singkatnya solusi yg anda tawarkan adalah menutup aib, begitukah? saya sendiri lebih menyukai mengungkapkan kebenaran
menutup aib yang mana satu yah ?....
bukan ditutup tetapi mari kt selesaikan ....
mungkin apabila Bhante tersebut memang melanggar sila-nya....
beliau dapat menerima hukuman sesuai peraturan Vinaya....
dan jika memang ingin mencari kebenaran....
bukan dengan membongkar-bongkar dan memperbesar masalah...
kebenaran Dhamma itu satu, seseorang yang sedang diliputi emosi tidak dapat mencari yang benar dan salah
kita bagaikan mencari merah dan biru di layar hitam putih jika ingin mencari kebenaran dalam kebencian
biar lah yang bersangkutan di hukum oleh yang lebih berwewenang, itu pun kalau memang beliau benar ada salahnya
bukan dengan melihat foto, melihat comment2 orang, kita jadi percaya...
justru bhante tersebut sendiri pun lebih tau karmanya buat dirinya dgn apa yang dia lakukan....
kutipan ....
"suatu hari ada seorang anak muda nampak uler..... dia takut uler ini mengganggu masyarakat sekitar....
dan dia tahu kalau uler ini berbahaya... maka dia bunuh saja uler tersebut.... alias menyakiti uler tersebut karena ingin
menjaga penduduk sekitar agar jangan sampai ada korban
dalam buddhist... ini jelas salah.... tetapi karena kekurang pengetahuan orang tersebut, dia merasa ini jalan terbaik bagi dirinya, dia tahu karmanya
setelah membunuh, dia merasa melindungi.... padahal uler ini ga ngapa2.... toh smua yang kena gigit uler itu pun karna karmanya sendiri....
suatu hari,. ia menyesal.... kenapa dulu saya bunuh uler tersebut ?? kenapa dulu tidak ada yg mengingatkan saya ??"
dan pertanyaan saya kembalikan lagi kepada anda.... anda ingin apakan Bhante ini ??...
nah.... jika boleh tahu, apakah anda benar-benar ingin memuaskan bathin anda dengan Mara - Emosi yang menggoda ?
tentu tidak dengan demikian kebenaran akan ditemukan....
tetapi melepaskannya saja.... jaga bathin