Justru karena sy telah membuka mata dan telinga, telah melihat dan juga mendengar bbrp kasus yg sama dimana ada anak "durhaka" yg mencemooh upacara doa kematian, upacara pemakaman, upacara peringatan hari lahir/meninggal leluhur.
Dan kalo diblg krist3n itu penghancur tradisi leluhur, itu mmg ada benarnya.
Kl dibahas sampai anda tidak melarang mertua ziarah, yah itu masih wajar yahhh. Karena beliau masih lebih senior dari anda. Dan semoga saja anda tidak melarang cucunya untuk mengenal asal usul kakeknya.
Senior jinaraga, beberapa kasus yang anda bawa itu saya sangat mengerti, itu dikarenakan mereka sudah berpikiran modern dan menganggap tradisi tersebut adalah hal-hal yang konyol. Tidak ada sangkut pautnya dengan kr****n, ajaran kr****n memang tidak mengenal upacara doa kematian dsb'na. Bukan berarti anda lalu menyalahkan ajaran kr****n.
Seperti tradisi menikah, banyak umat kr****n chinese yang menikah dengan adat chinese, bahkan diharuskan menikah dengan sesama chinese untuk menjaga tradisi. Lalu anda berkata seseorang yang meninggalkan kebiasaan lama agamanya disebut "durhaka", saya rasa anda berlebihan. Apakah saat anda memeluk buddha, anda masih berdoa "Bapa Kami, atau berdoa dalam nama Yesus? Saya rasa itu agak aneh, bukan begitu senior jinaraga?
Senior jinaraga menganggap setelah mama mertua saya yang senior meninggal lalu saya akan menghilangkan tradisi itu dari anak cucunya, begitu? Ini dinamakan "menghakimi", saya tidak akan berkomentar soal ini, karena kalau saya katakan tidak toh senior juga tidak akan percaya karena menurut anda kr****n ya penghancur tradisi. Sebelum hal ini diubah ya sepertinya sulit diterima.
Semoga berkenan...^^