yg sering membuat buddhis keblinger dan over dosis. saya sering melihat buddhis yg apatis, melihat ketidakadilan dan kemalangan orang lain sebatas teori: "ah, semuanya memang dukkha dan anicca, karmanya masing2", tanpa action. saya termasuk orang seperti ini dan ingin merubahnya, pada batas2 tertentu. dalam hal ini apabila melihat ada praktik2 intoleransi, pemaksaan kehendak dan pelanggaran norma2 / nilai2 hidup bermasyarakat, minimal berikanlah suara anda.

apakah saya sudah bertindak begitu? ;D
sekali lagi thread ini cuma pertanyaan, penyelesaiannya yah cuma dijawab bukan yang lain ;D.
bertanya itu karena tidak tahu, saya juga sering ditanya dengan kasar, tapi saya sadar mereka bertanya karena ketidaktahuan atau bisa juga karena rasa penolakan mereka. saya tidak akan menjawab kasar juga karena terpengaruh oleh kondisi luar, tapi saya akan menjawab secara langsung biar bisa tepat sasaran ;D.

Quote
Potaliya (Potaliya-sutta, AN,ii,97):
Pada suatu hari Buddha bercakap-cakap dengan seorang petapa kelana, Potaliya.
Buddha bilang, ada 4 jenis manusia:
(1) orang yg kerjanya mengecam melulu, tidak pernah memuji;
(2) orang yg kerjanya memuji melulu, tidak pernah mengecam;
(3) orang yg diam saja, tidak pernah mengecam atau memuji;
(4) orang yg mengecam [apa yg patut dikecam] dan memuji [apa yg patut
dipuji].

Buddha bertanya kepada Potaliya, manakah di antara keempat jenis
manusia ini yg 'terbaik dan termulia'?

Potaliya menjawab, orang #3 yg terbaik dan termulia, dengan alasan karena
ia sudah mempunyai keseimbangan batin (upekkha) yg tinggi.

Buddha menyalahkannya; menurut Buddha, orang yg mengecam apa yg patut
dikecam, dan memuji apa yg patut dipuji, pada saat yg tepat, adalah yg
terbaik dan termulia. Mengapa? Kata Buddha, oleh karena ia tahu apa yg harus
dikerjakan pada saat yg tepat.



apakah ini berarti Buddha mengajarkan untuk terpengaruh kondisi luar?

buddha mengajarkan untuk tidak terpengaruh pada kondisi luar, apapun kondisinya ;D.
yang terkondisi itu tidak kekal, maka jangan terpengaruh padanya atau kita akan tetap terjerat ;D.

Quote
selama belum suci, manusia memiliki kemelekatannya sendiri2, penjaranya sendiri2, kemanjaannya sendiri2.

baiklah, saya juga cuma pengen kasih semangat aja, supaya umat buddha bisa lebih berani mengandalkan dirinya sendiri aja ;D.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #35 on: 08 September 2011, 09:42:25 PM »
sepertinya kita gak nyambung.
saya gak lanjutin lagi sampai di sini.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #36 on: 08 September 2011, 09:50:37 PM »

baiklah, saya juga cuma pengen kasih semangat aja, supaya umat buddha bisa lebih berani mengandalkan dirinya sendiri aja ;D.


saya ingin tau sejauh mana anda bisa mengandalkan diri anda sendiri..hehe...
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #37 on: 08 September 2011, 10:10:06 PM »
sepertinya kita gak nyambung.
saya gak lanjutin lagi sampai di sini.

oh baiklah ;D.

saya ingin tau sejauh mana anda bisa mengandalkan diri anda sendiri..hehe...

oh silahkan saja ;D.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #38 on: 08 September 2011, 10:18:12 PM »
saya jadi bingung..kenapa ada orang menginterpretasikan kata "mengandalkan diri sendiri" secara sempit..maaf bagi yang tersinggung ;D

silakan lanjut debatnya..aku ga ikut2an..hihihi ;D

be happy all
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #39 on: 08 September 2011, 10:20:52 PM »
saya jadi bingung..kenapa ada orang menginterpretasikan kata "mengandalkan diri sendiri" secara sempit..maaf bagi yang tersinggung ;D

silakan lanjut debatnya..aku ga ikut2an..hihihi ;D

be happy all

bagaimanakah interpretasi luas anda pada kata "mengandalkan diri sendiri"?

