Ini sebenarnya pertanyaan teman yg gak bisa I jawab.
Misalnya ada bhikkhu senior yang melakukan parajika, tapi gak ada yang tau dan sang bhikkhu pun merahasiakannya. setelah itu dia meng-usampada calon2 bhikkhu, pertanyaannya : yang di Upasampada sah tidak jadi bhikkhu
Dear Lykim,
Kalo saya bilang, secara organisasi Bhikkhu senior itu sendiri sebenarnya masih diperkenankan utk mengupasampada.... tapi ini hanya secara label saja loh...
Yg menjadi sah atau tidaknya bhikkhu yg diupasampada itu sendiri, bukanlah tergantung dari yg mengupasampada atau dimana dia diupasampada tapi pada apakah dia menjalankan vinaya dan ajaran buddha dengan benar dan sungguh2?
Pernah ikut meditasi di suatu pusat meditasi thn 1996, wkt meditasi pagi, sangat kecewa melihat samanera2 disana malah tidur2an wkt jadwal meditasi duduk
Atau anda pernah lihat bhikkhu2 yg telp2an dengan umat?
Hal2 seperti itulah yg membuat si bhikkhu "tidak sah" utk menggunakan jubah kuning
Seorang disebut brahmana bukan karena keturunan, bukan karena menggunakan jubah kuning dan berkepala botak namun seorang disebut brahmana karena :
- pengetahuan dalam, tahu mana yg benar dan salah
- yg menjauhkan diri dari kehidupan awam, sedikit kebutuhannya
- yang tidak melekat pada kesenangan indera
- yang tidak marah, yg mempunyai senjata kesabaran
- yg tidak membenci diantara mereka yg membenci
- yang tidak melekat diantara mereka yg melekat
- yang tidak lagi menganiaya mahluk2 lain
dst yg bisa diambil dari Brahmana Vagga, Dhammapada
Disini bisa dilihat bhw yg disebut brahmana adl dari tindak tanduk dan batin mereka, bukan karena label dan/merk yg disandangnya
semoga bermanfaat
metta