Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Pengalaman Pribadi => Topic started by: Shasika on 16 March 2013, 07:17:09 PM

Title: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 16 March 2013, 07:17:09 PM
Namo Buddhaya,

Saya mengisahkan ini adalah kisah nyata saya pribadi yang sungguh2 terjadi dalam hidup saya, dimana saya akhir2 ini sejak th.2005 hingga akhir des 2012 selalu tidak lepas dari membaca Paritta, bahkan bisa dibilang sangat mendalam sekali. Sejak membuka mata subuh pagi hari dimulai membaca Paritta hingga 1jam kemudian baru melakukan kegiatan harian pagi, nanti siang setelah makan siang begitu juga, bahkan sore hari hingga malam bahkan pernah semalam suntuk hingga subuh non-stop tidak tidur sama sekali, membaca Paritta.

Namun hal ini kemudian terhenti dengan seketika, karena saya didatangi oleh sahabat baik saya yang sedang menjelang ajal dengan mengatakan : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup".

Sahabat baik saya ini selalu mendatangi saya, padahal dia sedang koma di RS dan saya menemani dia bersama istrinya, dia sll mendatangi saya untuk menyampaikan pesan (***Mohon jangan menganggap saya KLENIK, ini sama sekali bukan). Pada saat menjelang dia meninggal, dia bilang : "Saya sudah tidak kuat lagi, badan saya sudah tidak mampu", Begitu saya terbangun masih jam 2 malam, lalu Istrinya juga ikut terbangun, karena kami tidur bersebelahan, lalu dia nanya kepada saya, ada apa ?

Saya menceritakan mimpi saya yang seolah2 bukan mimpi karena dia seperti bener2 hadir di kamar kami (padahal kami terpisah, dia dlm ruang isolasi ICU), anehnya seketika perut saya sakit sekali, dan saya langsung ke toilet karena spt tidak dapat di tahan lagi, yang keluar adalah cairan yang berwarna hitam pekat sekali. Saya ceritakan kepada istrinya apa yang terjadi tadi itu, istrinya ga percaya, masih ragu, dan kemudian itu SUNGGUH2 terjadi jam 7 pagi di tubuh pasien tsb, padahal dalam kepercayaan jawa itu adalah tanda2 hampir meninggal. Sehingga Istri mulai agak setengah percaya bahwa suami nya memang akan meninggal tidak dapat melanjutkan hidup lagi. Kami hanya mampu sembahyang dan sembahyang (baca Paritta).

Lagi2 dia mendatangi saya di hari berikutnya dengan mengatakan amat sangat jelas : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup". Saya terbangun masih jam 2 malam, seperti biasa istri sll juga ikut bangun, ketika saya ditanya ya saya ceritakan saja apa yang terjadi, seketika dia tertawa terbahak2 karena itu adalah PRINSIP hidup sahabat saya yang selama ini saya TIDAK pernah mendengar dia omong demikian. Setelah beliau meninggal, saya kemudian menjadi tidak membaca Paritta lagi, karena yang penting perbuatan orang tsb selama hidup, hal ini telah dia saksikan sendiri dikala antara hidup dan mati, sehingga beliau melihat dengan JELAS bahwa Paritta tidak akan menolong sama sekali ketika kita terlalu banyak menumpuk akusala, menumpuk kejahatan, menumpuk kamma buruk, maka menjelang meninggal kita udah dapat melihat akan kemanakah kita... ^:)^

Semoga cerita kisah nyata pengalaman pribadi saya ini tidak disalah artikan, ini sungguh2 terjadi dalam hidup saya, yang penting sekarang adalah menumpuk kebajikan sebanyak2nya, karena kejahatan yang telah kita lakukan kemarin2 ini tetap harus kita bayar....hanya dengan menumpuk kebajikan saja dapat mengurangi beratnya kamma buruk yang musti kita bayar...kamma buruk tetap harus kita bayar.... ;D
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: sanjiva on 16 March 2013, 07:45:21 PM
Bagi yang memegang prinsip seperti itu, bisa saja pada saat dia menjelang ajal kondisi pikirannya seperti itu membuatnya tenang.  Tetapi ada pula orang yang pada saat menjelang ajal pikiran tidak mampu tenang dan setelah mendengar paritta yang dibacakan mampu membantunya.  Menurut teori, pikiran menjelang ajal adalah faktor penentu kelahiran selanjutnya.

Manfaat sering membaca paritta, dalam kondisi tertentu termasuk menjelang ajal pasti lebih mudah mengingatnya, ketimbang tak pernah membaca sama sekali.  Tentu saja gw setuju bahwa perbuatan baik lebih penting daripada sekedar membaca paritta saja.
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 16 March 2013, 07:50:26 PM
Bagi yang memegang prinsip seperti itu, bisa saja pada saat dia menjelang ajal kondisi pikirannya seperti itu membuatnya tenang.  Tetapi ada pula orang yang pada saat menjelang ajal pikiran tidak mampu tenang dan setelah mendengar paritta yang dibacakan mampu membantunya.  Menurut teori, pikiran menjelang ajal adalah faktor penentu kelahiran selanjutnya.

Manfaat sering membaca paritta, dalam kondisi tertentu termasuk menjelang ajal pasti lebih mudah mengingatnya, ketimbang tak pernah membaca sama sekali.  Tentu saja gw setuju bahwa perbuatan baik lebih penting daripada sekedar membaca paritta saja.

Memang prinsip ini telah menjadi prinsip hidupnya sejak dulu, tapi saya sama sekali tidak mengetahui. ;D

Walau Paritta itu memang memiliki kekuatan, terbukti Ratana Sutta membebaskan kota Vesali, Karaniya Sutta melindungi Bhikkhu2 hutan dari gangguan setan, Khandha Paritta melindungi Bhikkhu dari gigitan ular dan keluarganya, dll. Namun saya mungkin masih syock kehilangan sahabat baik saya, yang mana saya melihat sendiri semua proses kematiannya. saya sangat kehilangan dia.... :(
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: gryn tea on 16 March 2013, 07:51:33 PM
Baca pAritta tanpa mengerti arti na
Dan tanpa perenungan = 0

Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: gryn tea on 16 March 2013, 07:53:04 PM
Sama hal nya
Klo org bukan agama Buddhis disuruh baca paritta
Apa guna na

Bagi mereka jg gx brguna
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 16 March 2013, 07:54:58 PM
Baca pAritta tanpa mengerti arti na
Dan tanpa perenungan = 0

Sahabat saya ini memang memegang prinsip bahwa kejahatan tidak dapat dihapuskan dengan Paritta, tapi dapat dikurangi dengan selalu melakukan kebajikan. itu udah jadi prinsipnya. Dia sungguh2 luar biasa sekali menumpuk kebajikan. Selalu setiap awal bulan dan pertengahan bulan berdana pembangunan Vihara, selalu melakukan dana makanan ke Vihara, selalu melakukan dana cetak buku Dhamma, dll.
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 16 March 2013, 07:57:26 PM
Sama hal nya
Klo org bukan agama Buddhis disuruh baca paritta
Apa guna na

Bagi mereka jg gx brguna

Sahabat saya adalah pengikut setia YM.Bhante Shri Pannavaro Maha Thera, mendut.  ;D

Dia Buddhist tulen, tapi dia penganut "Praktek menumpuk Kebajikan lebih bermanfaat daripada hanya baca Paritta"
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: gryn tea on 16 March 2013, 08:01:33 PM
Sahabat saya ini memang memegang prinsip bahwa kejahatan tidak dapat dihapuskan dengan Paritta, tapi dapat dikurangi dengan selalu melakukan kebajikan. itu udah jadi prinsipnya. Dia sungguh2 luar biasa sekali menumpuk kebajikan. Selalu setiap awal bulan dan pertengahan bulan berdana pembangunan Vihara, selalu melakukan dana makanan ke Vihara, selalu melakukan dana cetak buku Dhamma, dll.

Teman yg menarik

Moga kita jg bisa belajar dr cara kehidupan yg baik itu

Tapi bukan berarti dgn kata2 na membuAt kamu gx niat baca paritta lagi

Karena baca paritta itu jg slah satu hal yg baik
Bisa membuat pikiran tenang dan membuat pikiran tidak bpikir hal yg tidak2

DAn lakukan byk kebajikkan tentu na jgn cuma baca paritta tnp ddukung dgn moral yg baik

Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 16 March 2013, 08:07:39 PM
Teman yg menarik

Moga kita jg bisa belajar dr cara kehidupan yg baik itu

Tapi bukan berarti dgn kata2 na membuAt kamu gx niat baca paritta lagi

Karena baca paritta itu jg slah satu hal yg baik
Bisa membuat pikiran tenang dan membuat pikiran tidak bpikir hal yg tidak2

DAn lakukan byk kebajikkan tentu na jgn cuma baca paritta tnp ddukung dgn moral yg baik

Dia memang teman yang sangat baik sekali. Saya sangat kehilangan dia. Ga sangka akan begitu cepat perginya, kami berpisah cukup lama, baru ketemu sebulan kemudian dia meninggal.

