Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Buddhisme Awal => Topic started by: Alucard Lloyd on 18 April 2017, 09:22:00 AM

Title: apakah kita buddhist?
Post by: Alucard Lloyd on 18 April 2017, 09:22:00 AM
Apakah kita buddhist ? adalah sebuah pertanyaan yang sesungguhnya mempunyai makna yang dalam untuk diri kita sendiri untuk dijawab apakah kita bener bener murid sang buddha atau umat awam yang bersetatus agama buddha?

banyak dari kita belajar agama buddha dan akhirnya kita menentukan ajaran yang kita ambil dalam ajaran buddha yang terbagi dalam beberapa aliran mahayana, teravada, tantrayana, dan lain lain sebagainya tergantung dinegara mana kita hidup dan mempercayainya? bahkan dalam satu aliran saja masih banyak cabang atau ranting yang berbeda tergantung lagi gurunya yang mengajar atau adat istiadat yang berjalan di daerah itu.

pertanyaannya adalah apakah sang buddha mengajarkan begitu banyak ajaran kepada murid murid nya atau hanya satu ajaran dengan berbagai metode saja?
banyak dari kita mempelajari agama atau mencari agama hanya karena kita mau kaya, berkuasa, berhasil, atau berpolitik.
tidak dipungkiri banyak pemuka agama hanya mencari rasa aman dalam menjalankan kehidupannya didunia ini menjadi pilihan hidupnya hanya karena kenikmatan duniawi saja karena umat masih bisa dibodohi oleh sampul depan buku agama.
banyak guru yang tersesat dalam pemikiran tentang agama yang dia pelajari yang membuat dampak murid murid nya menjadi kehilangan arah pada awal niat sang murid belajar agama yang ia yakini hanya karena sang guru sesat.

kita sebagai manusia dan dalam kontek ini beragama buddha sangat menyakini ajaran buddha dan warisan yang sang buddha tinggal kan yaitu kita yakin kepada buddha, dhamma, dan sangha. ini adalah tiga permata dalam kehidupan kita yang kita punya sebagai perhiasan diri kita. tetapi tiga permata ini banyak disalah artikan atau digunakan oleh kita sebagai jimat untuk memperoleh keinginan kita akan harta, kekuasaan, dan nafsu keinginan lain nya bahkan sampai kita berbuat jahat pada orang lain.
banyak dari kita bersembah sujud kepada rupang buddha hanya karena ingin kaya, atau berhasil ataupun lolos dari kesulitan hidup yang kita buat sendiri atau pun orang lain.
banyak dari kita belajar dhamma hanya karena mau mengakali hidup menjalankan hidup dengan lebih mudah dengan merasa kita pintar dhamma dan membodohi lain dengan kata kata dhamma.
banyak dari kita pergi ke persamuan sangha hanya untuk berdana dan berharap diberikan berkah supaya kita bisa hidup lebih bahagia dan berhasil dalam menjalankan usaha dan lain sejenisnya.

apakah serendah itu kita sebagai budhist menjalankan ajaran sang buddha?
apakah itu buddhistme seperti itu?

sesungguhnya kita sebagai manusia sangat beruntung dalam zaman sekarang yang masih baik ajaran buddha berkembang dimuka bumi ini, yang keasliannya masih ada untuk kita dapat pelajari kita gunakan dalam kehidupan sehari hari kita agar kita bisa menjadi buddhistme yang sesungguhnya yaitu persamuan sangha yang asli yang di katakan buddha dalam ajarannya.
persamuan sangha yang asli dikatakan buddha adalah ia 4 pasang mahluk suci terdari dari 8 mahluk yaitu sotaphanna, sakagadami, anagami, dan arahat yang terbagi menjadi 2 jalan dan buah.
pertanyaan selanjutnya apakah mungkin kita yang hidup di zaman sekarang bisa masuk dalam jalan pemasuk arus tersebut?
jawaban yang sangat saya percaya bisa saja terjadi di kehidupan ini untuk mencapai itu semua. bahkan hanya untuk menjadi sotaphanna itu sangat mudah dan nyata.

ini adalah jawab yang sangat saya bisa di buktikan karena pada awalnya saya tidak percaya itu bisa terjadi di kehidupan ini karena saya berpikir sangat tidak mungkin karena itu terlalu suci dan tinggi untuk digapai. tetapi saya katakan ini ada dan bisa dirahi saat ini dan mudah tidak sulit seperti sang buddha dapat membuat para muridnya menjadi para arahat, anagami, sakagadami, dan sotaphanna.

