//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Mahadeva

Pages: 1 ... 5 6 7 8 9 10 11 [12] 13 14 15 16 17 18 19 ... 41
166
Diskusi Umum / Re: Kebenaran Objektif
« on: 09 May 2011, 02:21:06 PM »
kalau saya sih meyakini tidak ada kebenaran obyektif. relatif2 semuanya...saya baca bukunya stephen hawking yang terbaru, ilmuwan mencari konsep fisika yang bisa pas untuk diterapkan pada semua keadaan dan sampai sekarang tidak ketemu (mau cari theory of everything), jadi fisikawan sekarang berpendapat bahwa realita itu hanya bergantung model yang kita anut saja (model dependent reality), jadi theory yang diusung sekarang adalah M-theory.....

jadi hukum2 fisika berlaku pada suatu set kondisi belum tentu bisa berlaku pada kondisi lain..
lha hukum2 fisika saja relatif apalagi yang berbau spiritual, sosial, ekonomi..dsb..

167
Mahayana / Re: Taukah anda arti Upaya Kausalya dalam Mahayana ?
« on: 07 May 2011, 01:06:20 PM »
menurut Pali Kanon, adalah pemilik kuda yg mendanakan makanan kuda kepada Sang Buddha, karena memang hanya itu yg mereka miliki, sepertinya akan cukup menggemparkan kalau kuda memberikan setengah porsi makanannya kepada Sang Buddha

hehe...ntar saya cek lagi, dimuat di majalah harmoni edisi april, warna hijau, (majalah gratis),
mungkin pimpinan para kuda juga yang menghimbau para kuda untuk memberi makanannya separo. Tentang yang separo ini, saya ingat di sutra itu memang ada kok...

168
Mahayana / Re: Taukah anda arti Upaya Kausalya dalam Mahayana ?
« on: 07 May 2011, 12:44:08 PM »
pada kasus lain ketika Sang Buddha mengalami kesulitan makanan, karena berada di daerah yg tengah di landa bencana kelaparan, sehingga terpaksa memakan makanan kuda. penjelasannya adalah Sang Buddha tidak lagi menerima akibat kamma melainkan hanya lagi pengen menikmati menu makanan kuda, begitukah?


dalam sutra saya baca, Ananda yang berpikir kenapa Buddha makan makanan kuda yang tidak enak seperti itu, lalu Ananda disuruh Buddha mencicipi sedikit, (sebutir rasanya) makanan kuda itu, lalu Ananda bilang, sekian lama hidup di istana menikmati makanan mewah, tidak ada yang lebih enak dari pada makanan kuda ini.

Buddha juga bilang, apapun yang dimakan Buddha rasanya adalah nikmat, debu sekalipun, makanan para dewa kalah dengan debu yang dimakan Buddha.

Buddha makan makanan kuda karena rasa welas asih Beliau terhadap kuda2 itu, karena kuda2 itu adalah calon Bodhisattva yang karena berbuat buruk lahir jadi kuda (karena terlena kesengangan duniawi dan lupa misi), dia antara kuda ada 1 kuda besar yaitu Bodhisattva agung yang sengaja lahir jadi kuda untuk mengajar dharma pada para kuda supaya mereka segera mengingat kembali tekad mereka jadi Sammasambuddha, dalam bahasa kuda. (di sutra memang ditulis gini kok),

nah Buddha dateng untuk memberi kesempatan kuda2 itu berdana makan pada Buddha. (tiap kuda sumbang stengan porsi), itu supaya mereka mencapai tahap Bodhisattva yang tak akan mundur lagi dalam mencapai Bodhi.

dikatakan dalam sutra, tidak ada yang mampu menghalangi Buddha untuk makan...he2


 [at] upasaka: maaf, saya lupa detilnya, saat itu Maha Karuna (nama Bodhisattva itu), dibisiki dewa laut kalo ada calon pembunuh di kapal, iya yang tau jalan karma cuma Buddha.