Dia selalu berdana ke Panti Asuhan yang Islam, Masjid, bahkan tukang2 becak, tukang2 parkir. Ini selalu dia lakukan tiap hari tanpa pernah putus sejak thn.2000, dia dulu memang agak sedikit berantakan masa mudanya, semua sudah dia ceritakan ke saya, namun sejak ikut Vipassana th.2000 MERUBAH segalanya, dia menjadi orang baru, dan seluruh hari2nya hanya utk menjalankan kebajikan saja. sungguh. Bahkan Bhante Pannavaropun memuji dia sewaktu melepas jenasah nya (malam maisongan).
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: sanjiva on 16 March 2013, 08:34:29 PM
Dia memang teman yang sangat baik sekali. Saya sangat kehilangan dia. Ga sangka akan begitu cepat perginya, kami berpisah cukup lama, baru ketemu sebulan kemudian dia meninggal.

Dia selalu berdana ke Panti Asuhan yang Islam, Masjid, bahkan tukang2 becak, tukang2 parkir. Ini selalu dia lakukan tiap hari tanpa pernah putus sejak thn.2000, dia dulu memang agak sedikit berantakan masa mudanya, semua sudah dia ceritakan ke saya, namun sejak ikut Vipassana th.2000 MERUBAH segalanya, dia menjadi orang baru, dan seluruh hari2nya hanya utk menjalankan kebajikan saja. sungguh. Bahkan Bhante Pannavaropun memuji dia sewaktu melepas jenasah nya (malam maisongan).

Kalo prinsip tanpa membaca paritta ini cocok buat dia, untuk orang lain belum tentu.

Satu lagi komen gw,  dari tulisan anda yang gw baca sepertinya dia baru melakukan salah satu dari DANA-SILA-SAMADHI yaitu berdana.   Apakah dia juga rutin menjalankan sila (hingga attasila) dan samadhi ?
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: adi lim on 16 March 2013, 08:54:00 PM
saya lebih senang merenungkan arti Paritta dari pada hanya membaca.
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Wolvie on 16 March 2013, 09:13:26 PM
hmm, rada2 mencurigakan..

maaf ya, bukan mau menyinggung perasaan anda, karena dia adalah teman karib anda..
tapi sy ragu yang dateng itu bener2 dia..

sy masih kurang jelas apa teman anda itu mengatakan "percuma baca Paritta" atau jelas2 mengatakan "tidak usah/tidak boleh baca Paritta" ?

IMHO sungguh karma buruk menurut sy klo sampe menganjurkan orang yang rajin baca Paritta untuk tidak baca Paritta lagi, berdasarkan pengalaman dia saja.. Apalagi kemudian anda nurut, sungguh sangat disayangkan.. Entah yang dateng itu beneran dia ato mahluk yang memang mau bikin anda ragu2 terhadap Buddhisme..

Baca Paritta saja tentu tidak akan hapus seluruh karma buruk, tapi klo sampe dibilang percuma alias sama sekali ga ada gunanya, kok rada2 gimana gitu ya? Klo bener2 ga ada gunanya, kenapa Sang Buddha sendiri ajarkan bhikkhu2 yang diganggu mahluk halus baca Karaniya Metta Sutta, kenapa ibu hamil memperoleh kemudahan dalam melahirkan setelah Arya Angulimala mengatakan kebenaran yang kemudian dikenal sebagai Angulimala Paritta.

Bahwa ternyata pengalaman teman anda yang banyak beramal itu yang ditekankan itu ya bagus sih, tapi bukan berarti terus jadi percuma baca Paritta. Sayang sekali klo sampe anda terus berhenti karena hal ini.. Ya beramal bisa diteruskan, baca Paritta juga. Memang di mana jahat dan ruginya sih baca paritta?
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Indra on 16 March 2013, 09:39:08 PM
Sahabat saya adalah pengikut setia YM.Bhante Shri Pannavaro Maha Thera, mendut.  ;D

Dia Buddhist tulen, tapi dia penganut "Praktek menumpuk Kebajikan lebih bermanfaat daripada hanya baca Paritta"

saya setuju sepenuhnya dengan frasa "daripada hanya baca paritta", karena paritta itu memang tidak berguna kalau HANYA dibaca, burung beo pun bisa membaca paritta jika sering2 diperdengarkan padanya, tapi jelas burung beo itu tidak akan mendapat manfaat dari baca paritta itu.
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: sl99 on 16 March 2013, 10:35:55 PM
Namo Buddhaya,

Saya mengisahkan ini adalah kisah nyata saya pribadi yang sungguh2 terjadi dalam hidup saya, dimana saya akhir2 ini sejak th.2005 hingga akhir des 2012 selalu tidak lepas dari membaca Paritta, bahkan bisa dibilang sangat mendalam sekali. Sejak membuka mata subuh pagi hari dimulai membaca Paritta hingga 1jam kemudian baru melakukan kegiatan harian pagi, nanti siang setelah makan siang begitu juga, bahkan sore hari hingga malam bahkan pernah semalam suntuk hingga subuh non-stop tidak tidur sama sekali, membaca Paritta.

Namun hal ini kemudian terhenti dengan seketika, karena saya didatangi oleh sahabat baik saya yang sedang menjelang ajal dengan mengatakan : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup".

Sahabat baik saya ini selalu mendatangi saya, padahal dia sedang koma di RS dan saya menemani dia bersama istrinya, dia sll mendatangi saya untuk menyampaikan pesan (***Mohon jangan menganggap saya KLENIK, ini sama sekali bukan). Pada saat menjelang dia meninggal, dia bilang : "Saya sudah tidak kuat lagi, badan saya sudah tidak mampu", Begitu saya terbangun masih jam 2 malam, lalu Istrinya juga ikut terbangun, karena kami tidur bersebelahan, lalu dia nanya kepada saya, ada apa ?

Saya menceritakan mimpi saya yang seolah2 bukan mimpi karena dia seperti bener2 hadir di kamar kami (padahal kami terpisah, dia dlm ruang isolasi ICU), anehnya seketika perut saya sakit sekali, dan saya langsung ke toilet karena spt tidak dapat di tahan lagi, yang keluar adalah cairan yang berwarna hitam pekat sekali. Saya ceritakan kepada istrinya apa yang terjadi tadi itu, istrinya ga percaya, masih ragu, dan kemudian itu SUNGGUH2 terjadi jam 7 pagi di tubuh pasien tsb, padahal dalam kepercayaan jawa itu adalah tanda2 hampir meninggal. Sehingga Istri mulai agak setengah percaya bahwa suami nya memang akan meninggal tidak dapat melanjutkan hidup lagi. Kami hanya mampu sembahyang dan sembahyang (baca Paritta).

Lagi2 dia mendatangi saya di hari berikutnya dengan mengatakan amat sangat jelas : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup". Saya terbangun masih jam 2 malam, seperti biasa istri sll juga ikut bangun, ketika saya ditanya ya saya ceritakan saja apa yang terjadi, seketika dia tertawa terbahak2 karena itu adalah PRINSIP hidup sahabat saya yang selama ini saya TIDAK pernah mendengar dia omong demikian. Setelah beliau meninggal, saya kemudian menjadi tidak membaca Paritta lagi, karena yang penting perbuatan orang tsb selama hidup, hal ini telah dia saksikan sendiri dikala antara hidup dan mati, sehingga beliau melihat dengan JELAS bahwa Paritta tidak akan menolong sama sekali ketika kita terlalu banyak menumpuk akusala, menumpuk kejahatan, menumpuk kamma buruk, maka menjelang meninggal kita udah dapat melihat akan kemanakah kita... ^:)^

Semoga cerita kisah nyata pengalaman pribadi saya ini tidak disalah artikan, ini sungguh2 terjadi dalam hidup saya, yang penting sekarang adalah menumpuk kebajikan sebanyak2nya, karena kejahatan yang telah kita lakukan kemarin2 ini tetap harus kita bayar....hanya dengan menumpuk kebajikan saja dapat mengurangi beratnya kamma buruk yang musti kita bayar...kamma buruk tetap harus kita bayar.... ;D

Yang saya tangkap maksudnya adalah, percuma baca paritta, jika tidak melakukan perbuatan baik.
Dengan ungkapan lain, teori tanpa praktek = nol besar.
Begitu juga sebaliknya, praktek juga baik jika dibarengi dengan teori yang benar.
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: kullatiro on 16 March 2013, 11:55:39 PM
paritta hanya lah paritta bila hanya di baca saja tanpa ada usaha mengerti tentang Buddha, Dhamma dan Sangha (Buddhanusati, Dhammanusati, Sanghanusati) juga praktek nya dalam kehidupan sehari hari.