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #40 on: 08 September 2011, 10:24:46 PM »
theravadin yang td bilang "mengandalkan diri sendiri" itu jangan minta tolong ke orang lain atau sapapun jg ya..andalkan diri anda sendiri..gud luck... ;D

post terakhir saya di thread ini..hihi
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #41 on: 08 September 2011, 10:38:46 PM »
theravadin yang td bilang "mengandalkan diri sendiri" itu jangan minta tolong ke orang lain atau sapapun jg ya..andalkan diri anda sendiri..gud luck... ;D

post terakhir saya di thread ini..hihi

kok malah jadi muncul kata "theravadin". jadi interpretasi luas anda pada kata "mengandalkan diri sendiri" adalah "jangan minta tolong ke orang lain"?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #42 on: 09 September 2011, 06:17:51 AM »
theravadin yang td bilang "mengandalkan diri sendiri" itu jangan minta tolong ke orang lain atau sapapun jg ya..andalkan diri anda sendiri..gud luck... ;D

post terakhir saya di thread ini..hihi

apa sih itu theravadin ?
bro NPNG itu di jalur mana ? theravadin, mahayadin, tantrayadin, atau mixyadin atau si Udin !  :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #43 on: 09 September 2011, 07:53:41 AM »
kok malah jadi muncul kata "theravadin". jadi interpretasi luas anda pada kata "mengandalkan diri sendiri" adalah "jangan minta tolong ke orang lain"?

Waduh, sengaja diperluas dong kalo gitu  ;D

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Bagaimanakah Cara Bertanya Tentang Satu Aliran?
« Reply #44 on: 09 September 2011, 09:30:49 AM »

ada orang bertanya, tapi ngak dijawab malah ngelantur kemana-mana? apakah bisa yang begini menyelesaikan masalah? ;D masih terpengaruh sama perasaan tersinggung, perasaan marah akhirnya ngak bisa menjelaskan dengan jelas pertanyaan itu ;D.

beda halnya kalo ini pernyataan yang bagaimana gitu bukan suatu pertanyaan, seperti contohnya om traktor, maka saya langsung mengingatkan jangan seperti itu ;D.


haha.. iya sih payah juga..
Saya pribadi ingin membagikan yang saya ketahui namun terbatasi untuk menjawab.
Ingatkah rekan bawel mengenai permintaan dari TS,
bahwa pertanyaan2 yang diajukan adalah kepada mahayana?

Maka tentunya, pengetahuan saya mengenai hal ini tidak dapat saya berikan karena saya bukanlah seorang mahayana...

Lalu ada lagi.... saya pun tidak berani untuk menjawab.
1. Saya tidak berpandangan bahwa pertanyaan yang diajukan patut untuk dijawab, karena pertanyaan ini hanya untuk berdebat bukan untuk belajar. Maka saya tidak menilai adanya kepatutan bagi saya untuk menjawab. Sebisa mungkin saya berusaha menghindari yang tidak bermanfaat. Nah ini hanyalah pandangan saya, nampakn pada saat saya menilai hal itu mata saya sedang tertutup mara karena ternyata menurut sebagian orang pertanyaan tersebut amat patut untuk dijawab.

2. Saya tidak punya pengetahuan mendalam mengenai ajaran mahayana, maka saya tidak merasa diri saya patut untuk menjawab hal ini.

3. Pandangan pribadi hanyalah pandangan pribadi, pada akhirnya jawaban yang saya keluarkan hanya akan menjadi sebuah spekulasi, bukan menambah pengetahuan.

Overall, terimakasih juga sdr bawel mau berbaik hati mengingatkan nilai2 luhur yang sepatutnya dilakukan melalui gaya uniknya sdr bawel.