169
Mahayana / Re: Taukah anda arti Upaya Kausalya dalam Mahayana ?
« on: 07 May 2011, 12:26:13 PM »
Jadi bodhisatta mengatakan bahwa membunuh perampok untuk mencegah perampok membunuh pedagang... ini alasan upaya kausalya... sama juga perampok itu juga bisa menyatakan alibi/argumen yang sama bahwa membunuh pedagang-pedagang itu untuk menyelamatkan banyak jiwa orang karena pedagang tersebut akan bla bla bla...
dan semua-nya adalah argumen satu pihak...

yoi, kalau si perampok jadi Bodhisattva, dalam sutra ini perampok tersebut bukan Bodhisattva (mungkn dikemudian hari),

upaya kausalya hanya bisa dilakukan dengan syarat si pelaku mengetahui dengan pasti jalannya hukum karma dan bermanfaat membuat murid2 atau si korban mendapat hidup lebih baik dan membangkitkan Bodhicitta..kalau orang biasa yang melakukan bisa bahaya

170
Mahayana / Re: Taukah anda arti Upaya Kausalya dalam Mahayana ?
« on: 07 May 2011, 12:19:11 PM »
 [at]  mr kuswanto: dengan cara ditikam dengan tombak di bagian perut. Sehingga banyak yang mengira karma buruk ini berbuah kemudian hari  dalam bentuk: kaki Buddha Sakyamuni tertusuk duri khadira. Sesungguhnya tubuh Buddha tidak bisa dilukai kecuai Beliau berkenan, sehingga Buddha tertusuk duri bukan buah karma buruk yang berbuah, melainkan Buddha ingin mengajar murid bahwa, Buddha aja bisa kena akibat karma lampau apalagi orang biasa, jadi supaya murid itu selalu berbuat baik dan meninggalkan karma buruk sebisa mungkin. Buddha sudah tidak menerima akibat karma baik dan buruk lagi. Saat Buddha tertusuk duri khadira (karena Beliau tumbuhkan sendiri), di ruangan tempat Buddha ceramah ada kelompok orang yang mendendam dan ingin saling bunuh namun tidak jadi karena lihat Buddha aja bisa kena buah karma buruk apalagi mereka. Buddha memang bermaksud membuat mereka tidak saling bunuh dengan cara ini.

saya agak lupa detilnya, ntar saya baca lagi. keren2 pokoknya

kalau perampok itu tidak dibunuh tapi hanya dibuat pingsan, bisa saja perampok itu bunuh orang lain di darat yang akan menyebabkan dia masuk neraka, nah maka dari itu Bodhisattva membuat org itu malah masuk surga dan bisa belajar dhamma setelahnya. 
 
trus saat Buddha terlihat enggan mengajar dharma dan lalu dibujuk oleh Brahma supaya mengajar dharma karena masih ada yang matanya hanya tertutup debu, itupun cuma skenario aja untuk mengajar para dewa. karan para dewa kan menyembah brahma (dikira maha pencipta), namun setelah tau brahma saja sampai mohon2 ke Buddha, para dewa pun hanya percaya Buddha.

yang nerjemahin sutra ini dalam bahasa indo,  Upasaka Aryaphala


171
Mahayana / Re: Taukah anda arti Upaya Kausalya dalam Mahayana ?
« on: 07 May 2011, 12:39:57 AM »
apakah mungkin "membunuh" dengan citta yang kusala mis : metta, karuna dan mudita

kalau menurut sutra upaya kausalya sih mungkin...

yang bisa melakukan cuma Bodhisattva dan Buddha. yang kisah Bodhisattva (pimpinan para pedagang di kapal) membunuh seorang perampok di kapal untuk menyelamatkan 500 pedagang, menurut sutra tersebut ada dasarnya. Bodhisattva rela masuk nerak berkalpa2 karena bunuh perampok, dan pada kenyataanya, Bodhisattva masuk surga setelah mati, perampok langsung masuk surga dan 500 pedagang yang mau dibunuh di kapal itu sesungguhnya juga Bodhisattva yang akan jadi Buddha di bhadra kalpa ini. Kalau Bodhisattva memberitahu bahwa ada perampok yang menyamar jadi pedagang di kapal itu yang akan membunuh 500 pedagang maka para pedagang itu bisa saja menimbulkan pikiran penuh benci yang menimbulkan mereka malah masuk neraka...jadi membunuh ada dasarnya...(menurut sutra ini lho)..

bahkan saat Buddha Sakyamuni diganggu Mara saat mau mencapai pencerahan, menurut sutra ini, Buddha yang mengundang Mara itu datang untuk menggoda Beliau karena Mara tidak mampu mendekati Buddha kalau Buddha tidak izinkan, tujuannya untuk membuktikan bahwa Mara yang ditakuti para dewa dan brahma bukan tandingan Buddha sehingga para dewa dan brahma percaya ma Buddha, menurut sutra ini

Trus kisah Buddha menjalani pertapaan keras selama 6 tahun karena 'menghina' Buddha Kasyapa di masa lampau pun upaya kausalya. ( ada alasan menarik dibalik 'hinaan' itu)

juga kisah kaki Buddha kena duri, punggung Buddha sakit, Buddha tidak dapat dana makan, makan gandum punya kuda 3 bulan, semua itu menurut sutra ini adalah upaya kausalya....keren  pokoknya

ntar besok2 saya ketikkan kutipan sutranya.....