Ketika kita membaca Tisarana, berlindung kepada  Buddha, Dhamma dan Sangha tidak sekedar membaca saja tapi juga menjalankan praktek dhamma (jalan mulia berunsur 8, pancasila, atthasila, memahami dukkha, anicca, anatta, paticasamupada, metta, karuna, muditha, uphekka, dll termasuk juga sutta sutta ajaran Sang Buddha Gautama).
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: ryu on 17 March 2013, 06:46:49 AM
coba kalau orang itu sering baca liamkeng maka pasti beda ngomongnya, gak akan bilang percuma karena dia akan melihat amitaba dan sukawati

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23918.msg438492.html#msg438492 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23918.msg438492.html#msg438492)
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: hariyanto_sio on 17 March 2013, 10:06:45 AM
haiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii adikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk meiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Sunya on 17 March 2013, 10:08:43 AM
coba kalau orang itu sering baca liamkeng maka pasti beda ngomongnya, gak akan bilang percuma karena dia akan melihat amitaba dan sukawati

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23918.msg438492.html#msg438492 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23918.msg438492.html#msg438492)

Tulisan yang ambigu. :) Jika Anda pernah membuktikan pernyataan Anda di atas silakan bicara, jika tidak orang akan memulti-interpretasikan apa yang Anda tulis.

Bagi saya semua percuma, karena karma yang bekerja. Obat (dokter maupun herbalis), baca paritta, liam keng, mantera tertentu, air suci tertentu, jampi-jampi, minyak urap, dsb... semua hanya faktor luar yang dilihat makhluk awam. Yang sebenarnya adalah karma dari makhluk yang bersangkutan. Semua metode pengobatan duniawi adalah sunya karena bukan faktor penentu satu-satunya.

Saya pribadi sering berurusan dengan hal-hal demikian, dan semua perangkat spiritual tersebut (mantera, paritta, doa, dlsb) tidak akan berguna bila dihadapkan pada kasus dimana karma orang tersebut berat. Makhluk halus yang didoakan pun demikian, tidak mempan bila memang sebab-sebab karmanya tidak mendukung upaya yang sedang kita lakukan tersebut (pelimpahan, pemindahan, pengusiran, dsb).

Jika ada seseorang meyakini benar-benar bahwa paritta dan semua perangkat spiritual tersebut bekerja, berarti mungkin ia sudah mengabaikan perbuatan yang pernah ia lakukan, dan berpendapat bahwa ritual bisa menyelamatkan dia atau makhluk lain. Padahal Buddha sendiri menekankan pada perbuatan (baik dan nyata) bukan percaya bahwa ritual (termasuk baca doa/paritta) bisa menyelamatkan seseorang atau suatu makhluk.

Demikian semoga jelas. Semoga semua berbahagia.  _/\_
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: urban888 on 17 March 2013, 01:51:20 PM
Namo Buddhaya,

Saya mengisahkan ini adalah kisah nyata saya pribadi yang sungguh2 terjadi dalam hidup saya, dimana saya akhir2 ini sejak th.2005 hingga akhir des 2012 selalu tidak lepas dari membaca Paritta, bahkan bisa dibilang sangat mendalam sekali. Sejak membuka mata subuh pagi hari dimulai membaca Paritta hingga 1jam kemudian baru melakukan kegiatan harian pagi, nanti siang setelah makan siang begitu juga, bahkan sore hari hingga malam bahkan pernah semalam suntuk hingga subuh non-stop tidak tidur sama sekali, membaca Paritta.

Namun hal ini kemudian terhenti dengan seketika, karena saya didatangi oleh sahabat baik saya yang sedang menjelang ajal dengan mengatakan : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup".

Sahabat baik saya ini selalu mendatangi saya, padahal dia sedang koma di RS dan saya menemani dia bersama istrinya, dia sll mendatangi saya untuk menyampaikan pesan (***Mohon jangan menganggap saya KLENIK, ini sama sekali bukan). Pada saat menjelang dia meninggal, dia bilang : "Saya sudah tidak kuat lagi, badan saya sudah tidak mampu", Begitu saya terbangun masih jam 2 malam, lalu Istrinya juga ikut terbangun, karena kami tidur bersebelahan, lalu dia nanya kepada saya, ada apa ?

Saya menceritakan mimpi saya yang seolah2 bukan mimpi karena dia seperti bener2 hadir di kamar kami (padahal kami terpisah, dia dlm ruang isolasi ICU), anehnya seketika perut saya sakit sekali, dan saya langsung ke toilet karena spt tidak dapat di tahan lagi, yang keluar adalah cairan yang berwarna hitam pekat sekali. Saya ceritakan kepada istrinya apa yang terjadi tadi itu, istrinya ga percaya, masih ragu, dan kemudian itu SUNGGUH2 terjadi jam 7 pagi di tubuh pasien tsb, padahal dalam kepercayaan jawa itu adalah tanda2 hampir meninggal. Sehingga Istri mulai agak setengah percaya bahwa suami nya memang akan meninggal tidak dapat melanjutkan hidup lagi. Kami hanya mampu sembahyang dan sembahyang (baca Paritta).

Lagi2 dia mendatangi saya di hari berikutnya dengan mengatakan amat sangat jelas : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup". Saya terbangun masih jam 2 malam, seperti biasa istri sll juga ikut bangun, ketika saya ditanya ya saya ceritakan saja apa yang terjadi, seketika dia tertawa terbahak2 karena itu adalah PRINSIP hidup sahabat saya yang selama ini saya TIDAK pernah mendengar dia omong demikian. Setelah beliau meninggal, saya kemudian menjadi tidak membaca Paritta lagi, karena yang penting perbuatan orang tsb selama hidup, hal ini telah dia saksikan sendiri dikala antara hidup dan mati, sehingga beliau melihat dengan JELAS bahwa Paritta tidak akan menolong sama sekali ketika kita terlalu banyak menumpuk akusala, menumpuk kejahatan, menumpuk kamma buruk, maka menjelang meninggal kita udah dapat melihat akan kemanakah kita... ^:)^

Semoga cerita kisah nyata pengalaman pribadi saya ini tidak disalah artikan, ini sungguh2 terjadi dalam hidup saya, yang penting sekarang adalah menumpuk kebajikan sebanyak2nya, karena kejahatan yang telah kita lakukan kemarin2 ini tetap harus kita bayar....hanya dengan menumpuk kebajikan saja dapat mengurangi beratnya kamma buruk yang musti kita bayar...kamma buruk tetap harus kita bayar.... ;D

permisi Sis, apakah ketika Sis didatangi oleh sahabat Sis.......apakah kaki Sahabat Sis melayang di atas ground/floor? trus apakah Sis dpt melihat bayangannya? dan bagaimana sistem pencahayaan di tempat Sis bertemu dgn sahabat Sis? apakah Sis punya riwayat problem berhubungan dgn pencernaan? jenis Paritta yg Sis sering lafalkan?......sori kalo sy banyak tny.........spy lbh jelas....  _/\_



Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: urban888 on 17 March 2013, 01:51:56 PM
Namo Buddhaya,

Saya mengisahkan ini adalah kisah nyata saya pribadi yang sungguh2 terjadi dalam hidup saya, dimana saya akhir2 ini sejak th.2005 hingga akhir des 2012 selalu tidak lepas dari membaca Paritta, bahkan bisa dibilang sangat mendalam sekali. Sejak membuka mata subuh pagi hari dimulai membaca Paritta hingga 1jam kemudian baru melakukan kegiatan harian pagi, nanti siang setelah makan siang begitu juga, bahkan sore hari hingga malam bahkan pernah semalam suntuk hingga subuh non-stop tidak tidur sama sekali, membaca Paritta.

Namun hal ini kemudian terhenti dengan seketika, karena saya didatangi oleh sahabat baik saya yang sedang menjelang ajal dengan mengatakan : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup".

Sahabat baik saya ini selalu mendatangi saya, padahal dia sedang koma di RS dan saya menemani dia bersama istrinya, dia sll mendatangi saya untuk menyampaikan pesan (***Mohon jangan menganggap saya KLENIK, ini sama sekali bukan). Pada saat menjelang dia meninggal, dia bilang : "Saya sudah tidak kuat lagi, badan saya sudah tidak mampu", Begitu saya terbangun masih jam 2 malam, lalu Istrinya juga ikut terbangun, karena kami tidur bersebelahan, lalu dia nanya kepada saya, ada apa ?

Saya menceritakan mimpi saya yang seolah2 bukan mimpi karena dia seperti bener2 hadir di kamar kami (padahal kami terpisah, dia dlm ruang isolasi ICU), anehnya seketika perut saya sakit sekali, dan saya langsung ke toilet karena spt tidak dapat di tahan lagi, yang keluar adalah cairan yang berwarna hitam pekat sekali. Saya ceritakan kepada istrinya apa yang terjadi tadi itu, istrinya ga percaya, masih ragu, dan kemudian itu SUNGGUH2 terjadi jam 7 pagi di tubuh pasien tsb, padahal dalam kepercayaan jawa itu adalah tanda2 hampir meninggal. Sehingga Istri mulai agak setengah percaya bahwa suami nya memang akan meninggal tidak dapat melanjutkan hidup lagi. Kami hanya mampu sembahyang dan sembahyang (baca Paritta).

