Saya titip pertanyaan buat yang mengerti Tradisi Mahayana:
Kalau misalnya kita tinggalkan semua simbolisasi dan kebiasaan/tata cara/metode, dan kembali pada makna kebenaran di dalamnya -yang adalah kembali ke pengembangan kualitas bathin diri sendiri- berarti antara Mahayana dan Theravada tidak ada perbedaan yang berarti, kecuali pendekatannya saja?
Ya.
Kalau keliatan mata paling jelas ya seperti kata bro. morph: Zen / Chan dengan Theravada. (karena dua"nya sangat menekankan self-power atau jiriki)
Esensi yang dituju sama, maka dari itu mnurut Mahayana dalam Saddharmapundarika Sutra disebutkan Ekabuddhayana mencakup Shravaka, Pratyeka dan Bodhisattva (Theravada dan Mahayana) semuanya sama merupakan satu step menuju tingkatan Buddha.
Di kalangan intern Mahayana sendiri, seringkali Patriark Zen menguasai juga praktik Sukhavati, ada juga Master Zen Hakuin yang memahami praktik daimoku dari aliran Nichiren, semuanya itu karena esensinya sama, perbedaan hanya pada metode pengembangan batin yaitu lewat tariki (other power) atau jiriki (self power) atau kedua"nya.
The Siddha Wanderer