//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Meditasi salah kaprah (tersesat)  (Read 57045 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #15 on: 17 May 2013, 10:58:46 PM »
dicoba dengan meditasi paritta saja maksud saya disini kita baca paritta sebelum melakukan meditasi.
contoh baca paritta ber namasangkara lalu meditasi yang menjadi objek tentu isi dari paritta yang kita baca misalkan habis baca manggala sutta maka kita jadikan bahan isi sutta tersebut untuk objek meditasi apa saja berkah utama itu. bila kita dapat mendengar suara atau pun dapat melihat mahluk alam lain selain alam binatang tentu nya gelombang signal pikiran kita sudah menjadi satu frekuensi dengan alam mahluk tersebut. cara menghilangkannya tentu dengan menghapus signal gelombang alam tersebut dengan kamma baik maupun niat baik kita semoga semua mahluk bahagia. dapat juga pergi ketmu dengan yang dapat menutup signal tersebut. cara menghilangkan kemarahan dalam diri tentu saja dengan menjadi sadar sepenuhnya akan saat ini. latihan meditasi yang buddha saran kan adalah agar kita dapat sadar saat ini. bukan terlena oleh buah pikiran. misalkan kita tau diri kita terbawa oleh gerak pikiran yang seharus nya tidak boleh tapi kita membiarkan maka itu tanda nya kita tidak sadar sepenuhnya akan kekinian.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #16 on: 18 May 2013, 01:56:22 AM »
Bunga pikiran yang muncul dapat diatasi dengan dua cara:
1. Terlibat di dalamnya.
a. Dibacakan paritta atau doa agar mereka tidak mengganggu.
b. Gertakan atau serangan dengan penguasaan teknik Tantra.

2. Tidak terlibat.
Masuk dalam modus kekosongan
1a. doa apa? bagi gw... doa itu bullshit kalau masih ngga bisa ngarti yg di omongin
1b. sudah, biasanya cabut... dan datang yg lebih gede dan galak


2. arupajhana? belum mampu.



Quote
Sekedar evaluasi,
kesalahan utama pada pembiaran pikiran kosong atau melayang,
segala kemungkinan akan muncul ketika perhatian lepas (tidak terkontrol).
nge-rasa2, ngedenger2, ngelihat2
tidak hanya muncul sewaktu meditasi,
tapi juga ketika tidak meditasi.


bahkan ketika lagi kegiatan sehari2

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #17 on: 18 May 2013, 02:02:17 AM »
tp lebih asik klo mau meditasi, kaga usa peduli (lepaskan dulu) ma teori2 yg kelewat menjelimet, just do it dgn cara yg simple... kdang sih, bs menjurus ke meditasi nguawur... ;D
hati-hati... ntar malah gerakan2 anehnya membawa pengaruh negatif...




itu meditasi thai sang lao qin....
baru denger... tapi ndak ah... kapok lepasin kendali...
hehehehe, ntar malah +aneh2 lage efek sampingnya,


sekarang sih gw lage nyoba nyari gimana cara kontrol efek sampingnya

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #18 on: 18 May 2013, 02:03:59 AM »

dicoba dengan meditasi paritta saja maksud saya disini kita baca paritta sebelum melakukan meditasi.
contoh baca paritta ber namasangkara lalu meditasi yang menjadi objek tentu isi dari paritta yang kita baca misalkan habis baca manggala sutta maka kita jadikan bahan isi sutta tersebut untuk objek meditasi apa saja berkah utama itu.


bila kita dapat mendengar suara atau pun dapat melihat mahluk alam lain selain alam binatang tentu nya gelombang signal pikiran kita sudah menjadi satu frekuensi dengan alam mahluk tersebut.


cara menghilangkannya tentu dengan menghapus signal gelombang alam tersebut dengan kamma baik maupun niat baik kita semoga semua mahluk bahagia.


dapat juga pergi ketmu dengan yang dapat menutup signal tersebut.