Lagi2 dia mendatangi saya di hari berikutnya dengan mengatakan amat sangat jelas : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup". Saya terbangun masih jam 2 malam, seperti biasa istri sll juga ikut bangun, ketika saya ditanya ya saya ceritakan saja apa yang terjadi, seketika dia tertawa terbahak2 karena itu adalah PRINSIP hidup sahabat saya yang selama ini saya TIDAK pernah mendengar dia omong demikian. Setelah beliau meninggal, saya kemudian menjadi tidak membaca Paritta lagi, karena yang penting perbuatan orang tsb selama hidup, hal ini telah dia saksikan sendiri dikala antara hidup dan mati, sehingga beliau melihat dengan JELAS bahwa Paritta tidak akan menolong sama sekali ketika kita terlalu banyak menumpuk akusala, menumpuk kejahatan, menumpuk kamma buruk, maka menjelang meninggal kita udah dapat melihat akan kemanakah kita... ^:)^

Semoga cerita kisah nyata pengalaman pribadi saya ini tidak disalah artikan, ini sungguh2 terjadi dalam hidup saya, yang penting sekarang adalah menumpuk kebajikan sebanyak2nya, karena kejahatan yang telah kita lakukan kemarin2 ini tetap harus kita bayar....hanya dengan menumpuk kebajikan saja dapat mengurangi beratnya kamma buruk yang musti kita bayar...kamma buruk tetap harus kita bayar.... ;D

Permisi Sis, apakah ketika Sis didatangi oleh sahabat Sis.......apakah kaki Sahabat Sis melayang di atas ground/floor? trus apakah Sis dpt melihat bayangannya? dan bagaimana sistem pencahayaan di tempat Sis bertemu dgn sahabat Sis? apakah Sis punya riwayat problem berhubungan dgn pencernaan? Last questions: jenis Paritta yg Sis sering lafalkan?......sori kalo sy banyak tny.........spy lbh jelas....  _/\_
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: bluppy on 17 March 2013, 08:16:46 PM
namun sejak ikut Vipassana th.2000 MERUBAH segalanya, dia menjadi orang baru, dan seluruh hari2nya hanya utk menjalankan kebajikan saja. sungguh. Bahkan Bhante Pannavaropun memuji dia sewaktu melepas jenasah nya (malam maisongan).

bisa tolong ceritain lebih jauh ttg Vipassana nya?
thank you
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: sanjiva on 18 March 2013, 10:45:13 AM
permisi Sis, apakah ketika Sis didatangi oleh sahabat Sis.......apakah kaki Sahabat Sis melayang di atas ground/floor? trus apakah Sis dpt melihat bayangannya? dan bagaimana sistem pencahayaan di tempat Sis bertemu dgn sahabat Sis? apakah Sis punya riwayat problem berhubungan dgn pencernaan? jenis Paritta yg Sis sering lafalkan?......sori kalo sy banyak tny.........spy lbh jelas....  _/\_

Wah menarik nih.  Ikutan menyimak deh.  ::)
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 20 March 2013, 03:07:17 PM
Kalo prinsip tanpa membaca paritta ini cocok buat dia, untuk orang lain belum tentu.

Satu lagi komen gw,  dari tulisan anda yang gw baca sepertinya dia baru melakukan salah satu dari DANA-SILA-SAMADHI yaitu berdana.   Apakah dia juga rutin menjalankan sila (hingga attasila) dan samadhi ?

Makasih bro Sanjiva,
Dia memang menjalankan Dana - Sila - Samadhi, ketekunan beliau ini luar biasa sekali sampai2 dia tidak memilih berdana hanya untuk kalangan Buddhist saja... ;D

Masalah Samadhi, beliau tekun bermeditasi dan mengikuti kelas2 meditasi (tapi anehnya tetap tidak menyukai Paritta, ini saya ketahui belakangan setelah saya di datangi). Jika anda bertanya Sila, saya sejujurnya TIDAK mengetahui karena kita tidak akan pernah tahu persis 100 proses hati seseorang, bila dia melakukan kebohongan, atau bila dia melakukan pelanggaran sila lainnya, hal ini hanya dia ketahui sendiri.  ;D
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 20 March 2013, 03:20:43 PM
saya lebih senang merenungkan arti Paritta dari pada hanya membaca.

SETUJU  ;D

hmm, rada2 mencurigakan..

maaf ya, bukan mau menyinggung perasaan anda, karena dia adalah teman karib anda..
tapi sy ragu yang dateng itu bener2 dia..

sy masih kurang jelas apa teman anda itu mengatakan "percuma baca Paritta" atau jelas2 mengatakan "tidak usah/tidak boleh baca Paritta" ?

IMHO sungguh karma buruk menurut sy klo sampe menganjurkan orang yang rajin baca Paritta untuk tidak baca Paritta lagi, berdasarkan pengalaman dia saja.. Apalagi kemudian anda nurut, sungguh sangat disayangkan.. Entah yang dateng itu beneran dia ato mahluk yang memang mau bikin anda ragu2 terhadap Buddhisme..

Baca Paritta saja tentu tidak akan hapus seluruh karma buruk, tapi klo sampe dibilang percuma alias sama sekali ga ada gunanya, kok rada2 gimana gitu ya? Klo bener2 ga ada gunanya, kenapa Sang Buddha sendiri ajarkan bhikkhu2 yang diganggu mahluk halus baca Karaniya Metta Sutta, kenapa ibu hamil memperoleh kemudahan dalam melahirkan setelah Arya Angulimala mengatakan kebenaran yang kemudian dikenal sebagai Angulimala Paritta.

Bahwa ternyata pengalaman teman anda yang banyak beramal itu yang ditekankan itu ya bagus sih, tapi bukan berarti terus jadi percuma baca Paritta. Sayang sekali klo sampe anda terus berhenti karena hal ini.. Ya beramal bisa diteruskan, baca Paritta juga. Memang di mana jahat dan ruginya sih baca paritta?

Makasih bro Wolvie,
Jika anda ragu, tidak apa2, karena ini khan pengalaman saya pribadi, tapi saya berbagi disini karena siapa tahu akan memberi manfaat. Kita yang sehat walafiat spt ini sangat mustahil melihat 2 dunia sekaligus dengan mata telanjang, apa2 saja vipaka kamma kita, selama hidup ini kita telah banyak menumpuk Akusala kamma, nah melalui bantuan dari mereka yang sedang menjelang ajal menjemput inilah yang dapat melihat dunia itu dengan jelas, kemana mereka akan dilahirkan KELAK.

Pesan dia adalah "PERCUMA baca Paritta yang penting perbuatan selama hidup" jadi ini yang menjadi pertimbangan saya, bahwa saya percuma saja membaca ribuan paritta jika saya masih melakukan Akusala Kamma, begitu. Keputusan saya berhenti membaca paritta karena saya tahu persis DIRI saya, tentu anda jika jujur terhadap diri anda maka anda akan paham seperti apa diri anda, daripada saya membaca ribuan paritta maka lebih baik saya menghentikan semua Akusala Kamma saya seperti yang di sabdakan sang Buddha, lebih baik kita sendiri, dengan menyendiri ini mengurangi kita melakukan Akusala Kamma kita, karena kita tidak menambah setidaknya. Lebih baik lagi dengan melakukan meditasi setiap hari (saya sering bolong, jujur aja).

Masalah baca paritta ini saya masih kadang2 membaca paritta kok...jangan kuatir. hanya tidak seperti dulu lagi. ;D
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 20 March 2013, 03:22:18 PM
saya setuju sepenuhnya dengan frasa "daripada hanya baca paritta", karena paritta itu memang tidak berguna kalau HANYA dibaca, burung beo pun bisa membaca paritta jika sering2 diperdengarkan padanya, tapi jelas burung beo itu tidak akan mendapat manfaat dari baca paritta itu.

SETUJU bro.... :jempol:
Anda sangat paham dan sejalan pemikirannya dengan saya. ;D
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 20 March 2013, 03:27:02 PM
Yang saya tangkap maksudnya adalah, percuma baca paritta, jika tidak melakukan perbuatan baik.
Dengan ungkapan lain, teori tanpa praktek = nol besar.
Begitu juga sebaliknya, praktek juga baik jika dibarengi dengan teori yang benar.

Benar bro sl99.... ;D
Anda mampu menangkap pesan dia maupun saya secara clear. :jempol:

paritta hanya lah paritta bila hanya di baca saja tanpa ada usaha mengerti tentang Buddha, Dhamma dan Sangha (Buddhanusati, Dhammanusati, Sanghanusati) juga praktek nya dalam kehidupan sehari hari.

Ketika kita membaca Tisarana, berlindung kepada  Buddha, Dhamma dan Sangha tidak sekedar membaca saja tapi juga menjalankan praktek dhamma (jalan mulia berunsur 8, pancasila, atthasila, memahami dukkha, anicca, anatta, paticasamupada, metta, karuna, muditha, uphekka, dll termasuk juga sutta sutta ajaran Sang Buddha Gautama).