ada di sutra upaya kausalya (Sutra 38 dari Maharatnakuta)

172
Mahayana / Re: Taukah anda arti Upaya Kausalya dalam Mahayana ?
« on: 04 May 2011, 11:31:14 PM »
saya pernah dengar cerita ini dari teman saya di vihara, point penting nya sebenernya bukan di cerita nya ada atau tidak di dalam sutra.. tapi makna cerita itu sendiri.. saya waktu itu berdebat dgn teman saya, saya bilang mengapa harus dibunuh, di bilang kalau tidak dibunuh maka byk orang akan mati karenanya.
saya tanya lagi, apa gak ada cara lain selain membunuh? mulai dari yg paling halus, menasehati dll sampai mungkin kasar kira2 di sekap aj itu orang atau di tangkap n di iket..

intinya menurut aku "bulls**t" di satu sisi menganjurkan welas asih untuk semua mahkluk, di sisi lain melakukan tindak kekerasan dgn alasan... ya itu deh isi sendiri titik2nya..

rasanya tidak terlalu berbeda dgn ajaran2 lain (ex: dlm AL***AB ada cerita ttg sapu bersih dgn banjir pas jaman N*H, tapi di sisi lain, mengajarkan cinta kasih)

skali lagi entah kenapa gak masuk logika ku Y_Y

saya baca di majalah, bilangnya ada di upaya kausalya paramita sutra...

tentang yang Buddha cuma pura2 wafat saya tadi ketemu ada di sini

http://www.nshi.org/Lotus%20Sutra/Saddharma%20Pundarika%20Sutra%20Edisi%20Indonesia/Penjelasan%20Saddharma%20Pundarika%20Sutra/Bab-XVI.htm

tapi keren juga upaya kausalya

173
Mahayana / Re: Taukah anda arti Upaya Kausalya dalam Mahayana ?
« on: 04 May 2011, 01:54:22 PM »
saya pernah baca bahwa Buddha wafat hanya untuk menunjukkan pada murid bahwa segala sesuatu tidak kekal, Buddha bisa saja tidak wafat namun karena welas asih mengajar supaya murid2 sadar akan bahaya samsara maka Buddha pura2 sakit dan wafat. Apakah benar yang saya baca di atas ada sumber sutranya? kalau iya, tolong dikutipkan ya...thanks


174
Buddhisme untuk Pemula / Re: tentang regresi ke masa lalu ??
« on: 30 April 2011, 11:42:18 AM »
hi guys apakah anda percaya yang namanya regresi kemasa lalu? karena aq pernah mengikuti kegitan ini,..seperti dibimbing, dan kadang antara samar dan illusi dalam pikiran kita kita bisa melihat masalalu kita?,..entah masuk akal atau tidak aq melihat dulu aq lahir di negri china, dan usia remaja masuk militer dan sempat memimpin dan menjadi panglima perang, dan ketika tua aku melihat kejayaan kerajaan tapi aq nggak sempat menikmatinya, karena aq terkena sakit jantung, dan meninggal dipelukan istri dan rangkulan putra2ku,..entah ini bener atau nggak, namun sampai saat ini aq masih kadang2 ada sakit nyeri didekat jantung, tp aq periksakan nggak apa2,..ini aneh?? adakah yang bisa melihat masa lalu, apakah ini cuma illusi atau aq benar2 regresi ke masa lampau?

kalau pendapat saya, bisa saja benar. Namun pernah diteliti juga ada kemungkinan kisah tersebut merupakan cryptomnesia, jadi apa yang terkuak dari regresi hypnosis tersebut merupakan kisah yang ada di novel yang pernah dibaca bersangkutan atau kisah di koran yang sudah lama dilupakan. (dilupakan bukan berarti memori itu musnah, cuman nda bisa recall pake cara biasa). 

kalau menurut saya yang paling valid adalah kisah anak2  yang bisa menunjukkan dengan tepat jalan rumah dan kota yang dulu pernah dihuni, karena tidak mungkin dia tau dari tv, dan juga anak kecil kan tidak mungkin pergi sendirian ke tempat jauh tanpa ortunya.

cara lain ya bisa dengan meditasi..

tapi masih ada kemungkinan pengalaman sodara memang beneran asli kehidupan lampau

175
_/\_ kalau link nya gak tau, tapi di rumah ada fotonya, di kasih bokap ... kalau mukjizat dewi kwan im memang pernah saya alami juga istri saya sendiri mengalami, tapi tidak usah di ceritakan  _/\_

ok..thanks..fotonya kayak yg di internet? yang naik naga itu?