cara menghilangkan kemarahan dalam diri tentu saja dengan menjadi sadar sepenuhnya akan saat ini.


latihan meditasi yang buddha saran kan adalah agar kita dapat sadar saat ini. bukan terlena oleh buah pikiran.


misalkan kita tau diri kita terbawa oleh gerak pikiran yang seharus nya tidak boleh tapi kita membiarkan maka itu tanda nya kita tidak sadar sepenuhnya akan kekinian.
_/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #19 on: 18 May 2013, 04:01:19 AM »
1a. doa apa? bagi gw... doa itu bullshit kalau masih ngga bisa ngarti yg di omongin
1b. sudah, biasanya cabut... dan datang yg lebih gede dan galak


2. arupajhana? belum mampu.


nge-rasa2, ngedenger2, ngelihat2
tidak hanya muncul sewaktu meditasi,
tapi juga ketika tidak meditasi.


bahkan ketika lagi kegiatan sehari2

1a. Berharap semua semua makhluk berbahagia, termasuk yang mengganggu Anda tersebut.
1b. Dalam visualisasi, Anda bisa menciptakan apa saja yang 'lebih' (besar, galak, sakti) dari yang Anda lihat, dengar, rasakan.

Pada dasarnya sering saya tekankan, meditasi terbaik adalah waspada dan sadar setiap saat (being aware and mindful all the time). Kurang besar manfaatnya jika mendisiplinkan pikiran hanya pada waktu beberapa menit bermeditasi. Bawa sikap dan cara pandang meditatif ke dalam kehidupan sehari-hari (sikap negatif seperti cemas, takut, marah, dan lain-lain bisa diatasi jauh lebih mudah).

Sikap meditatif untuk dilatih:
- Belajar fokus pada apa yang dikerjakan.
- Mengamati apa yang terjadi tanpa terlibat atau hanyut di dalamnya.

Jika dipraktekkan benar, apa yang dialami tidak akan mempengaruhi Anda, seperti suara gaduh di pasar yang tidak akan mengganggu Anda sama sekali saat Anda menawar harga seekor ikan atau ayam. Semua tentang fokus serta ketidakterikatan pada setiap momen dan fenomena.

Selamat mencoba, rekan Kemenyan. Semoga sukses dan bahagia.  _/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #20 on: 18 May 2013, 05:11:29 AM »
1a. Berharap semua semua makhluk berbahagia, termasuk yang mengganggu Anda tersebut.

mahluk penganggu itu, semut, nyamuk, lalat, cicak, tikus atau ... ?  ???

Quote
1b. Dalam visualisasi, Anda bisa menciptakan apa saja yang 'lebih' (besar, galak, sakti) dari yang Anda lihat, dengar, rasakan.

kok pakai visualisasi ? ???, meditasi atau mengkhayal ?
« Last Edit: 18 May 2013, 05:13:57 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #21 on: 18 May 2013, 07:29:05 AM »
[dilbert mode=on]ga coba minta nomor togel?[dilbert=off]

kemungkinan hasil gara2 itu yang di inginkan atau dibayangkan, itu seperti tehnik meditasi LSY, mbah udah mencapai tingkat buda idup nih =))

tinggal di kembangkan nih :D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #22 on: 18 May 2013, 08:54:48 AM »
nah gw jg pernah jajal meditasi ngawur ini, klo gw ijinkan tangan gw muter2, tanpa gw gerakin, tangan itu gerak sendiri, muter-muter... klo kelewatan nguawur, gw malah kyak lg praktekin gerak patah2, klo mau namaskara, keliatan banget badan n tangan bergerak putus2 (bergerak-stop-bergerak-stop-dsb)

tp lebih asik klo mau meditasi, kaga usa peduli (lepaskan dulu) ma teori2 yg kelewat menjelimet, just do it dgn cara yg simple... kdang sih, bs menjurus ke meditasi nguawur... ;D

itu meditasi thai sang lao qin....