Makanya dia pesannya juga demikian. Percuma baca paritta yang penting perbuatan selama hidup.
Jika telah mampu memahami jalan mulia berunsur 8, pancasila, atthasila, memahami dukkha, anicca, anatta, paticasamupada, metta, karuna, muditha, uphekka, dll termasuk juga sutta sutta ajaran Sang Buddha Gautama, dengan sunguh2 PAHAM maka kita telah menjadi seorang Ariya. ;D
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 20 March 2013, 03:31:05 PM
coba kalau orang itu sering baca liamkeng maka pasti beda ngomongnya, gak akan bilang percuma karena dia akan melihat amitaba dan sukawati

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23918.msg438492.html#msg438492 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23918.msg438492.html#msg438492)

dia Theravada bro Ryu  ;D

haiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii adikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk meiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

maaf ya....kalo manggil orang silahkan membuka thread yang lain aja ya.... ;D

Tulisan yang ambigu. :) Jika Anda pernah membuktikan pernyataan Anda di atas silakan bicara, jika tidak orang akan memulti-interpretasikan apa yang Anda tulis.

Bagi saya semua percuma, karena karma yang bekerja. Obat (dokter maupun herbalis), baca paritta, liam keng, mantera tertentu, air suci tertentu, jampi-jampi, minyak urap, dsb... semua hanya faktor luar yang dilihat makhluk awam. Yang sebenarnya adalah karma dari makhluk yang bersangkutan. Semua metode pengobatan duniawi adalah sunya karena bukan faktor penentu satu-satunya.

Saya pribadi sering berurusan dengan hal-hal demikian, dan semua perangkat spiritual tersebut (mantera, paritta, doa, dlsb) tidak akan berguna bila dihadapkan pada kasus dimana karma orang tersebut berat. Makhluk halus yang didoakan pun demikian, tidak mempan bila memang sebab-sebab karmanya tidak mendukung upaya yang sedang kita lakukan tersebut (pelimpahan, pemindahan, pengusiran, dsb).

Jika ada seseorang meyakini benar-benar bahwa paritta dan semua perangkat spiritual tersebut bekerja, berarti mungkin ia sudah mengabaikan perbuatan yang pernah ia lakukan, dan berpendapat bahwa ritual bisa menyelamatkan dia atau makhluk lain. Padahal Buddha sendiri menekankan pada perbuatan (baik dan nyata) bukan percaya bahwa ritual (termasuk baca doa/paritta) bisa menyelamatkan seseorang atau suatu makhluk.

Demikian semoga jelas. Semoga semua berbahagia.  _/\_

Anda paham dengan maksud saya bro Sunya, memang demikianlah yang sebenarnya.  ;D
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 20 March 2013, 03:36:50 PM
permisi Sis, apakah ketika Sis didatangi oleh sahabat Sis.......apakah kaki Sahabat Sis melayang di atas ground/floor? trus apakah Sis dpt melihat bayangannya? dan bagaimana sistem pencahayaan di tempat Sis bertemu dgn sahabat Sis? apakah Sis punya riwayat problem berhubungan dgn pencernaan? jenis Paritta yg Sis sering lafalkan?......sori kalo sy banyak tny.........spy lbh jelas....  _/\_

Makasih bro Urban888,
Disaat itu tidak ada masalah apapun dengan pencernaan saya. ;D
Paritta yang saya lafal dikala itu yg sy pikir mampu membantu si Sakit ya hanya yg saya hafal diluar kepala aja, karena saya baca Paritta memejamkan mata dengan sepenuh hati. Namakaragatha, Saranamkaragatha, Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, Saccakiriyagatha, Ratanasutta, Karaniyametta Sutta, Ettavatta.
 _/\_
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 20 March 2013, 03:39:46 PM
bisa tolong ceritain lebih jauh ttg Vipassana nya?
thank you

Waktu pertama kali ikut Vipassana Th.2000 di Bandung, di Graha Vipassana.
Dia bahkan pertama kali itu kenal dengan Bhante Djotidhammo (mendut) yang kemudian mengantarkan dia bersama2 ke tempat Vipassana tsb.

Wah menarik nih.  Ikutan menyimak deh.  ::)

Silahkan bro  ;D
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: khiong on 20 March 2013, 07:28:31 PM
Baca pAritta tanpa mengerti arti na
Dan tanpa perenungan = 0
yang benar..?
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: gryn tea on 20 March 2013, 07:34:22 PM
yang benar..?


Klo gryn blg bener napa ??

Suruh az org islam baca paritta
Dan liat apa ngaruh ?

Klo suruh baca , smua org juga bisa
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Wolvie on 20 March 2013, 09:59:15 PM

Makasih bro Wolvie,
Jika anda ragu, tidak apa2, karena ini khan pengalaman saya pribadi, tapi saya berbagi disini karena siapa tahu akan memberi manfaat. Kita yang sehat walafiat spt ini sangat mustahil melihat 2 dunia sekaligus dengan mata telanjang, apa2 saja vipaka kamma kita, selama hidup ini kita telah banyak menumpuk Akusala kamma, nah melalui bantuan dari mereka yang sedang menjelang ajal menjemput inilah yang dapat melihat dunia itu dengan jelas, kemana mereka akan dilahirkan KELAK.

Pesan dia adalah "PERCUMA baca Paritta yang penting perbuatan selama hidup" jadi ini yang menjadi pertimbangan saya, bahwa saya percuma saja membaca ribuan paritta jika saya masih melakukan Akusala Kamma, begitu. Keputusan saya berhenti membaca paritta karena saya tahu persis DIRI saya, tentu anda jika jujur terhadap diri anda maka anda akan paham seperti apa diri anda, daripada saya membaca ribuan paritta maka lebih baik saya menghentikan semua Akusala Kamma saya seperti yang di sabdakan sang Buddha, lebih baik kita sendiri, dengan menyendiri ini mengurangi kita melakukan Akusala Kamma kita, karena kita tidak menambah setidaknya. Lebih baik lagi dengan melakukan meditasi setiap hari (saya sering bolong, jujur aja).

Masalah baca paritta ini saya masih kadang2 membaca paritta kok...jangan kuatir. hanya tidak seperti dulu lagi. ;D

 karna sy baca judul anda brhenti baca Paritta setelah pesan dari yang meninggal, maka sy pikir anda berhenti total, itu yang sy sayangkan tadinya, hehe (tapi klo pun anda mau begitu ya itu hak anda sepenuhnya).. di tulisan awal anda juga yang sy tangkap bgitu sih (maaf klo sy salah tangkap). Meski sy tetep merasa klo dibilang percuma juga kurang tepat..

memang itu pengalaman anda pribadi, hanya saja karena anda sharing sy pun jadi ingin komen..
tentu karena pengalaman pribadi anda, sy tidak bisa tau apa yang sebenernya, cuma dari membaca sy merasa janggal saja :)

thanks 4 share anyway
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: urban888 on 21 March 2013, 01:39:39 PM

Klo gryn blg bener napa ??

Suruh az org islam baca paritta
Dan liat apa ngaruh ?

Klo suruh baca , smua org juga bisa

kalo menurut sy baca paritta sama dengan afirmasi kalo kita yakin maka akan terjadi sesuatu kalo gak yah sama dengan angin berlalu  _/\_
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: gryn tea on 21 March 2013, 01:49:14 PM
kalo menurut sy baca paritta sama dengan afirmasi kalo kita yakin maka akan terjadi sesuatu kalo gak yah sama dengan angin berlalu  _/\_


Tergantung sila jg
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 21 March 2013, 08:15:17 PM
Waktu pertama kali ikut Vipassana Th.2000 di Bandung, di Graha Vipassana.
Dia bahkan pertama kali itu kenal dengan Bhante Djotidhammo (mendut) yang kemudian mengantarkan dia bersama2 ke tempat Vipassana tsb.


 [at] Sis Bluppy.
maaf ya salah ketik nama...Bhante Dhammajoti (Mendut).... ;D
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 21 March 2013, 08:21:46 PM
 [at]  Bro Wolvie,
Sejujurnya memang saya sempat berhenti total baca Paritta dan saya merasa bahwa pesan dia benar, maka saya sempat berhenti total.
Kemarin2 ini saya hanya sembahyang dikala kita ada selamatan hari meninggal dia, selebihnya saya tidak sembahyang lagi, baru selama 2 minggu terakhir ini sy kembali mencoba baca paritta karena saya ingin membaca kembali.  ;D

Makasih ya bro wolvie atas respon anda di thread ini

 _/\_
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: ozma on 14 July 2013, 09:16:51 PM
saya rasa orang salah persepsi kalau menganggap baca parrita itu tidak ada manfaatnya..  ;D
bhikku saja baca parrita koq, malah rutin..apa artinya bhikku doyan melakukan hal tdk bermanfaat ?  :whistle:


ada manfaatnya.. perbuatan baik pun sangat bermanfaat
jadi melakukan keduanya jelas lebih baik dan bermanfaat.


