//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mana yang tertinggi?  (Read 34997 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Mana yang tertinggi?
« on: 25 May 2009, 07:15:13 PM »
Seringkali kita mendengar aliran spiritual yang satu mengklaim lebih tinggi dari yang lain
Mahayana mengklaim lebih tinggi dari Theravada
Tantrayana mengklaim lebih tinggi daripada Mahayana
Karesten mengklaim lebih tinggi dari semua ajaran Buddhis
Moslem mengklaim Islam merupakan perbaikan dari semuanya

Sebenarnya bila dikatakan balik apanya yang lebih tinggi? apakah jalan Bodhisattva lebih tinggi? apakah cara Nien fo lebih tinggi?

Apakah ada Nirvana yang lebih tinggi?

Sebenarnya apa yang lebih tinggi? kalau saya ambil kesimpulan dari diskusi di thread sebelah nampaknya dianggap bahwa Nien fo lebih tinggi dari meditasi. Karena kalau kita Nienfo bisa terlahir disurga di sebelah Barat. Bila meditasi tidak demikian.

Mungkin nampaknya para ahli dari berbagai aliran yang lebih tinggi perlu menjelaskan mengenai hal ini. Sehingga kita tahu mana yang tertinggi

Terima kasih
« Last Edit: 25 May 2009, 07:18:26 PM by truth lover »
The truth, and nothing but the truth...

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #1 on: 25 May 2009, 07:59:11 PM »
Yang tertinggi itu adalah persepsi/pemikiran kita tsb... :)) :)) :))
kyk cerita seorang guru nanya ke murid2nya, apa yg plg besar klo gak salah...
sang muris ada yg menjawab gajah... gunung... dllsbgnya...
ada murid yg menjawab, matanya yg paling besarr\;D/\;D/\;D/
karena melalui matanya ia dapat melihat apa aja...

^sama halnya dgn itu bro...^^

sptnya tak ada yg perlu diperbandingi kayaknya...^^"
membanding2i itu bisa dikatakan mana(sombong) lhoo... :P :P :P

Klo ada kata yg salah mohon diluruskan yoo... ^:)^ ^:)^ ^:)^

Metta Cittena,
Citta _/\_
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #2 on: 25 May 2009, 09:41:36 PM »
Tinggi hanya utk mengukur benda mati....
  spt tingginya 1,7 meter.

Kalau ilmu2 kesaktian begitu... yg
   cukup kalau belajar X bisa nya Y...

gak ada tinggi rendah deh...
kalau mau tinggi, ya pakai pesawat deh...
atau space shuttle !

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #3 on: 26 May 2009, 01:07:01 AM »
Yang tertinggi itu adalah persepsi/pemikiran kita tsb... :)) :)) :))
kyk cerita seorang guru nanya ke murid2nya, apa yg plg besar klo gak salah...
sang muris ada yg menjawab gajah... gunung... dllsbgnya...
ada murid yg menjawab, matanya yg paling besarr\;D/\;D/\;D/
karena melalui matanya ia dapat melihat apa aja...

^sama halnya dgn itu bro...^^

sptnya tak ada yg perlu diperbandingi kayaknya...^^"
membanding2i itu bisa dikatakan mana(sombong) lhoo... :P :P :P

Klo ada kata yg salah mohon diluruskan yoo... ^:)^ ^:)^ ^:)^

Metta Cittena,
Citta _/\_
Ayee salut nieee ...... sama ii Citta  :jempol:
walaupun Citta masih muda belia, tapi sudah bisa menyelami Dhamma yg agung
Ayeee waktu seumuran Citta, cuma bisa menghapal doaang  ::) (jadi malu sendiri  :-[)

Teruslah belajar tanpa henti ..... dan langsung praktek dalam kehidupan sehari-hari
Semoga Citta kedepan menjadi DutaDhamma .......  _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #4 on: 26 May 2009, 08:11:20 AM »
itu uda biasa... ada unsur kesombongan... menganggap diri adalah no 1

Offline lophenk

  • Sebelumnya: 4kupak
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 685
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #5 on: 26 May 2009, 09:12:52 AM »
aliran sungai yg berbeda2 , toh menuju samudra yg sama :)
thanks Buddha...

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #6 on: 03 June 2009, 05:45:34 PM »
Seringkali kita mendengar aliran spiritual yang satu mengklaim lebih tinggi dari yang lain
Mahayana mengklaim lebih tinggi dari Theravada
Tantrayana mengklaim lebih tinggi daripada Mahayana
Karesten mengklaim lebih tinggi dari semua ajaran Buddhis
Moslem mengklaim Islam merupakan perbaikan dari semuanya

Sebenarnya bila dikatakan balik apanya yang lebih tinggi? apakah jalan Bodhisattva lebih tinggi? apakah cara Nien fo lebih tinggi?

Apakah ada Nirvana yang lebih tinggi?

Sebenarnya apa yang lebih tinggi? kalau saya ambil kesimpulan dari diskusi di thread sebelah nampaknya dianggap bahwa Nien fo lebih tinggi dari meditasi. Karena kalau kita Nienfo bisa terlahir disurga di sebelah Barat. Bila meditasi tidak demikian.

Mungkin nampaknya para ahli dari berbagai aliran yang lebih tinggi perlu menjelaskan mengenai hal ini. Sehingga kita tahu mana yang tertinggi

Terima kasih

bro truth yg merasa lebih tinggi ayo mulai dong menjelaskannya..:)

Offline Nagaratana

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 40
  • Reputasi: 1
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #7 on: 04 June 2009, 12:30:34 AM »
Seringkali kita mendengar aliran spiritual yang satu mengklaim lebih tinggi dari yang lain
Mahayana mengklaim lebih tinggi dari Theravada
Tantrayana mengklaim lebih tinggi daripada Mahayana
Karesten mengklaim lebih tinggi dari semua ajaran Buddhis
Moslem mengklaim Islam merupakan perbaikan dari semuanya

Sebenarnya bila dikatakan balik apanya yang lebih tinggi? apakah jalan Bodhisattva lebih tinggi? apakah cara Nien fo lebih tinggi?

Apakah ada Nirvana yang lebih tinggi?

Sebenarnya apa yang lebih tinggi? kalau saya ambil kesimpulan dari diskusi di thread sebelah nampaknya dianggap bahwa Nien fo lebih tinggi dari meditasi. Karena kalau kita Nienfo bisa terlahir disurga di sebelah Barat. Bila meditasi tidak demikian.

Mungkin nampaknya para ahli dari berbagai aliran yang lebih tinggi perlu menjelaskan mengenai hal ini. Sehingga kita tahu mana yang tertinggi

Terima kasih

bro truth yg merasa lebih tinggi ayo mulai dong menjelaskannya..:)

Sdr. Chingik yang tinggi,

Theravada HANYA menerapkan jalan Savaka Buddha. Sedangkan Mahayana menerapkan jalan Bodhisattva. Meskipun goalnya adalah sama-sama Nibbana / Nirvana.

Ini menunjukkan kalau Mahayana memiliki konsep Nirvana yang bertingkat.
Begitu bukan? Atau bukankah begitu?

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #8 on: 04 June 2009, 12:56:49 AM »
Seringkali kita mendengar aliran spiritual yang satu mengklaim lebih tinggi dari yang lain
Mahayana mengklaim lebih tinggi dari Theravada
Tantrayana mengklaim lebih tinggi daripada Mahayana
Karesten mengklaim lebih tinggi dari semua ajaran Buddhis
Moslem mengklaim Islam merupakan perbaikan dari semuanya

Sebenarnya bila dikatakan balik apanya yang lebih tinggi? apakah jalan Bodhisattva lebih tinggi? apakah cara Nien fo lebih tinggi?

Apakah ada Nirvana yang lebih tinggi?

Sebenarnya apa yang lebih tinggi? kalau saya ambil kesimpulan dari diskusi di thread sebelah nampaknya dianggap bahwa Nien fo lebih tinggi dari meditasi. Karena kalau kita Nienfo bisa terlahir disurga di sebelah Barat. Bila meditasi tidak demikian.

Mungkin nampaknya para ahli dari berbagai aliran yang lebih tinggi perlu menjelaskan mengenai hal ini. Sehingga kita tahu mana yang tertinggi

Terima kasih

bro truth yg merasa lebih tinggi ayo mulai dong menjelaskannya..:)

Sdr. Chingik yang tinggi,
Theravada HANYA menerapkan jalan Savaka Buddha. Sedangkan Mahayana menerapkan jalan Bodhisattva. Meskipun goalnya adalah sama-sama Nibbana / Nirvana.

Ini menunjukkan kalau Mahayana memiliki konsep Nirvana yang bertingkat.
Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Kata siapa Theravada hanya menerapkan jalan Savaka? Lupa ya dengan Jataka, Buddhavamsa yg mengapresiasi jalan bodhisatta dengan dasa paramitanya.

Apalagi guru Buddha Gotama itu menerapkan jalan Bodhisatta makanya menjadi Sammasambuddha dan mengajar kita. Tidak tau berterima kasih nih...
haha











Offline Nagaratana

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 40
  • Reputasi: 1
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #9 on: 04 June 2009, 01:02:14 AM »
Seringkali kita mendengar aliran spiritual yang satu mengklaim lebih tinggi dari yang lain
Mahayana mengklaim lebih tinggi dari Theravada
Tantrayana mengklaim lebih tinggi daripada Mahayana
Karesten mengklaim lebih tinggi dari semua ajaran Buddhis
Moslem mengklaim Islam merupakan perbaikan dari semuanya

Sebenarnya bila dikatakan balik apanya yang lebih tinggi? apakah jalan Bodhisattva lebih tinggi? apakah cara Nien fo lebih tinggi?

Apakah ada Nirvana yang lebih tinggi?

Sebenarnya apa yang lebih tinggi? kalau saya ambil kesimpulan dari diskusi di thread sebelah nampaknya dianggap bahwa Nien fo lebih tinggi dari meditasi. Karena kalau kita Nienfo bisa terlahir disurga di sebelah Barat. Bila meditasi tidak demikian.

Mungkin nampaknya para ahli dari berbagai aliran yang lebih tinggi perlu menjelaskan mengenai hal ini. Sehingga kita tahu mana yang tertinggi

Terima kasih

bro truth yg merasa lebih tinggi ayo mulai dong menjelaskannya..:)

Sdr. Chingik yang tinggi,
Theravada HANYA menerapkan jalan Savaka Buddha. Sedangkan Mahayana menerapkan jalan Bodhisattva. Meskipun goalnya adalah sama-sama Nibbana / Nirvana.

Ini menunjukkan kalau Mahayana memiliki konsep Nirvana yang bertingkat.
Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Kata siapa Theravada hanya menerapkan jalan Savaka? Lupa ya dengan Jataka, Buddhavamsa yg mengapresiasi jalan bodhisatta dengan dasa paramitanya.

Apalagi guru Buddha Gotama itu menerapkan jalan Bodhisatta makanya menjadi Sammasambuddha dan mengajar kita. Tidak tau berterima kasih nih...
haha

Sdr. Chingik yang tahu terima kasih,

Di Theravada tidak diajarkan jalan untuk menjadi Sammasambuddha. Tapi di Mahayana diajarkan.
Ini menunjukkan kalau Mahayana memfokuskan goal di Nirvana yang lebih tinggi.

Begitu bukan? Atau bukankah begitu?

Offline ructor

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 29
  • Reputasi: 1
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #10 on: 04 June 2009, 01:02:43 AM »
Mungkin sebelumnya harus dijelaskan dulu mengenai konsep bodhisatta (T) dan Bodhisattva (M), pada T Bodhisatta hanyalah sebutan bagi seorang Calon Buddha, yang bercita2 untuk mencapai Penerangan Sempurna di masa depan, bukan bercita2 untuk menyelamatkan semua makhluk baru mau masuk nirvana. Pada M, ...???
"Yankiñci samudayadhammam
Sabbantam nirodha dhammam."

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #11 on: 04 June 2009, 01:14:27 AM »
Seringkali kita mendengar aliran spiritual yang satu mengklaim lebih tinggi dari yang lain
Mahayana mengklaim lebih tinggi dari Theravada
Tantrayana mengklaim lebih tinggi daripada Mahayana
Karesten mengklaim lebih tinggi dari semua ajaran Buddhis
Moslem mengklaim Islam merupakan perbaikan dari semuanya

Sebenarnya bila dikatakan balik apanya yang lebih tinggi? apakah jalan Bodhisattva lebih tinggi? apakah cara Nien fo lebih tinggi?

