at. her
Kalau anda berniat fangsen, janganlah ragu-ragu dengan pikiran seperti itu, kebajikan sekecil apapun pasti akan mendatangkan kebahagiaan, begitu juga sebaliknya.
Contoh :
Anda ke pasar melihat ikan/kodok yang pasti dijagal, timbulah niat anda untuk membeli dengan melepas makhluk itu, sesudah dilepas ke kali/sungai, kemudian 10 hari ditangkap kembali dan makhluk itu masuk kepasar lagi, berarti memang Kamma makhluk ikan sudah sedemikian rupa harus 'dijagal', tapi anda jangan kecewa.
Dalam hal ini anda sudah berbuat KeBajikan dimana, anda memperpanjang nyawa makhluk itu juga 10 hari, dan harus di ingat, nyawa 10 hari bagi seekor ikan sangat berarti dibanding dengan masa hidup manusia, masa hidup seekor ikan mungkin beberapa bulan atau tahun (tergantung besar/kecil ikannya)
anggaplah masa hidup ikan kecil bisa 1 tahun (365 hari) berarti anda memperpanjang nyawa ikan kecil itu 2,73 % masa hidup makhluk ikan itu, jika dikonversikan dengan nyawa manusia (75 tahun) itu adalah 747 hari hidup manusia., bermamfaat ? Bagaimana kalau makhluk itu tidak tertangkap lagi artinya hidup bebas ! Lebih baguskan.
Hitung2an seperti diatas ini cuma ilustrasi untuk meyakinkan anda berbuat kebajikan dengan menolong makhluk hidup apapun pasti berbuah menghasilkan kebahagiaan.
Dalam ajaran Buddha, membunuh serangga atau makhluk kecil apapun tetap perbuatan buruk,dan tidak dibenarkan.
Memang dalam dunia saha ini, pembunuhan makhluk hidup tidak dapat dicegah.
Jadi semua kembali kepada diri sendiri untuk melatih bathin masing2 untuk agar dapat terhindar dari tiga akar kejahatan.