 _/\_
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: adi lim on 15 July 2013, 06:02:52 AM
saya rasa orang salah persepsi kalau menganggap baca parrita itu tidak ada manfaatnya..  ;D
bhikku saja baca parrita koq, malah rutin..apa artinya bhikku doyan melakukan hal tdk bermanfaat ?  :whistle:

ada manfaatnya.. perbuatan baik pun sangat bermanfaat
jadi melakukan keduanya jelas lebih baik dan bermanfaat.

 _/\_

merenungkan arti atau latihan/praktek isi bait paritta lebih bermanfaat, dari pada hanya membaca
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 15 July 2013, 10:14:28 PM
saya rasa orang salah persepsi kalau menganggap baca parrita itu tidak ada manfaatnya..  ;D
bhikku saja baca parrita koq, malah rutin..apa artinya bhikku doyan melakukan hal tdk bermanfaat ?  :whistle:

ada manfaatnya.. perbuatan baik pun sangat bermanfaat
jadi melakukan keduanya jelas lebih baik dan bermanfaat.


 _/\_

Makasih udah posting di thread ini, tolong sharing nya pengalaman anda pribadi agar kita semua bisa mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua.  ;D
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 15 July 2013, 10:14:59 PM
merenungkan arti atau latihan/praktek isi bait paritta lebih bermanfaat, dari pada hanya membaca

SETUJU  :jempol:
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: ozma on 20 July 2013, 09:10:13 PM
merenungkan arti atau latihan/praktek isi bait paritta lebih bermanfaat, dari pada hanya membaca


setuju juga..
Apapun yang anda pikirkan ttg manfaat paritta, ya seperti itulah manfaatnya untuk anda..  ;)


Makasih udah posting di thread ini, tolong sharing nya pengalaman anda pribadi agar kita semua bisa mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua.  ;D
Pengalaman yah..
Yang bisa saya bilang, parrita itu manjur.
pengalaman pribadi ke pribadi jelas berbeda dan rancu juga pada akhirnya..


Tapi apa yang rekan2 Dhammacitta bilang..
Soal pentingnya perbuatan, pemahaman, niat dll itu juga sepenuhnya benar..


Paritta, seperti yang anda ketahui kan bukan kata2 sakti yang begitu dibaca langit dan bumi bergoncang toh.. :P
Tapi lebih kepada aspirasi luhur sang Buddha yang dituangkan dalam untaian kata-kata.
Pembacaan paritta berulang2 bertujuan untuk mengingat, memahami, mengilhami, sekaligus menginspirasi si pembacanya tentang aspirasi mulia ini, sehingga bisa ditunjukan dalam sikap, pikiran, dan perkataan..


Singkatnya, orang yg membaca hal positif, berpikir positif, bersikap positif, dan berkata positif, tentu mendatangkan hal2 positif juga.


 _/\_
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 24 July 2013, 12:32:12 AM

Pengalaman yah..
Yang bisa saya bilang, parrita itu manjur.
pengalaman pribadi ke pribadi jelas berbeda dan rancu juga pada akhirnya..


Tapi apa yang rekan2 Dhammacitta bilang..
Soal pentingnya perbuatan, pemahaman, niat dll itu juga sepenuhnya benar..


Paritta, seperti yang anda ketahui kan bukan kata2 sakti yang begitu dibaca langit dan bumi bergoncang toh.. :P
Tapi lebih kepada aspirasi luhur sang Buddha yang dituangkan dalam untaian kata-kata.
Pembacaan paritta berulang2 bertujuan untuk mengingat, memahami, mengilhami, sekaligus menginspirasi si pembacanya tentang aspirasi mulia ini, sehingga bisa ditunjukan dalam sikap, pikiran, dan perkataan..


Singkatnya, orang yg membaca hal positif, berpikir positif, bersikap positif, dan berkata positif, tentu mendatangkan hal2 positif juga.


 _/\_

Ooohh...jadi anda tidak berdasarkan pengalaman pribadi ya bro Ozma, sayang sekali, karena thread ini sesuai pengelompokkan nya, ini saya posting di "pengalaman pribadi" jadi kisah ini adalah kisah nyata yang benar2 terjadi dalam kehidupan saya, karena anda telah menjawab bahwa penting sekali membaca paritta, maka saya ingin sekali mendengar sharing pengalaman pribadi anda yang berkaitan paritta, apa aja boleh kok, silahkan anda sharing disini, toh anda bilang penting sekali, jadi apakah "manfaat penting" tersebut dalam pengalaman pribadi anda bro ?
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 01 August 2013, 12:11:19 AM
Malam ini saya barusan mendapat kiriman gambar yang membuat saya teringat pernah posting thread tentang Paritta tidak bisa menolong seseorang, yang penting perbuatan KEBAJIKAN selama hidup yang pernah dia timbun. Sehingga saya teringat dengan thread saya ini, jadi ingin menambahkan informasi tambahan bahwa kenyataan nya membaca Paritta pun tidak dapat membebaskan beliau, terbukti beliau bisa benar2 terbebas menjadi meninggal secara klinis dan kenyataan mata awam semua menjadi ZERO setelah ada yang membantu dengan cara BUKAN paritta.  ^:)^
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: jung13 on 01 August 2013, 01:09:23 AM
Malam ini saya barusan mendapat kiriman gambar yang membuat saya teringat pernah posting thread tentang Paritta tidak bisa menolong seseorang, yang penting perbuatan KEBAJIKAN selama hidup yang pernah dia timbun. Sehingga saya teringat dengan thread saya ini, jadi ingin menambahkan informasi tambahan bahwa kenyataan nya membaca Paritta pun tidak dapat membebaskan beliau, terbukti beliau bisa benar2 terbebas menjadi meninggal secara klinis dan kenyataan mata awam semua menjadi ZERO setelah ada yang membantu dengan cara BUKAN paritta.  ^:)^


ijin komen y ka..
bukankah membaca paritta dengan niat yang benar adalah juga perbuatan kebajikan?
klo kk rajin baca paritta dengan niat yang benar, misal sebagai pemicu perbuatan kebajikan yang lainnya, kenapa harus dihentikan?
bukankah salah satu pengertian usaha benar dalam jmb8 adalah pengembangan perbuatan bajik?



Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 01 August 2013, 01:24:17 AM
ijin komen y ka..
bukankah membaca paritta dengan niat yang benar adalah juga perbuatan kebajikan?
klo kk rajin baca paritta dengan niat yang benar, misal sebagai pemicu perbuatan kebajikan yang lainnya, kenapa harus dihentikan?
bukankah salah satu pengertian usaha benar dalam jmb8 adalah pengembangan perbuatan bajik?
silahkan komen, kgk apa2 kok bro/sis ini ? terima kasih telah bersedia sumbangsih di thread sy.
memang membaca paritta itu baik, yang ditekankan disini adalah memupuk KEBAJIKAN adalah utama drpd hny baca paritta.
coba aja anda baca paritta 24 jam terus menerus, dengan anda memupuk kebajikan 24 jam, mana yang lebih menolong anda dalam kelahiran mendatang ? baca paritta nya atau timbunan kebajikan anda ?  ;D
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: jung13 on 01 August 2013, 01:51:25 AM
silahkan komen, kgk apa2 kok bro/sis ini ? terima kasih telah bersedia sumbangsih di thread sy.
memang membaca paritta itu baik, yang ditekankan disini adalah memupuk KEBAJIKAN adalah utama drpd hny baca paritta.
coba aja anda baca paritta 24 jam terus menerus, dengan anda memupuk kebajikan 24 jam, mana yang lebih menolong anda dalam kelahiran mendatang ? baca paritta nya atau timbunan kebajikan anda ?  ;D


ya, saya setuju jika kk berkata ada perbuatan kebajikan yang lebih besar lagi manfaatnya dari membaca paritta.
tapi bukankah lebih bermanfaat baca paritta daripada melakukan yg tidak bermanfaat? :D
dan (entah kenapa) saya menangkapnya ko seakan2 membaca paritta itu diluar dari perbuatan kebajikan, seakan2 skeptis, seakan2 ada kekecewaan.. hehehehe.. maap y ka.. my bad blm bisa jaga persepsi pikiran..

Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 01 August 2013, 01:59:16 AM

ya, saya setuju jika kk berkata ada perbuatan kebajikan yang lebih besar lagi manfaatnya dari membaca paritta.
tapi bukankah lebih bermanfaat baca paritta daripada melakukan yg tidak bermanfaat? :D
dan (entah kenapa) saya menangkapnya ko seakan2 membaca paritta itu diluar dari perbuatan kebajikan, seakan2 skeptis, seakan2 ada kekecewaan.. hehehehe.. maap y ka.. my bad blm bisa jaga persepsi pikiran..
IYA dd jung13, membaca paritta itu juga perbuatan kebajikan, tapi perlu dd ingat ya, bahwa yang ditekankan oleh sang Buddha adalah Perbuatan. Ingat ga intisari ajaran Buddhism "Sabbapapassa akaranam kusalassa upasampada sacittapariyodapanam. Etam Buddhanasasanam" (Tinggalkan kejahatan, Tingkatkan Kebajikan, Sucikan hati dan pikiran, inilah inti ajaran Buddha). Jelas sekali semua ini menunjuk pada PERBUATAN. Dengan meninggalkan kejahatan (ini perbuatan, bukan membaca paritta), meningkatkan kebajikan (lagi2 ini perbuatan), sucikan hati dan pikiran (juga perbuatan).