baca bukunya duduk meditasi...


maka yg terjadi :

AUTORUN.... (tubuh/tangan bergerak dgn sendirinya) :P

Bisikin dong keterangan rinci dan caranya, kayaknya menarik untuk dicoba.  :-?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #23 on: 18 May 2013, 09:14:32 AM »
hati-hati... ntar malah gerakan2 anehnya membawa pengaruh negatif...

kyak nya sih ga sampe muncul pengaruh negatif selama kita menyadari, krn yg menggerakkan tangan gw itu adalah kehendak gw sendiri walau bkn gw yg gerakan secara langsung.

ada mentor meditasi (mantan bhante theravada) yg mengatakan, itu lah cetanna, klo semakin kita sadari, maka kita semakin waspada pada setiap tindakan kita.


itu meditasi thai sang lao qin....

baca bukunya duduk meditasi...

maka yg terjadi :

AUTORUN.... (tubuh/tangan bergerak dgn sendirinya) :P

waduh, ga pernah dengar meditasi itu. dari sumber yg gw dapat, Autorun itu bkn sesuatu yg menakutkan, tp adalah kehendak kita sendiri, seperti kata om menyan "Bisa di tolak kok... Bergerak-gerak juga atas izin nya gue..."

semakin kita menginginkan, maka semakin kuat/jelas gerakan kita.


Bisikin dong keterangan rinci dan caranya, kayaknya menarik untuk dicoba.  :-?

rinci nya ? coba cari mentor yg ngerti, krn meditasi model itu agak nguawur sih, klo salah2 bs tambah nguawur... ;D

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #24 on: 18 May 2013, 10:01:35 AM »
Bisikin dong keterangan rinci dan caranya, kayaknya menarik untuk dicoba.  :-?


itu ada buku kecilnya serta mantra2 yg harus dicoba... dibaca
setelah membaca mantra tsb, dan duduklah bermeditasi..
bila semua berjalan dgn lancar... maka AUTORUN akan segera dimulai...


itu aja...cari buku kecil / manual book tsb aja... :o :o
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #25 on: 18 May 2013, 10:35:28 AM »

itu ada buku kecilnya serta mantra2 yg harus dicoba... dibaca
setelah membaca mantra tsb, dan duduklah bermeditasi..
bila semua berjalan dgn lancar... maka AUTORUN akan segera dimulai...


itu aja...cari buku kecil / manual book tsb aja... :o :o

Bagi bukunya donk  ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #26 on: 18 May 2013, 11:19:27 AM »
Bagi bukunya donk  ;D


pesan ortu :

jangan mencoba yg ini DIRUMAH....

he he he
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #27 on: 18 May 2013, 11:41:58 AM »

pesan ortu :

jangan mencoba yg ini DIRUMAH....

he he he

ic, ternyata cuma omdo  ^-^ :whistle:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #28 on: 18 May 2013, 11:57:44 AM »
meditasi tai shang lao qin ?
setelah ane cari2, tai shang lao qin lebih menjurus ke mantra tao, bkn meditasi. seandainya membaca mantra bs bergerak2, mungkin dikarenakan (maaf) kerasukan/dikendalikan mahluk halus atau bisa jg seperti terhipnotis, alam bawah sadar kita yg dominan.

ini ada referensi buku nya, entah benar ato tidak

Surat suci Too Dharma.
Judul asal: «Thai Siang Kam Ying Phian».


——————————————————————
BAB I — MENERANGKAN PENGERTIAN
——————————————————————

Thai Siang Lo Kun berkata:

  Bencana dan rezeki tiada berpintu;
  hanyalah manusia sendiri yang memanggilnya datang.
  Pembalasan atas bajik dan buruk
  seperti bayangan mengikuti gerakan rupa.