Apakah ada Nirvana yang lebih tinggi?

Sebenarnya apa yang lebih tinggi? kalau saya ambil kesimpulan dari diskusi di thread sebelah nampaknya dianggap bahwa Nien fo lebih tinggi dari meditasi. Karena kalau kita Nienfo bisa terlahir disurga di sebelah Barat. Bila meditasi tidak demikian.

Mungkin nampaknya para ahli dari berbagai aliran yang lebih tinggi perlu menjelaskan mengenai hal ini. Sehingga kita tahu mana yang tertinggi

Terima kasih

bro truth yg merasa lebih tinggi ayo mulai dong menjelaskannya..:)

Sdr. Chingik yang tinggi,
Theravada HANYA menerapkan jalan Savaka Buddha. Sedangkan Mahayana menerapkan jalan Bodhisattva. Meskipun goalnya adalah sama-sama Nibbana / Nirvana.

Ini menunjukkan kalau Mahayana memiliki konsep Nirvana yang bertingkat.
Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Kata siapa Theravada hanya menerapkan jalan Savaka? Lupa ya dengan Jataka, Buddhavamsa yg mengapresiasi jalan bodhisatta dengan dasa paramitanya.

Apalagi guru Buddha Gotama itu menerapkan jalan Bodhisatta makanya menjadi Sammasambuddha dan mengajar kita. Tidak tau berterima kasih nih...
haha

Sdr. Chingik yang tahu terima kasih,

Di Theravada tidak diajarkan jalan untuk menjadi Sammasambuddha. Tapi di Mahayana diajarkan.
Ini menunjukkan kalau Mahayana memfokuskan goal di Nirvana yang lebih tinggi.

Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Nirvana ya nirvana. Toh  pertapa Sumedha tidak mau memilih Nirvana dalam jalan Savaka, makanya memilih dasa paramita.
Dasa paramita itu jalan menuju Sammasambuddha bukan? ayo jalan menuju Sammasambuddha bukan?


Offline Nagaratana

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 40
  • Reputasi: 1
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #12 on: 04 June 2009, 01:19:21 AM »
Seringkali kita mendengar aliran spiritual yang satu mengklaim lebih tinggi dari yang lain
Mahayana mengklaim lebih tinggi dari Theravada
Tantrayana mengklaim lebih tinggi daripada Mahayana
Karesten mengklaim lebih tinggi dari semua ajaran Buddhis
Moslem mengklaim Islam merupakan perbaikan dari semuanya

Sebenarnya bila dikatakan balik apanya yang lebih tinggi? apakah jalan Bodhisattva lebih tinggi? apakah cara Nien fo lebih tinggi?

Apakah ada Nirvana yang lebih tinggi?

Sebenarnya apa yang lebih tinggi? kalau saya ambil kesimpulan dari diskusi di thread sebelah nampaknya dianggap bahwa Nien fo lebih tinggi dari meditasi. Karena kalau kita Nienfo bisa terlahir disurga di sebelah Barat. Bila meditasi tidak demikian.

Mungkin nampaknya para ahli dari berbagai aliran yang lebih tinggi perlu menjelaskan mengenai hal ini. Sehingga kita tahu mana yang tertinggi

Terima kasih

bro truth yg merasa lebih tinggi ayo mulai dong menjelaskannya..:)

Sdr. Chingik yang tinggi,
Theravada HANYA menerapkan jalan Savaka Buddha. Sedangkan Mahayana menerapkan jalan Bodhisattva. Meskipun goalnya adalah sama-sama Nibbana / Nirvana.

Ini menunjukkan kalau Mahayana memiliki konsep Nirvana yang bertingkat.
Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Kata siapa Theravada hanya menerapkan jalan Savaka? Lupa ya dengan Jataka, Buddhavamsa yg mengapresiasi jalan bodhisatta dengan dasa paramitanya.

Apalagi guru Buddha Gotama itu menerapkan jalan Bodhisatta makanya menjadi Sammasambuddha dan mengajar kita. Tidak tau berterima kasih nih...
haha

Sdr. Chingik yang tahu terima kasih,

Di Theravada tidak diajarkan jalan untuk menjadi Sammasambuddha. Tapi di Mahayana diajarkan.
Ini menunjukkan kalau Mahayana memfokuskan goal di Nirvana yang lebih tinggi.

Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Nirvana ya nirvana. Toh  pertapa Sumedha tidak mau memilih Nirvana dalam jalan Savaka, makanya memilih dasa paramita.
Dasa paramita itu jalan menuju Sammasambuddha bukan? ayo jalan menuju Sammasambuddha bukan?

Sdr. Chingik yang pemilih,

...perhatikan pernyataan Large Sutra on Perfect Wisdom berikut:
hal 172: A Bodisattva should avoid disciple thought and Pratyekabuddha thought because it is not the path to enlightenment.
Bodhisattva harus menghindarkan pemikiran sravaka (Sotapana hingga Arahat) dan Pratyekabuddha, karena bukan jalan ke arah pencerahan.


Jelas bukan kalau Nirvana dalam konsep Mahayana itu bertingkat?
Itu pun kalau Arahat = mencapai Nirvana dalam konsep Mahayana.

Begitu bukan? Atau bukankah begitu?

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #13 on: 04 June 2009, 01:25:43 AM »
Mungkin sebelumnya harus dijelaskan dulu mengenai konsep bodhisatta (T) dan Bodhisattva (M), pada T Bodhisatta hanyalah sebutan bagi seorang Calon Buddha, yang bercita2 untuk mencapai Penerangan Sempurna di masa depan, bukan bercita2 untuk menyelamatkan semua makhluk baru mau masuk nirvana. Pada M, ...???
Bodhisatta dalam T bukan bercita2 utk menyelamatkan semua makhluk ?
Coba baca kutipan ucapan pertapa Sumedha: "Apa gunanya secara egois keluar dari lingkaran kelahiran sendirian, padahal aku adalah seorang manusia luar biasa yang memiliki kebijaksanaan, keyakinan dan usaha. Aku akan berusaha mencapai Kebuddhaan dan membebaskan semua makhluk termasuk para dewa dari lingkaran kelahiran yang merupakan lautan penderitaan" (Sumber: RAPB)

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #14 on: 04 June 2009, 01:41:23 AM »
Quote
Sdr. Chingik yang pemilih,

...perhatikan pernyataan Large Sutra on Perfect Wisdom berikut:
hal 172: A Bodisattva should avoid disciple thought and Pratyekabuddha thought because it is not the path to enlightenment.
Bodhisattva harus menghindarkan pemikiran sravaka (Sotapana hingga Arahat) dan Pratyekabuddha, karena bukan jalan ke arah pencerahan.


Jelas bukan kalau Nirvana dalam konsep Mahayana itu bertingkat?
Itu pun kalau Arahat = mencapai Nirvana dalam konsep Mahayana.

Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Maklumlah kalo anda gak ngerti isi Sutra.
Seorang Bodhisatva memang tidak boleh memiliki pemikiran savaka. Kalo boleh, maka Sumedha tidak perlu beralih ke Dasa Paramita. Ngerti gak maksud ku? Jadi bukan berarti Sravaka itu its not a path to enlightenment, melainkan bagi seorang yg telah menempuh jalan bodhisatva, maka jalan savaka bukan jalur pilihan dia lagi utk mencapai pencerahan.  So, jangan tafsirkan sepotong2, baca keseluruhan isi Sutra dan pahami esensinya.

Nirvana dalam Mahayana memang bertingkat.
Lantas, Buddha dalam Theravada bertingkat toh? bukan begitu, begitu bukan? 
 Dasa paramita itu jalan menuju Sammasambuddha bukan? ayo jalan menuju Sammasambuddha bukan?
 

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #15 on: 04 June 2009, 01:48:37 AM »
Bro Chingik,
Dalam Theravada, Dasa Paramita adalah prasyarat untuk mencapai Penerangan Sempurna, baik sebagai Sammasambuddha, Paccekabuddha, maupun Savakabuddha. jadi bukan monopoli sammasambuddha, para savaka juga perlu mempraktikkan dasa paramita untuk mencapai Arahat

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #16 on: 04 June 2009, 01:43:11 PM »
Mungkin rekan2 non Mahayanis bisa menjelaskan apa bedanya nibanna Sammasambuddha, Paccekabuddha, dan Savakabuddha ya? Karena sampai sekarang saya belum menemukan buku atau referensi yang jelas dan tuntas dalam mengulas hal ini.

Amiduofo,

Tan

Offline Nagaratana

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 40
  • Reputasi: 1
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #17 on: 05 June 2009, 12:06:49 AM »
Quote
Sdr. Chingik yang pemilih,

...perhatikan pernyataan Large Sutra on Perfect Wisdom berikut:
hal 172: A Bodisattva should avoid disciple thought and Pratyekabuddha thought because it is not the path to enlightenment.
Bodhisattva harus menghindarkan pemikiran sravaka (Sotapana hingga Arahat) dan Pratyekabuddha, karena bukan jalan ke arah pencerahan.


Jelas bukan kalau Nirvana dalam konsep Mahayana itu bertingkat?
Itu pun kalau Arahat = mencapai Nirvana dalam konsep Mahayana.

Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Maklumlah kalo anda gak ngerti isi Sutra.
Seorang Bodhisatva memang tidak boleh memiliki pemikiran savaka. Kalo boleh, maka Sumedha tidak perlu beralih ke Dasa Paramita. Ngerti gak maksud ku? Jadi bukan berarti Sravaka itu its not a path to enlightenment, melainkan bagi seorang yg telah menempuh jalan bodhisatva, maka jalan savaka bukan jalur pilihan dia lagi utk mencapai pencerahan.  So, jangan tafsirkan sepotong2, baca keseluruhan isi Sutra dan pahami esensinya.

Nirvana dalam Mahayana memang bertingkat.
Lantas, Buddha dalam Theravada bertingkat toh? bukan begitu, begitu bukan? 
 Dasa paramita itu jalan menuju Sammasambuddha bukan? ayo jalan menuju Sammasambuddha bukan?
 

Mungkin rekan2 non Mahayanis bisa menjelaskan apa bedanya nibanna Sammasambuddha, Paccekabuddha, dan Savakabuddha ya? Karena sampai sekarang saya belum menemukan buku atau referensi yang jelas dan tuntas dalam mengulas hal ini.

Amiduofo,

Tan

Sdr. Chingik yang pintar menafsirkan Sutra,

dan

Sdr. Tan yang sedang mencari buku,

Bodhisattva, dalam hal ini Bodhisattva dalam konsep Mahayana - yang hendak menjadi Samyaksambuddha, tentu saja TIDAK AKAN memiliki pemikiran Sravaka. Sravaka adalah pengikut dari Samyaksambuddha. Sravaka dicapai setelah merealisasi penembusan Dharma dari apa yang diajarkan oleh Samyaksambuddha. Oleh sebab itu Seorang Bodhisattva SUDAH MEMILIKI PRINSIP DASAR sendiri, yakni merealisasi Pencerahan dengan usaha sendiri.

"A Bodisattva should avoid disciple thought and Pratyekabuddha thought because it is not the path to enlightenment."

Di atas tertulis dengan jelas bahwa pencapaian Srvaka dan Pratyeka bukanlah Pencerahan. Bahkan di topik sebelah juga dinyatakan dengan jelas bahwa Sravaka masih memiliki  jneyavarana. Lantas kali ini siapa yang merendahkan siapa?

Nirvana memang bertingkat dalam konsep Mahayana; ada Nirvana absolut dan ada Nirvana minor.
Begitu bukan? Atau bukankah begitu?

Dalam tradisi Theravada, dikenal tiga jenis pencapaian Nibbana yaitu :
- Pencapaian sebagai Sammasambuddha
- Pencapaian sebagai Pacceka Buddha
- Pencapaian sebagai Savaka Buddha

Ketiga jenis pencapaian ini sama-sama Pencerahan. Artinya ketiga pencapaian ini adalah pencapaian Pembebasan Mutlak, Nibbana, terlepas dari dukkha, sukses menembus Dhamma. Yang membedakan kualitasnya adalah tumpukan parami dalam usaha pencapaiannya. Tidak ada tingkatan Nibbana atau tingkatan kesucian yang menandakan bahwa satu pencapaian lebih tinggi dari pencapaian lainnya. Yang menjadi perbedaan hanyalah perbedaan CARA PENCAPAINNYA.