Semoga dd jung13 dapat memahami apa yg saya maksudkan.  ;D
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: sanjiva on 01 August 2013, 08:28:09 AM
perbuatan baik = kusala kamma

kusala kamma bisa dilakukan melalui :
- jasmani (kaya kamma) : membantu orang lain, berdana, dll.
- ucapan (vacci kamma)  : ceramah dhamma, mengajar, baca paritta, dll  :whistle:
- pikiran (mano kamma)  : bhavana, metta bhavana, dll


CMIIW.
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: jung13 on 01 August 2013, 09:02:27 AM
IYA dd jung13, membaca paritta itu juga perbuatan kebajikan, tapi perlu dd ingat ya, bahwa yang ditekankan oleh sang Buddha adalah Perbuatan. Ingat ga intisari ajaran Buddhism "Sabbapapassa akaranam kusalassa upasampada sacittapariyodapanam. Etam Buddhanasasanam" (Tinggalkan kejahatan, Tingkatkan Kebajikan, Sucikan hati dan pikiran, inilah inti ajaran Buddha). Jelas sekali semua ini menunjuk pada PERBUATAN. Dengan meninggalkan kejahatan (ini perbuatan, bukan membaca paritta), meningkatkan kebajikan (lagi2 ini perbuatan), sucikan hati dan pikiran (juga perbuatan).

Semoga dd jung13 dapat memahami apa yg saya maksudkan.  ;D


pagi kk..  ;D


hmmm.. :-?
yup secara general demikian intisari agama buddha, tapi bagaimana secara lebih spesfik?
mohon penerangannya ya ka..
setauku begini nih..


pintu perbuatan itu kan ada 3 ya ka, jasmani, ucapan n pikiran..
bukankah perbuatan yang sesungguhnya itu adalah cetana yang melandasi 3 pintu tersebut.. ???


cetana = perbuatan
cetana pada saat pembacaan paritta = perbuatan


tinggalkan kejahatan, cont : mengganti waktu yg tidak bermanfaat dg membaca paritta dg cetana kebajikan.. (perbuatan)
meningkatkan kebajikan, cont : baca paritta dg cetana kebajikan..(perbuatan)
sucikan hati dan pikiran, cont : baca paritta dg cetana kebajikan..(perbuatan)


jadi  begitulah yg kudalami tentang perbuatan yg ditekankan oleh buddha.


mohon koreksinya y kk..
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 04 August 2013, 12:50:57 PM

pagi kk..  ;D


hmmm.. :-?
yup secara general demikian intisari agama buddha, tapi bagaimana secara lebih spesfik?
mohon penerangannya ya ka..
setauku begini nih..


pintu perbuatan itu kan ada 3 ya ka, jasmani, ucapan n pikiran..
bukankah perbuatan yang sesungguhnya itu adalah cetana yang melandasi 3 pintu tersebut.. ???


cetana = perbuatan
cetana pada saat pembacaan paritta = perbuatan


tinggalkan kejahatan, cont : mengganti waktu yg tidak bermanfaat dg membaca paritta dg cetana kebajikan.. (perbuatan)
meningkatkan kebajikan, cont : baca paritta dg cetana kebajikan..(perbuatan)
sucikan hati dan pikiran, cont : baca paritta dg cetana kebajikan..(perbuatan)


jadi  begitulah yg kudalami tentang perbuatan yg ditekankan oleh buddha.


mohon koreksinya y kk..
Itu prinsip yang sudah BENAR dan memang demikian.
Tetapi case disini adalah bahwa orang itu semua pasti bisa baca paritta, dan semua orang selalu beranggapan bahwa membaca paritta itu merupakan kebajikan, tetapi mereka melupakan bahwa yang UTAMA adalah perbuatan NYATA dalam kehidupan sehari2. Contoh kecil saja : Ketika RT/RW/Kelurahan/Kecamatan/Kepolisian/Keamanan, dll ato dari organisasi lainnya, mereka mendatangi anda utk meminta sumbangan, belom tentu dd mau memberi mereka, orang lainpun juga demikian ada yang bersungut2, ada yang seketika itu MENOLAK, ada yang marah2 "sumbangan lagi, sumbangan lagi, capeeee" tetapi ada yang dengan IKHLAS memberi sumbangan itu. Dari gambaran ini apakah dd jung masih belom mendapatkan gambaran yang jelas apa yang dimaksud oleh teman saya itu ?

Ketika kita akan mati maka "kekuatan yang paling kuatlah yang akan melepaskan diri paling kuat" nah jika kita kurang memupuk kebajikan, maka kekuatan kamma buruklah yang terkuat untuk melepaskan diri dan mengantarkan kita ke alam menyedihkan, jadi jika hanya duduk membaca paritta saja, maka lebih bermanfaat melakukan KEBAJIKAN dalam kehidupan NYATA, karena kebajikan itulah yang akan menolong kita terlahir dialam yang lebih baik.
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: harlezz on 04 October 2013, 11:49:26 PM
bahasan yang menarik nih
Agak susah juga bagi saya untuk menyusun dan merangkai kata2 untuk mengeluarkan pendapat saya

sebelum menjawab, saya ingin bertanya dlu kpada anda, apa esensi/dasar anda membaca paritta?


Agar cepat kaya, cepat masuk surga dan sebagainya ? Pasti ada hubungannya dengan perbuatan anda sehari2 yang tidak bisa hanya dengan membaca paritta saja, melainkan harus memupuk karma baik lain


Bagi saya, membaca paritta untuk menenangkan pikiran, selagi ada waktu kosong saya memanfaatkannya dengan membaca paritta agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar sila (30 menit - 1 jam bisa saja saya memikirkan yang tidak2 dan itu juga melanggar sila bukan? )


dan juga saya membaca paritta untuk mahkluk2 halus di sekitar yang memerlukannya, walaupun saya tidak dapat melihat "mereka".


Saya ada baca buku anak Indigo, "Ruang dan Waktu di Mata Anak Indigo" karangan Paramita Devi atas dasar pengalaman pribadi dia membaca paritta, bisa dijadikan pertimbangan betapa baiknya membaca paritta.
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: gryn tea on 05 October 2013, 08:01:45 AM
bahasan yang menarik nih
Agak susah juga bagi saya untuk menyusun dan merangkai kata2 untuk mengeluarkan pendapat saya

sebelum menjawab, saya ingin bertanya dlu kpada anda, apa esensi/dasar anda membaca paritta?


Agar cepat kaya, cepat masuk surga dan sebagainya ? Pasti ada hubungannya dengan perbuatan anda sehari2 yang tidak bisa hanya dengan membaca paritta saja, melainkan harus memupuk karma baik lain


Bagi saya, membaca paritta untuk menenangkan pikiran, selagi ada waktu kosong saya memanfaatkannya dengan membaca paritta agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar sila (30 menit - 1 jam bisa saja saya memikirkan yang tidak2 dan itu juga melanggar sila bukan? )


dan juga saya membaca paritta untuk mahkluk2 halus di sekitar yang memerlukannya, walaupun saya tidak dapat melihat "mereka".


Saya ada baca buku anak Indigo, "Ruang dan Waktu di Mata Anak Indigo" karangan Paramita Devi atas dasar pengalaman pribadi dia membaca paritta, bisa dijadikan pertimbangan betapa baiknya membaca paritta.


