Nimitta bisa berupa sinar. Bisa juga yang lain kalau saya sinar putih. Jawab nya adalah itu semua tidak penting karena hanya akan merusak latihan meditas. Jhana penting sebagai dari hasil bukan dari yang di tunggu. Jadi saat kita latihan meditasi ya latihan saja sesuai petunjuk sang guru tidak usah berharap datang nimita masuk jhana yang ada seperti saya dulu habis latihan sakit kepala. Kalau kata mentor saya meditasi nya kebanyakan mikir.
Jhana adalah hasil dari meditasi... Jadi jhana 1 - 4 itu adalah yang buddha anjurkan sisa nya arupa jhana adalah jhana tanpa bentuk jhana ruang tak terbatas, kesadaran tak terbatas, ruang tanpa kesadaran, ruang bukan persepsi juga bukan bukan persepsi. Ini semua adalah bentuk arupa jhana....
Bahkan jhana bisa terealisasi saat kita jalan atau berdiri bukan hanya saat kita duduk saja. Tetapi max sampai jhana 4 ya. Sebab arupa jhana sudah tak berbentuk jadi kesadaran akan tubuh sudah hilang. Kalau jhana 1 - 4 kesadaran tubuh masih ada. Tapi keadaan pikiran sudah murni jadi bisa liat sesuatu sebagai mana adanya maka dari itu di jmb8 samasadhi di tulis sampai masuk jhana.
Anda sampaikan bhw anda nimitta nya sinar putih, artinya anda pernah , setelah itu apakah anda mengalami lagi ato hny sekali itu aja ?
Pada saat nimitta keluar kondisi anda spt apa ? bisa ga ksh info ?
Dan wkt nimitta kluar itu stlh berapa lama sitting, kmdn dia bs bertahan brp lama ? dan saat itu apakah yg tjd dlm tubuh anda ?
Ttg pusing mgk krn mikir terlalu keras ato juga bisa jadi dipaksa (ngoyo), tapi bisa juga alasan lain, krn sapa tau anda sebelumnya sakit migrain, meditasi bs menyembuhkan penyakit hingga kanker pun bs tersembuhkan lwt meditasi, jd sapa tau itu tubuh anda sdg menyembuhkan migrain anda, shg anda merasakan pusing, coba anda ingat2, apakah anda mmg pny sakit itu sebelumnya.
Jhana mmg bs dg medi jalan, berbaring ato duduk, tetapi gmn bs memastikan bhw Jhana ?