176
yg di maksudmemferifikasi cerita diatas itu bagaimana bro? apakah yg pernah membuktikan kemukjisatan kwan yin po sat?  _/\_

kan di cerita di atas dikatakan ada buktinya yaitu foto Dewi Kwan Im naik naga...saya cari di internet kok tidak ada yang upload? trus cerita patung Beliau di hongkong yang sampai masuk koran indonesia, ada yang tau linknya?

saya sih percaya saja cuman ingin tau foto2nya...

kalo sodara Wang juga pernah mengalami mukjizat Dewi Kwan Im? ceritain ya.....thanks _/\_

177
Guan Shi Yin Pu Sa (Koan Si Im Po Sat – Hokkian) atau secara umum disebut Gaun Yin (Koan Im – Hokkian), dalam bahasa sansekerta disebut Avalokitesvara Bodhisattva. Dikenal secara luas sebagai Dewi Welas Asih, yang dipuja tidak hanya terbatas dikalangan Budddhis saja, tetapi dikalangan Tao dan semua lapisan masyarakat awam. Dewi ini sangat populer tidak hanya di Tiongkok saja tetapi juga di Jepang (yang disebut Kanon) dan Asia Tenggara.

Guan Shi Yin adalah terjemahan harfiah dari perkataan sansekerta, “Avalokitesvara” yang mempunyai arti sebagai berikut :

Guan …......Melihat atau merenungi.

Shi …………..Dunia, alamnya orang yang menderita.

Yin …………..Segala suara dari dunia, jeritan atau ratapan dari mahluk hidup,lahir maupun batin, yang kesemuanya ini menyentuh lubuk hati sang Dewi Welas Asih.

Sebab itu Guan Yin adalah Bodhisattva yang melambangkan hati yang welas asih dan penyayang, yang tertanam dalam – dalam dihati tiap pemujanya. Mereka percaya bahwa GuanYin dapat mendengarkan keluh – kesah mereka yang menderita dan datang menolong, dalam wujud yang berbeda – beda, baik pria maupun wanita.

Perwujudan Guan Yin.

negeri – negeri lain yang menganut Agama Buddha seperti, Maungthai, Kamboja, India dan Vietnam. Boddhisattva ini biasanya ditampilkan sebagai pria. Hanya di Tiongkok saja Avalokisvara Boddhisattva diwujudkan sebagai wanita dengan berbagai penampilan, antara lain :

1). Guan Yin menyeberangi lautan. Konon Guan Yin dari India menyeberangi lautan Sampai di Pu Tuo Shan, propinsi Zhejiang.

2). Guan Yin dengan hutan bambu ungu.

3).Guan Yin dengan keranjang isi ikan. Mengandung arti menyayangi mahluk hidup,sebab ikan itu akan dilepaskan kembali ke laut.

4). Guan Yin dengan 8 rintangan. Ini melambangkan Guan Yin dapat mengatasi berbagai kesukaran supaya dapat dengan tenang menerima ajaran Buddha.

5). Guan Yin bertangan seribu. Perwujudan mengandung makna bahwa Guan Yin mampu melakukan segala dan tahu segala hal.

6). Guan Yin berbaju putih. Maksudnya putih bersih tanpa dosa seperti halnya Maria dalam Agama Katholik.

7). Guan Yin membawa anak. Merupakan pemujaan bagi mereka yang mendambakan anak.

8). Guan Yin membawa botol air suci, biasanya ditemani oleh sang bocah suci, Shan Cai, dan burung kakak – tua.

9). Guan Yin naik gelombang atau di atas sebuah batu karang, yang melambangkan keteguhan hatinya untuk menempuh berbagai kesukaran dalam menolong manusia.

Semuanya ada 33 bentuk perwujudan Guan Yin, dalam menolong umatnya yang membutuhkan. Yang disebutkan di atas adalah yang paling terkenal. Dalam Kitab Buddha yang asli hanya di sebutkan 16 rupa perwujudan.setelah diterjemahkan dalam Tionghoa diubah menjadi 33 rupa, sebab angka 33 itu sering digunakan oleh para cendikiawan Tionghoa sebagai angka yang suci.

Guan Yin, Pria atau Wanita :

Pada waktu memasuki Tiongkok sekitar dinasti Han, Agama Buddha memang memperkenalkan Avalokitesvara yang kemudian dikenal sebagai Guan Yin Pu Sa sebagai pria. Mulai dinasti Tang (618 – 907 M) dan lima dinasti (907 – 960 M).Guan Yin ditampilkan sebagai wanita. Mungkin ini terpengaruh ajaran Konfusianisme yang sangat berakar dalam sistem sosial masyarakat pada waktu itu. Mereka menganggap tidak layak wanita memohon anak dari seorang Dewata pria. Bagi para penganutnya, hal itu dianggap sebagai kehendak dari Guan Yin sendiri untuk mewujudkan dirinya sebagai wanita, agar ia dapat leluasa dengan kaum wanita yang banyak memohon uluran tangannya.

Kelihatannya perubahan ini terjadi secara berlahan – lahan. Mula – mula Guan Yin ditampilkan sebagai pasangan Avalokitesvara (seperti halnya Dewa – dewa dari India yang selalu mempunyai pasangan). Kemudian lambat laun, oleh penganutnya di Tiongkok, dewata pria Avalokitesvara mulai dilupakan. Sampai abad ke – 12 Masehi. Guan Yin telah dipuja sendirian sebagai Dewata yang khas Tiongkok, begitu juga Dewata – dewata Buddhist lainnya.

Perlu diketahui bahwa sebelum masuknya Buddhist ke Tiongkok, kaum wanita di sana sudah banyak memuja para dewi dari Taoisme yang mereka panggil dengan sebutan “Niang – niang”, sebagai tempat mereka memohon perlindungan, keselamatan dan keturunan. Sebab itu ketika muncul Guan Yin,mereka menyebutnya dengan panggilan Niang – niang pula. Sebutan Guan Yin Pu Sa yang sepenuhnya bersifat Buddhisme dikalangan rakyat akhirnya popular dengan sebutan “Guan Yin Niang – niang”. Tidak sampai di situ, kaum Taoist-pun akhirnya ikut pula memujanya, bahkan menempatkanya sejajar dengan Dewi mereka, yaitu Tian Hou (Tian Shang Sheng Mu). Nama Taoist untuk Guan Yin adalah Zi Hang Dao Ren (Zu Hang To Jin – Hokkian). Yang berarti pendeta penyelamat pelayaran. Begitulah Guan Yin memperoleh kepopuleran yang jauh melebihi Dewata Buddhisme yang tertinggi Sakyamuni Buddha, meskipun dalam banyak kelenteng dan vihara, Sakyamuni duduk di altar yang paling terhormat.

E.T.C. Werner dalam bukunya “Myths and legends of China” menyebutnya sebagai Buddhist Saviour atau Dewi penyelamat dari Buddhist, inilah kutipan dari buku itu tentang kepercayaan rakyat kepada Guan Yin :

“Ia disebut Guan Yin karena ia mau mendengarkan ratapan dari dunia dan turun mengeluarkan pertolongan. Ia memperoleh sebutan Buddha yang mengusir rasa takut. Kalau di tengah kobaran api, nama Guan Yin disebut, api tak akan dapat membakar. Di tengah hempasan ombak yang setinggi gunung, apabila namanya disebut akan sampailah pada air yang dangkal. Perahu yang tengah dihantam gelombang, apabila seorang awaknya menyebut nama yang maha penyayang, akan selamat sampai tujuan. Di tengah – tengah gemerincingannya tombak dan pedang di medan perang, apabila menyebut namanya akan luputlah ia dari maut. Kalau dalam dirimu ada iblis yang merasuki, sebutlah nama Guan Yin, dan anda akan memperoleh ketenangan dan kesucian batin. Nafsu amarah dan kebencian akan sirna kalau namanya diucapkan. Seorang yang menderita penyakit ingatan akan pulih kembali sehat kalau berdo’a kepada Guan Yin. Guan Yin yang maha pengasih dan penyayang akan memberikan seorang putra bagi para ibu yang mendambakannya,seorang putra yang tampan dan seorang putrid yang cantik. Seorang yang menyebutkan nama – nama dari 6.200.000 Buddha atau jumlah yang banyak laksana pasir sungai Gangga, sama nilainya dengan orang lain yang hanya mengucapkan nama “Guan Yin” sekali saja. Guan Yin dapat muncul dalam wujud Buddha, Pangeran, Pendeta, pelajar dan lain – lainnya. Dapat pergi ke negeri mana saja, mengkotbahkan ajaran suci ke segala penjuru”.

Guan Yin Berbaju Putih

Memang perwujudan Guan Yin tidak terbatas, tapi yang paling banyak dipuja secara meluas dari abad ke abad ialah Guan Yin berbaju putih. Sebab itu apabila kita melihat di berbagai kelenteg, sebagian besar adalah Guan Yin yang berbentuk demikian. Bentuk ini paling disukai dan paling popular diantara bentuk – bentuk lain. Patung Guan Yin baik yang bentuk dalam keadaan duduk atau berdiri, mempunyai makna sendiri – sendiri. Kebanyakan orang akan memilih yang dalam posisi duduk, sebab bentuk ini menimbulkan kesan terang, tentram dan anggun, merupakan gambaran pencerahan yang sempurna. Bentuk Guan Yin yang berdiri melambangkan geraknya yang penuh rasa penyayang. Ini diartikan oleh para pemujanya bahwa tindakannya yang penuh rasa kasih dan sayang itu mempunyai kekuatan untuk mencapai siapa saja yang membutuhkan pertolongannya. Dan Guan Yin selalu siap menghampiri dan membantu dengan uluran kasih dan perlindungan. Makna lain yang tersirat bentuk berdiri ini adalah melambangkan kesediaan Guan Yin untuk memberikan pencerahan kepada siapa saja yang menginginkan.

Guan Yin berbaju putih seringkali tampil dengan memegang botol yang berisi “Amrita” yaitu “ Embun Belas Kasih”, yang berkasiat mensucikan kotoran – kotoran dalam badan, ucapan dan batin manusia dan mempunyai kekuatan penyembuhan yang luar biasa. Diiringi dengan ekspresi wjah yang lembut, tenang dan manis, Guan Yin berbaju putih mencerminkan kebijaksanaan, ketenangan dan rasa kasih yang tak terhingga besarnya. Wajah inilah yang telah banyak memberikan ketenangan batin pada hati para pemujanya.

Bagaimana agar kita dapat menjadi penganutnya yang setia? Beberapa petunjuk dari mereka yang percaya yang telah mengalami sendiri rahmat dari Guan Yin mengatakan bahwa untuk menjadi penganutnya orang tidak boleh begitu saja percaya secara membabi buta dan bersembahyang setiap hari, tapi tetap dengan ingatan yang mementingkan diri sendiri. Harus melalui praktek perbuatan yang mencerminkan watak – wataknya seperti ramah – tamah, sering berbuat amal, sabar teguh hati, suka menolong, suka berbuat sesuatu yang memberikan manfaat bagi orang banyak dan meditasi. Dengan praktek – praktek seperti itu orang akan mendekatkan batinnya kepada Guan Yin dan menjadi pengikutnya. Dilihat dari sini, kita merasakan bahwa sebetulnya pemujaan Guan Yin mengandung suatu ajaran moral yang tinggi.

Kalau kita perhatikan , semua wajah dari patung Guan Yin tentu memiliki mata yang bisa kita katakan setengah terbuka dan setengah tertutup. Mata yang begini, dalam ilmu kebatinan Budhisme mempunyai arti keselarasan yang sempurna dari kehidupan lahir dan batin, sebab sebagian pandangan untuk melihat dunia luar dan sebagian lain untuk melihat dalam diri sendiri. Jadi dapat dikatakan bahwa GuanYin selalu mengingatkan manusia agar selalu menjaga keseimbangan dunia luar dan batin kita dengan segala kecenderungan.

Guan Yin Tangan Seribu

Seperti kita sebutkan bahwa salah satu bentuk Guan Yin yang terkenal adalah GuanYin bertangan seribu ( bermata seribu) atau Qian-shou qian-yan Guan Yin. Sebetulnya kalau kita hitung dengan teliti,jumlah lengannya hanya 39 dan masing – masing menggenggam benda pusaka keagamaan, yang terbanyak berupa bunga dan senjata penakluk iblis. Pada tiap telapak tangan terdapat sebuah mata. Dalam legenda dikisahkan pada waktu ia sedang dalam meditasi dan merenungkan tugasnya untuk menyelamatkan dan kebahagiaan semua mahluk yang berdosa, kepalanya tiba – tiba terbelah menjadi seribu kepingan, tepat pada saat ia menyadari betapa berat dan besarnya hal yang dilakukan itu.O-mi-tuo-fo (Amitabha), Bapak pembimbingnya, cepat datang untuk menolong dan menghidupkan kembali Guan Yin serta juga memberikan kesakitan untuk berubah menjadi bentuk kepala seribu itu. Matanya yang seribu, melambangkan watak Guan Yin yang penuh belas kasihan, mampu melihat segala hal, sedangkan tangan seribu melambangkan kemampuannya menolong umat manusia dimana saja dan kapan saja.

Semua bentuk Guan Yin baik itu wanita atau pria berkepala tunggal atau ganda, bertangan sepasang atau banyak , dengan ekspresi wajah bengis atau penyabar, mempunyai arti sendiri – sendiri. Dan yang harus diingat, apapun bentuknya, GuanYin tetap menampilkan wataknya yang pengasih dan penyayang,bahkan walau ditampilkan dalam bentuk bermata dan bertangan seribu, sekalipun, beliau tidak kehilangan watak aslinya yang luhur.

Di kelenteng Pu Ning Si yang terletak di dalam komplek Istana Kekaisaran untuk persinggahan musim panas, di Chengde, Tiongkok Utara,terdapat sebuah patung Guan Yin yang bertangan seribu terbuat dari pahatan kayu, yang merupakan patung kayu terbesar di dunia, patung ini tingginya 22 meter dan dibikin pada tahun 1755.

Kemukjijatan Guan Yin

Diantara para Dewata yang dipuja di klenteng – klenteng, Guan Yin bagi penganutnya dianggap paling sering menurunkan kemujijatan. Seorang yang telah membaca mantra : Namo Da-Bei Guan Shi Yin Pu Sa, dengan penuh ketulusan akan menerima pertolongannya lambat atau cepat, tergantung dari karma orang tersebut pada saat mengucapkan, dan kadar kesungguhan dari mantranya.

Kemujijatan Guan Yin banyak disaksikan dan diceritakan oleh para pemujanya. Kalau kita pernah bertatap muka dengan mereka, tentu ada saja keajaiban yang dituturkan selama memuja Guan Yin. Seperti Perawan Suci, Maria, dalam agama katholik, yang seringkali dilaporkan menampakkan diri atau melakukan mujijat penyembuhan seperti di Lourdes, atau patungnya mencucurkan air mata, begitu juga Guan Yin Pu Sa. Yang kami tulis disini ada beberapa peristiwa baik yang dicatat dalam kitab suci maupun pengalaman atau kesaksian seseorang :

1). Yang termuat dalam kitab penting Agama Buddha, fayuan-zhu-lin, antara lain menceritakan tentang hal ihwal Sun Jing De (Sun Keng Tek – Hokkian). Sun Jing De adalah seorang pegawai negeri bagian urusan social di kota Dingzhou, yang hidup di negeri Wei. Sun Jing De ini sangat tekun bersembahyang kepada Guan Yin dan juga telah membuat sebuah patung Sang Dewi. Suatu ketika ia dilibatkan dalam suatu peristiwa perampokkan oleh salah seorang pelakunya. Tanpa pemeriksaan dan penelitian lagi, Sun Jing De secara serampangan lalu dijatuhi hukuman mati. Malam menjelang pelaksanaan hukuman mati, ia bermimpi bertemu seorang pendeta yang mengajarinya untuk membaca Do’a yang kemudian terkenal dengan nama Gao Wang Guan Shi Yin Jing, (Ko Ong Kuan Si Im Keng – Hokkian) sebanyak seribu kali agar dapat terbebas dari kematian. Paginya, pada saat digiring ke tempat pelaksanaan hukuman mati, Sun Jing De terus membaca do’a itu. Tepat pada pelaksanaan hukuman mati akan dilaksanakan, Sun Jing De berhasil mencapai jumlah do’a keseribu, dan pada saat golok lagojo menabas batang lehernya, terjadilah mujijat. Golok itu pecah menjadi dua. Semua orang yang hadir di tempat situ heran. Samapai tiga kali algojo mengganti goloknya, tapi tetap saja Sun Jing De tidak terluka sedikitpun. Ketika diteliti pada leher, patung Guan Yin buatan Sun Jing De di rumahnya, ternyata terdapat tiga garis seperti bekas benda tajam. Menerima laporan ini, perdana menteri negeri itu, Gao Huan, lalu memerintahkan agar Sun Jing De dibebaskan dari semua perkara, dan dianjurkan agar do’a Gao Wang Guan Shi Ying Jing itu ditulis dan disebarkan. Sejak itu dari do’a penolong Guan Yin ini terkenal sampai sekarang.

2). Sun Dao De, seorang yang hidup pada jaman dinasti Jin, sangat gemar berdo’a. pada umur 50 tahun belum dikarunia seorang anak. Seorang bikkhu yang tinggal dalam kelenteng dekat rumahnya menganjurkan agar membaca Guan Yin Jing (Koan Im Keng) sejak itu tak lama lagi isteri hamil dan kemudian melahirkan anak laki – laki.

3). Pada tahun 1923 bulan Maret, seorang perwira angkatan darat yang sering disebut sebagai Zhang Jiang-Jun, berangkat bersama keluarganya dari Shanghai ke Nanjing dengan pesawat terbang. Setelah mengudara beberapa saat, tiba-tiba pesawat itu mengalami gangguan mesin dan mulai tidak dapat dikuasai. Zhang Jiang-jun yang biasanya sering membaca Do’a penolong Guan Yin, lalu mengajak semua orang yang ada di situ untuk berdo’a bersama. Baru saja berdo’a, dari jendela pesawat tampak Dewi Guan Yin muncul dengan tersenyum diantara awan, dan pesawat yang hamper menhunjam ke bumi itu mendadak dapat kembali naik dengan mesin hidup kembali. Sekretaris Zhang Jiang-jun sempat memotret wajah Guan Yin yang muncul diantara awan itu.

4). Pada tahun 1973 seorang perwira angkatan udara Amerika (USAF) yang sedang mengadakan penerbangan patroli di atas selat Taiwan, melihat segerombolan awan hitam yang bentuknya aneh, dia lalu memotretnya. Setelah hasil bidikan kamera itu dicuci, tampaklah gambaran Guan Yin sedang berdiri di atas seekor naga yang sedang terbang. Peristiwa ini sanggat menggemparkan dan sempat dimuat oleh beberapa surat kabar terkemuka.

5). Peristiwa ajaib terjadilah pada tahun 1977 bulan Juni. Patung Guan Yin besar yang ada di Port Stanley, Hongkong telah bergerak secara ajaib. Kejadian didahului dengan memancarnya sinar dari batu permata yang ditempelkan pada dahi patung yang bersangkutan, dan disaksikan oleh banyak umat yang pada waktu itu sedang khitmah berdo’a. berita ini sempat dikutip oleh Pikiran Rakyat, Bandung, terbitan 7 – 6 – 1977, dari salah satu harian di Hongkong.

6). Seorang penulis dari Malaysia, Guan Ming, menceritakan pengalamnnya yang dimuat dalam buku yang berjudul “Popular Deities of Chinese Buddhisme” terbitan tahun 1985. pada pemulaan tahun 1979 penulis itu mengalami suatu peristiwa spiritual luar biasa yang telah merubahnya menjadi penganut Buddhist yang taat. Berminggu- minggu ia berdo’a kepada Tuhan untuk kesembuhan adik lelakinya yang mengidap kanker ganas. Rupanya do’a itu didengar oleh Yang Maha Kuasa dan secara tidak terduga Guan Yin Pu Sa muncul dihadapannya. Guan Yin tidak hanya menjanjikan kesembuhan buat adik lelakinya, tetapi juga mengatakan bahwa ia akan dikarunia seorang putra tahun berikutnya. Adiknya yang dinyatakan dokter hanya dapat bertahan hidup beberapa minggu lagi, ternyata sembuh total, dan dikaruniai seorang anak laki – laki pada tahun 1980, tepat seperti yang telah diucapkan oleh Guan Yin. Sejak itu sang penulis lalu mendirikan perkumpulan do’a Guan Yin yang berpusat di Malaysia, untuk menyebarkan agama Buddha dan memuja Guan Yin.

apakah sudah ada yang memverifikasi kebenaran cerita di atas? kalo yang Guan Ming memang ada bukunya dan bisa didownload, tapi kalau yang foto Dewi Kwan Im di udara, bisa saya dapatkan di mana? trims

178
Sai Baba kan bukan pemuas harapan seluruh umat manusia.

jadi, wajar aja kalo ada yang kecewa. yang tetep setiapun masih banyak kok.

kalau masih setia bukannya aneh ya? kan ramalan sudah meleset dan belum bangkit dari kematian sendiri, kalau ramalan tepat dan bisa hidup lagi, wajar kalau pengikutnya setia....

179
terlahir, tua, sakit dan mati...itulah penderitaaan manusia...yg terelekakan  _/\_

yoi...tapi kalo Sai Baba beneran bisa hidupin yang mati kan seharusnya beliau sendiri bisa hidup lagi sekarang...kalau beneran meninggal, pengikut2 kan bisa kecewa? tapi beneran sakti nda Sai Baba tu?


180
tapi Sai Baba kata para pengikut sering menyembuhkan orang lain yang hampir mati, bahkan membangkitkan orang mati, kalau hal tersebut benar kok Sai Baba sendiri bisa meninggal?

Pages: 1 ... 5 6 7 8 9 10 11 [12] 13 14 15 16 17 18 19 ... 41