//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "YANG LAIN"  (Read 57327 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: "YANG LAIN"
« Reply #165 on: 05 January 2009, 12:48:22 AM »
Spoiler: ShowHide
Sesudah sedikit pengantar tentang manusia melalui ilmu Filsafat untuk membicarakan "Yang Lain" yaitu Yang Tak Berhingga di mana pada akhirnya tentu akan muncul suatu kata "Tuhan", dan bagaimana kita sebagai pengikut Dhamma Buddha THERAVADA bisa ikut dalam Dialog Makna kata Tuhan Yang Universal tanpa merusak dasar Dhamma Buddha khususnya dari THERAVADA.?  .

Koreksi saya bila saya salah, Dhamma Buddha kita isinya adalah Pencapaian Pencerahan Sempurna dari Sang Buddha Gautama yang di tuangkan dalam Sutta dan banyak buku Suci lainnya, dan semua Isi tulisan ini dikatakan BIJAKSANA demi membantu pengikut-pengikut Buddha mencapai Pembebasan Sempurna dari penderitaan, adapun segala tulisan Sutta dan buku Suci kita digolongkan sebagai jenis Filsafat,dll. Dan, kita sebagai pengikutnya masing-masing dari awal pembelajaran Dhamma Buddha, tentunya tahu bahwa pembelajaran Dhamma kita tidak menyertai satu pelajaran yang di sebut Teology yaitu suatu pembahasan tentang Tuhan / Sang Pencipta. Tidak adanya pembelajaran Materi Teologi bukan berarti Pengikut Buddhisme adalah termasuk kelompok yang biasanya di sebut Atheis atau Komunis.Tentunya kita bisa berbicara tentang Tuhan karena sejak Sang Buddha Gautama membabarkan Dhamma, kata Ketuhanan Yang Maha Esa telah ada pada Dhamma kita.

Untuk berdialog tentang Makna Tuhan Yang Universal dengan Bijaksana, Intelektual, dan semangat Cinta-Kasih, apakah kita sebagai murid-murid Buddha diperboleh berbicara tentang Teologi tanpa memberi 3 alasan yang classic dibawah ini ;
Beberapa Sikap terhadap Allah /Tuhan ;

1 . Apa yang dikemukan kaum oleh Atheis, mereka memperdebatkannya dan bahkan menolaknya dengan mengatakan Allah /tuhan itu Tidak Ada dan bahwa sesyaty yang seperti Allah itu tidak memiliki Makna yang dapat di Spesifikasi.

2 . Agnostisisme yakni paham yang menegaskan bahwa Akal-Budi manusia tidak dapat mengetahui atau mengatakan apa-apa tentang Allah /Tuhan. Dengan kata lain, adanya Tuhan tidak dapat ditunjukkan dan sekaligus tiadanya Tuhan juga tidak bisa dibuktikan.

3 . Indiferentisme, yakni paham yang mengatakan persoalan mengenai Allah /Tuhan itu Tidak Relevan dan Tidak Banyak Manfaatnya.

Sebab, manusia adalah mahluk yang terbatas dengan keterbukaan yang tak berbatas....maka bertanya tentang Tuhan tidak pernah akan musnah pertanyaan ini dari Habitat Manusia. Maka, silahkan Vooting suara bila kita mau diskusi tentang Tuhan, maka harus bersikap Fair dengan memakai ilmu Teologi , hal yang sama bila sdr/i yang berbeda Agama nya mau berdiskusi Dhamma Buddha mereka juga siap belajar 8 Jalan Utama kita.

Sebagai kelanjutan Dialog kata Tuhan, maka saya sebagai pengikut Dhamma, menganut paham Dialog seperti di bawah ini ;

Untuk memahami 'Yang Lain" menurut cara dia berada, orang mesti pertama-tama menanggalkan seluruh pemahaman tentang dirinya, tentang dunianya, tentang rasionalitasnya, tentang kesadaran dirinya, tentang kebenarannya, tentang persepsinya, tentang kehendaknya.

Dia yang lain adalah yang bukan aku, untuk memahami "Yang Lain", aku tidak dapat memulai dari diriku, karena memulai dari diri ku berarti memulai dari dunia pemahaman dan persepsiku, Memulai dari Kebenaran yang saya miliki ; Jalan yang Benar untuk memahami "Yang Lain" adalah memulai dari dunianya, yaitu keberlainannya, Dunianya adalah keberlainannya, yang sering saya sebut keluar dari 'Zona Aman" kita.

 _/\_
 



Utk bold biru underlined:
Atau jika dilihat dr sudut pandang laen, bisa juga dikatakan masih ada saja orang yg tidak berani keluar dari Zona Aman kepercayaan thdp Tuhan/Allah? :)
Toh ngga ada salahnya percaya thdp Dia? Anggap aja iseng2 berhadiah.. Kalo2 ternyata di Hari Akhir Zaman, ngga bakal dimasukin neraka krn ada kepercayaan thdp Dia? :D
Kan katanya "hanya imanlah yg menyelamatkan, bukan perbuatan baik"

mohon pencerahannya sis Sukma :)

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: "YANG LAIN"
« Reply #166 on: 05 January 2009, 01:34:48 AM »
[at]ekor 7 dan Master ZEN
yup.. ada liat jg tuh di dokumentasi wkt itu.. yg begitu netas anak2nya nyuntikin racun dan mengisap cairan dr tubuh induk sebagai makanannya ya.. ;D

[at] bro hendra
Spoiler: ShowHide

Hehe.. oya? MMD? Saya ngga pernah ikut praktek MMD tuh..
Tau dan denger ttg yg namanya 'pak Hud' jg stelah join di DC 19 Oktober.

Mengenai:
Quote
Jadi tidak ada yang salah dalam berpikir,
yang ada adalah pemahaman/pandangan salah tentang aku, yaitu "aku berpikir maka aku ada".
Maka apakah dgn berpikir tidak ada aku, maka ke-aku-an itu menjadi tidak ada? Itu cuma sebuah konsep. Apakah masalah selesai dgn konsep VS konsep? Hal itu dikatakan Bhante Pannavaro Mahathera selaku Ketua STI, apakah itu berarti Bhante Pannavaro Mahathera juga praktisi MMD? Dhamma itu satu dan universal adanya. Dan seperti laut yg memiliki 1 rasa asin, demikian pula Kebenaran memiliki 1 rasa, yaitu pembebasan.
Konsep, seberapapun kita pelajari dan pahami, selama belum kita ehipassiko, maka masih dlm batasan doktrin Buddhisme.
Jujur saja, kita harus bisa berbesar hati juga mengakui bbrp kebenaran dalam pernyataan lawan bicara kita, seperti Pak Hud, atau Sukma. It`s okay 2 b different. Terus terang, meski tidak menyetujui semua hal dr pendapat mereka. Beberapa hal yg memang benar ya benar. Hanya karena tidak sependapat tidak berarti saya harus menolak semua pendapat mereka kan? ;)

Analoginya sperti kita dari Jakarta menuju Bandung lewat tol. Spot dan Landmark yg dilewati pasti sama kan? Misalnya lewatin Rest Area gt.
Meski beda ketertarikan orientasi pandangan salah satunya.. Yg terpenting, jgn terlalu terkotak2 lah.. :)
Hmm.. saya jg masih secara intelektual tentunya.. hny sedikit berdasar pengalaman. Dan it`s okay bro.. sperti kalimat bro yg sy quote td, ga ada yg salah dgn intelektual. gmn kita bs mengolahnya tanpa melekat pdnya aja.  ;)

Semoga dimengerti :)


mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #167 on: 05 January 2009, 01:05:45 PM »
Reenzia ;
contohnya saja saat ini, ada yg berpendapat euthanasia yg dilakukan ketika
ibu yg akan melahirkan nyawanya terancam oleh bayi yg dikandungnya sendiri
ada bbrp pendapat bahwa menyelamatkan sang ibu lebih penting
karena sang ibu telah mempunyai banyak hubungan sosial dengan org lain
sehingga dengan meninggalnya ibu dapat berpengaruh besar pada org2 yg telah mengenalnya

ada pula yg berpendapat bahwa menyelamatkan si anak lebih penting
karena permintaan dari sang ibu atau sang ayah, ada juga yg berpendapat
bahwa si anak tak pantas mati karena tak berdosa, ia berhak untuk hidup
dan si anak harusnya diberikan hak untuk menjalani hidupnya

semua itu hanyalah pendapat dan argumentasi semata
argumentasi berdasarkan tingkat intelegensi dan sudut pandang masing-masing org

sedangkan dalam buddhist, cara pandang dan argumentasi tersebut memang semua bisa benar

tapi benar didalamnya adalah benar secara konvensional, bukanlah kebenaran mutlak
  ^:)^
buat mengenali mana yg jahat atau tidak itu juga dilihat dari sudut subjektif masing-masing pribadi

negara a dan negara b berperang karena ada alasan masing-masing
bagi negara masing-masing mrk mempunyai nilai kebenaran yg belum tentu sama
masing-masing melihat dari sudut subjektif masing-masing

saia pun yakin mrk juga yakin atas kebenaran mereka sendiri
keyakinan dan kebenaran mereka sendiri yang ternyata adalah bertentangan
dan akhirnya berakibat perang diantara mereka


