//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: pertanyaan tentang samma-sambuddha  (Read 61203 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #90 on: 15 July 2011, 01:37:37 PM »
Menurut saya, secara pandangan Theravada, saya belum ketemu apa manfaatnya. Mungkin bro dilbert mau bantu?

riwayat para buddha selain menceritakan konektivitas (hubungan) antara bakal calon buddha gautama dengan sammasambuddha sebelumnya, mungkin dapat kita petik adalah keselarasan dan konsistensi ajaran Buddha dari jaman dahulu sampai dengan jaman lampau dan ini membentuk suatu kesatuan doktrin buddhisme (theravada) yang jelas.

Jadi "spekulasi" saya, jika memang ada sammasambuddha lain di konstelasi dunia lain pada waktu bersamaan, seharusnya bisa diceritakan/dikisahkan setidaknya menjadi satu kesatuan tambahan kisah yang ikut mendukung doktrin tersebut.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #91 on: 15 July 2011, 01:53:58 PM »
riwayat para buddha selain menceritakan konektivitas (hubungan) antara bakal calon buddha gautama dengan sammasambuddha sebelumnya, mungkin dapat kita petik adalah keselarasan dan konsistensi ajaran Buddha dari jaman dahulu sampai dengan jaman lampau dan ini membentuk suatu kesatuan doktrin buddhisme (theravada) yang jelas.
Intisari dari Ajaran Buddha tidaklah memerlukan cerita dari Buddha masa lampau karena berkenaan dengan yang 'di sini, sekarang'. Seandainya tidak diceritakan pun, inti dari doktrin tetap tersampaikan.


Quote
Jadi "spekulasi" saya, jika memang ada sammasambuddha lain di konstelasi dunia lain pada waktu bersamaan, seharusnya bisa diceritakan/dikisahkan setidaknya menjadi satu kesatuan tambahan kisah yang ikut mendukung doktrin tersebut.
Mendukung dari sisi apa?


Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #92 on: 15 July 2011, 02:09:40 PM »
Intisari dari Ajaran Buddha tidaklah memerlukan cerita dari Buddha masa lampau karena berkenaan dengan yang 'di sini, sekarang'. Seandainya tidak diceritakan pun, inti dari doktrin tetap tersampaikan.

kisah para buddha kan membentuk satu kesatuan CERITA/DOKTRIN yang menyatakan bahwa para buddha dari jaman lampau, jaman sekarang ataupun yang akan datang akan mengajarkan KEsunyataan ttg dukkha dan jalan menuju lenyapnya dukkha
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #93 on: 15 July 2011, 02:31:56 PM »
kisah para buddha kan membentuk satu kesatuan CERITA/DOKTRIN yang menyatakan bahwa para buddha dari jaman lampau, jaman sekarang ataupun yang akan datang akan mengajarkan KEsunyataan ttg dukkha dan jalan menuju lenyapnya dukkha
Jadi maksudnya perlu cerita lengkap juga supaya menyatakan Buddha di galaksi ini dan galaksi lain semua mengajarkan kebenaran tentang dukkha & lenyapnya dukkha juga? Yah bisa saja kalau mau dibilang begitu, tapi menurut saya tidak perlu. Akan lebih banyak potensi spekulasi ketimbang manfaat. Seperti contohnya Metteyya saja dispekulasikan begitu hebat sampai ada alirannya sendiri, bahkan sampai ada yang bilang nabi tetangga adalah sang Metteyya (maha-metta -> Mohammed). Kalau orang mengembangkan kebijaksanaan, tidak usah diberitahu juga akan memahami bahwa kelahiran, entah di alam mana, galaksi mana, tetap adalah ketidakpuasan.


Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #94 on: 15 July 2011, 07:12:46 PM »
Jadi maksudnya perlu cerita lengkap juga supaya menyatakan Buddha di galaksi ini dan galaksi lain semua mengajarkan kebenaran tentang dukkha & lenyapnya dukkha juga? Yah bisa saja kalau mau dibilang begitu, tapi menurut saya tidak perlu. Akan lebih banyak potensi spekulasi ketimbang manfaat. Seperti contohnya Metteyya saja dispekulasikan begitu hebat sampai ada alirannya sendiri, bahkan sampai ada yang bilang nabi tetangga adalah sang Metteyya (maha-metta -> Mohammed). Kalau orang mengembangkan kebijaksanaan, tidak usah diberitahu juga akan memahami bahwa kelahiran, entah di alam mana, galaksi mana, tetap adalah ketidakpuasan.



Berarti Buddha Gotama sendiri juga harus dipandang sbg potensi timbulnya spekulasi. Karena Beliau sudah dianggap sbg avatar dewa Hindu. Jadi menceritakan keberadaan Buddha di sistem dunia lain tidak relevan dengan alasan resiko timbulnya spekulasi.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #95 on: 15 July 2011, 07:15:56 PM »
Berarti Buddha Gotama sendiri juga harus dipandang sbg potensi timbulnya spekulasi. Karena Beliau sudah dianggap sbg avatar dewa Hindu. Jadi menceritakan keberadaan Buddha di sistem dunia lain tidak relevan dengan alasan resiko timbulnya spekulasi.
Kalau jaman sekarang, semua juga spekulasi. Ini kita bayangkan bahwa di jaman Buddha, Buddha Gotama sendiri ada dan nyata, namun Buddha lain pada saat yang sama adalah tidak nyata (bagi orang biasa). Yang tidak nyata itu berpotensi spekulasi.

Mengenai dianggap sebagai Avatar Vishnu dan sebagainya, saya pikir itu juga belakangan. Kalau pada jaman Buddha sendiri, tentu Buddha bisa mengklarifikasinya sendiri.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #96 on: 15 July 2011, 07:41:28 PM »
Saya setuju bro Kay megatakan secara pandangan Theravada dlm hal tujuan mnecapai kearahatan tidak bermanfaat.  Tapi bila ada praktisi yang membangkitkan cita2 sammasambuddha, sy rasa ia perlu memahami keberadaan Buddha2 itu. Tujuannya utk memberi dorongan semangat bahwa cita2 itu terbuka lebar utk dicapai. Saat ia mengetahui sistem dunia lain trdapat banyak Buddha, ia merasa ia juga akan dapat mencapainya.  Jika tdk, mungkin ia akan berkecil hati sambil berpikir bhw semesta yang maha luas dan tak terbatas ini tidak ada Buddha lain? Apa mungkin berikutnya hanya saya saja yang akan merealisasinya, sdgkan arahat saja belum saya realisasi (walaupun ia merasa sanggup). Atas alasan inilah, manfaat Buddha menceritakannya.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #97 on: 15 July 2011, 08:07:43 PM »
Kalau jaman sekarang, semua juga spekulasi. Ini kita bayangkan bahwa di jaman Buddha, Buddha Gotama sendiri ada dan nyata, namun Buddha lain pada saat yang sama adalah tidak nyata (bagi orang biasa). Yang tidak nyata itu berpotensi spekulasi.

Mengenai dianggap sebagai Avatar Vishnu dan sebagainya, saya pikir itu juga belakangan. Kalau pada jaman Buddha sendiri, tentu Buddha bisa mengklarifikasinya sendiri.


Jika yang tdk nyata dianggap potensi timbulnya spekulasi, Dewa dan brahma juga tidak nyata bagi orang biasa.


[mod]Double post ini sudah saya delete.[/mod]
« Last Edit: 16 July 2011, 08:57:07 AM by Kainyn_Kutho »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #98 on: 16 July 2011, 08:38:33 AM »
Jika yang tdk nyata dianggap potensi timbulnya spekulasi, dewa dan brahma yg juga tidak nyata bagi orang biasa mengapa tdk dianggap demikian.
mungkin karena dewa dan brahma dijelaskan oleh Sang Buddha yg secara nyata pernah ada, bukan dikatakan oleh Buddha yg diragukan eksistensinya.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #99 on: 16 July 2011, 09:25:19 AM »
Saya setuju bro Kay megatakan secara pandangan Theravada dlm hal tujuan mnecapai kearahatan tidak bermanfaat.  Tapi bila ada praktisi yang membangkitkan cita2 sammasambuddha, sy rasa ia perlu memahami keberadaan Buddha2 itu. Tujuannya utk memberi dorongan semangat bahwa cita2 itu terbuka lebar utk dicapai. Saat ia mengetahui sistem dunia lain trdapat banyak Buddha, ia merasa ia juga akan dapat mencapainya.  Jika tdk, mungkin ia akan berkecil hati sambil berpikir bhw semesta yang maha luas dan tak terbatas ini tidak ada Buddha lain? Apa mungkin berikutnya hanya saya saja yang akan merealisasinya, sdgkan arahat saja belum saya realisasi (walaupun ia merasa sanggup). Atas alasan inilah, manfaat Buddha menceritakannya.
Ya, menurut saya kalau dari sisi Mahayana memang demikian, sebab memang konsep ke-arahat-annya berbeda.


Jika yang tdk nyata dianggap potensi timbulnya spekulasi, Dewa dan brahma juga tidak nyata bagi orang biasa.
Deva dan Brahma sudah menjadi bagian dari budaya saat itu. Sudah jadi 'legenda' umum bahwa jika seseorang mengasingkan diri selama musim hujan, menjaga api puja dan mengembangkan 'Brahmavihara' sampai jhana, maka Brahma akan mendatanginya. Konon, pada saat itu kunjungan Deva & Brahma ke alam manusia pada saat ada Buddha muncul, adalah umum. Jadi seharusnya (kalau mengikuti kisahnya), para Deva & Brahma lumayan nyata bagi manusia pada saat itu.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #100 on: 16 July 2011, 12:16:51 PM »
Konsep dewa dan brahma hanyalah bagian dr sistem kepercayaaan masyarakat dan penganut brahmanisme. Apa yang dipercayai secara umum tidak berarti dianggap nyata.  Hal ini diperkuat lagi dengan muncul para guru petapa yang melawan sistem brahmanisme. Bahkan terdapat guru dari aliran nihilis seperti Ajita Kesakambala yang secara nyata menolak eksistensi dewa, brahma, surga, neraka.
Pada sisi lain bahkan Sang Buddha lebih jauh menceritakan eksistensi sistem dunia yang berlipat ;cula;majjhima; maha sahassi lokadhatu dengan masing2 jumlah 1000 surga catur-maharajika, 1000 surga Tavatimsa, dst.. hingga 1000 alam Brahma di setiap sistemnya, yang sangat sulit dijangkau pikiran awam. Apalagi kepercayaan masa itu hanya mengenal 1 MahaBrahma sbg pencipta alam smesta. Tidak mungkin ini tidak dianggap sbg potensi spekulasi.
Maka, menurut pendapat saya, berdasarkan ini, mengatakan bahwa menceritakan eksistensi Buddha di konstelasi lain memberi potensi spekulasi bukanlah analisa yang tepat . Di samping itu, saya menganggap menceritakan eksistensi Buddha lain merefleksikan jangkauan pengetahuan Buddha yang tak terbatas. Sama seperti Buddha menceritakan eksistensi Buddha masa lalu yang tak terjangkau pikiran awam. Memperkenalkan Buddha masa lalu dan akan datang adalah paparan yang linear, memperkenalkan Buddha di konstelasi lain adalah paparan yang paralel. Keduanya adalah pandangan  yang saling melengkapi.
Konklusi dari diskusi ini hanya bisa begini:  kalo pandangan mahayana ya bisa diterima. Theravada tidak. That's all.           