Karena itulah tidak ada penjelasan tentang perbedaan Nibbana antara Sammasambuddha, Pacceka Buddha dan Savaka Buddha di Sutta Theravada. Nibbana adalah kemutlakan. Bagaimana mungkin kemutlakan masih memiliki derajat kualitas yang bervariasi. Bukankah itu menujukkan konsep yang in-konsisten?

Begitu bukan? Atau bukankah begitu?

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #18 on: 05 June 2009, 12:44:19 AM »
Quote
Sdr. Chingik yang pemilih,

...perhatikan pernyataan Large Sutra on Perfect Wisdom berikut:
hal 172: A Bodisattva should avoid disciple thought and Pratyekabuddha thought because it is not the path to enlightenment.
Bodhisattva harus menghindarkan pemikiran sravaka (Sotapana hingga Arahat) dan Pratyekabuddha, karena bukan jalan ke arah pencerahan.


Jelas bukan kalau Nirvana dalam konsep Mahayana itu bertingkat?
Itu pun kalau Arahat = mencapai Nirvana dalam konsep Mahayana.

Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Maklumlah kalo anda gak ngerti isi Sutra.
Seorang Bodhisatva memang tidak boleh memiliki pemikiran savaka. Kalo boleh, maka Sumedha tidak perlu beralih ke Dasa Paramita. Ngerti gak maksud ku? Jadi bukan berarti Sravaka itu its not a path to enlightenment, melainkan bagi seorang yg telah menempuh jalan bodhisatva, maka jalan savaka bukan jalur pilihan dia lagi utk mencapai pencerahan.  So, jangan tafsirkan sepotong2, baca keseluruhan isi Sutra dan pahami esensinya.

Nirvana dalam Mahayana memang bertingkat.
Lantas, Buddha dalam Theravada bertingkat toh? bukan begitu, begitu bukan? 
 Dasa paramita itu jalan menuju Sammasambuddha bukan? ayo jalan menuju Sammasambuddha bukan?
 

Mungkin rekan2 non Mahayanis bisa menjelaskan apa bedanya nibanna Sammasambuddha, Paccekabuddha, dan Savakabuddha ya? Karena sampai sekarang saya belum menemukan buku atau referensi yang jelas dan tuntas dalam mengulas hal ini.

Amiduofo,

Tan

Sdr. Chingik yang pintar menafsirkan Sutra,

dan

Sdr. Tan yang sedang mencari buku,

Bodhisattva, dalam hal ini Bodhisattva dalam konsep Mahayana - yang hendak menjadi Samyaksambuddha, tentu saja TIDAK AKAN memiliki pemikiran Sravaka. Sravaka adalah pengikut dari Samyaksambuddha. Sravaka dicapai setelah merealisasi penembusan Dharma dari apa yang diajarkan oleh Samyaksambuddha. Oleh sebab itu Seorang Bodhisattva SUDAH MEMILIKI PRINSIP DASAR sendiri, yakni merealisasi Pencerahan dengan usaha sendiri.

"A Bodisattva should avoid disciple thought and Pratyekabuddha thought because it is not the path to enlightenment."

Di atas tertulis dengan jelas bahwa pencapaian Srvaka dan Pratyeka bukanlah Pencerahan. Bahkan di topik sebelah juga dinyatakan dengan jelas bahwa Sravaka masih memiliki  jneyavarana. Lantas kali ini siapa yang merendahkan siapa?

Nirvana memang bertingkat dalam konsep Mahayana; ada Nirvana absolut dan ada Nirvana minor.
Begitu bukan? Atau bukankah begitu?

Dalam tradisi Theravada, dikenal tiga jenis pencapaian Nibbana yaitu :
- Pencapaian sebagai Sammasambuddha
- Pencapaian sebagai Pacceka Buddha
- Pencapaian sebagai Savaka Buddha

Ketiga jenis pencapaian ini sama-sama Pencerahan. Artinya ketiga pencapaian ini adalah pencapaian Pembebasan Mutlak, Nibbana, terlepas dari dukkha, sukses menembus Dhamma. Yang membedakan kualitasnya adalah tumpukan parami dalam usaha pencapaiannya. Tidak ada tingkatan Nibbana atau tingkatan kesucian yang menandakan bahwa satu pencapaian lebih tinggi dari pencapaian lainnya. Yang menjadi perbedaan hanyalah perbedaan CARA PENCAPAINNYA.

Karena itulah tidak ada penjelasan tentang perbedaan Nibbana antara Sammasambuddha, Pacceka Buddha dan Savaka Buddha di Sutta Theravada. Nibbana adalah kemutlakan. Bagaimana mungkin kemutlakan masih memiliki derajat kualitas yang bervariasi. Bukankah itu menujukkan konsep yang in-konsisten?

Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Tafsiran anda ttg prajnaparamita tidak valid. Mengapa? Secara keseluruhan, mahayana tetap mengakui Siswa savaka telah mencapai pencerahan. Lihat saja setiap pembukaan sutra akan memuji para siswa savaka yg mencapai pencerahan seperti sariputra, moggallana, dll. Ini bukti otentik dari sutra, jangan selalu menuduh mahayana menghina. Cuma tetap dibedakan jenis pencerahannya. Ketika menyebutkan jalan savaka itu tidak ideal, itu bertujuan utk mendorong siswa savaka agar tidak statis di level itu saja, karena setiap makhluk memiliki potensi meraih Kemahatahuan dan Abhinihara.

Terus,..JIka nibbana memiliki derajat kemutlakan yg sama di antara Sammasambuddha, paccekabuddha dan Savakabuddha, maka menjadi rancu dengan pernyataan "Semesta ini tidak mungkin terdapat 2 orang Buddha dalam satu masa". Mengapa tidak mungkin terdapat 2 orang? dinilai dari apanya ? cara mencapainya? lah apa yang salah dengan sebuah cara hingga tidak mungkin menampung 2 orang Buddha pd saat yg sama? aneh kan? Jadi dari pemenuhan paramitanya? lho berarti memang beda dong kualitasnya kalo begitu? jadi yg inkonsisten yg mana?
Kalo sekedar sama-sama terbebas dari siklus samsara, itu bukan kemutlakan. Mahayana juga menganggap savaka terbebas dari siklus samsara. Tapi tidak layak disebut kemutlakan. Kemutlakan itu meliputi semua aspek. ya atas, bawah, kiri, kanan, luar, dalam, semuaanya, itu baru kemutlakan namanya. Savakabuddha tidak mampu mengetahui kejadian lampau diluar 10ribu kappa bgm bisa disebut kemutlakan? Tidak perlu bantah bahwa kemutlakan itu hanya dalam hal mengikis kekotoran batin. Sekali lagi, kalo cuma itu , bukan kemutlakan namanya.
iya begini ? begini iya?
 

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #19 on: 05 June 2009, 08:56:37 AM »
Seringkali kita mendengar aliran spiritual yang satu mengklaim lebih tinggi dari yang lain
Mahayana mengklaim lebih tinggi dari Theravada
Tantrayana mengklaim lebih tinggi daripada Mahayana
Karesten mengklaim lebih tinggi dari semua ajaran Buddhis
Moslem mengklaim Islam merupakan perbaikan dari semuanya

Sebenarnya bila dikatakan balik apanya yang lebih tinggi? apakah jalan Bodhisattva lebih tinggi? apakah cara Nien fo lebih tinggi?

Apakah ada Nirvana yang lebih tinggi?

Sebenarnya apa yang lebih tinggi? kalau saya ambil kesimpulan dari diskusi di thread sebelah nampaknya dianggap bahwa Nien fo lebih tinggi dari meditasi. Karena kalau kita Nienfo bisa terlahir disurga di sebelah Barat. Bila meditasi tidak demikian.

Mungkin nampaknya para ahli dari berbagai aliran yang lebih tinggi perlu menjelaskan mengenai hal ini. Sehingga kita tahu mana yang tertinggi

Terima kasih

bro truth yg merasa lebih tinggi ayo mulai dong menjelaskannya..:)

Lho? bukannya Mahayana merasa lebih tinggi, dan Theravada hanya basic?  Lebih tinggi lagi Tantra tuh katanya..  ;D


Seringkali kita mendengar aliran spiritual yang satu mengklaim lebih tinggi dari yang lain
Mahayana mengklaim lebih tinggi dari Theravada
Tantrayana mengklaim lebih tinggi daripada Mahayana
Karesten mengklaim lebih tinggi dari semua ajaran Buddhis
Moslem mengklaim Islam merupakan perbaikan dari semuanya

Sebenarnya bila dikatakan balik apanya yang lebih tinggi? apakah jalan Bodhisattva lebih tinggi? apakah cara Nien fo lebih tinggi?

Apakah ada Nirvana yang lebih tinggi?

Sebenarnya apa yang lebih tinggi? kalau saya ambil kesimpulan dari diskusi di thread sebelah nampaknya dianggap bahwa Nien fo lebih tinggi dari meditasi. Karena kalau kita Nienfo bisa terlahir disurga di sebelah Barat. Bila meditasi tidak demikian.

Mungkin nampaknya para ahli dari berbagai aliran yang lebih tinggi perlu menjelaskan mengenai hal ini. Sehingga kita tahu mana yang tertinggi

Terima kasih

bro truth yg merasa lebih tinggi ayo mulai dong menjelaskannya..:)

Sdr. Chingik yang tinggi,
Theravada HANYA menerapkan jalan Savaka Buddha. Sedangkan Mahayana menerapkan jalan Bodhisattva. Meskipun goalnya adalah sama-sama Nibbana / Nirvana.

Ini menunjukkan kalau Mahayana memiliki konsep Nirvana yang bertingkat.
Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Kata siapa Theravada hanya menerapkan jalan Savaka? Lupa ya dengan Jataka, Buddhavamsa yg mengapresiasi jalan bodhisatta dengan dasa paramitanya.

Apalagi guru Buddha Gotama itu menerapkan jalan Bodhisatta makanya menjadi Sammasambuddha dan mengajar kita. Tidak tau berterima kasih nih...
haha












Apakah cara berterima kasih kepada SECIAMUNIFO dengan menyebut AMIDUOFO?   ;D

Quote
Sdr. Chingik yang pemilih,

...perhatikan pernyataan Large Sutra on Perfect Wisdom berikut:
hal 172: A Bodisattva should avoid disciple thought and Pratyekabuddha thought because it is not the path to enlightenment.
Bodhisattva harus menghindarkan pemikiran sravaka (Sotapana hingga Arahat) dan Pratyekabuddha, karena bukan jalan ke arah pencerahan.


Jelas bukan kalau Nirvana dalam konsep Mahayana itu bertingkat?
Itu pun kalau Arahat = mencapai Nirvana dalam konsep Mahayana.

Begitu bukan? Atau bukankah begitu?
Maklumlah kalo anda gak ngerti isi Sutra.
Seorang Bodhisatva memang tidak boleh memiliki pemikiran savaka. Kalo boleh, maka Sumedha tidak perlu beralih ke Dasa Paramita. Ngerti gak maksud ku? Jadi bukan berarti Sravaka itu its not a path to enlightenment, melainkan bagi seorang yg telah menempuh jalan bodhisatva, maka jalan savaka bukan jalur pilihan dia lagi utk mencapai pencerahan.  So, jangan tafsirkan sepotong2, baca keseluruhan isi Sutra dan pahami esensinya.

Nirvana dalam Mahayana memang bertingkat.
Lantas, Buddha dalam Theravada bertingkat toh? bukan begitu, begitu bukan? 
 Dasa paramita itu jalan menuju Sammasambuddha bukan? ayo jalan menuju Sammasambuddha bukan?
 


Eit tunggu dulu, Buddha tidak dianggap bertingkat karena, kesuciannya sama dan identik (entah itu Sammasambuddha, Paccekabuddha maupun Savaka Buddha), dan Nirvananya juga sama dan identik.   
Belajar lebih banyak dulu mengenai Theravada sebelum komentar mengenai Theravada mas Chingik   :P 

metta
The truth, and nothing but the truth...

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #20 on: 05 June 2009, 03:20:45 PM »
Quote
Lho? bukannya Mahayana merasa lebih tinggi, dan Theravada hanya basic?  Lebih tinggi lagi Tantra tuh katanya.. 
Itu kan pendapat dari para skolar saja. Tidak mewakili pandangan ajaran Mahayana itu sendiri.
Ajaran Mahayana tidak pernah menyinggung ttg Theravada sbg basic. Anda saja yg selalu merasa demikian. Bahkan Theravada juga mengajar aspek mahayana yg disebut Abhinihara dan memuji kemuliaan jalan bodhisatta dengan dasa paramitanya.
Jadi jgn mengangkat pendapat2 yg subjektif utk diperdebatkan ya..hehe..