Bole di share larr cerita na paramita devi
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 05 October 2013, 10:23:50 AM
bahasan yang menarik nih
Agak susah juga bagi saya untuk menyusun dan merangkai kata2 untuk mengeluarkan pendapat saya

sebelum menjawab, saya ingin bertanya dlu kpada anda, apa esensi/dasar anda membaca paritta? (1)


Agar cepat kaya, cepat masuk surga dan sebagainya ? Pasti ada hubungannya dengan perbuatan anda sehari2 yang tidak bisa hanya dengan membaca paritta saja, melainkan harus memupuk karma baik lain  (2)


Bagi saya, membaca paritta untuk menenangkan pikiran, selagi ada waktu kosong saya memanfaatkannya dengan membaca paritta agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar sila (30 menit - 1 jam bisa saja saya memikirkan yang tidak2 dan itu juga melanggar sila bukan? )  (3)


dan juga saya membaca paritta untuk mahkluk2 halus di sekitar yang memerlukannya, walaupun saya tidak dapat melihat "mereka".   (4)


Saya ada baca buku anak Indigo, "Ruang dan Waktu di Mata Anak Indigo" karangan Paramita Devi atas dasar pengalaman pribadi dia membaca paritta, bisa dijadikan pertimbangan betapa baiknya membaca paritta.
Salam kenal bro Harlezz, pertanyaan anda saya beri nomor agar mudah menjawabnya, dan yang saya beri tanda bold adalah yang paling mengena dihati saya.
1. Sejujurnya saya baca paritta hanya sekedar baca saja. :hammer: (itu sungguh2 jawaban jujur saya), apabila AKIBAT dari baca paritta ini ada hasilnya itu sebenarnya perbuatan kamma BUKAN karena baca paritta saya. Coba aja saya baca paritta 1000x tapi bila sudah kamma saya harus terjadi ya maka terjadilah tidak mungkin dihindari. Harus mati ya tetap akan mati tidak dpt dihindari wlu baca paritta. Contoh lain, jika saya harus menderita kehilangan orang yang saya cintai walau saya membaca paritta 1000x pun hal ini tidak akan membuat orang yang saya cintai itu akan kembali kepada saya. Dan anda musti ingat ya Bro "Esensi ajaran Buddhism" bukan ditekankan untuk membaca paritta tetapi "MENSUCIKAN" hati dan pikiran. Untuk apa baca paritta 1000x tapi anda tidak mensucikan hati dan pikiran. (pikiran anda tidak ada orang yang tahu, hanya anda sendirilah yang tahu). Orang lain HANYA akan melihat anda rajin membaca paritta, agama nya tekun, waahhh...anda mendpt jempol, tapi apakah itu jaminan anda juga suci hati dan pikiran? Essensi Buddhism adalah pembebasan mengakhiri dukkha (saya sendiri aja gagal  :hammer: )

2. Bagi saya kekayaan materi, kedudukan, pangkat, jabatan BUKAN hal menarik ! (ini sungguh2 bro, semua udah saya rasakan dan lalui), tapi masuk SURGA juga bukan tujuan saya, karena tujuan saya adalah pembebasan (tp sy msh gagal). Memupuk kebajikan itu JELAS penting sekali. Tanpa itu semua kita tidak akan mungkin terlahir sebagai manusia, lebih2 bisa mengenal dhamma, itu semua dikarenakan timbunan kebajikan kita mendukung untuk itu. Jadi yang namanya "MEMUPUK KEBAJIKAN" itulah essensi thread ini, INILAH PESAN sahabat saya !

3. Menenangkan pikiran dengan membaca paritta ? Anda berani jamin ??
Berapa lama anda hidup ? misal umur anda 30 thn selama 24 jam terus menerus anda selama 30 thn selalu membaca paritta dan anda mendapatkan ketenangan ? Saya kok ga yakin ? apakah paritta yang anda baca 1 jam itu mampu membuat anda tenang? Setahu saya ketenangan BUKAN didapat dari baca paritta, tapi dari "kesadaran". Seseorang bila telah mencapai "kesadaran" dia bisa mengalahkan kilesa diri nya maka ketenangan dan kedamaian lah yang didapat.

4. Betul sekali membaca paritta juga untuk kebahagiaan semua mahkluk.  :jempol:

Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 05 October 2013, 10:27:11 AM

Bole di share larr cerita na paramita devi
Ceritain donk sis  ^-^
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: gryn tea on 05 October 2013, 10:29:56 AM
Ceritain donk sis  ^-^

Mksd na dia yg crt
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 05 October 2013, 10:47:05 AM
Mksd na dia yg crt
:))
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: bluppy on 25 November 2013, 07:41:09 PM
Aham avero homi
May I be free from enmity and danger

abyapajjho homi
May I be free from mental suffering

anigha homi
May I be free from physical suffering

sukhi - attanam pariharami
May I take care of myself happily

Mama matapitu
May my parents

acariya ca natimitta ca
teacher relatives and friends

sabrahma - carino ca
fellow Dhamma farers

avera hontu
be free from enmity and danger

abyapajjha hontu
be free from mental suffering

anigha hontu
be free from physical suffering

sukhi - attanam pariharantu
may they take care of themselves happily

 :lotus: jia you / kambadee  _/\_
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 26 November 2013, 12:10:13 AM
Aham avero homi
May I be free from enmity and danger

abyapajjho homi
May I be free from mental suffering

anigha homi
May I be free from physical suffering

sukhi - attanam pariharami
May I take care of myself happily

Mama matapitu
May my parents

acariya ca natimitta ca
teacher relatives and friends

sabrahma - carino ca
fellow Dhamma farers

avera hontu
be free from enmity and danger

abyapajjha hontu
be free from mental suffering

anigha hontu
be free from physical suffering

sukhi - attanam pariharantu
may they take care of themselves happily

 :lotus: jia you / kambadee  _/\_
^:)^ ^:)^ ^:)^
 :lotus: :lotus: :lotus:


 _/\_
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: khiong on 26 November 2013, 07:37:31 AM
 _/\_  yang saya dengar dari Bhante, membaca parita berarti mengulang khotbah-khotbah Sang Buddha, jadi saya tidak ragu untuk melakukannya.
Dengan "Jalan mulia berunsul delapan" jalan bersama, kenapa tidak.. :))
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Indra on 26 November 2013, 08:02:47 AM
_/\_  yang saya dengar dari Bhante, membaca parita berarti mengulang khotbah-khotbah Sang Buddha, jadi saya tidak ragu untuk melakukannya.
Dengan "Jalan mulia berunsul delapan" jalan bersama, kenapa tidak.. :))

Paritta apa yg anda maksudkan? sebagian besar paritta yg terdapat pada buku paritta yg beredar umum itu malah bukan khotbah Sang Buddha, melainkan kebanyakan adalah karya para "seniman"
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: khiong on 26 November 2013, 08:16:24 AM
Paritta apa yg anda maksudkan? sebagian besar paritta yg terdapat pada buku paritta yg beredar umum itu malah bukan khotbah Sang Buddha, melainkan kebanyakan adalah karya para "seniman"
Semoga paritta yang saya baca setiap kebaktian di Vihara bukan karya para seniman.  :)) 
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Indra on 26 November 2013, 09:38:29 AM
Semoga paritta yang saya baca setiap kebaktian di Vihara bukan karya para seniman.  :)) 

kalau begitu anda pasti tidak pernah baca paritta "etavata" atau "patidana"
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: khiong on 26 November 2013, 01:39:55 PM
kalau begitu anda pasti tidak pernah baca paritta "etavata" atau "patidana"
Oh.. paritta "ettavata" itu karya para seniman ya Om..?
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Indra on 26 November 2013, 01:43:02 PM
Oh.. paritta "ettavata" itu karya para seniman ya Om..?

maaf sudah mengecewakan anda.
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 26 November 2013, 03:31:54 PM
Oh.. paritta "ettavata" itu karya para seniman ya Om..?
maaf sudah mengecewakan anda.
Dipercaya produksi Sri Lanka abad 1M  ^:)^
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: sarojaputto on 30 May 2015, 01:16:01 PM
kalau saya berprinsip, "kalau kusalakamma di analogikan seperti menanam, paritta lah pupuk nya"  :)

kalau punya pupuk tapi tidak ada tanamannya ya percuma, kalu ada tanaman tapi tidak ada pupuk, ya buahnya standard.
jadi jelas mana yang main , mana yang komplementer.
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: Shasika on 10 July 2015, 09:51:31 PM
kalau saya berprinsip, "kalau kusalakamma di analogikan seperti menanam, paritta lah pupuk nya"  :)

kalau punya pupuk tapi tidak ada tanamannya ya percuma, kalu ada tanaman tapi tidak ada pupuk, ya buahnya standard.
jadi jelas mana yang main , mana yang komplementer.
Jelas Kusalakamma yang memegang peranan, itulah sebabnya sahabat saya berpesan dengan sangat jelas sekali menjelang ajalnya, percuma saja baca paritta karena yang terpenting perbuatan baik, orang yang menumpuk akusalakamma selama hidupnya walau dibacain paritta sampe 10.000x pun tidak akan menolong.

Ga nyangka thread yang dah lama masih muncul lagi... ;D
Maaf baru saya tanggapin sekarang karena saya udah lama ga online.
Title: Re: Berhenti membaca Paritta setelah mendapat pesan dari orang yang menjelang ajal
Post by: cumi polos on 11 July 2015, 07:39:14 AM
Jelas Kusalakamma yang memegang peranan, itulah sebabnya sahabat saya berpesan dengan sangat jelas sekali menjelang ajalnya, percuma saja baca paritta karena yang terpenting perbuatan baik, orang yang menumpuk akusalakamma selama hidupnya walau dibacain paritta sampe 10.000x pun tidak akan menolong.

Ga nyangka thread yang dah lama masih muncul lagi... ;D
Maaf baru saya tanggapin sekarang karena saya udah lama ga online.

menjawab posting juga merupkan perbuatan baik koq...