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #101 on: 16 July 2011, 02:10:28 PM »
Konsep dewa dan brahma hanyalah bagian dr sistem kepercayaaan masyarakat dan penganut brahmanisme. Apa yang dipercayai secara umum tidak berarti dianggap nyata.  Hal ini diperkuat lagi dengan muncul para guru petapa yang melawan sistem brahmanisme. Bahkan terdapat guru dari aliran nihilis seperti Ajita Kesakambala yang secara nyata menolak eksistensi dewa, brahma, surga, neraka. 
Memang demikian. Karma dan tumimbal lahir juga sudah menjadi bagian kepercayaan masyarakat walaupun ada juga penganut akiriya dan nihilisme. Tapi toh, Buddha tetap mengajarkan karma & tumimbal lahir, meskipun tidak ada satupun orang yang bisa membuktikan cara kerja karma. Hal ini diajarkan untuk membimbing pada pola pikir yang benar (sebab-akibat).


Quote
Pada sisi lain bahkan Sang Buddha lebih jauh menceritakan eksistensi sistem dunia yang berlipat ;cula;majjhima; maha sahassi lokadhatu dengan masing2 jumlah 1000 surga catur-maharajika, 1000 surga Tavatimsa, dst.. hingga 1000 alam Brahma di setiap sistemnya, yang sangat sulit dijangkau pikiran awam. Apalagi kepercayaan masa itu hanya mengenal 1 MahaBrahma sbg pencipta alam smesta. Tidak mungkin ini tidak dianggap sbg potensi spekulasi.
Betul, itupun sudah berpotensi spekulasi juga, tapi setidaknya menjelaskan bahwa Buddha tidak mengatakan di semesta ini, kehidupan cuma hanya di sini saja. Ini banyak pengaruhnya terutama dalam pertanyaan 'kalau masa penyusutan galaksi, manusia terlahir di mana?' oleh orang berpandangan lain.



Quote
Maka, menurut pendapat saya, berdasarkan ini, mengatakan bahwa menceritakan eksistensi Buddha di konstelasi lain memberi potensi spekulasi bukanlah analisa yang tepat . Di samping itu, saya menganggap menceritakan eksistensi Buddha lain merefleksikan jangkauan pengetahuan Buddha yang tak terbatas. Sama seperti Buddha menceritakan eksistensi Buddha masa lalu yang tak terjangkau pikiran awam. Memperkenalkan Buddha masa lalu dan akan datang adalah paparan yang linear, memperkenalkan Buddha di konstelasi lain adalah paparan yang paralel. Keduanya adalah pandangan  yang saling melengkapi.
OK, saya berikan perumpamaan, ada satu ilmuwan yang mahatahu. Ia menjelaskan begini:
1. Di masa lalu, sebagian dinosaurus berevolusi menjadi burung. Bagi para ilmuwan, bisa menelusuri mutasi DNA dan melihat jejak evolusinya begini-begitu.
2. Di galaksi x, ada alien mata tiga berevolusi jadi monyet terbang. Alien mata tiganya tidak ada di sini, monyet terbangnya juga tidak ada, gambarannya juga tidak ada, tidak kelihatan di teleskop.

Kira-kira sama atau tidak? Apakah ada manfaatnya menceritakan yang ke dua?