Quote
Apakah cara berterima kasih kepada SECIAMUNIFO dengan menyebut AMIDUOFO?   
1. Memangnya praktisi Nienfo tidak pernah berterima kasih pd Sakyamuni? SEbelum melafal nama buddha, ritual nienfo itu diawali dengan namaskara pada Triratna, termasuk Buddha Sakyamuni, lalu diikuti dengan menghormati Buddha2 lain. Masak berterima kasih pd Sakyamuni harus melarang orang menyebut Amituofo. Picik sekali
Bahkan Mahayana juga tidak mengabaikan ritual menghormati 6 Buddha masa lalu (Vipassin, Sikhin, Vessabhu, Kakusandha, Konagama, Kassapa).
Soal berterima kasih pada Buddha, siapa yg bisa menandingi Mahayanis? SEmua Buddha di seluruh alam semesta dari kalpa tak terhitung lalu hingga kalpa tak terhitung akan datang setiap saat kita dianjurkan utk berterima kasih pada Buddha. Ini tercermin dari Kitab ikrar dan perilaku Bodhisatva Samantabhadra.

2. Menyebut Amituofo adalah anjuran dari Buddha Sakyamuni (lihat Amitabha Sutra). Jadi bagi Mahayana, kalo tidak menyebut Amituofo berarti tidak menghormati anjuran Buddha Sakyamuni.  Ini sekedar salah satu praktik Mahayana. Menghormati Sakyamuni tentu lebih banyak lagi pada aspek lain di sutra lain.

Quote
Eit tunggu dulu, Buddha tidak dianggap bertingkat karena, kesuciannya sama dan identik (entah itu Sammasambuddha, Paccekabuddha maupun Savaka Buddha), dan Nirvananya juga sama dan identik.   
Belajar lebih banyak dulu mengenai Theravada sebelum komentar mengenai Theravada mas Chingik

Saya bilang Buddha dlm Theravada itu bertingkat bukan dari aspek nirvananya. Tapi dari aspek paraminya dan kualitas lainnya (seperti jangkauan pengetahuan Sammasambuddha lebih luas dari pengetahuan Arahat) karena berbeda maka saya katakan bertingkat. Tentu anda tdk mau terima, tapi ya memang begitu ketika anda bilang mahayana begini2, saya tdk terima karena sebenarnya itu juga atas dasar penafsiran subjektif anda.     ;D

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #21 on: 05 June 2009, 07:15:56 PM »
Quote
Lho? bukannya Mahayana merasa lebih tinggi, dan Theravada hanya basic?  Lebih tinggi lagi Tantra tuh katanya..  
Itu kan pendapat dari para skolar saja. Tidak mewakili pandangan ajaran Mahayana itu sendiri.
Ajaran Mahayana tidak pernah menyinggung ttg Theravada sbg basic. Anda saja yg selalu merasa demikian. Bahkan Theravada juga mengajar aspek mahayana yg disebut Abhinihara dan memuji kemuliaan jalan bodhisatta dengan dasa paramitanya.
Jadi jgn mengangkat pendapat2 yg subjektif utk diperdebatkan ya..hehe..

Tolong dong ada nggak yang bisa ngingetin siapa ya yang di forum ini nulis Theravada basic, lebih tinggi Mahayana, dan lebih tinggi lagi Tantra? Hayo yang nulis ngaku dong..., tuh kata mas Chingik itu cuma pendapat pribadi..hehe..

Quote
Quote
Apakah cara berterima kasih kepada SECIAMUNIFO dengan menyebut AMIDUOFO?  
1. Memangnya praktisi Nienfo tidak pernah berterima kasih pd Sakyamuni? SEbelum melafal nama buddha, ritual nienfo itu diawali dengan namaskara pada Triratna, termasuk Buddha Sakyamuni, lalu diikuti dengan menghormati Buddha2 lain. Masak berterima kasih pd Sakyamuni harus melarang orang menyebut Amituofo. Picik sekali
Bahkan Mahayana juga tidak mengabaikan ritual menghormati 6 Buddha masa lalu (Vipassin, Sikhin, Vessabhu, Kakusandha, Konagama, Kassapa).
Soal berterima kasih pada Buddha, siapa yg bisa menandingi Mahayanis? SEmua Buddha di seluruh alam semesta dari kalpa tak terhitung lalu hingga kalpa tak terhitung akan datang setiap saat kita dianjurkan utk berterima kasih pada Buddha. Ini tercermin dari Kitab ikrar dan perilaku Bodhisatva Samantabhadra.

2. Menyebut Amituofo adalah anjuran dari Buddha Sakyamuni (lihat Amitabha Sutra). Jadi bagi Mahayana, kalo tidak menyebut Amituofo berarti tidak menghormati anjuran Buddha Sakyamuni.  Ini sekedar salah satu praktik Mahayana. Menghormati Sakyamuni tentu lebih banyak lagi pada aspek lain di sutra lain.


Tapi sangat-sangat jarang sekali terdengar SECIAMUNIFO disebut ya? banyakan disebut AMIDAFO. Kepengen terlahir di surga Sukhavati ya?   ;D


Quote
Quote
Eit tunggu dulu, Buddha tidak dianggap bertingkat karena, kesuciannya sama dan identik (entah itu Sammasambuddha, Paccekabuddha maupun Savaka Buddha), dan Nirvananya juga sama dan identik.  
Belajar lebih banyak dulu mengenai Theravada sebelum komentar mengenai Theravada mas Chingik

Saya bilang Buddha dlm Theravada itu bertingkat bukan dari aspek nirvananya. Tapi dari aspek paraminya dan kualitas lainnya (seperti jangkauan pengetahuan Sammasambuddha lebih luas dari pengetahuan Arahat) karena berbeda maka saya katakan bertingkat. Tentu anda tdk mau terima, tapi ya memang begitu ketika anda bilang mahayana begini2, saya tdk terima karena sebenarnya itu juga atas dasar penafsiran subjektif anda.     ;D

Jangkauan pengetahuan Arahat yang satu dengan yang lain berbeda, bahkan dikatakan ada Arahat tak punya Jhana, ada Arahat yang lain punya kesaktian luar biasa. Ada Arahat yang pengetahuannya sepadan dengan umunya Arahat -Arahat yang lain, ada Arahat yang pengetahuannya jauh mengungguli Arahat yang lain.
Apakah dengan begitu berarti Arahat juga ada bertingkat?  

Apakah Nirvana identik dengan pengetahuan/kesaktian atau identik dengan kesucian?  

SECIAMUNIFO  _/\_
The truth, and nothing but the truth...

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #22 on: 06 June 2009, 05:26:46 PM »
Bro TL... bro TL....

Sesuatu yang merupakan "dasar" bukan berarti mesti lebih rendah. Justru tanpa ada dasar di mana letak fondasi agama Buddha? Justru karena ada dasar [basic] maka segala perkembangan itu mungkin.

Sudah saya sebuatkan, Amitabha dan Sakyamuni adalah sama saja. Bahkan ajaran untuk berkonsentrasi pada Amitabha Buddha adalah ajaran Sakyamuni Buddha. Terserah deh anda mau bilang apa. Kalau masih nggak terima itu ya urusan anda.... hahaha.......

Haha... kalau pengetahuan duniawi dan alam2 semesta plus kelahiran terdahulu ya tiap Arhat berbeda2..... tapi kalau pengetahuan terhadap Hakikat Sejati pikiran, semua Sravaka Arahat ya sama tingkatnya.... piye toh....

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #23 on: 06 June 2009, 05:42:24 PM »
Quote
Tolong dong ada nggak yang bisa ngingetin siapa ya yang di forum ini nulis Theravada basic, lebih tinggi Mahayana, dan lebih tinggi lagi Tantra?

Gimana kalo dibalik?. Basic Tantra, medium mahayana dan tertinggi theravada :))
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #24 on: 06 June 2009, 05:46:45 PM »
Quote
Tolong dong ada nggak yang bisa ngingetin siapa ya yang di forum ini nulis Theravada basic, lebih tinggi Mahayana, dan lebih tinggi lagi Tantra?

Gimana kalo dibalik?. Basic Tantra, medium mahayana dan tertinggi theravada :))

Masalahnya untuk belajar Tantra dibutuhin ajaran dasar Theravada. :D

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #25 on: 06 June 2009, 06:32:15 PM »
duh duh... aduh... yg lebih tinggi aliran tonoyana, kitab sutta tono... dah jalani aja masing-masing, ga nge-fek... inti ada di meditasi, pratekin aja, pasti ga akan bertanya aliran mana yg lebih tinggi... :D

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #26 on: 06 June 2009, 06:39:15 PM »
Quote
Tolong dong ada nggak yang bisa ngingetin siapa ya yang di forum ini nulis Theravada basic, lebih tinggi Mahayana, dan lebih tinggi lagi Tantra?

Gimana kalo dibalik?. Basic Tantra, medium mahayana dan tertinggi theravada :))

Masalahnya untuk belajar Tantra dibutuhin ajaran dasar Theravada. :D

_/\_
The Siddha Wanderer

Termasuk belajar tantra sexnya kah? :o haiyaaa......tidak ada kamusnya om  ;D

Yg lebih tepat elsolyana  :whistle:
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #27 on: 06 June 2009, 06:44:56 PM »
elsolyana kurang tinggi dr pd tonoyana :)) di borobudur bagian bawah yg tertutup batu, itu ada relif yg gambar nya ehm... ehm... itu tantra sexnya :D

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #28 on: 06 June 2009, 06:45:27 PM »
Haiiissss.... nanti pembahasan malah melebar ke Karmamudra lagi... stop2...

Tapi yang pasti dalam belajar Tantra harus didasari oleh paham2 Theravada dulu. Maka dari itulah praktisi Tantra tetap menjaga ikrar Pratimoksha.

Yah masing2 sekte punya pandangan masing2 lah.... jangan dipaksa2in, yang penting hormatin.

Theravada bilang semuanya sama aja.... ya monggo...
Mahayana bilang lebih berkembang dari Theravada dan nggak ngakuin metode Tantrik Anuttarayoga..... ya monggo....
Vajrayana bilang lebih berkembang dari Theravada dan Mahayana serta mencakup keduanya.... ya monggo...

Yang penting masing2 bisa menghormati.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #29 on: 06 June 2009, 06:47:59 PM »
Quote
di borobudur bagian bawah yg tertutup batu, itu ada relif yg gambar nya ehm... ehm... itu tantra sexnya


Salahh.... bagian terbawah itu menceritakan hukum karma dan akibat2nya, kehidupan duniawi.... dan tidak semesum yang anda kira.

Teks Buddhis yang dipakai untuk relief itu adalah Mahakarmavibhanga.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #30 on: 06 June 2009, 06:51:39 PM »
Haiiissss.... nanti pembahasan malah melebar ke Karmamudra lagi... stop2...

Tapi yang pasti dalam belajar Tantra harus didasari oleh paham2 Theravada dulu. Maka dari itulah praktisi Tantra tetap menjaga ikrar Pratimoksha.

Yah masing2 sekte punya pandangan masing2 lah.... jangan dipaksa2in, yang penting hormatin.

Theravada bilang semuanya sama aja.... ya monggo...
Mahayana bilang lebih berkembang dari Theravada dan nggak ngakuin metode Tantrik Anuttarayoga..... ya monggo....
Vajrayana bilang lebih berkembang dari Theravada dan Mahayana serta mencakup keduanya.... ya monggo...

Yang penting masing2 bisa menghormati.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Memang karmamudra ngak ada matinya :)) ok I stop deh....;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #31 on: 06 June 2009, 06:54:30 PM »
hehehe... itu bagi yg ngerti, tp bagi yg ga ngerti n bagi umat awam ato bagi umat agama lain bagaimana ?
lagian itu kan relief, tidak ada tulisan disana yg bs menjelaskan masalah itu...

sy pernah ditanya, knp di candi2 buddhism byk gambar2 ehm... ehm... walau sy jelaskan panjang lebar, mereka paling bilang, ah itu pembelaan diri anda aja, ah mau ngeless... ya lewat aja klo gtu :D [ ga penting amat dibahas ]

back to topic, mengenai yg lebih tinggi sebenarnya bukan terletak di sikap toleransi/saling menghargai... selama masih ada yg mempertanyakan aliran mana yg lebih ciamik ato aliran mana yg lbih tinggi, pasti orang itu cm mempelajari buddhism secara otodidak dan paham bagian kulit dari dhamma... beberapa bhikkhu/bhante senior yg udah mempraktekan dhamma dgn benar n menjalankan dhamma, ga pernah mempersoalkan masalah aliran ini hebat, aliran itu ga... nah, tinggal praktekin aja meditasi nya, klo dah mahir ntar lupa sendiri dgn aliran2 deh... :))

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #32 on: 06 June 2009, 07:07:11 PM »
Hmmm.....gini deh..... menurut anda apakah SMA itu lebih ciamik dan hebat ketimbang SMP?

Suatu statement yang aneh karena bagaimanapun untuk sampai ke SMA ya lewat SMP...

Menghina SMP karena lebih rendah adalah suatu hal yang tolol, karena bagaimanapun ya jenjanganya SMP terus SMA.

Demikian juga dengan Shravakayana, Mahayana lalu kemudian Vajrayana.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #33 on: 06 June 2009, 07:09:38 PM »
Hmmm.....gini deh..... menurut anda apakah SMA itu lebih ciamik dan hebat ketimbang SMP?

Suatu statement yang aneh karena bagaimanapun untuk sampai ke SMA ya lewat SMP...

Menghina SMP karena lebih rendah adalah suatu hal yang tolol, karena bagaimanapun ya jenjanganya SMP terus SMA.

Demikian juga dengan Shravakayana, Mahayana lalu kemudian Vajrayana.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Yakin? sudah dibuktikan atau sekedar baca? :)
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #34 on: 06 June 2009, 07:11:24 PM »
Hmmm.....gini deh..... menurut anda apakah SMA itu lebih ciamik dan hebat ketimbang SMP?

Suatu statement yang aneh karena bagaimanapun untuk sampai ke SMA ya lewat SMP...

Menghina SMP karena lebih rendah adalah suatu hal yang tolol, karena bagaimanapun ya jenjanganya SMP terus SMA.

Demikian juga dengan Shravakayana, Mahayana lalu kemudian Vajrayana.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Yakin? sudah dibuktikan atau sekedar baca? :)

Yakin kalau semua sekte tingkatannya sama? Dari bacaan? Dari pertimbangan pribadi? Atau sudah mencoba semuanya?

Saya yakin semua orang yang belum mencapai realisasi hanya pada taraf baca dan interpretasi saja.... haha....

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #35 on: 06 June 2009, 07:14:21 PM »
menarik, menarik, ini pertanyaan iseng: kira2 Ajahn Mun/Ajahn Chah/dll dengan seorang bhikshu tantra yang baru ditahbiskan, mana yg lebih mulia ya?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #36 on: 06 June 2009, 07:16:21 PM »
gini bro, jika loe tekunin belajar aja n ga perlu ngurusin mana lbh tinggi antara SMP n SMA, trus setelah anda lulus dr SMA n masuk ke Univ, masih kah anda peduli n mau repot2 ngurusin mana yg lebih tinggi antara SMP dgn SMA ???

intinya 1 klo anda ga ngurus n fokus pd apa yg seharusnya dilakukan, anda ga akan ambil pusing dgn mana yg lebih tinggi bro... klo semua seperti anda, beh... pd ribut ngurusin aliran aja, yg ada dari umat biasa ampe bhikkhu/bhante semua ribut ngurusin aliran aja, bkn itu yg terpenting bro, cukup lakukan apa yg seharusnya anda lakukan...

anda di bangku SMP pelajari pelajaran SMP dgn sebaik2nya, anda mau masuk/neruskan ke SMA ya silakan pelajari baik2 pelajaran SMA, lulus dr SMP n SMA mk anda ga repot2 lagi mau ngurus mana lebih tinggi, krn anda menjadi lebih dewasa dalam berpikir, krn hal itu (ngurus mana yg lebih tinggi) tidak ada manfaatnya...

[becanda dikit on]
anda bertanya mana lebih tinggi antara SMP dgn SMA, klo sy jawab nih ye... jelas lebih tinggi SMA, tingkatan pelajaran aja lebih dalam SMA, contoh SMA udah belajar turunan n integral, SMP baru belajar subsitusi... ehm... klo ga lewat SMP ga mungkin masuk SMA boleh jg... intinya hal ini ga ada hubungannya dgn aliran buddhism :D
[becanda dikit off]]

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #37 on: 06 June 2009, 07:18:19 PM »
menarik, menarik, ini pertanyaan iseng: kira2 Ajahn Mun/Ajahn Chah/dll dengan seorang bhikshu tantra yang baru ditahbiskan, mana yg lebih mulia ya?

hehehe... beda loh pertanyaannya dengan aliran theravada lebih tinggi dari pada mahayana n tantra...

klo pertanyaan anda diatas, sudah jelas bro... lebih mulia yg senior, tp tentunya lebih bijak yg telah mempraktekin dhamma n meditasi loh... jd ada bhikkhu senior tp malas2an, tentunya lebih bijak bhikkhu junior tp rajin praktekin dhamma n meditasi. byk sutta yg menjelaskan masalah ini loh...

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #38 on: 06 June 2009, 07:19:00 PM »
  [at] Bro Truth
Quote
Tolong dong ada nggak yang bisa ngingetin siapa ya yang di forum ini nulis Theravada basic, lebih tinggi Mahayana, dan lebih tinggi lagi Tantra? Hayo yang nulis ngaku dong..., tuh kata mas Chingik itu cuma pendapat pribadi..hehe..
Sebenarnya yang mereka maksud itu adalah antara Mahayana, sravakayana dan pratyekayana.
Bukan Theravada. Atau Theravada sendrii yg mau ngaku sebagai sravakayana? ah..gak mungkinlah..saya sendiri juga gak yakin, Mengapa? Karena saya selalu menganggap Theravada juga menekankan tentang Jataka dan Buddhavamsa. Kedua kitab ini sangat jelas sekali menjunjung tinggi Jalan Sammasambuddha. Apalagi saat dituang ke dalam buku RAPB tentang ikrar dan perilaku Pertapa Sumedha dengan Dasa Parami yg dikembangkannya...wow.. sangat menginspirasi sekaleee...dan.. Jelas2 sangat mahayanis juga toh..haha.

Quote
Tapi sangat-sangat jarang sekali terdengar SECIAMUNIFO disebut ya? banyakan disebut AMIDAFO. Kepengen terlahir di surga Sukhavati ya?
Ah gak juga, bro. Malahan sangat jarang ada orang yang mau terlahir di Sukhavati. Mengapa? Kemelekatan pada kehidupan Kamadhatu masih sangat kuat pada orang masa sekarang. Lebih-lebih sebutan Amitofo telah melekat secara kuat pada masyarakat Tiongkok bukan karena mereka ingin ke Sukhavati. Amitofo sudah menjadi sebuah istilah umum seperti orang indo menyebut, "ya allah.." atau orang barat: "oh my god". Popularitas istilah ini tentu tidak terlepas dari latar belakang sejarah pesatnya agama Buddha masa dinasti Tang. Mengapa bukan nama Sejiamouni yg dipopulerkan? Sejiamoni tidak pernah minta orang utk menguncar namanya. Sedangkan orang menyebut Amitofo itu dipopulerkan oleh Master Shandao sesepuh dari tradisi Sukhavati. Ya..namanya juga fenomena yg sudah jadi fakta bahwa ternyata anjurannya sangat disukai masyarakat Tiongkok. Maka terus mengalir hingga sekarang. Tapi jika kita ingin kaji lebih jauh, Sakyamuni tetap mendapat kedudukan utama bagi Buddhisme Tiongkok. Buddhisme Tiongkok memiliki 8 aliran Mahayana. Amitofo hanya menjadi landasan utama bagi aliran Sukhavati. Tetapi setiap riual nienfo, mereka tidak pernah tidak bernamaskara pada Triratna dan para Buddha lain.  Sedangkan  Sisa 7 aliran lain tetap berlandaskan pada Sakyamuni. Jika kita sapu bersih seluruh vihara di Tiongkok, maka akan terlihat jumlah rupang Sakyamuni lebih banyak dari rupang Amitabha.      
  
Quote
Jangkauan pengetahuan Arahat yang satu dengan yang lain berbeda, bahkan dikatakan ada Arahat tak punya Jhana, ada Arahat yang lain punya kesaktian luar biasa. Ada Arahat yang pengetahuannya sepadan dengan umunya Arahat -Arahat yang lain, ada Arahat yang pengetahuannya jauh mengungguli Arahat yang lain.
Apakah dengan begitu berarti Arahat juga ada bertingkat?  


Bisa iya dengan parameter tertentu. Arahat sendiri tentu tidak perlu menggunakan parameter, tapi sebgai putthujana , ya wajarlah kita punya parameter. Jadi arahat yg pengetahuannya lebih unggul dari Arahat lain, maka Arahat yg unggul ini tentu memiliki tingkat lebih tinggi . hehe..
Ada yg ngotot bilang "Gak bisa!! mana ada yg lebih tinggi, semua sama!!" , oke, ganti istilah deh yakni, "lebih unggul, ya ya, pengetahuannya lebih unggul" Benar lebih unggul kan? haha..lebih unggul tetaplah lebih unggul. Mau dibilang apalagi? , kira2 begitu maksud saya..hehe..
Terus kamu bilang, "yaah...tapi nirvananya sama", oke, tapi tetap ada yg lebih unggul 'kan dari pengetahuannya? lebih unggul gitu lho.., jadi ini sekedar parameter.
Quote
Apakah Nirvana identik dengan pengetahuan/kesaktian atau identik dengan kesucian?  
Mengenai Nirvana , memang identik dengan kesucian. Tetapi saya tidak bisa terima jika pengetahuan itu dianggap tidak penting. Ini sangat sangat tercemin dari Sumedha menghindari jalan kearahatan demi meraih sammasambuddha yang mana adalah pencapaian yg sekaligus menguasai pengetahuan sempurna dari segala aspek.    
 
 
 

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #39 on: 06 June 2009, 07:19:20 PM »
Hmmm.....gini deh..... menurut anda apakah SMA itu lebih ciamik dan hebat ketimbang SMP?

Suatu statement yang aneh karena bagaimanapun untuk sampai ke SMA ya lewat SMP...

Menghina SMP karena lebih rendah adalah suatu hal yang tolol, karena bagaimanapun ya jenjanganya SMP terus SMA.

Demikian juga dengan Shravakayana, Mahayana lalu kemudian Vajrayana.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Yakin? sudah dibuktikan atau sekedar baca? :)

Yakin kalau semua sekte tingkatannya sama? Dari bacaan? Dari pertimbangan pribadi? Atau sudah mencoba semuanya?

Saya yakin semua orang yang belum mencapai realisasi hanya pada taraf baca dan interpretasi saja.... haha....

_/\_
The Siddha Wanderer

Coba tanya orang yg anda anggap bodhisatva dan saya tanya orang yg  arahat. Anggap saja diantara mereka tercerahkan sama-sama mencapai nibbana, apa kata mereka? apa mereka pusing seperti yg bro katakan? itu tandanya :)) dan yg paling jelas referensi sutra tantranya ada? kalau di theravada ngak ada tuh? jangan2 pendapat pribadi anda sedang mengerjakan skripsi studi banding agama Buddha ;D

Satu hal lagi karena memang saya tidak tau maka tidak cepat2 mengambil kesimpulan ataupun intrepertasi sepihak yg bisa mengakibatkan micchaditthi. Tapi kalau itu anda lakukan terserah deh  ^-^
« Last Edit: 06 June 2009, 07:34:57 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #40 on: 06 June 2009, 07:22:57 PM »
menarik, menarik, ini pertanyaan iseng: kira2 Ajahn Mun/Ajahn Chah/dll dengan seorang bhikshu tantra yang baru ditahbiskan, mana yg lebih mulia ya?

hehehe... beda loh pertanyaannya dengan aliran theravada lebih tinggi dari pada mahayana n tantra...

klo pertanyaan anda diatas, sudah jelas bro... lebih mulia yg senior, tp tentunya lebih bijak yg telah mempraktekin dhamma n meditasi loh... jd ada bhikkhu senior tp malas2an, tentunya lebih bijak bhikkhu junior tp rajin praktekin dhamma n meditasi. byk sutta yg menjelaskan masalah ini loh...


Menurut Bro Tono, anak kelas 3 SMP dengan anak kelas 1 SMA, mana yg lebih tinggi?

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #41 on: 06 June 2009, 07:27:16 PM »
menarik, menarik, ini pertanyaan iseng: kira2 Ajahn Mun/Ajahn Chah/dll dengan seorang bhikshu tantra yang baru ditahbiskan, mana yg lebih mulia ya?