apakah saya terlihat gila? dengan jawaban ini ya mungkin bila anda tidak percaya seperti sang buddha mengatakan aku adalah buddha untuk pertama kalinya dan 1 orang tidak mempercayainya dan bilang sang buddha gila. tapi apa yang terjadi pada lima pertapa yang diajarkan sang buddha tentang ajaran nya mereka menjadi arahat.
ajaran sang buddha tidak lah sulit dan bukan hal yang mustahil untuk dilakukan dan juga tidak ada mujizat atau keajaiban ini murni ada dalam diri kita. bila sulit dilakukan dan sulit dimengerti bagaimana mungkin sang buddha dapat mengajarkan orang orang bersetatus rendah dimasa sang buddha mengajar tetapi nyata semua dapat menerima ajaran sang buddha yang sang manusiawi sekali tanpa embel embel keajaiban.

ajaran sang buddha sangat sederhana yaitu dana sila samadhi cuma tiga ini saja dan dalam pegembangan nya menjadi 4 kebenaran mulia dan jalan beruas 8 tapi dalam semua itu diringkas menjadi satu yaitu cinta kasih ini lah keasilan ajaran buddha yang masih kita bisa gunakan dan ada didunia ini cinta kasih adalah ajaran sang buddha yang original.
bahkan kenyataan sang buddha adalah sang pelopor yang dalam cerita kehidupannya tanpa permusuhan yang tanpa ada perperangan karena bagaimana mungkin ada peperangan bila yang diajarkan adalah cinta kasih.
cinta kasih yang diajarkan oleh sang buddha adalah murnia cinta kasih tidak ada noda tanpa nafsu.
buddha pernah berkata bila saja ada orang yang menghina dirimu maka kembangkan lah cinta kasih pada diri nya.
buddha pernah berkata bila saja ada orang yang memukul dirimu maka kembangkan lah cinta kasih pada diri nya tanpa batas.
buddha pernah berkata bahkan bila ada orang yang memotong diri mu dengan gergaji sehingga menjadi terpisah bagian tubuh satu dengan yang lain nya maka kau tidak boleh ada kebencian sedikit pun tetapi kau harus memancarkan cinta kasih kepada orang tersebut tanpa batas tanpa noda.
bagaimana mungkin ajaran buddha bisa ada perperangan bila sang guru megajarakan cinta kasih yang begitu murni tanpa batas seperti ini.
sang buddha tidak pernah mengajarakan kita untuk menjadi kaya raya dengan ajarannya tetapi sang buddha mengajarkan bagaimana untuk hidup makmur dan berkecukupan.
sang buddha tidak pernah mengajarkan kita untuk menjadi orang yang berkuasa tetapi sang buddha mengajarkan bagaimana cara memimpin dan bermoralitas.
sang buddha tidak pernah mengajarkan kita untuk cantik dan berpenampilan menarik tetapi sang buddha mengajarkan kita bagaimana kita merawat diri dan berprilaku.

pertanyaan selanjutnya bagaimana mungkin bisa ada cinta kasih tanpa nafsu cinta kasih yang murni?
kita sebagai umat buddhist diajarkan dengan dana sila dan samadhi
apa itu dana? dana adalah berbuat kebajikan bukan hanya sekedar menaruh uang di kotak dana atau membangun vihara dana yang dimaksud sang buddha adalah berbuat kebajikan apa itu berbuat kebajikan adalah sesuatu yang di lakukan oleh tiga pintu yaitu pikiran ucapan dan perbuatan. jadi dana dilakukan di dalam diri kita sendiri yang nanti akan berkembang menjadi tindakan prilaku kita contoh pikiran yang bahagia katakan senyum dipikiran kita apa yang terjadi senyum di bibir mengembang lalu apa yang terjadi bila bertemu orang ? orang lain akan bilang kita gila mungkin  tetapi kenyataannya orang akan ikut tersenyum. dengan kata lain ada sudah membuat orang lain bahagia. ini lah cinta kasih yang murni tanpa noda.
selanjutnya sila adalah disiplin diri untuk berprilaku dan dalam menjalankan kita perlu dana yang kita lakukan sebelumnya dana yang penuh cinta kasih. begitu juga dengan samadhi adalah pengembangan dari cinta kasih menjadi tanpa batas.

jadi ajaran sang buddha adalah 90 persen mengajarkan cinta kasih dan 10 persen mengajarkan kita menjadi bijaksana
jadi apakah kita buddhist?

seorang buddhist adalah sesorang yang bertekad menjadi para pemasuk arus inilah seorang buddhist sejati.

sair seorang sotaphanna

saya sotaphanna
kemana kah tubuh ini berakhir?
tubuh berakhir bersama tanah.
kemana kah bahtin ini berakhir?
bahtin berakhir bersama nibbana.
dengan mengingat ini maka saya sotaphanna.
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: sala45 on 08 June 2017, 11:11:40 PM
[quot author=Alucard Lloyd link=topic=26401.msg472249#msg472249 date=1492482120]

Sebenarnya siapa penulis ybs.masa seperti ini

-----------------
Apakah kita buddhist ? adalah sebuah pertanyaan yang sesungguhnya mempunyai makna yang dalam untuk diri kita sendiri untuk dijawab apakah kita bener bener murid sang buddha atau umat awam yang bersetatus agama buddha?

banyak dari kita belajar agama buddha dan akhirnya kita menentukan ajaran yang kita ambil dalam ajaran buddha yang terbagi dalam beberapa aliran mahayana, teravada, tantrayana, dan lain lain sebagainya tergantung dinegara mana kita hidup dan mempercayainya? bahkan dalam satu aliran saja masih banyak cabang atau ranting yang berbeda tergantung lagi gurunya yang mengajar atau adat istiadat yang berjalan di daerah itu.

-----------
Dgn mengucapkan dan mengulang perlindungan ia adalah umat buddha.

-----------------

pertanyaannya adalah apakah sang buddha mengajarkan begitu banyak ajaran kepada murid murid nya atau hanya satu ajaran dengan berbagai metode saja?
banyak dari kita mempelajari agama atau mencari agama hanya karena kita mau kaya, berkuasa, berhasil, atau berpolitik.
tidak dipungkiri banyak pemuka agama hanya mencari rasa aman dalam menjalankan kehidupannya didunia ini menjadi pilihan hidupnya hanya karena kenikmatan duniawi saja karena umat masih bisa dibodohi oleh sampul depan buku agama.
banyak guru yang tersesat dalam pemikiran tentang agama yang dia pelajari yang membuat dampak murid murid nya menjadi kehilangan arah pada awal niat sang murid belajar agama yang ia yakini hanya karena sang guru sesat.

kita sebagai manusia dan dalam kontek ini beragama buddha sangat menyakini ajaran buddha dan warisan yang sang buddha tinggal kan yaitu kita yakin kepada buddha, dhamma, dan sangha. ini adalah tiga permata dalam kehidupan kita yang kita punya sebagai perhiasan diri kita. tetapi tiga permata ini banyak disalah artikan atau digunakan oleh kita sebagai jimat untuk memperoleh keinginan kita akan harta, kekuasaan, dan nafsu keinginan lain nya bahkan sampai kita berbuat jahat pada orang lain.
banyak dari kita bersembah sujud kepada rupang buddha hanya karena ingin kaya, atau berhasil ataupun lolos dari kesulitan hidup yang kita buat sendiri atau pun orang lain.
banyak dari kita belajar dhamma hanya karena mau mengakali hidup menjalankan hidup dengan lebih mudah dengan merasa kita pintar dhamma dan membodohi lain dengan kata kata dhamma.
banyak dari kita pergi ke persamuan sangha hanya untuk berdana dan berharap diberikan berkah supaya kita bisa hidup lebih bahagia dan berhasil dalam menjalankan usaha dan lain sejenisnya.

-----------------
Knp menulis spt ini.
Apakah umat buddha setelah berlindung berdoa agar usahanya menurun.
Bukankah dgn materi yg cukup, ia baru punya waktu ldbih mendalami agama, sila,
samadhi, dsb.

-----------

apakah serendah itu kita sebagai budhist menjalankan ajaran sang buddha?
apakah itu buddhistme seperti itu?

----------
Masa kaya gini.

-----------------

sesungguhnya kita sebagai manusia sangat beruntung dalam zaman sekarang yang masih baik ajaran buddha berkembang dimuka bumi ini, yang keasliannya masih ada untuk kita dapat pelajari kita gunakan dalam kehidupan sehari hari kita agar kita bisa menjadi buddhistme yang sesungguhnya yaitu persamuan sangha yang asli yang di katakan buddha dalam ajarannya.
persamuan sangha yang asli dikatakan buddha adalah ia 4 pasang mahluk suci terdari dari 8 mahluk yaitu sotaphanna, sakagadami, anagami, dan arahat yang terbagi menjadi 2 jalan dan buah.

-----------------
tidak semua orang mdnyukai ariya maggaphala.
99,8 persen tidak suka.
---------------


pertanyaan selanjutnya apakah mungkin kita yang hidup di zaman sekarang bisa masuk dalam jalan pemasuk arus tersebut?
jawaban yang sangat saya percaya bisa saja terjadi di kehidupan ini untuk mencapai itu semua. bahkan hanya untuk menjadi sotaphanna itu sangat mudah dan nyata.

-------------
Apa benar demikian


-----------


ini adalah jawab yang sangat saya bisa di buktikan karena pada awalnya saya tidak percaya itu bisa terjadi di kehidup
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: sala45 on 08 June 2017, 11:26:47 PM
[quoe autr=Alucard Lloyd link=topic=26401.msg472249#msg472249 date=1492482120]


apakah serendah itu kita sebagai budhist menjalankan ajaran sang buddha?
apakah itu buddhistme seperti itu?

sesungguhnya kita sebagai manusia sangat beruntung dalam zaman sekarang yang masih baik ajaran buddha berkembang dimuka bumi ini, yang keasliannya masih ada untuk kita dapat pelajari kita gunakan dalam kehidupan sehari hari kita agar kita bisa menjadi buddhistme yang sesungguhnya yaitu persamuan sangha yang asli yang di katakan buddha dalam ajarannya.
persamuan sangha yang asli dikatakan buddha adalah ia 4 pasang mahluk suci terdari dari 8 mahluk yaitu sotaphanna, sakagadami, anagami, dan arahat yang terbagi menjadi 2 jalan dan buah.
pertanyaan selanjutnya apakah mungkin kita yang hidup di zaman sekarang bisa masuk dalam jalan pemasuk arus tersebut?
jawaban yang sangat saya percaya bisa saja terjadi di kehidupan ini untuk mencapai itu semua. bahkan hanya untuk menjadi sotaphanna itu sangat mudah dan nyata

ini adalah jawab yang sangat saya bisa di buktikan karena pada awalnya saya tidak percaya itu bisa terjadi di kehidupan ini karena saya berpikir sangat tidak mungkin karena itu terlalu suci dan tinggi untuk digapai. tetapi saya katakan ini ada dan bisa dirahi saat ini dan mudah tidak sulit seperti sang buddha dapat membuat para muridnya menjadi para arahat, anagami, sakagadami, dan sotaphanna.

------------
Buddha khan xudah mangkat. Knp ngomong gampang.
------------

apakah saya terlihat gila? dengan jawaban ini ya mungkin bila anda tidak percaya seperti sang buddha mengatakan aku adalah buddha untuk pertama kalinya dan 1 orang tidak mempercayainya dan bilang sang buddha gila. tapi apa yang terjadi pada lima pertapa yang diajarkan sang buddha tentang ajaran nya mereka menjadi arahat.

---------------------
         Lima peftapa itu adalah rsi. Tingkatan tertinggi di ajaran brahmana.rsipathana berarti rsi taklukm tunduk.
krn ada buddha disana.minimal samadi 30 thn plus 6 tahun sila keras di uruwela.rsi biasa
dipanggil bhagawan atau bhagava.
Apanya yg gampang.
Anda bukan rsi , knp ngomong begitu.

-------------------



ajaran sang buddha tidak lah sulit dan bukan hal yang mustahil untuk dilakukan dan juga tidak ada mujizat atau keajaiban ini murni ada dalam diri kita. bila sulit dilakukan dan sulit dimengerti bagaimana mungkin sang buddha dapat mengajarkan orang orang bersetatus rendah dimasa sang buddha mengajar tetapi nyata semua dapat menerima ajaran sang buddha yang sang manusiawi sekali tanpa embel embel keajaiban.

ajaran sang buddha sangat sederhana yaitu dana sila samadhi cuma tiga ini saja dan dalam pegembangan nya menjadi 4 kebenaran mulia dan jalan beruas 8 tapi dalam semua itu diringkas menjadi satu yaitu cinta kasih ini lah keasilan ajaran buddha yang masih kita bisa gunakan dan ada didunia ini cinta kasih adalah ajaran sang buddha yang original.

-----------------
Metta adalah jhana1
Masa ajaran Buddha maksimal jhana1
-----------------



bahkan kenyataan sang buddha adalah sang pelopor yang dalam cerita kehidupannya tanpa permusuhan yang tanpa ada perperangan karena bagaimana mungkin ada peperangan bila yang diajarkan adalah cinta kasih.
cinta kasih yang diajarkan oleh sang buddha adalah murnia cinta kasih tidak ada noda tanpa nafsu.
buddha pernah berkata bila saja ada orang yang menghina dirimu maka kembangkan lah cinta kasih pada diri nya.
buddha pernah berkata bila saja ada orang yang memukul dirimu maka kembangkan lah cinta kasih pada diri nya tanpa batas.
buddha pernah berkata bahkan bila ada orang yang memotong diri mu dengan gergaji sehingga menjadi terpisah bagian tubuh satu dengan yang lain nya maka kau tidak boleh ada kebencian sedikit pun tetapi kau harus memancarkan cinta kasih kepada orang tersebut tanpa batas tanpa noda.
bagaimana mungkin ajaran buddha bisa ada perperangan bila sang guru megajarakan cinta kasih yang begitu murni tanpa batas seperti ini.



sang buddha tidak pernah mengajarakan kita untuk menjadi kaya raya dengan ajarannya tetapi sang buddha mengajarkan bagaimana untuk hidup makmur dan berkecukupan.
sang buddha tidak pernah mengajarkan kita untuk menjadi orang yang berkuasa tetapi sang buddha mengajarkan bagaimana cara memimpin dan bermoralitas.
sang buddha tidak pernah mengajarkan kita untuk cantik dan berpenampilan menarik tetapi sang buddha mengajarkan kita bagaimana kita merawat diri dan berprilaku.

pertanyaan selanjutnya bagaimana mungkin bisa ada cinta kasih tanpa nafsu cinta kasih yang murni?
kita sebagai umat buddhist diajarkan dengan dana sila dan samadhi
apa itu dana? dana adalah berbuat kebajikan bukan hanya sekedar menaruh uang di kotak dana atau membangun vihara dana yang dimaksud sang buddha adalah berbuat kebajikan apa itu berbuat kebajikan adalah sesuatu yang di lakukan oleh tiga pintu yaitu pikiran ucapan dan perbuatan. jadi dana dilakukan di dalam diri kita sendiri yang nanti akan berkembang menjadi tindakan prilaku kita contoh pikiran yang bahagia katakan senyum dipikiran kita apa yang terjadi senyum di bibir mengembang lalu apa yang terjadi bila bertemu orang ? orang lain akan bilang kita gila mungkin  tetapi kenyataannya orang akan ikut tersenyum. dengan kata lain ada sudah membuat orang lain bahagia. ini lah cinta kasih yang murni tanpa noda.
selanjutnya sila adalah disiplin diri untuk berprilaku dan dalam menjalankan kita perlu dana yang kita lakukan sebelumnya dana yang penuh cinta kasih. begitu juga dengan samadhi adalah pengembangan dari cinta kasih menjadi tanpa batas.

jadi ajaran sang buddha adalah 90 persen mengajarkan cinta kasih dan 10 persen mengajarkan kita menjadi bijaksana
jadi apakah kita buddhist?

------------------
Metta adalah 1/40 ajaran Buddha dalam samadhi.
Darimana angka 90 itu




Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: sala45 on 08 June 2017, 11:50:08 PM
Quote
author .alucardloyd.

seorang buddhist adalah sesorang yang bertekad menjadi para pemasuk arus inilah seorang buddhist sejati.

sair seorang sotaphanna

saya sotaphanna
kemana kah tubuh ini berakhir?
tubuh berakhir bersama tanah.
kemana kah bahtin ini berakhir?
bahtin berakhir bersama nibbana.
dengan mengingat ini maka saya sotaphanna.

--------------
Syair sotapati pemasuk arus

        Tidak pernah kalah dengan kehidupan.

Karena itu disebut juga sdbagai pemenang arus (kehidupan).sotaphana.

Ibarat sepotong dahan kecil mengalir di sungai
       Bila menepi di sisi timur sungai,
               Jatuh kedalam 5 indria ( pikiran diabaikan)
       Bila menepi di sisi barat sungai
               Jatuh kedalan obyek 5 indria ( pikiran diabaikan)
         Bila dipungut penebang kayu
                jatuh krn usia kehidupan berakhir dan dipungut Dewata di surga.

Jatuh berarti kalah, merosot.bukan seorang pemenang.
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: Alucard Lloyd on 10 June 2017, 05:50:30 PM
 [at] sala45
Satu hal yg pasti anda masih harus banyak berlatih
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: sala45 on 10 June 2017, 07:02:56 PM
[at] sala45
Satu hal yg pasti anda masih harus banyak berlatih

kenapa menulis sptitu

 
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: Alucard Lloyd on 11 June 2017, 05:30:59 AM
kenapa menulis sptitu

 

Berlatih lah lebih banyak tersenyum dengan cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain. Dengan belajar mengasihi diri sendiri dan orang lain dengan metta maka jawab yang anda pertanyakan akan bisa anda jawab sendiri dan anda dapat mengerti sendiri. Sesungguhnya semua jawaban dalam kehidupan kita dijawab dengan diri sendiri bukan dengan orang lain, jawaban orang lain yang ada katakan benar sesungguhnya hanyalah suatu jawaban untuk pembenaran bukan kebenaran. Orang lain hanya bisa memberikan petunjuk cocok atau tidak semua balik lagi kepada diri kita masing masing.
Jadi pertanyaan anda bisa anda jawab sendiri,...
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: sala45 on 11 June 2017, 05:58:16 AM
Berlatih lah lebih banyak tersenyum dengan cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain. Dengan belajar mengasihi diri sendiri dan orang lain dengan metta maka jawab yang anda pertanyakan akan bisa anda jawab sendiri dan anda dapat mengerti sendiri. Sesungguhnya semua jawaban dalam kehidupan kita dijawab dengan diri sendiri bukan dengan orang lain, jawaban orang lain yang ada katakan benar sesungguhnya hanyalah suatu jawaban untuk pembenaran bukan kebenaran. Orang lain hanya bisa memberikan petunjuk cocok atau tidak semua balik lagi kepada diri kita masing masing.
Jadi pertanyaan anda bisa anda jawab sendiri,...

Anda belum menjawab pertanyaan diatas.apa bersedia belajar agama buddha 39 pokok yg lainnya.
padanan metta, jhana 1 adalah updkkha. bisa melihat kenyataan jika tdk semua bernilai dgn metta.
menerima kenyataan dgn seimbang baru lebih bernilai.
selain itu metta tdk berguna u memenangkan arus kehidupan.kamu bisa diambil mantu olehdevata.

Allucard, namamu westrn style.fotonya mirip bruce pardin. Jika ada senggang, tolong terjemahkan kalaka sutta.
sy puxing membaca terjemahan versi sangha dhammayut cabang metta arama.
jika bersedia , thankyu sebelumnya
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: Alucard Lloyd on 11 June 2017, 09:31:31 AM
Anda belum menjawab pertanyaan diatas.apa bersedia belajar agama buddha 39 pokok yg lainnya.
padanan metta, jhana 1 adalah updkkha. bisa melihat kenyataan jika tdk semua bernilai dgn metta.
menerima kenyataan dgn seimbang baru lebih bernilai.
selain itu metta tdk berguna u memenangkan arus kehidupan.kamu bisa diambil mantu olehdevata.

Allucard, namamu westrn style.fotonya mirip bruce pardin. Jika ada senggang, tolong terjemahkan kalaka sutta.
sy puxing membaca terjemahan versi sangha dhammayut cabang metta arama.
jika bersedia , thankyu sebelumnya

Ajaran buddha yg dikatakan begitu banyak satu pertanyaan jelas apakah itu benar ajaran buddha atau sudah di isi dengan ajaran yg lain dengan pemikiran orang lain dengan penafsiran orang lain. Apakah semua itu benar dikata kan buddha? ( Sidartha gautama)
Anda mungkin bisa bertanya dengan guru spirtual anda tentang ajaran buddha bahkan sutta sutta yang anda ingin paham i, saya tidak ahli dan tidak ada akses untuk menerangkan sutta mana pun karena saya pun masih belajar. Dalam ajaran buddha kenapa kita menjadikan suatu ajaran yg eklusif bagi hanya orang terpelajar saja, sesungguhnya ajaran buddha universal dari petani yang sederhana sampai para raja.
Anda mungkin mempelajari 40 cara meditasi yg di ajarakan atau mungkin anda belajar vipasana. Saya tidak katakan ini salah atau benar, tetapi kita seharus nya merenung apakah ajaran yang saya pelajari dan saya praktekkan dalam kehidupan sehari hari sudah membawa saya menjadi lebih baik atau makin buruk.
Ajaran buddha bukan untuk di debatkan.
Ajaran buddha digunakan untuk kehidupan yang lebih baik.
Seperti raja Asoka ini lah yg bisa kita contoh.
Nama nick name saya adalah alucard kebalikan dari dracula
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: sala45 on 11 June 2017, 11:29:25 PM
Anda mirip hudoyodantesla

hdy dan tsla melamun ditengah atas dasar pengertian anatta
Anda melamun ditengah atas dasar metta.

tanpa viriya, tdk ada jhana1.tanpa jhana1, metta, anatta jadi tdk berguna.
knp tdk berlatih upekkha dulu, u masuk di samadi yg kasar.
Nanti jika sdh bisa, tdk perlu ngomong metta ini dan itu.

otomatis metta akan berkembang. spt Buddha dan gajah nalagiri.
buddhanya diam, gajahnya jadi jinak.






Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: Alucard Lloyd on 12 June 2017, 12:04:33 PM
Anda mirip hudoyodantesla

hdy dan tsla melamun ditengah atas dasar pengertian anatta
Anda melamun ditengah atas dasar metta.

tanpa viriya, tdk ada jhana1.tanpa jhana1, metta, anatta jadi tdk berguna.
knp tdk berlatih upekkha dulu, u masuk di samadi yg kasar.
Nanti jika sdh bisa, tdk perlu ngomong metta ini dan itu.

otomatis metta akan berkembang. spt Buddha dan gajah nalagiri.
buddhanya diam, gajahnya jadi jinak.








Metta adalah dasar
Karuna adalah tingkat kedua
Mudita adalah tingkat ketiga
Upekha adalah tingkat keempat
Ini jelas ada di ajarkan di paritta suci.
Emang benar bila kita sudah sampai upekha kita jadi tenang seimbang tetapi bila kita tidak di dasar i oleh metta ketenangan seimbangan ini tidak bisa kita peroleh.
Maka dari itu saya memulai dari dasar yaitu metta. Tanpa metta upekha tidak mungkin terjadi, karena ini saling terbergantungan bagaikan buah tanpa pohon bagaimana mungkin buah bisa ada.
Samadhi kasar atau lembut jelas tergantung pengalaman orang berbeda beda,... Metta sangat berguna pada yang orang yang kasar karena membuat bahtin memancarkan cinta kasih yang akan terus berkembang ke karuna cinta kasih kepada mahluk hidup dan trus berkembang ke mudita kepada semua mahluk dan akhirnya sampai ke upekha ketenangan seimbang dan berlanjut ke arupaloka dan terus ke alam tanpa kesadaran dan ditutup oleh bahtin bukan persepsi dan juga bukan persepsi. Ini adalah tingkat tingakatan meditasi dari metta.
Dalam kasus buddha dan gajah nalagiri ini bisa kita ambil hikmahnya sebagai berikut
Bila diluar external kita terjadi hal tidak menyenangkan atau pun didalam diri kita internal terjadi hal tidak menyenangkan bersikaplah seperti buddha dengan terus memancarkan metta kepada diri sendiri ataupun orang lain.
Anda bisa katakan saya melamun di atas metta bisa dikatakan benar juga bisa dikatakan tidak tergantung sudut pandang masing masing. Tetapi satu yang pasti dengan melamun di atas metta kehidupan saya berubah 180 derajat dalam hal kepribadian yang tadi nya saya gampang marah sedih depresi atau pun hal hal negatif lain nya,... Semua itu hilang dalam hitungan sesaat. Kehidupan saya jauh lebih bahagia dan sederhana dan apa yang saya cari dalam perjalan kehidupan spritual saya sebagai buddhist terjawab sudah.... Keragu raguan saya sudah hilang dan kebencian dan ketakutan berada di level paling bawa....
Mungkin apa yang kita pelajari berbeda tetapi saya harap tujuan kita sama yaitu nibbana.
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: sala45 on 12 June 2017, 02:13:50 PM
Metta adalah dasar
Karuna adalah tingkat kedua
Mudita adalah tingkat ketiga
Upekha adalah tingkat keempat
Ini jelas ada di ajarkan di paritta suci.
Emang benar bila kita sudah sampai upekha kita jadi tenang seimbang tetapi bila kita tidak di dasar i oleh metta ketenangan seimbangan ini tidak bisa kita peroleh.
Maka dari itu saya memulai dari dasar yaitu metta. Tanpa metta upekha tidak mungkin terjadi, karena ini saling terbergantungan bagaikan buah tanpa pohon bagaimana mungkin buah bisa ada.
Samadhi kasar atau lembut jelas tergantung pengalaman orang berbeda beda,... Metta sangat berguna pada yang orang yang kasar karena membuat bahtin memancarkan cinta kasih yang akan terus berkembang ke karuna cinta kasih kepada mahluk hidup dan trus berkembang ke mudita kepada semua mahluk dan akhirnya sampai ke upekha ketenangan seimbang dan berlanjut ke arupaloka dan terus ke alam tanpa kesadaran dan ditutup oleh bahtin bukan persepsi dan juga bukan persepsi. Ini adalah tingkat tingakatan meditasi dari metta.
Dalam kasus buddha dan gajah nalagiri ini bisa kita ambil hikmahnya sebagai berikut
Bila diluar external kita terjadi hal tidak menyenangkan atau pun didalam diri kita internal terjadi hal tidak menyenangkan bersikaplah seperti buddha dengan terus memancarkan metta kepada diri sendiri ataupun orang lain.
Anda bisa katakan saya melamun di atas metta bisa dikatakan benar juga bisa dikatakan tidak tergantung sudut pandang masing masing. Tetapi satu yang pasti dengan melamun di atas metta kehidupan saya berubah 180 derajat dalam hal kepribadian yang tadi nya saya gampang marah sedih depresi atau pun hal hal negatif lain nya,... Semua itu hilang dalam hitungan sesaat. Kehidupan saya jauh lebih bahagia dan sederhana dan apa yang saya cari dalam perjalan kehidupan spritual saya sebagai buddhist terjawab sudah.... Keragu raguan saya sudah hilang dan kebencian dan ketakutan berada di level paling bawa....
Mungkin apa yang kita pelajari berbeda tetapi saya harap tujuan kita sama yaitu nibbana.

bahaya menyukai pengembangan metta
  tdk akan pernahbisa memisahkan (keterikatan)pancaindriya dgn obyek.
   biasanya mahayana menyukai ini, krn memupuk kebaikan , membuat ladang subur.
   Para ariya, mdmutus kelahiran dengan mengurangi pupuk dan air
   sdhingga benih (bhava)apapun yg ada tdk akan tumbuh (jati) termasuk metta.
  Metta menyebabkan dibbha cakkhu tertutup di jhana4. seperti orang yg mabuk krnalkohol,
  berjalan tdk lurus, bumi yg disalahkan tdk rata
  demikian pula metta spt kabut dingin yg menutup pandangan orang yg duduk diatas perahu.
   terasa sdjuk dan nyaman, tapi perahunya jalan ditempat krn pandangan terhalang.

kondisi ini berarti jhana 4 hancur, sati hilang dan kesadaran(vinyana)timbul.ia akan kembali melamun ditengah.

melamun ditengah itu bukan metta, bukan pula sotapati magga.
jika vinyana (+obyek) dominan, ia kalah dgn kehidupan.
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: sala45 on 12 June 2017, 02:27:14 PM
Ini contoh salah krn ajaran Buddha meta 90 percent

Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana

Ini melamun ditengah
Knp menulis spt ini.lha apa pak lurah tdk bingung saat buat ktp.

contoh lainnya melamun ditengah
      Kosong adalah isi, demikian sebaliknya isi adalah kosing
      meditasi tanpa viriya
      Pancaskandha spt cermin krn itu digosok setiap hari agar berkilau ( pada cerita Huineng)
     
      setelah pengarahan, lupakan, lupakan semua, lupakan hudoyoyg bicara. muridnya bingung semua.
       apa yg mesti dikerjakan jika lupa.




       
     


     
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: Alucard Lloyd on 12 June 2017, 04:58:04 PM
Ini contoh salah krn ajaran Buddha meta 90 percent

Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana

Ini melamun ditengah
Knp menulis spt ini.lha apa pak lurah tdk bingung saat buat ktp.

contoh lainnya melamun ditengah
      Kosong adalah isi, demikian sebaliknya isi adalah kosing
      meditasi tanpa viriya
      Pancaskandha spt cermin krn itu digosok setiap hari agar berkilau ( pada cerita Huineng)
     
      setelah pengarahan, lupakan, lupakan semua, lupakan hudoyoyg bicara. muridnya bingung semua.
       apa yg mesti dikerjakan jika lupa.




       
     


     

Sahabat teori mu sungguh sungguh membuat saya tertawa.
Jelas diatas saya tulis metta di awal dan berkembang menjadi upekha....
Saya lebih baik pak lurah tidak membuat kolom agama saya di ktp bila agama hanya membuat saya terkotak kotak oleh perbedaan agama. Dalam ajaran buddha pun ia tidak pernah bilang ajarannya di jadi kan agama...
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: RetjaPentung on 02 August 2017, 02:01:46 AM
Saya menanggalkan jubah buddhist aku, sekitar 20 tahun lalu.
Saya tidak pernah menyebut diri saya sebagai umat Buddha lagi (walaupun untuk administrasi negara, di katepe saya masih tertulis agama buddha).
Saya menyebut diri saya sebagai Dhammiko, sebuah sebutan untuk praktisi Dhamma di masa hidup Sang Buddha, sebelum Buddha Dhamma diturunkan levelnya jadi agama Buddha.
Lalu apa beda Dhammiko dengan Buddhist?
Dhammiko adalah praktisi AJARAN Buddha.
Buddhist adalah penggila RITUAL AGAMA Buddha.
Title: Re: apakah kita buddhist?
Post by: Gwi Cool on 19 October 2017, 10:11:53 AM
(a) Ajaran Buddha adalah 90 persen mengajarkan cinta kasih dan 10 persen mengajarkan kita menjadi bijaksana
jadi apakah kita Buddhis?

seorang Buddhis adalah sesorang yang bertekad menjadi para pemasuk arus inilah seorang Buddhis sejati.

(b) syair seorang sotapanna

saya sotapanna
ke manakah tubuh ini berakhir?
tubuh berakhir bersama tanah.
ke manakah batin ini berakhir?
batin berakhir bersama Nibbana.
dengan mengingat ini maka saya sotapanna.
bukan begitu Tuan, (a) Sang Buddha yang Mahatahu dan melihat, yang sempurna dan tercerahkan sempurna mengajarkan pelenyapan nafsu dan keinginan. Seorang Buddhis adalah mereka yang berlindung pada Buddha, Dhamma, dan Sangha, dan menjalankan 5 sila, yaitu menghindari pembunuhan, menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari praktek asusila, menghindari berkata bohong, menghindari zat yang melengahkan tubuh.

(b) syair sotapanna yang baik adalah seperti ini:

"Meninggalkan pembunuhan, pencurian, praktek asusila,
Kebohongan, zat melemahkan tubuhnya,
Ia mengambil sila,
Berlindung pada Buddha, Dhamma, dan Sangha,
Ia memiliki moralitas yang disukai oleh para mulia,
Dengan mengingat ini maka saya sotapanna.

"Menyeberangi arus samsara,
Ia kokoh dalam empat fator dan lima sila,
Batinnya mengejar Nibbana,
Dengan mengingat ini maka saya sotapanna."