——————————————————————
BAB II — MEMBERIKAN PERINGATAN
——————————————————————

Langit dan bumi senantiasa diliputi Dewa Pengurus Dosa. Berlandaskan pada ringan dan berat kedosaan yang telah dilanggar manusia, Dewa Pengurus Dosa secara langsung menetapkan “Perhitungan Manusia”.

Bilamana pada penetapan “Perhitungan Manusia” itu dikenakan sanksi pengurangan,
akibatnya akan:
- Menderita kemiskinan dan keborosan,
- Menemui aneka kesedihan dan kegelisahan,
- Segala orang menaruh kebencian dan kejahatan,
- Hukuman dan bencana saling mengikuti,
- Karunia baik selalu menghindari,
- Bintang buruk selalu menurunkan malapetaka.

Bilamana pada penetapan “Perhitungan Manusia” itu dikenakan sanksi penuntasan,
akibatnya akan:
  Menemui kematian.


——————————————————————
BAB III — MENGADAKAN PEMERIKSAAN
——————————————————————

Ada pula Dewa Pak Tou dan Dewa Sam Thai bersaksi di atas kepala manusia untuk mencatat atas kedosaan dan kesalahan, serta menetapkan “Perhitungan Jauh” dan “Perhitungan Dekat”.
Ada pula Dewa Sam Si bersemayam dalam raga manusia. Pada tiap hari keng-sin, tatkala manusia sedang tidur, Dewa Sam Si naik ke atas langit untuk melaporkan hal-ikhwal kedosaan. Pada hari rembulan gelap, Dewa Dapur juga melakukan hal yang sama.

Barangsiapa sudah pernah melakukan kedosaan: bagi yang besar kedosaannya akan ditetapkan dalam “Perhitungan Jauh”; bagi yang kecil kedosaannya akan ditetapkan dalam “Perhitungan Dekat”. Segala besar-kecil kedosaan itu berada dalam berbagai-bagai perihal. Barangsiapa menghendaki usia panjang, seharusnya suka menghindari segala macam kedosaan itu.


——————————————————————
BAB IV — MENGUMPULKAN KEBAJIKAN
——————————————————————

1. Majulah pada jalan yang searah kelogisan;
2. Mundurlah dari jalan yang melawan kelogisan;
3. Tiada menginjak jalan yang menyeleweng;
4. Tiada mengelabui pada saat gelap gulita;
5. Menimbun kebajikan dan kejasaan;
6. Menaruh kasih sayang pada segala makhluk;
7. Setia pada kaisar/raja dan bakti pada ayah-ibu;
8. Sayang pada adik dan hormat pada kakak;
9. Meluruskan diri sendiri dan melayani orang lain;
10. Mengasihani pada piatu dan membantu para janda;
11. Menghormati kaum tua dan memperhatikan para anak;
12. Tiada memusnahkan serangga dan tanaman;
12. Ikut berkasih-sayang pada orang lain yang tengah dalam keadaan buruk;
13. Ikut bersuka-ria pada orang lain yang tengah dalam keadaan bajik;
14. Membantu orang lain yang tengah dalam keadaan kepepet;
15. Menolong orang lain yang tengah dalam keadaan kritis;
16. Melihat orang lain beroleh bagaikan diri sendiri yang beroleh;
17. Melihat orang lain kehilangan bagaikan diri sendiri yang kehilangan;
18. Tiada menyebarkan keburukan orang lain;
19. Tiada menonjolkan kebaikan diri sendiri;
20. Memadamkan kejahatan dan mengembangkan kebajikan;
21. Menyingkirkan keserakahan dan mendapatkan kesederhanaan;
22. Mendapatkan penghinaan tiada menaruh rasa dendam;
23. Mendapatkan kepercayaan harus menyimpan rasa waspada;
24. Memberikan kebajikan tanpa mengharapkan pembalasan;
25. Memberikan segala sesuatu tanpa merasakan penyesalan.


——————————————————————
BAB V — PEMBALASAN KEBAJIKAN
——————————————————————

  Yang disebut orang bajik:
  Segala orang selalu menghormati,
  Thian selalu memberkati,
  Segala keberkatan selalu mengikuti,
  Segala kejahatan selalu menjauhi,
  Para dewa selalu melindungi,
  Apa yang dilaksanakan selalu dapat kesuksesan,
  Sampai berhasrat menjadi dewa pun akan kewujudan.

Bilamana berhasrat menjadi tingkatan Dewa Langit, maka hendaknya menyelenggarakan 1.300 jenis kebajikan.
Bilamana berhasrat menjadi tingkatan Dewa Bumi, maka hendaknya menyelenggarakan 300 jenis kebajikan.


——————————————————————
BAB VI — ANEKA KEBURUKAN
——————————————————————

1. Melakukan segala sesuatu yang sifatnya mematuhi kesalahan;
2. Melakukan segala sesuatu yang sifatnya menyimpangi kelogisan;
3. Menganggap kejahatan sebagai keterampilan;
4. Melakukan dengan tak segan-segan atas segala kedzaliman;
5. Melakukan sesuatu dengan jalan licin guna mencelakai orang bajik;
6. Melakukan sesuatu dengan jalan gelap guna mengelabui kaum keluarga;
7. Melakukan kecongkakan terhadap guru;
8. Mengkhianati pada kewajiban diri sendiri;
9. Mengelabui orang awam;
10. Menghasut rekan sepelajar;
11. Melakukan perilaku yang bersifat maya, fitnah, tipu, dan moenafik;
12. Membongkar rahasia sanak saudara sendiri;
13. Melakukan kekerasan dan tidak menyimpan kesayangan;
14. Melakukan kekejaman dan keanehan untuk kepentingan diri sendiri;
15. Melakukan kebenaran atau kesalahan bukan pada tempatnya;
16. Melakukan pengkhianatan dan pelanggaran;
17. Menindas bawahan untuk mendapatkan pahala;
18. Menjilat atasan untuk mendapatkan pujian;
19. Menerima budi kebaikan tidak suka membalas kasih;
20. Selalu merenungkan tentang dendam kesumat;
21. Memandang rendah pada rakyat yang jujur;
22. Selalu mengacau untuk meributkan pemerintahan;
23. Memberikan jasa pahala pada yang tak benar;
24. Menghukum rakyat yang tak berdosa;
25. Membunuh orang lain untuk merampas harta kekayaan orang itu;
26. Menyingkirkan orang lain untuk merebut kedudukan orang itu;
27. Membunuh lawan yang tengah menyerah;
28. Menginjak kebenaran dan menyingkirkan para budiman;
29. Menindas para yatim dan mengancam para janda;
30. Menyimpang hukum dan menerima suap;
31. Memutarbalikkan perkara lurus untuk dibikin liku;
32. Memutarbalikkan perkara liku untuk dibikin lurus;
33. Memberatkan perkara yang ringan;
34. Memutuskan hukuman dengan disertai caci maki;
35. Tidak suka bertobat atas peri kesalahan;
36. Tidak suka melakukan peri kebajikan;
37. Menyeret orang lain agar berpadu dengan diri sendiri yang penuh kedosaan;
38. Menghalangi jalan kehidupan para nujum;
39. Mencaci dan mengejek pada kemuliaan para nabi;
40. Menindas pada kebenaran dan kebajikan;
41. Memanah burung yang sedang terbang dan menghalau binatang yang sedang lari;
42. Mencangkul ular yang sedang berteduh dan mengaburkan burung yang sedang mengaso;
43. Menyumbat jalan hewan dan meruntuhkan sarang burung;
44. Membuang anak unggas dan merusak telur burung;
45. Mengharap orang lain agar memperoleh kehilangan;
46. Merusak jasa baik orang lain;
47. Membahayakan orang lain untuk keselamatan diri sendiri;
48. Mengurangi penghasilan orang lain untuk keuntungan diri sendiri;
49. Menyodorkan yang buruk untuk diganti yang baik;
50. Melalaikan kedinasan untuk kepentingan diri sendiri;
51. Mencuri kepandaian orang lain;
52. Menyembunyikan kebaikan orang lain;
53. Mengembangkan keburukan orang lain;
54. Menyiarkan rahasia orang lain;
55. Menghamburkan kekayaan orang lain;
56. Memutuskan keakoran antara saudara orang lain;
57. Mengusik sesuatu yang dicintai orang lain;
58. Membantu orang lain untuk melakukan kejahatan;
59. Mengandalkan kecakapan untuk memamerkan kewibawaan;
60. Menghina orang lain agar diri sendiri mendapatkan kemenangan;
61. Merusak semi dan padi kepunyaan bapak tani;
62. Merusak pernikahan orang lain;
63. Mendadak kaya lalu menyombongkan diri;
64. Melepaskan diri sendiri dari kewajiban dengan tiada mengenal malu;
65. Mengaku-aku kebaikan namun menolak kesalahan;
66. Mengalihkan kemalangan dan mendorong kejahatan;
67. Membeli nama/kehormatan secara ilegal;
68. Menyimpan akal jahat di dalam hati;
69. Merusak kepandaian orang lain;
70. Melindungi kebodohan diri sendiri;
71. Menggunakan kewibawaan untuk memaksa dan mengancam;
72. Menggunakan kedzaliman untuk membunuh dan melukai;
73. Memotong kain tanpa kepentingan;
74. Menyembelih hewan tanpa kewajaran;
75. Menghambur dan membuang hasil bumi;
76. Mengacaukan dan meributkan sesama amanusia;
77. Merusak rumah tinggal orang lain;
78. Mengambil harta kekayaan orang lain;
79. Memecahkan bendungan dan menyulut api agar dapat menghancurkan wisma rakyat;
80. Mengacaukan rancangan baik orang lain agar dapat memusnahkan kejasaan orang itu;
81. Menghancurkan sarana hidup orang lain agar dapat menimbulkan kekurangan orang itu;
82. Melihat orang lain mendapatkan kebahagiaan, lalu mengaharapkan orang itu terisolasi;
83. Melihat orang lain mendapatkan kekayaan, lalu mengaharapkan orang itu tercerai-berai;
84. Memandang kecantikan orang lain, lalu menginginkan diperoleh untuk diri sendiri;
85. Meminjam kekayaan orang lain, lalu mengharpkan orang itu lekas-lekas mati;
86. Memohon tidak dikabulkan, lalu melakukan kutuk dan antipati;
87. Melihat orang lain menemui kasus/problem, lalu menuturkan keburukan orang itu;
88. Melihat orang lain memiliki cacat fisik, lalu menertawakan kecacatan orang itu;
89. Melihat kepandaian orang lain terpuji, lalu melakukan penindasan;
90. Menggunakan ilmu sishir agar orang lain mejadi gila;
91. Menggunakan obat tuba agar tanaman menjadi layu;
92. Melakukan kemurkaan terhadap guru;
93. Menimbulkan kontradiksi antara kakak yang lebih tua;
94. Memohon dan mengambil dengan jalan paksa;
95. Mengganggu dan merampas dengan jalan semena-mena;
96. Membegal dan menculik agar dapat menjadi kaya;
97. Mengggunakan akal licik agar dapat menaikkan pangkat;
98. Memberikan pahala dan hukuman dengan tidak adil;
99. Menikmati kesenangan sampai melampaui batas;
100. Menindas bawahan dengan jalan kejam;
101. Memberi ancaman pada orang lain;
102. Menggerutu pada Thian dan menyesal pada manusia;
103. Mencaci-maki pada angin dan hujan;
104. Mengadu-domba agar dapat menimbulkan kasus/perkara;
105. Mengusir sesama rekan dengan jalan yang tidak benar;
106. Menggunakan kata kepada istri yang mengandung sifat merendahkan;
107. Melanggar nasihat ayah dan ibu;
108. Melupakan yang lama tatkala bersua dengan yang baru;
109. Mengucapkan kata yang tidak sejalan dengan isi hati;
110. Melakukan keserakahan pada harta yang tidak sah;
111. Menipu dan mengelabui atasan;
112. Mengucapkan kata yang bersifat penuh kejahatan;
113. Memfitnah pada orang bijak;
114. Merusak nama baik orang lain dan mengaku diri sendiri melakukan kejujuran;
115. Mencaci-maki para dewa dan mengaku diri sendiri melakukan kebenaran;
116. Melepas orang yang patuh dan menerima orang yang melanggar;
117. Menjauhi kaum keluarga dan mendekati kaum asing;
118. Menunjuk pada langit dan bumi untuk membuktikan isi hati yang rendah;
119. Mengundang para dewa untuk menyaksikan perilaku yang dekil;
120. Merasakan kecewa pada barang yang telah diberikan;
121. Mengadakan hutang dengan tidak suka melakukan pembayaran;
122. Mencari segala sesuatu pada luar bagian;
123. Melakukan perbuatan dengan sekuat tenaga dan berlebih-lebihan;
124. Menikmati nafsu birahi sampai melampaui batas;
125. Melakukan kemunafikan dengan muka berpura-pura alim;
126. Memberikan makanan kotor pada orang lain;
127. Menjalankan ilmu hitam agar dapat mengelabui orang lain;
128. Memendekkan ukuran;
129. Menyempitkan luasan;
130. Meringankan timbangan;
131. Menyusutkan takaran;
132. Mengadakan campur-baur antara barang yang palsu dengan barang yang tulen;
133. Mencari keuntungan dengan jalan tidak sah;
134. Menindas orang bajik agar menjadi murka;
135. Membujuk orang dungu;
136. Melakukan keserakahan dengan tiada mengenal jemu;
137. Melakukan sumpah agar dapat meluruskan kesalahan;
138. Bermabuk-mabukkan sampai mengacaukan diri sendiri;
139. Bertengkar antara saudara sendiri;
140. Suami tidak setia pada istri;
141. Istri tidak patuh pada suami;
142. Tiada kerukunan dalam rumah tangga;
143. Kaum istri tidak menghormat pada kaum suami;
144. Selalu suka menyombongkan diri sendiri;
145. Selalu suka menyimpan iri dan dengki;
146. Tidak mendidikkan kebajikan pada anak dan istri;
147. Tidak menunjukkan kesusilaan pada ayah dan ibu mertua;
148. Menghina arwah leluhur;
149. Selalu melanggar perintah atasan;
150. Melakukan perbuatan tanpa kemanfaatan;
151. Menyimpan pikiran yang khianat;
152. Melakukan kutukan pada diri sendiri dan orang lain;
153. Membenci dan menyayang bukan pada tempatnya;
154. Melangkahi perigi dan dapur;
155. Menyia-nyiakan makanan dan manusia;
156. Membunuh anak orok dan melakukan abortus;
157. Melakukan perbuatan dengan sembunyi-sembunyi;
158. Bernyanyi dan berdansa pada akhir bulan dan tahun;
159. Meneriak dan memaki pada awal bulan dan waktu pagi;
160. Mengingus dan meludah serta membuang air seni dengan menghadap Bintang Utara;
161. Menghidung dan menangis di depan dapur;
162. Menggunakan api dapur menyalakan batang hio atau dupa untuk melakukan puja bakti atau sembahyang;
163. Menggunakan kayu kotor untuk memasak;
164. Bertelanjang bulat pada waktu bangun di tengah malam;
165. Melaksanakan azab hukuman pada pertengahan musim;
166. Meludah pada meteor;
167. Menunjuk pada pelangi;
168. Menunjuk pada tri ratna: bintang, mentari, dan rembulan;
169. Memandang lama pada mentari dan rembulan;
170. Membakar gunung dan memburu hewan pada permulaan musim semi;
171. Mencaci-maki dengan menghadap Bintang Utara;
172. Membunuh kura-kura dan ular dengan semena-mena.


——————————————————————
BAB VII — PEMBALASAN KEBURUKAN
——————————————————————

Sesuai dengan aneka ragam keburukan sebagaimana tersebut di atas, para dewa akan mengikuti ringan dan berat atas kejahatan yang telah dilanggar manusia untuk menetapkan “Perhitungan Jauh” dan “Perhitungan Dekat”. Bilamana “Perhitungan Dekat” sudah mencapai tuntas, akibatnya akan menemui kematian. Bilamana sampai kematian pun masih ada sisa kedosaan, maka “Perhitungan Jauh” akan dilanjutkan sampai pada anak dan cucu.

Barangsiapa mengambil harta benda yang dimiliki orang lain secara paksa dan tidak sah, akibatnya akan diperhitungkan pada istri dan anak serta keluarganya, sehingga lambat laun menemui kematian. Bilamana perhitungan itu tidak dikenakan pada penetapan kematian, maka sudah tentu dilibatkan pada bermacam-macam malapetaka:
- Mengalami kebanjiran dan kebakaran,
- Merasai kecurian dan kerampokan,
- Mendapati kehilangan harta benda,
- Menderita penyakit dan pertengkaran.
Semua penderitaan itu adalah sebagai pembalasan atas perbuatan yang telah dilakukan tanpa prinsip kebenaran.

Barangsiapa melenyapkan jiwa raga yang dimiliki orang lain secara semena-mena, akibatnya akan membangkitkan dendam: membalas dendam serta membunuh diri sendiri.

Barangsiapa yang mengambil secara tidak adil atas kekayaan yang dimiliki orang lain, sama pula dengan menelan makanan atau minuman yang mengandung tuba — hal mana bukannya dapat sementara mengenyangkan perut atau menghilangkan dahaga, namun sekaligus akan menemui akibat kematian.


——————————————————————
BAB VIII — MENUNJUKKAN INTISARI
——————————————————————

Bilamana timbulnya pikiran di dalam hati ternyata bajik, kendatipun peri kebajikan belum juga dilakukan, namun Dewa Bajik sudah senantiasa mengikutinya. Bilamana timbulnya pikiran di dalam hati ternyata buruk, kendatipun peri keburukan belum juga dilakukan, namun Dewa Buruk sudah senantiasa mengikutinya.


——————————————————————
BAB IX — BERTOBAT ATAS KEDOSAAN
——————————————————————

Barangsiapa sudah pernah melakukan keburukan dan kemudian suka bertobat sendiri, serta tidak mengulangi segala peri keburukan dan menjalani segala peri kebajikan, maka lama-kelamaan akan mendapatkan karunia kebajikan.

Itulah yang disebut sebagai: membalikkan malapetaka menjadi besar rezeki.


——————————————————————
BAB X — MELAKSANAKAN SECARA INTENSIF
——————————————————————

Yang disebut orang bajik senantiasa mengucapkan kata yang bajik, melihat sesuatu yang bajik, melaksanakan ikhwal yang bajik. Bilamana tiap hari melaksanakan tiga macam kebajikan, maka dalam tiga tahun Thian akan memberkati rezeki.

Yang disebut orang jahat senantiasa mengucapkan kata yang buruk, melihat sesuatu yang buruk, melaksanakan ikhwal yang buruk. Bilamana tiap hari melaksanakan tiga macam keburukan, maka dalam tiga tahun Thian akan mendatangkan malapetaka.

Mengapa teecu sekalian tidak dengan giat dan rajin melaksanakan peri kebajikan?

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #29 on: 18 May 2013, 02:03:18 PM »
Karena sudah salah kaprah tersesat dalam meditasi anda, mau coba cara yang tidak biasa gak?

Mana tahu negatif dikali negatif bisa jadi positif :)
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan