Nah, sekarang ini banyak orang menyatakan bahwa ada perilaku-perilaku tertentu yang sudah biasa terjadi dimana- mana dan terutama dikalangan masyarakat Barat. Misalnya banyak orang mendustai pasangan hidupnya, memalsukan angka laporan pajak, dan bahkan merencanakan pemusnahan bayi mereka yang masih dalam kandungan.
Apakah mereka ini sungguh tahu bahwa mereka melakukan hal yang SALAH.? Jawabannya aku yakin ; YA.!
salah ato tidak nya itu kan tergantung trend, hukum dan adat istiadat setempat
di jaman yg lain, trend memusnahkan bayi mrk tidak selalu adalah hal yg salah
selingkuh dan diselingkuhi pun juga merupakan trend, cara pikir anda seperti ini
dimana anda menilai suatu hal baik ato tidak itu terpengaruh oleh kebiasaan saat ini
contohnya saja saat ini, ada yg berpendapat euthanasia yg dilakukan ketika
ibu yg akan melahirkan nyawanya terancam oleh bayi yg dikandungnya sendiri
ada bbrp pendapat bahwa menyelamatkan sang ibu lebih penting
karena sang ibu telah mempunyai banyak hubungan sosial dengan org lain
sehingga dengan meninggalnya ibu dapat berpengaruh besar pada org2 yg telah mengenalnya
ada pula yg berpendapat bahwa menyelamatkan si anak lebih penting
karena permintaan dari sang ibu atau sang ayah, ada juga yg berpendapat
bahwa si anak tak pantas mati karena tak berdosa, ia berhak untuk hidup
dan si anak harusnya diberikan hak untuk menjalani hidupnya
semua itu hanyalah pendapat dan argumentasi semata
argumentasi berdasarkan tingkat intelegensi dan sudut pandang masing-masing org
sedangkan dalam buddhist, cara pandang dan argumentasi tersebut memang semua bisa benar
tapi benar didalamnya adalah benar secara konvensional, bukanlah kebenaran mutlak
buat mengenali mana yg jahat atau tidak itu juga dilihat dari sudut subjektif masing-masing pribadi
negara a dan negara b berperang karena ada alasan masing-masing
bagi negara masing-masing mrk mempunyai nilai kebenaran yg belum tentu sama
masing-masing melihat dari sudut subjektif masing-masing
saia pun yakin mrk juga yakin atas kebenaran mereka sendiri
keyakinan dan kebenaran mereka sendiri yang ternyata adalah bertentangan
dan akhirnya berakibat perang diantara mereka
mengenai mengclaim Tuhan ada atau tidak, terlepas dari apa yg telah tertulis
di kitab atau tipitaka maupun dimanapun
bagi saia sendiri itu tidak penting, saia sendiri tak mengatakan Tuhan itu benar ada atau tidak
karena memang tak dapat dibuktikan sendiri oleh saia
tapi hingga saat ini, saia sendiri tak menemukan tanda maupun bukti apapun mengenai kehadiran-Nya
bagi saia memikirkan mengenai-Nya sama saja memikirkan sesuatu yg belum jelas kebenarannya
so buat apa dipermasalahkan? bukankah itu adalah tindakan yg useless?
pernyataan terakhir saia mengenai Tuhan, lagi-lagi terlepas dari apa yg tertulis,
adalah saia belum mengakui adanya Tuhan, tapi juga belum mengakui tidak adanya Tuhan
tapi 99% saia meragukan benar adanya mahluk itu sih, soalnya dari banyak nya refrensi,
pengakuan, bukti-bukti ternyata 100% mematahkan pemikiran rasional
makin banyak mengecewakan tentang keberadaan-Nya
maka makin besar keraguan saia...
apalagi ditambah dengan banyaknya orang yg mengakui kebenaran tentang si Dia
tapi argumentasi, pengakuan dan pernyataan tersebut malah dengan sangat mudah
dipatahkan oleh pemikiran rasional, maka si Dia makin diragukan adanya