Ditakar dari realisasinya lah bro......

Bertingkat ini yang dimaksud adalah realisasinya, bukan pertama jadi bhiksu Theravada terus jadi bhiksu Mahayana tapi gak ada realisasi apa-apa.... ya ini sama aja tetep SMP, bukan jadi SMA.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #42 on: 06 June 2009, 07:30:16 PM »
Quote
Coba tanya orang yg anda anggap bodhisatva dan saya tanya orang yg  arahat. Anggap saja diantara mereka tercerahkan sama-sama mencapai nibbana, apa kata mereka? apa mereka pusing seperti yg bro katakan? itu tandanya  dan yg paling jelas referensi sutra tantranya ada? kalau di theravada ngak ada tuh? jangan2 pendapat pribadi anda sedang mengerjakan skripsi studi banding agama Buddha


Haha.... yah bro baca sendiri Sutra2 Mahayana ... piye toh....

Bahkan tulisan Guru2 Agung dari Mahayana dan Vajrayana dari dulu sampai sekarang juga mengetahui dan mengamini perbedaan tingkat pencapaian antara Shravaka Arhat, Pratyekabuddha dan Bodhisattva.

Yang saya maksud Theravada di sini adalah Shravakayana dan Pratyekayana lo...... kalau nanti ada Theravadin yang berikrar mencapai Sammasambodhi, maka ia adalah seorang Mahayanis.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #43 on: 06 June 2009, 07:35:43 PM »
Quote
gini bro, jika loe tekunin belajar aja n ga perlu ngurusin mana lbh tinggi antara SMP n SMA, trus setelah anda lulus dr SMA n masuk ke Univ, masih kah anda peduli n mau repot2 ngurusin mana yg lebih tinggi antara SMP dgn SMA

intinya 1 klo anda ga ngurus n fokus pd apa yg seharusnya dilakukan, anda ga akan ambil pusing dgn mana yg lebih tinggi bro... klo semua seperti anda, beh... pd ribut ngurusin aliran aja, yg ada dari umat biasa ampe bhikkhu/bhante semua ribut ngurusin aliran aja, bkn itu yg terpenting bro, cukup lakukan apa yg seharusnya anda lakukan...

anda di bangku SMP pelajari pelajaran SMP dgn sebaik2nya, anda mau masuk/neruskan ke SMA ya silakan pelajari baik2 pelajaran SMA, lulus dr SMP n SMA mk anda ga repot2 lagi mau ngurus mana lebih tinggi, krn anda menjadi lebih dewasa dalam berpikir, krn hal itu (ngurus mana yg lebih tinggi) tidak ada manfaatnya...

[becanda dikit on]
anda bertanya mana lebih tinggi antara SMP dgn SMA, klo sy jawab nih ye... jelas lebih tinggi SMA, tingkatan pelajaran aja lebih dalam SMA, contoh SMA udah belajar turunan n integral, SMP baru belajar subsitusi... ehm... klo ga lewat SMP ga mungkin masuk SMA boleh jg... intinya hal ini ga ada hubungannya dgn aliran buddhism
[becanda dikit off]]

Ya maka dari itu saya juga gak ngurus mana yang lebih tinggi.

Tapi toh bagaimanapun SMA pun memang lebih tinggi dalam hal pembelajaran kan? Ini gak bisa disangkal.

Demikian juga Mahayana lebih berkembang pembelajarannya ketimbang Shravakayana.

Namun SMA tidak lebih tinggi dari SMP dalam hal... "yah gue kan lebih pinter ketimbang kamu."
Karena wajar saja SMA lebih pinter lah wong udah SMA..... tapi apa karena SMA lebih pinter maka ngrendahin yang SMP? Kan kagak toh.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #44 on: 06 June 2009, 07:39:29 PM »
menarik, menarik, ini pertanyaan iseng: kira2 Ajahn Mun/Ajahn Chah/dll dengan seorang bhikshu tantra yang baru ditahbiskan, mana yg lebih mulia ya?

Pertanyaan ini gak boleh iseng. hehe..
Ukuran kemuliaan tentu bukan dilihat dari aspek masa vassanya, bukan dari sektenya, bukan dari jenis praktiknya.  
Terus,  bro Gandalf juga bukan bermaksud mengatakan bahwa Tantrayana lebih tinggi mengindikasikan bahwa semua praktiksi sravakayana akan kalah mulia. Tantra harus menguasai ajaran sravakayana, dan mahayana eksoterik dulu baru dikuliahin Tantra. Inilah yg membuatnya seolah-olah disebut lebih tinggi. Ya itu utk kalangan para Tantrais aja. Mereka menetapkan teknik belajarnya begitu, jadi wajarlah bila ada yang  salah paham bahwa mereka lebih tinggi dari kita.
        

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #45 on: 06 June 2009, 07:48:40 PM »
menarik, menarik, ini pertanyaan iseng: kira2 Ajahn Mun/Ajahn Chah/dll dengan seorang bhikshu tantra yang baru ditahbiskan, mana yg lebih mulia ya?

Ditakar dari realisasinya lah bro......

Bertingkat ini yang dimaksud adalah realisasinya, bukan pertama jadi bhiksu Theravada terus jadi bhiksu Mahayana tapi gak ada realisasi apa-apa.... ya ini sama aja tetep SMP, bukan jadi SMA.

_/\_
The Siddha Wanderer
Quote
Yang saya maksud Theravada di sini adalah Shravakayana dan Pratyekayana lo...... kalau nanti ada Theravadin yang berikrar mencapai Sammasambodhi, maka ia adalah seorang Mahayanis.


Apakah juga seorang tantra/bhikkhu yg belum merealisasi atau mahayanis yg belum merealisasi , apakah juga artinya  theravada?  :whistle:
« Last Edit: 06 June 2009, 07:53:03 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #46 on: 06 June 2009, 07:53:32 PM »
Quote
Apakah juga seorang tantra/bhikkhu yg belum merealisasi atau mahayanis yg belum merealisasi , apakah juga artinya  theravada? 


Saya gak pake term "Theravada" lagi deh... takutnya salah makna.....

Kalau belum merealisasi sampai Bodhisattva tingkat 7, ya tentu mereka masih SMP.

Kalau udah Bodhisattva tingkat 8, bisa dibilang udah masuk SMA.

Hanya saja SMP Bodhisattva tingkat 1-7 diberi program khusus buat bisa mudah masuk SMA. Tapi statusnya tetap sederajat dengan lulusan SMP Shravaka Arhat.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #47 on: 06 June 2009, 07:59:22 PM »
Quote
Apakah juga seorang tantra/bhikkhu yg belum merealisasi atau mahayanis yg belum merealisasi , apakah juga artinya  theravada? 


Saya gak pake term "Theravada" lagi deh... takutnya salah makna.....

Kalau belum merealisasi sampai Bodhisattva tingkat 7, ya tentu mereka masih SMP.

Kalau udah Bodhisattva tingkat 8, bisa dibilang udah masuk SMA.

Hanya saja SMP Bodhisattva tingkat 1-7 diberi program khusus buat bisa mudah masuk SMA. Tapi statusnya tetap sederajat dengan lulusan SMP Shravaka Arhat.

 _/\_
The Siddha Wanderer

:))

Ok2 lebih bisa diterima :))
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #48 on: 06 June 2009, 08:23:16 PM »
sering dengar sebutan theravadin/mahahayanis di forum ini
kalau begitu, jadi siapakah yang dimaksud dengan theravadin, dan siapakah mahayanis?

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #49 on: 06 June 2009, 08:29:14 PM »
mana yg lebih tinggi ?...

maksudnya mana yg lebih cepat mencapai tujuan anda?
apakah begitu?.... tinggi2 bisa buat apa ya?... kalau masuk rumah gak hati2 nanti malah kepalanya benjol lho!

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #50 on: 06 June 2009, 08:30:07 PM »
sering dengar sebutan theravadin/mahahayanis di forum ini
kalau begitu, jadi siapakah yang dimaksud dengan theravadin, dan siapakah mahayanis?

Seorang Mahayanis adalah mereka yang sungguh2 bertekad menjadi Samyaksambuddha menapaki jalan Bodhisattva.

Seorang Theravadin yang bertekad demikian adalah seorang Mahayanis.

Para Theravadin yang mempelajari Sutra2 Mahayana dapat ditemukan di Vihara Abhayagiri Srilanka pada zaman dahulu.

Namun istilah Theravadin sekarang [masa modern ini] biasa digunakan untuk menyebut mereka yang menapaki jalan Shravakayana.

Jadi ada makna istilah yang bergeser di sini sebenarnya..... Tapi untuk pembaca awam mungkin ya saya mesti nyesuain lagi

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #51 on: 06 June 2009, 08:31:18 PM »
Quote
mana yg lebih tinggi ?...

maksudnya mana yg lebih cepat mencapai tujuan anda?
apakah begitu?.... tinggi2 bisa buat apa ya?... kalau masuk rumah gak hati2 nanti malah kepalanya benjol lho!

Bukan cepat2an....

Tapi semua ada tahapannya. Itu yang penting. Tahapan.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #52 on: 06 June 2009, 08:34:14 PM »
Quote
mana yg lebih tinggi ?...

maksudnya mana yg lebih cepat mencapai tujuan anda?
apakah begitu?.... tinggi2 bisa buat apa ya?... kalau masuk rumah gak hati2 nanti malah kepalanya benjol lho!

Bukan cepat2an....

Tapi semua ada tahapannya. Itu yang penting. Tahapan.

 _/\_
The Siddha Wanderer


tapi bro... umur kita kan terbatas,... kalau gak sedikit cepat...
gimana ? dan apakah tahapan tsb ?

thanks!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #53 on: 06 June 2009, 08:43:22 PM »
Quote
tapi bro... umur kita kan terbatas,... kalau gak sedikit cepat...
gimana ? dan apakah tahapan tsb ?

thanks!

haha... tahapan2 tersebut tidak terikat waktu kok....

Bahkan dalam aliran Vajrayana dikatakan bahwa seseorang dapat mencapai tingkatan Pencerahan Anuttara Samyaksambodhi pada hidup ini juga.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #54 on: 06 June 2009, 08:55:49 PM »
klo orang yg suka ngurusin tingkatan : ya tinggi SMA la... nyata2 SMA kan posisi nya lebih tinggi, SMP dulu baru SMA

klo orang yg ga suka ngurusin tingkatan : ah sama aja, yg terpenting adalah pengetahuan yg diterima, karena SMP/SMA berhub dgn pelajaran, jd pasti tolak ukurnya lebih kearah pengetahuan...

klo orang yg netral : jalan aja semua... krn esensinya bkn di ego untuk melihat mana yg lebih tinggi, tp pengetahuan yg diperoleh selama di bangku sekolah... dalam hal ini bro..

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #55 on: 06 June 2009, 08:57:16 PM »
Reguest lagu donkk ....

Everyone is number one - Andy Lau


*kaburrrr*

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #56 on: 06 June 2009, 09:04:52 PM »
Reguest lagu donkk ....

Everyone is number one - Andy Lau


*kaburrrr*

eyang berpesan : jangan kau tiru tipe orang seperti ini, lempar batu sembunyi tanggan... abis request lagu, langsung kabur... :))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #57 on: 06 June 2009, 09:06:13 PM »
SP 1 untuk Jinaraga =)) =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #58 on: 06 June 2009, 09:38:35 PM »
daripada sibuk mengukur yg tertinggi...kan bagusan menenangkan pikiran dengan mendengar lagu  ;D

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #59 on: 06 June 2009, 10:02:39 PM »
Yang jelas YaoMing lebih tinggi. huehue..

Offline ructor

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 29
  • Reputasi: 1
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #60 on: 07 June 2009, 10:33:32 AM »
Quote
tapi bro... umur kita kan terbatas,... kalau gak sedikit cepat...
gimana ? dan apakah tahapan tsb ?

thanks!

haha... tahapan2 tersebut tidak terikat waktu kok....

Bahkan dalam aliran Vajrayana dikatakan bahwa seseorang dapat mencapai tingkatan Pencerahan Anuttara Samyaksambodhi pada hidup ini juga.

 _/\_
The Siddha Wanderer

ebatt...
bisa menjadi samyakksammmbbudddhhhaaa di hidup ini, padhal ajaran sammyaaksambudddggaa Gotama masih ade...

~_~""""""""""""""""""""""""""""
"Yankiñci samudayadhammam
Sabbantam nirodha dhammam."