Reenzia, perhatikan kalimat yang saya bold warna biru dan merah, di posting saya yang lalu sudah saya toleransi hal tentang berbedanya budaya, tapi posting saya lebih mau menampilkan Kebenaran Universal yang hadir di sanubarinya manusia,

saya senang membaca tulisan teman saya dan  meminjam nya untuk contoh di bawah ini ;

Boyke ditangkap polisi karena pelecehan seksual terhadap seorang wanita. Boyke kemudian membela diri dengan mengatakan, kira-kira, "salah sendiri kenapa si wanita itu berpakaian minim dan provokatif." Tampaknya si wanita memang berpakaian seronok dan ini mendorong Boyke untuk melakukan pelecehan seksual.

Fast forward ke final Piala Dunia 2006 Germany, French Vs Italia. Marco Materazzi memprovokasi Zinedine Zidane. Materazzi mengata-ngatai Zidane sebagai teroris dan saudara perempuan Zidane adalah pelacur. Zidane kemudian menanduk Materazzi. Kartu merah dihadiahkan kepada Zidane. Beberapa hari setelah final, yang dimenangkan Italia lewat penalti, Materazzi dihukum oleh FIFA (lupa sanksinya).

Fast forward lagi ke peristiwa di Indonesia. Para korban lumpur Lapindo sangat frustrasi karena tidak ada kejelasan nasib mereka dan tidak ada kepedulian lebih. Mereka kemudian memblokade jalan-jalan utama sehingga memacetkan jalan. Upaya ini sedikit membuahkan hasil karena kemudian pihak yang terlibat dalam bencana ini mencjadi lebih serius dan terfokus.



"Two wrongs don't make a right." Satu kesalahan tidak bisa ditambah kesalahan lainnya untuk kemudian menjadikan satu kebenaran. Sebuah frase yang cukup terkenal di dunia Barat yang mewarisi sedikit banyak nilai-nilai Kebenaran 

Semangat dari prinsip ini mengajarkan bahwa meskipun kita dijahati, kita tidak bisa membalas dengan kejahatan. Karena dengan melakukan kejahatan sebagai balasan atas tindakan kejahatan yang dilakukan pada kita, maka itu sama saja membenarkan adanya kejahatan. Jadi kalau kita sudah membalas yang jahat dengan yang jahat, what makes us any different dengan orang yang telah menjahati kita? Sekalipun pembalasan kita yang jahat tersebut sama nilainya atau lebih kecil nilainya dari kejahatan yang dilakukan terhadap kita namun tetap saja kita telah memberi pembenaran terhadap yang jahat, yang relatif hanyalah "nilai"-nya.

Pada akhirnya kita tidak berusaha untuk menjauhi yang jahat sama sekali, tapi melakukan kompromi dengan prinsip "minus malum" ("jahat minimal") yang super sesat itu.


Jadi, si wanita mungkin berpakaian tidak sopan, Materazzi tentunya kurang ajar dan melanggar sportivitas karena lancang menghina orang yang dicintai Zidane, Lapindo bisa jadi punya kehendak buruk dan ingin lempar tanggung jawab, NAMUN SEMUA ITU TIDAK MEMBENARKAN PERBUATAN JAHAT APAPUN SEBAGAI BALASAN ATASNYA.

Sekalipun si wanita telanjang itu tidak membenarkan si Imam untuk melakukan pelecehan seksual. Sekalipun Materazzi menghina ayah, ibu dan semua leluhur Zidane, hal itu tidak membuat tindakan penandukannya dibenarkan. Sekalipun korban Lapindo tidak pernah dibayar sama sekali itu tidak bisa dijadikan pembenaran untuk menyusahkan orang banyak dengan memblokade sarana publik.

Baik si wanita, imam, Materazzi, Zidane, Lapindo, korban Lumpur semuanya telah bersalah karena melakukan kesalahan.


one wrong + one wrong =//= one right

one wrong + one wrong = two wrongs


« Last Edit: 05 January 2009, 01:17:13 PM by sukma »

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: "YANG LAIN"
« Reply #168 on: 05 January 2009, 01:26:30 PM »
 [at] Sukma

jadi menurut anda ada suatu hukum yg mempunyai kebenaran universal.

dan tentunya hukum tersebut tidak dapat diciptakan oleh peradaban. melainkan hanyalah oleh tuhan.

begitu?

kalao mo melihat pendapat saya,

 "Agama telah gagal, anda menyadari gak, dari sejak jaman batu ampe sekarang tetep aja ada yg namanya penjahat."

dan bagaimana pendapat anda dengan pendapat i yg satu ini :D
 
   "Dunia sebenarnya lebih baik bila sebelumnya tidak pernah ada istilah Tuhan"
i'm just a mammal with troubled soul



Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #169 on: 05 January 2009, 01:28:29 PM »
Mungkin saya salah..............

Saya melihat ujung2nya adalah,
Hati nurani sebagai pengejawantahan/emanasi/pancaran - Yang lain/ Tuhan / Allah/ Realitas Mutlak-  sebagai "Kasih".

Yup.! Anda tidak salah, dan lazimnya di Buddhis di sebut juga "Yang Mutlak", bagi yang kebetulan suka Filsafat tentunya tidak sulit melihat apa yang terungkapkan di Filsafat Krisna dan bagaimana pergumulan dia dalam menempatkan kembali Filsafat Klasik India di dunia Modern ini. Lihat, mayoritas bangsa India yang beragama Hindu di mana sangat aneka warna agama Hindu ini dalam perkenalan dengan nama Tuhan ini, oleh si cendikiawan Krisna melalui pencerahan Filsafat nya telah menempatkan porsi Tuhan di lihat dari sisi manusianya. Wonderful.!

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "YANG LAIN"
« Reply #170 on: 05 January 2009, 01:30:05 PM »
bisa bisa nanti orang membunuh+dipenjara=two wrong :)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #171 on: 05 January 2009, 01:35:15 PM »
[at] Sukma

jadi menurut anda ada suatu hukum yg mempunyai kebenaran universal.

dan tentunya hukum tersebut tidak dapat diciptakan oleh peradaban. melainkan hanyalah oleh tuhan.

begitu?

kalao mo melihat pendapat saya,

 "Agama telah gagal, anda menyadari gak, dari sejak jaman batu ampe sekarang tetep aja ada yg namanya penjahat."

dan bagaimana pendapat anda dengan pendapat i yg satu ini :D
 
   "Dunia sebenarnya lebih baik bila sebelumnya tidak pernah ada istilah Tuhan"

hatRed, yang pertama, anda "sepertinya" telah absen 2 hari untuk mengikuti topic ini, atau mungkin anda juga sempat membaca tentang manusia dengan "Free Will" nya di posting yang lalu, Free Will ini bisa menjawab pertanyaan Anda tentang Penjahat, maupun yang ditemukan Sang Buddha tentang Penderitaan 

Lantas, hal AGAMA.! Tunjukan kepada saya bahwa Tuhan Telah Membangun Agama di lihat dari pondasi Christian. ^:)^

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #172 on: 05 January 2009, 01:38:40 PM »
bisa bisa nanti orang membunuh+dipenjara=two wrong :)) =))

itu lah dunia manusia, karena manusia sangat lamban mengakui kejahatan yang di perbuatnya, namun, sangat dan terlalu cepat menunjuk kesalahan yang diterimanya dari orang lain, bahkan kebaikan juga di anggap yang jahat....  :o

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: "YANG LAIN"
« Reply #173 on: 05 January 2009, 01:40:33 PM »
kalau disanggah dengan Free will memang benar, agama mempunyai alibi,

tapi yg saya pertanyakan, fungsi agama itu sendiri (disini K,I, dan Buddha pun termasuk) telah berdiri cukup lama.

tetapi apa yg dihasilkan? tidak jauh berbeda dengan sebelum ada agama.

dan mengenai hukum tersebut, kalau kita berandai2, bila Tuhan tidak pernah disebut2. memangnya manusia tidak dapat membuat hukum sendiri?

:P yup i absen beberapa hari, tapi sempet liat2 yg ketinggalan dan keknya kebanyakan cuma bahan2 tuk diskusi ini aja. seperti bahan referensi doank tentang cara "mengikuti" diskusi ini.

tapi permasalahan intinya gak kentara jelas di jabarkan disini.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #174 on: 05 January 2009, 01:43:11 PM »
kalau disanggah dengan Free will memang benar, agama mempunyai alibi,

tapi yg saya pertanyakan, fungsi agama itu sendiri (disini K,I, dan Buddha pun termasuk) telah berdiri cukup lama.

tetapi apa yg dihasilkan? tidak jauh berbeda dengan sebelum ada agama.

dan mengenai hukum tersebut, kalau kita berandai2, bila Tuhan tidak pernah disebut2. memangnya manusia tidak dapat membuat hukum sendiri?

:P yup i absen beberapa hari, tapi sempet liat2 yg ketinggalan dan keknya kebanyakan cuma bahan2 tuk diskusi ini aja. seperti bahan referensi doank tentang cara "mengikuti" diskusi ini.

tapi permasalahan intinya gak kentara jelas di jabarkan disini.

Tolong di jawab dulu
; "Tunjukan kepada saya, bahwa Tuhan Telah Membangun satu Agama di lihat dari pondasi Christian"

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: "YANG LAIN"
« Reply #175 on: 05 January 2009, 01:46:57 PM »
Quote
aga·ma n ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kpd Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yg berhubungan dng pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya: -- Islam; -- kr****n; -- Buddha;
-- samawi agama yg bersumberkan wahyu Tuhan, spt agama Islam dan kr****n;
ber·a·ga·ma v 1 menganut (memeluk) agama: saya ~ Islam dan dia ~ kr****n; 2 beribadat; taat kpd agama; baik hidupnya (menurut agama): ia datang dr keluarga yg ~; 3 cak sangat memuja-muja; gemar sekali pd; mementingkan: mereka ~ pd harta benda;
ke·ber·a·ga·ma·an n perihal beragama;
meng·a·ga·ma·kan v menjadikan sbg penganut atau pemeluk suatu agama;
ke·a·ga·ma·an n yg berhubungan dng agama

quote diatas dari KBBI mengenai Agama.

dan dimana Christian telah membangun agama, sama saja bertanya dimana Christian membangun iman.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #176 on: 05 January 2009, 01:53:14 PM »
Quote
aga·ma n ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kpd Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yg berhubungan dng pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya: -- Islam; -- kr****n; -- Buddha;
-- samawi agama yg bersumberkan wahyu Tuhan, spt agama Islam dan kr****n;
ber·a·ga·ma v 1 menganut (memeluk) agama: saya ~ Islam dan dia ~ kr****n; 2 beribadat; taat kpd agama; baik hidupnya (menurut agama): ia datang dr keluarga yg ~; 3 cak sangat memuja-muja; gemar sekali pd; mementingkan: mereka ~ pd harta benda;
ke·ber·a·ga·ma·an n perihal beragama;
meng·a·ga·ma·kan v menjadikan sbg penganut atau pemeluk suatu agama;
ke·a·ga·ma·an n yg berhubungan dng agama

quote diatas dari KBBI mengenai Agama.

dan dimana Christian telah membangun agama, sama saja bertanya dimana Christian membangun iman.

hatRed, yang ini anda belum jawab ; "Tunjukan kepada saya, bahwa Tuhan Telah Membangun satu Agama di lihat dari pondasi Christian"
« Last Edit: 05 January 2009, 01:55:18 PM by sukma »

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: "YANG LAIN"
« Reply #177 on: 05 January 2009, 01:55:44 PM »
entahlah, anda yg tidak bisa melihat jawaban saya

atau

saya yang tidak bisa melihat pertanyaan anda

mungkin bisa dijelaskan pertannyaannya

yg ini

"Tunjukan kepada saya, bahwa Tuhan Telah Membangun satu Agama di lihat dari pondasi Christian"
i'm just a mammal with troubled soul



Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #178 on: 05 January 2009, 02:01:34 PM »
entahlah, anda yg tidak bisa melihat jawaban saya

atau

saya yang tidak bisa melihat pertanyaan anda

mungkin bisa dijelaskan pertannyaannya

yg ini

"Tunjukan kepada saya, bahwa Tuhan Telah Membangun satu Agama di lihat dari pondasi Christian"

Baik,menurut Iman Christian ; Tuhan tidak membangun Agama. baik itu Agama Christian.! Kumpulan manusia di luar pengikut Yesus menamakan kelompok pengikut Yesus adalah kelompok Christian, sekali lagi manusia yang menamakan sendiri.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: "YANG LAIN"
« Reply #179 on: 05 January 2009, 02:08:12 PM »
Dengan demikian kalian boleh turut bersenang-senang dengan Aku pada waktu Aku menjadi Raja. Dan kalian akan duduk di atas dua belas takhta untuk memerintah kedua belas suku bangsa Israel."

Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.

Sebagaimana Bapa sudah memberi kepada-Ku hak untuk memerintah, demikian juga Aku akan memberikan kepadamu hak itu.

Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Tetapi Aku sudah berdoa untuk engkau, Simon, supaya imanmu jangan luntur. Dan kalau engkau sudah kembali kepada-Ku, engkau harus menguatkan saudara-saudaramu."

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.

Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!"
i'm just a mammal with troubled soul