Quote
Konklusi dari diskusi ini hanya bisa begini:  kalo pandangan mahayana ya bisa diterima. Theravada tidak. That's all.
Memang betul, karena kembali lagi saya katakan pandangan Mahayana dan Theravada berbeda. Khotbah tentang Buddha di galaksi lain bisa saja bermanfaat bagi pandangan Mahayana, tapi kalau dari Theravada, menurut saya, tidak bermanfaat.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #102 on: 16 July 2011, 02:39:35 PM »
Konsep dewa dan brahma hanyalah bagian dr sistem kepercayaaan masyarakat dan penganut brahmanisme. Apa yang dipercayai secara umum tidak berarti dianggap nyata.  Hal ini diperkuat lagi dengan muncul para guru petapa yang melawan sistem brahmanisme. Bahkan terdapat guru dari aliran nihilis seperti Ajita Kesakambala yang secara nyata menolak eksistensi dewa, brahma, surga, neraka.
Pada sisi lain bahkan Sang Buddha lebih jauh menceritakan eksistensi sistem dunia yang berlipat ;cula;majjhima; maha sahassi lokadhatu dengan masing2 jumlah 1000 surga catur-maharajika, 1000 surga Tavatimsa, dst.. hingga 1000 alam Brahma di setiap sistemnya, yang sangat sulit dijangkau pikiran awam. Apalagi kepercayaan masa itu hanya mengenal 1 MahaBrahma sbg pencipta alam smesta. Tidak mungkin ini tidak dianggap sbg potensi spekulasi.
Maka, menurut pendapat saya, berdasarkan ini, mengatakan bahwa menceritakan eksistensi Buddha di konstelasi lain memberi potensi spekulasi bukanlah analisa yang tepat . Di samping itu, saya menganggap menceritakan eksistensi Buddha lain merefleksikan jangkauan pengetahuan Buddha yang tak terbatas. Sama seperti Buddha menceritakan eksistensi Buddha masa lalu yang tak terjangkau pikiran awam. Memperkenalkan Buddha masa lalu dan akan datang adalah paparan yang linear, memperkenalkan Buddha di konstelasi lain adalah paparan yang paralel. Keduanya adalah pandangan  yang saling melengkapi.
Konklusi dari diskusi ini hanya bisa begini:  kalo pandangan mahayana ya bisa diterima. Theravada tidak. That's all.           

Menurut saya, apa yang tercantum di dalam KITAB, itulah dasar doktrin-nya. contoh Dalam Tipitaka Pali, tidak ada disebutkan ada kisah / cerita tentang sammasambuddha di konstelasi dunia lain pada waktu bersamaan dengan buddha gautama. Tentu-nya pendapat diluar itu (tentang ada atau tidak adanya sammasambuddha di dunia lain) itu menjadi spekulasi yang harus didasarkan pada hipotesa-hipotesa yang bisa di-debat
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #103 on: 16 July 2011, 03:54:15 PM »
Fenomena yang gambarannya tidak ada, atau tidak dapt dilihat dengan peralatan, itu disebabkan oleh keterbatasan alat dan segelintir orang. Tetapi jika secara nyata telah diketahui oleh si ilmuwan, maka bagi ilmuwan sejati adalah mengajarkan cara mengetahuinya dan tentu lalu memaparkan fenomena2 yang masih terdengar asing itu.   

Ya, dari awal sy setuju dlm pandangan Theravada tidak membawa manfaat dlm mencari tahu keberadaan Buddha di konstelasi bagi tujuan pelatihannya. Saya kembalikan pd sesama rekan Theravadin lain utk melanjutkan.   

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: pertanyaan tentang samma-sambuddha
« Reply #104 on: 16 July 2011, 03:57:27 PM »
Fenomena yang gambarannya tidak ada, atau tidak dapt dilihat dengan peralatan, itu disebabkan oleh keterbatasan alat dan segelintir orang. Tetapi jika secara nyata telah diketahui oleh si ilmuwan, maka bagi ilmuwan sejati adalah mengajarkan cara mengetahuinya dan tentu lalu memaparkan fenomena2 yang masih terdengar asing itu.   

Ya, dari awal sy setuju dlm pandangan Theravada tidak membawa manfaat dlm mencari tahu keberadaan Buddha di konstelasi bagi tujuan pelatihannya. Saya kembalikan pd sesama rekan Theravadin lain utk melanjutkan.   

bagi seorang sammasambuddha tentunya tidak perlu mencari tahu lagi, karena dengan kemahatahuannya, semua hal di alam semesta ini bisa dijangkau-nya. Bisa saja ada alasan bahwa pengetahuan tentang adanya sammasambuddha di konstelasi dunia lain itu tidak penting. Tetapi menurut saya tidak seserdahana itu mengapa Buddha Gautama bisa menceritakan kisah Buddha jaman lampau, tetapi tidak ada kisah tentang sammasambuddha di konstelasi dunia lain pada waktu bersamaan (dalam referensi Pali Kanon)

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan