pernahkah anda membaca Vinaya Pitaka, Bro. atau sumber apakah yg anda pelajari yg mengatakan bahwa "para bhikkhu sendiri yang kala itu menetapkan aturan2 untuk perkembangan dirinya sendiri,Buddha sendiri hanya menyetujui"? saya merasa anda sedang memberikan informasi yg dapat menyesatkan pembaca.
Jika ada para bhikkhu yg melanggar aturan, saya setuju itu memang bukan urusan kakao, tapi "bukan urusan kakao" tidak sama dengan pernyataan bahwa "bhikkhu selalu menjaga silanya"
sorry kakao memang nggak punya kesempatan utk membaca vinaya, soalnya kakao nggak mau menjalani kehidupan sebagai bhikkhu, sekarang kakao balik tanya, apakah vinaya yang pernah u baca berpengaruh terhadap umat awam? nggak, bagi kakao aja, vinaya nggak berarti apa2, kakao hanya tau, kakao mencoba mempraktekan dhamma dalam kehidupan sehari2, trus misalnya didalam dhamma ada hal yang bertentangan dg hati nurani kakao,. misalnya melegalkan pembunuhan dalam kondisi terdesak, kakao akan mengikuti hati nurani, nggak mau mengikuti " hal bodoh kayak gitu",..bagi kakao,..jika memang kakao berusaha menyesatkan pembaca kenapa nggak sekalian aja kakao suruh pembaca yang budiman,..misalnya gini, :" pembaca yang budiman, ayo kita rame2 membela Buddha dharma, yang menentang sikat, ceburin ke got dll,.." nah itu baru menyesatkan,..terus terang kakao memang nggak pernah baca namanya vinaya, abhidhamma dll, tapi dalam konteks hidup kakao tau dan yakin mana yang boleh dilakukan dan mana yang tak boleh dilakukan, walau kakao jujur kadang2 juga suka melanggar 5 sila
, tapi setidaknya berusaha tiap saat untuk tdk melanggar 5 sila. jika memang kakao menyesatkan pembaca dll, tp kakao tau norma2 kehidupan yang harmonis, rendah hati, hormat kepada orang tua, tdk membenarkan yang salah, dan menyalahkan yang benar, tdk membalikkan fakta, berkata berdasarkan logika yang sadar, tdk dalam keadaan mabuk, nama buddhis aja kakao blm punya,
,..
kakao hanya tau vinaya itu bukan keluar dari buddha sendiri jika anda mengetahui sejarah yang benar, sebab kakao jg berkata dg logika, vinaya dikeluarkan oleh seringnya pelanggaran yang dilakukan oleh para bhikkhu masa itu, jika masa buddha gotama para bhikkhunya berbagai dari berbagai golongan dan berbagai kasta, karena ketidak tahuan mereka, mereka sering melanggar kesusilaan, misalnya meskipun sdh menjadi bhikkhu masih sering pulang ke istrinya, para bhikkhu lain yang berasal dari golongan perampok karena sering meminum2an keras, sering keluar diam2 mencari minuman dll, buddah jg tau kala itu yang menjadi bhikkhu ada yang ikut2an, misalnya ketua suatu perkumpulan, ketuanya menjadi bhikkhu, trus pengikutnya otomatis mengikuti menjadi bhikkhu, dsb...dari kasus2 itulah vinaya ditetapkan.masalah vinaya keluar dari mulut siapa atau mungkin dari buddha sendiri, kita mana tau, kita aja nggak kesampaian hidup dijaman itu,..namun ingat "viccikica"atau keragu-raguan adalah salah satu dari 10 nivarana...kalau ditanya,..kakao pasti nggak inget
sorry dhamma kakao cetek, karena kakao hidup dengan dhamma bukan hidup untuk dhamma.