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #61 on: 07 June 2009, 12:21:11 PM »
Quote
tapi bro... umur kita kan terbatas,... kalau gak sedikit cepat...
gimana ? dan apakah tahapan tsb ?

thanks!

haha... tahapan2 tersebut tidak terikat waktu kok....

Bahkan dalam aliran Vajrayana dikatakan bahwa seseorang dapat mencapai tingkatan Pencerahan Anuttara Samyaksambodhi pada hidup ini juga.

 _/\_
The Siddha Wanderer

ebatt...
bisa menjadi samyakksammmbbudddhhhaaa di hidup ini, padhal ajaran sammyaaksambudddggaa Gotama masih ade...

~_~""""""""""""""""""""""""""""
ya, dalam agama tetangga orang mati saja bisa hidup kembali....lebih hebat lagi bukan... [-o<

salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #62 on: 07 June 2009, 12:25:54 PM »

ya, dalam agama tetangga orang mati saja bisa hidup kembali....lebih hebat lagi bukan... [-o<

salam metta.

seandainya hal itu adalah kebenaran...  :whistle: tentu akan terlihat hebat... :D

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #63 on: 07 June 2009, 12:39:52 PM »

ya, dalam agama tetangga orang mati saja bisa hidup kembali....lebih hebat lagi bukan... [-o<

salam metta.

seandainya hal itu adalah kebenaran...  :whistle: tentu akan terlihat hebat... :D
saudara Dhanutto,
andai saya berada dalam posisi just one side...apa yang anda akan katakan pada sy?
saya mungkin akan berkata "dari mana anda tahu itu benar/salah?"
kecuali anda punya kemampuan memutar balik waktu.

"kami diajarkan untuk percayalah walau tanpa melihat buktinya"
mr.Y bless u. ^^

salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #64 on: 07 June 2009, 12:49:39 PM »
marilah kita beralih keyakinan ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline bodohsatva

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 33
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • demi Semua Makhluk di Sepuluh Penjuru Alam Semesta
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #65 on: 07 June 2009, 02:11:56 PM »
ha ha ha...
demikianlah yang saya tahu...

manakah yg lebih asin?? air laut cina selatan, air samudra hidia, atau air lautan pasifik???
(tentusaja air sungai tidak asin)
begitu pula wahai para budiman... yang telah mengecap rasa sejati pembebasan tidak akan mempermasalahkan "kendaraan"...
rasa dari kebenaran sejati dari ajaran sejati adalah "kebebasan" dalam batin (dari duka) dan pencapaian pencerahan atau "bersatu dengan sang sumber" (ini istilah pinjamana dari saudara kita yang pake kendaraan lain)...
namun hati-hati jika kita makin berjalan (membina diri/melatih batin atau semacamnya) makin merasa bahwa kebanyakan orang-orang "tidak benar" artinya mungkin kita sendiri yang mulai bermasalah...  semakin tidak leluasa karena ketercekatan kita, marah dan mendongkol karena objek luar tidak sesuai apa yang kita ketahui...

dalam simsapa sutta diisyaratkan dengan jelas... apa yang Sang Buddha ketahui adalah terlalu bayak, jauh dibanting apa yang pernah Beliau sampaikan seumur hidupNya... karena kemampuan manusia untuk memahami sangat terbatas...

salam kenal semua... jika ada kekeliruan mohon dimaafkan dan dimaklumi... baru belajar...
Dengan Senyuman Menyambut Segalanya...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #66 on: 08 June 2009, 09:28:46 AM »
Banyak tapi tidak berguna untuk pembebasan om. Sedangkan yang untuk pembebasan sudah sempurna dibabarkan.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #67 on: 08 June 2009, 09:29:02 AM »
:ups: wrong sub forum
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline lophenk

  • Sebelumnya: 4kupak
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 685
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #68 on: 08 June 2009, 10:14:57 AM »
apakah ada yg lebih tinggi ?
apakah ada yg lebih rendah ?
bukankah itu semua hanyalah alat bantu tuk menuju kesana ?
bukankah aliran sungai yg berbeda toh semuanya menuju samudra yg sama ?
banyak jln menuju ke roma , ada bnyak pintu dharma ... apakah nibbana nya jd berbeda ?

:)
thanks Buddha...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #69 on: 09 June 2009, 04:01:00 PM »

ya, dalam agama tetangga orang mati saja bisa hidup kembali....lebih hebat lagi bukan... [-o<

salam metta.

seandainya hal itu adalah kebenaran...  :whistle: tentu akan terlihat hebat... :D
saudara Dhanutto,
andai saya berada dalam posisi just one side...apa yang anda akan katakan pada sy?
saya mungkin akan berkata "dari mana anda tahu itu benar/salah?"
kecuali anda punya kemampuan memutar balik waktu.

"kami diajarkan untuk percayalah walau tanpa melihat buktinya"
mr.Y bless u. ^^

salam metta.

seandainya sy ada seorang fanatik antisamawi, maka sy menjawab seperti ini : sy ga perlu kemampuan untuk memutar balikkan waktu, jika memang orang mati bs di hidupkan, tentunya anda, keluarga anda yg telah meninggal (nenek moyang) dan tuhan anda tentunya tidak akan pernah mati secara fisik bahkan masih hidup sampai sekarang...

tentu ada jawaban bahwa, mereka hidup bkn secara fisik tp roh mereka, lah pertanyaan saya : lah yg bilang roh nya mati itu sapa ? dr mana anda tau bahwa yg hidup itu adalah rohnya ?

sy dilatih untuk mempercayai bukti dr pd sekedar pernyataan yg tak terbukti, seminimal-minimalnya masuk akal lah dikit... :D

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #70 on: 09 June 2009, 05:48:37 PM »

ya, dalam agama tetangga orang mati saja bisa hidup kembali....lebih hebat lagi bukan... [-o<

salam metta.

seandainya hal itu adalah kebenaran...  :whistle: tentu akan terlihat hebat... :D
saudara Dhanutto,
andai saya berada dalam posisi just one side...apa yang anda akan katakan pada sy?
saya mungkin akan berkata "dari mana anda tahu itu benar/salah?"
kecuali anda punya kemampuan memutar balik waktu.

"kami diajarkan untuk percayalah walau tanpa melihat buktinya"
mr.Y bless u. ^^

salam metta.

seandainya sy ada seorang fanatik antisamawi, maka sy menjawab seperti ini : sy ga perlu kemampuan untuk memutar balikkan waktu, jika memang orang mati bs di hidupkan, tentunya anda, keluarga anda yg telah meninggal (nenek moyang) dan tuhan anda tentunya tidak akan pernah mati secara fisik bahkan masih hidup sampai sekarang...

tentu ada jawaban bahwa, mereka hidup bkn secara fisik tp roh mereka, lah pertanyaan saya : lah yg bilang roh nya mati itu sapa ? dr mana anda tau bahwa yg hidup itu adalah rohnya ?

sy dilatih untuk mempercayai bukti dr pd sekedar pernyataan yg tak terbukti, seminimal-minimalnya masuk akal lah dikit... :D

masa anda lupa motto dari sebelah " BOSS Besar itu diluar logika dan akal sehat manusia "^^

salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #71 on: 09 June 2009, 07:54:43 PM »

ya, dalam agama tetangga orang mati saja bisa hidup kembali....lebih hebat lagi bukan... [-o<

salam metta.

seandainya hal itu adalah kebenaran...  :whistle: tentu akan terlihat hebat... :D
saudara Dhanutto,
andai saya berada dalam posisi just one side...apa yang anda akan katakan pada sy?
saya mungkin akan berkata "dari mana anda tahu itu benar/salah?"
kecuali anda punya kemampuan memutar balik waktu.

"kami diajarkan untuk percayalah walau tanpa melihat buktinya"
mr.Y bless u. ^^

salam metta.

seandainya sy ada seorang fanatik antisamawi, maka sy menjawab seperti ini : sy ga perlu kemampuan untuk memutar balikkan waktu, jika memang orang mati bs di hidupkan, tentunya anda, keluarga anda yg telah meninggal (nenek moyang) dan tuhan anda tentunya tidak akan pernah mati secara fisik bahkan masih hidup sampai sekarang...

tentu ada jawaban bahwa, mereka hidup bkn secara fisik tp roh mereka, lah pertanyaan saya : lah yg bilang roh nya mati itu sapa ? dr mana anda tau bahwa yg hidup itu adalah rohnya ?

sy dilatih untuk mempercayai bukti dr pd sekedar pernyataan yg tak terbukti, seminimal-minimalnya masuk akal lah dikit... :D

masa anda lupa motto dari sebelah " BOSS Besar itu diluar logika dan akal sehat manusia "^^

salam metta.


krn diluar logika dan akal sehat, makanya tentunya ga bs dinalar krn hasil akal yg kurang sehat... dan sy mengatakan "seandainya hal itu adalah kebenaran...   :whistle: tentu akan terlihat hebat...  ^-^" sayangnya hal itu tetap lah bukan kebenaran...  ;)

Offline bodohsatva

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 33
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • demi Semua Makhluk di Sepuluh Penjuru Alam Semesta
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #72 on: 12 June 2009, 08:44:53 PM »
Banyak tapi tidak berguna untuk pembebasan om. Sedangkan yang untuk pembebasan sudah sempurna dibabarkan.

kukira jika sudah "sempurna" dibabarkan tidak akan muncul lagi sub-sub aliran dalam buddhisme... ha ha ha...
rasa pembebasan itu satu... bukankah ada banyak cara mencapai nibbana??? ho ho ho...
Dengan Senyuman Menyambut Segalanya...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #73 on: 12 June 2009, 08:50:25 PM »
Banyak tapi tidak berguna untuk pembebasan om. Sedangkan yang untuk pembebasan sudah sempurna dibabarkan.

kukira jika sudah "sempurna" dibabarkan tidak akan muncul lagi sub-sub aliran dalam buddhisme... ha ha ha...
rasa pembebasan itu satu... bukankah ada banyak cara mencapai nibbana??? ho ho ho...

dan menurut anda sub-sub aliran itu ada karena Dhamma yang tidak sempurna? bisa dijelaskan bagian mana yg menurut anda tidak sempurna?

bisakah anda menyebutkan cara apa saja yang anda ketahui untuk mencapai nibbana?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #74 on: 12 June 2009, 09:23:57 PM »
"Mana yg tertinggi?"

umm ??? ........... penggarisnya mana?

i'm just a mammal with troubled soul



Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #75 on: 12 June 2009, 09:55:38 PM »
"Mana yg tertinggi?"

umm ??? ........... penggarisnya mana?


hari gini pake penggaris? meteran kali :))

 [at] ryu
ikutan pindaaahh ^-^
appamadena sampadetha

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #76 on: 13 June 2009, 05:40:29 AM »
Bro TL... bro TL....

Sesuatu yang merupakan "dasar" bukan berarti mesti lebih rendah. Justru tanpa ada dasar di mana letak fondasi agama Buddha? Justru karena ada dasar [basic] maka segala perkembangan itu mungkin.

Sudah saya sebuatkan, Amitabha dan Sakyamuni adalah sama saja. Bahkan ajaran untuk berkonsentrasi pada Amitabha Buddha adalah ajaran Sakyamuni Buddha. Terserah deh anda mau bilang apa. Kalau masih nggak terima itu ya urusan anda.... hahaha.......

Haha... kalau pengetahuan duniawi dan alam2 semesta plus kelahiran terdahulu ya tiap Arhat berbeda2..... tapi kalau pengetahuan terhadap Hakikat Sejati pikiran, semua Sravaka Arahat ya sama tingkatnya.... piye toh....

_/\_
The Siddha Wanderer

Ini pandangan Bro Gandalf tentang Amitabha & Sakyamuni Buddha, saya mengerti !

pandangan Bro Chingik tentang Amitabha & Sakyamuni apakah memang sama ?

karena kedua bro2 ini dari Mahayanis Sejati, tolong bisa dijelaskan Bro Chingik? thanks

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #77 on: 21 December 2009, 07:05:14 AM »
apakah ada yg lebih tinggi ?
apakah ada yg lebih rendah ?
bukankah itu semua hanyalah alat bantu tuk menuju kesana ?
bukankah aliran sungai yg berbeda toh semuanya menuju samudra yg sama ?
banyak jln menuju ke roma , ada bnyak pintu dharma ... apakah nibbana nya jd berbeda ? :)

Jelas dong mas Lophenk,

di T Nirvana beda dengan samsara, di M Nirvana sama dengan samsara (sama dengan konsep Nirvananya Hindu)
The truth, and nothing but the truth...

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #78 on: 21 December 2009, 07:41:02 AM »
Quote
Nirvana sama dengan samsara (sama dengan konsep Nirvananya Hindu)

Makna Non-Dualisme yang keliru. Sama itu apa benar-benar "SAMA"??

Pdhl di Hindu juga ya kagak ada perkataan Samsara = Nirvana. Pada posting2 sebelumnya anda gagal menyebutkan referensi yang tepat, yang ada hanyalah kitab Hindu diintepretasi sesuai pemikiran anda hingga dicocok2an dengan konsep Mahayana.

Konsep Advaita Vedanta itu ya juga nggak begitu....  :))  :))

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #79 on: 21 December 2009, 05:00:36 PM »
Quote
Nirvana sama dengan samsara (sama dengan konsep Nirvananya Hindu)

Makna Non-Dualisme yang keliru. Sama itu apa benar-benar "SAMA"??

Pdhl di Hindu juga ya kagak ada perkataan Samsara = Nirvana. Pada posting2 sebelumnya anda gagal menyebutkan referensi yang tepat, yang ada hanyalah kitab Hindu diintepretasi sesuai pemikiran anda hingga dicocok2an dengan konsep Mahayana.

Konsep Advaita Vedanta itu ya juga nggak begitu....  :))  :))

 _/\_
The Siddha Wanderer

Tidak perlu jauh jauh, suruh bro Truth kaji dulu konsep nirvana hindu. Semua scholar Buddhis saja tahu bahwa T sama M itu sama sama tidak mengakui adanya Atma, sedangkan nirvana hindu menekankan pentingnya melebur kembali ke Atma. Jadi bagaimana bisa sama???  
Sama seperti kebanyakan orang, sekali melihat kita bersujud pada patung , lalu bilang "ooooo.....pantas saja , itu kan berhala". Orang kebanyakan suka tidak tahu isi, lalu menjudge hal2 yg tidak berdasar, begitu juga ketika melihat nirvana=samsara,  maka ikut2an gaya orang kebanyakan langsung menjudge begini begitu.  ;D

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #80 on: 21 December 2009, 10:39:17 PM »
Quote
As Nagarjuna put it, samsara and nirvana are one and the same. Thus, Ultimate Reality is the union of samsara and nirvana; at once diametric opposites and the same thing.[/size]
Hmm.. Brarti dipertanyakan nih pandangannya Nagarjuna. :-? Sebagaimana kata Bro Gandalf di sini:
Makna Non-Dualisme yang keliru. Sama itu apa benar-benar "SAMA"??
appamadena sampadetha

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #81 on: 21 December 2009, 10:57:25 PM »
Quote
As Nagarjuna put it, samsara and nirvana are one and the same. Thus, Ultimate Reality is the union of samsara and nirvana; at once diametric opposites and the same thing.[/size]
Hmm.. Brarti dipertanyakan nih pandangannya Nagarjuna. :-? Sebagaimana kata Bro Gandalf di sini:
Makna Non-Dualisme yang keliru. Sama itu apa benar-benar "SAMA"??


nirvana=samsara itu kalo dilihat dari hakikat sunyata.
nirvana beda dgn samsara kalo dilihat dari hakikat fenomena.
Mengapa dikatakan bahwa dalam hakikat sunyata itu nirvana=samsara? Karena segala sesuatu baik itu yang berwujud atau tidak , yang berkondisi atau tidak, yang eksis atau tidak, semuanya merupakan sunyata.. Karena sunyata ,maka segala sesuatu itu sebagai satu kesatuan. ORang yg tercerahkan dapat melihat hakikat ini, maka batinnya bebas dari diskriminasi, bebas dari dualitas, karena bebas dari dualitas, maka tidak melekat pada ekstrim mana pun, mencapai jalan tengah yang sesungguhnya, nirvana.
Ketika dikatakan samsara beda dengan nirvana , itu dilihat dari perspektif fenomena. Perspektif dari apa yang kita pijak sekarang ini. Kita melihat dunia ini kotor, nirvana itu suci, karena diliputi oleh sikap dualisme, pikiran kita selalu melakukan diskriminasi terhadap segala sesuatu, seperti baik dan buruk, cantik dan jelek, senang dan sedih. Karena diskirminatif, maka pikiran kita masih melekat pada dua ekstrim, karena melekat maka masih terombang ambing dlm samsara.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #82 on: 22 December 2009, 09:21:27 AM »
Quote
As Nagarjuna put it, samsara and nirvana are one and the same. Thus, Ultimate Reality is the union of samsara and nirvana; at once diametric opposites and the same thing.[/size]
Hmm.. Brarti dipertanyakan nih pandangannya Nagarjuna. :-? Sebagaimana kata Bro Gandalf di sini:
Makna Non-Dualisme yang keliru. Sama itu apa benar-benar "SAMA"??

Mungkin karena kalau dibilang Samsara & Nirvana itu "berbeda", maka orang akan mencari nirvana "di luar" samsara, kebalikan/lawan dari samsara yang sebetulnya malah keliru dan membawa kita pada dualisme yang baru. Ini sama seperti orang mencari kebahagiaan di luar "dukkha", padahal sebetulnya memahami dukkha itu sendiri adalah kebahagiaan sejati.

Kalau dibilang sama "persis" ya, tentu tidak demikian juga, namun berbeda dari bagaimana seseorang memahami hakikat sesungguhnya dari Samsara itu sendiri saja.


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #83 on: 22 December 2009, 09:34:24 AM »
Thread di Board Mahayana banyakan OOT neh...
Judul topik dan pembahasan udah gak nyambung lagi... ;D

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #84 on: 22 December 2009, 10:19:52 AM »
Yah karena kebanyakan, polanya lebih ingin mencari pembenaran aja seh...Ada yg bisa dikomentari dlm suatu tulisan, langsung di hajar...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #85 on: 22 December 2009, 07:15:53 PM »
Thanks Bro Chingik dan Bro Kain. _/\_

Thread di Board Mahayana banyakan OOT neh...
Judul topik dan pembahasan udah gak nyambung lagi... ;D
Kalo aye liatnya sih topiknya berkembang dan berevolusi. Ngga terpaku kaku pada 1 topik aja :D
appamadena sampadetha

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #86 on: 20 February 2010, 02:02:12 PM »
Quote
Nirvana sama dengan samsara (sama dengan konsep Nirvananya Hindu)

Makna Non-Dualisme yang keliru. Sama itu apa benar-benar "SAMA"??

Pdhl di Hindu juga ya kagak ada perkataan Samsara = Nirvana. Pada posting2 sebelumnya anda gagal menyebutkan referensi yang tepat, yang ada hanyalah kitab Hindu diintepretasi sesuai pemikiran anda hingga dicocok2an dengan konsep Mahayana.

Konsep Advaita Vedanta itu ya juga nggak begitu....  :))  :))

 _/\_
The Siddha Wanderer

Tidak perlu jauh jauh, suruh bro Truth kaji dulu konsep nirvana hindu. Semua scholar Buddhis saja tahu bahwa T sama M itu sama sama tidak mengakui adanya Atma, sedangkan nirvana hindu menekankan pentingnya melebur kembali ke Atma. Jadi bagaimana bisa sama??? 
Sama seperti kebanyakan orang, sekali melihat kita bersujud pada patung , lalu bilang "ooooo.....pantas saja , itu kan berhala". Orang kebanyakan suka tidak tahu isi, lalu menjudge hal2 yg tidak berdasar, begitu juga ketika melihat nirvana=samsara,  maka ikut2an gaya orang kebanyakan langsung menjudge begini begitu.  ;D

Jadi yang "kata"-nya Buddha Sakyamuni itu sudah mencapai ke-BUDDHA-an sejak berkalpa kalpa yang lalu itu, dan mungkin akan ber-emanasi lagi di masa masa mendatang itu gimana menjelaskannya dengan konsep atman ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #87 on: 20 February 2010, 05:47:28 PM »
Atman dikatakan dalam ajaran Hindu sebagai roh abadi yang berasal dari Brahman.
Sedangkan ajaran Buddha mengatakan semua makhluk merupakan perpaduan dari sebab dan kondisi. Bukan berasal dari Brahman.
Jadi saat seseorang merealisasi Kebuddhaan, dan walaupun suatu saat beremanasi lagi, konteks emanasi itu pun tetap bergantung pada sebab dan kondisi, jadi tentu tidak dapat dikatakan bahwa itu sama dengan atman.
Jadi sebenarnya Mahayana pun tidak pernah menerjemahkan emanasinya seorang Buddha sebagai hal yg identik dengan sifat Atman. Jika ada pemahaman demikian, maka itu tentu tidak sesuai dengan pemikiran Mahayana. Begini, jika seorang praktisi berpegang pd konsep adanya Atman, maka dia akan mencari jalan kekekalan (bagaikan menggosok piring dgn harapan dapat menjadi cermin). Seseorang yg mencari kekekalan berarti terjebak dalam ekstrim dualisme. Pencerahan itu bebas dari pemikiran dualisme.
 _/\_

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #88 on: 20 February 2010, 05:53:36 PM »
Atman dikatakan dalam ajaran Hindu sebagai roh abadi yang berasal dari Brahman.
Sedangkan ajaran Buddha mengatakan semua makhluk merupakan perpaduan dari sebab dan kondisi. Bukan berasal dari Brahman.
Jadi saat seseorang merealisasi Kebuddhaan, dan walaupun suatu saat beremanasi lagi, konteks emanasi itu pun tetap bergantung pada sebab dan kondisi, jadi tentu tidak dapat dikatakan bahwa itu sama dengan atman.
Jadi sebenarnya Mahayana pun tidak pernah menerjemahkan emanasinya seorang Buddha sebagai hal yg identik dengan sifat Atman. Jika ada pemahaman demikian, maka itu tentu tidak sesuai dengan pemikiran Mahayana. Begini, jika seorang praktisi berpegang pd konsep adanya Atman, maka dia akan mencari jalan kekekalan (bagaikan menggosok piring dgn harapan dapat menjadi cermin). Seseorang yg mencari kekekalan berarti terjebak dalam ekstrim dualisme. Pencerahan itu bebas dari pemikiran dualisme.
 _/\_
tapi proses-nya menjelaskan "ada nya atman" itu lah masalahnya...

sayang sekali ujung-ujung nya kalau di lanjutkan pasti adalah "seorang Buddha tidak terpikirkan oleh manusia"
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #89 on: 20 February 2010, 05:57:07 PM »
Atman dikatakan dalam ajaran Hindu sebagai roh abadi yang berasal dari Brahman.
Sedangkan ajaran Buddha mengatakan semua makhluk merupakan perpaduan dari sebab dan kondisi. Bukan berasal dari Brahman.
Jadi saat seseorang merealisasi Kebuddhaan, dan walaupun suatu saat beremanasi lagi, konteks emanasi itu pun tetap bergantung pada sebab dan kondisi, jadi tentu tidak dapat dikatakan bahwa itu sama dengan atman.
Jadi sebenarnya Mahayana pun tidak pernah menerjemahkan emanasinya seorang Buddha sebagai hal yg identik dengan sifat Atman. Jika ada pemahaman demikian, maka itu tentu tidak sesuai dengan pemikiran Mahayana. Begini, jika seorang praktisi berpegang pd konsep adanya Atman, maka dia akan mencari jalan kekekalan (bagaikan menggosok piring dgn harapan dapat menjadi cermin). Seseorang yg mencari kekekalan berarti terjebak dalam ekstrim dualisme. Pencerahan itu bebas dari pemikiran dualisme.
 _/\_
tapi proses-nya menjelaskan "ada nya atman" itu lah masalahnya...

sayang sekali ujung-ujung nya kalau di lanjutkan pasti adalah "seorang Buddha tidak terpikirkan oleh manusia"

yah...memang begitulah , tidak semua hal dapat dijelaskan secara verbal. Bukankah nibbana juga demikian? 
memang ada sesuatu yg diluar batasan logika awam  , apalagi dengan pemikiran yg masih terbawa arus pancakhanda. Yang dilihat selalu bersifat dualitas.  Maka utk itulah mengapa dibutuhkan pelatihan sila, samadhi dan panna.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Mana yang tertinggi?
« Reply #90 on: 21 February 2010, 01:21:05 AM »
Quote
Bukankah nibbana juga demikian?

yap, tetapi setidaknya dapat di beri sedikit gambaran oleh para pengajar
« Last Edit: 21 February 2010, 01:29:34 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

 

anything