//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: tanya ttg pattidana  (Read 10825 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline silemot

  • Teman
  • **
  • Posts: 82
  • Reputasi: 4
tanya ttg pattidana
« on: 03 September 2010, 07:07:54 AM »
gini, ada teman saya yg menitipkan dana u/ pattidana kpd saya. kebetulan saya dan dia cukup dekat. pd saat pattidana, dia tdk bs hadir. apakah bs diwakilkan oleh saya dlm melakukan pelimpahan jasa u/ keluarganya yg telah meninggal, apakah keluarganya bs merasakan kebahagiaan yg saya limpahkan lwt pikiran / kata2 saya yg sungguh2 ingin melimpahkan kpd mrk? walaupun saya tidak punya hubungan darah dgn mrk?
trus bagaimana dgn seorang menantu yg melimpahkan jasa u/ mertuanya yg telah meninggal? bisa tidak? apa perbedaan nya jika saya thd keluarga teman saya. dan menantu tsb thd mertuanya?
we learn how to accept reality, not how to escape from reality.. nor how we forget the reality and let it pass..

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #1 on: 03 September 2010, 07:24:59 AM »
Sebetulnya saya kurang suka kata 'pelimpahan jasa', karena bisa disalahartikan. Tapi karena sudah umum digunakan, ya sudah. Saya tidak tau apa terjemahan yang lebih baik untuk Pattidana, selain pelimpahan jasa. ;D

Pattidana bisa dilakukan di manapun juga (tidak harus di vihara), dan kepada siapa saja (menantu untuk mertua, silemot untuk keluarga teman, dsb)

Sebetulnya banyak hal yang memang tidak kita ketahui sih, misalnya keluarganya terlahir di alam apa, apakah mereka turut merasa bahagia, dsb. Jadi tidak perlu memikirkan hasilnya (dan IMO, gak perlu juga mencari tau). Selama perbuatan itu baik, lakukan saja.

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #2 on: 03 September 2010, 08:48:36 AM »
Dana pattidana itu gmana yah maksudnya??
Melimpahkan Dana kepada ALM?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #3 on: 03 September 2010, 08:51:02 AM »
Diwakilkan dalam hal apa nih?

misalnya,

Kasus 1.

saya mau melimpahkan jasa, untuk bisa melimpahkan jasa tentu persyaratannya adalah saya sudah punya jasa yg bisa saya limpahkan, tapi karena saya pelit, saya minta tolong seorang teman, "tolong wakili gue dong, loe yang dana, ntar gue mau limpahkan ke leluhur gue" 
--> apakah diwakilkan dalam bentuk seperti ini? kalau dalam kasus ini, tentu saja tidak bisa diwakilkan.

Kasus 2.

saya mau melimpahkan jasa, tapi karena saya sedang berada di tempat jauh, jadi saya mentransfer sejumlah uang kepada seorang teman, "Bang, gue ada kirim duit, tolong beliin makanan trus danain ke bhante atas nama gue, soalnya gue mau pelimpahan jasa."
--> Nah "diwakilkan" dalam bentuk ini tentu bisa.

Note: Jasa tidak harus diwujudkan dalam bentuk dana materi.
Pelimpahan jasa juga tidak terikat pada tempat dan waktu, artinya, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

 [at] Mayvise, apakah alternatif "pelimpahan jasa" yg lebih baik menurut anda?

Offline silemot

  • Teman
  • **
  • Posts: 82
  • Reputasi: 4
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #4 on: 03 September 2010, 09:42:49 AM »
mayvise : ya sis, jd bisa u/ siapa saja yah? u/ mahkluk peta yg ga kita kenal sekalipun bs yah?
indra : kasus ke 2 bro. :) dia titip uang sm saya u/ acara pattidana di vhr.
we learn how to accept reality, not how to escape from reality.. nor how we forget the reality and let it pass..

Offline silemot

  • Teman
  • **
  • Posts: 82
  • Reputasi: 4
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #5 on: 03 September 2010, 09:46:46 AM »
blac : yg saya tau, pelimpahan jasa itu spt kita kuliah di tempat yg jauh, kemudian kita mengabari kpd ortu kalau kita sudah lulus.. perasaan bahagia yg di alami di alam2 tertentu dpt membantu mrk terlahir di alam yg lbh baik.
we learn how to accept reality, not how to escape from reality.. nor how we forget the reality and let it pass..

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #6 on: 03 September 2010, 10:15:10 AM »
 [at]  Blac dan Silemot, silakan jalan-jalan ke Related Topic yang membahas tentang Pattidana. Sekilas sy baca, diskusinya cukup bagus.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=114.0

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #7 on: 03 September 2010, 10:18:45 AM »
mayvise : ya sis, jd bisa u/ siapa saja yah? u/ mahkluk peta yg ga kita kenal sekalipun bs yah?

Sepertinya  begitu... (sori gak yakin, soalnya gak tau yang gak keliatan ;D ) Setau saya, bahkan ketika kita sedang membaca paritta dan artinya, mungkin saja ada makhluk lain yang turut berbahagia mendengarnya, mendengar khotbah Sang Buddha (bukan mengkhayal, hanya logika aja) :)

[at] Mayvise, apakah alternatif "pelimpahan jasa" yg lebih baik menurut anda?

Alternatif terjemahan yang cocok, sy juga gak tau...

Note: Jasa tidak harus diwujudkan dalam bentuk dana materi.
Pelimpahan jasa juga tidak terikat pada tempat dan waktu, artinya, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

setuju...
« Last Edit: 03 September 2010, 10:20:29 AM by Mayvise »

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #8 on: 03 September 2010, 11:11:28 AM »
blac : yg saya tau, pelimpahan jasa itu spt kita kuliah di tempat yg jauh, kemudian kita mengabari kpd ortu kalau kita sudah lulus.. perasaan bahagia yg di alami di alam2 tertentu dpt membantu mrk terlahir di alam yg lbh baik.

maksudnya saya itu.. dana tersebut disumbangkan kepada vihara, bhikkhu, atau kemana ?
karena saya pernah menemui beberapa hal yang "katanya" dana pattidana, padahal sebetulnya bukan.. hanya penasaran ingin tau aja sih...
 ;)

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #9 on: 03 September 2010, 11:23:35 AM »
mayvise : ya sis, jd bisa u/ siapa saja yah? u/ mahkluk peta yg ga kita kenal sekalipun bs yah?

Sepertinya  begitu... (sori gak yakin, soalnya gak tau yang gak keliatan ;D ) Setau saya, bahkan ketika kita sedang membaca paritta dan artinya, mungkin saja ada makhluk lain yang turut berbahagia mendengarnya, mendengar khotbah Sang Buddha (bukan mengkhayal, hanya logika aja) :)

[at] Mayvise, apakah alternatif "pelimpahan jasa" yg lebih baik menurut anda?

Alternatif terjemahan yang cocok, sy juga gak tau...

Note: Jasa tidak harus diwujudkan dalam bentuk dana materi.
Pelimpahan jasa juga tidak terikat pada tempat dan waktu, artinya, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

setuju...

sepengetahuan saya, pelimpahan jasa memang sedikit aneh. tapi bila diartikan berdana kepada yang telah meninggal, pun akan kepanjangan. Sedangkan dalam pattidana yang dapat didanakan adalah : perbuatan baik (misalnya berdana mewakili yang telah meninggal), makanan/sajian, cinta kasih/penghormatan. Hal2 macam itu yang didanakan dan semoga dana tersebut berlimpah2 diterima oleh mereka.
yah tak apalah dikatakan sebagai pelimpahan jasa/pattidana/atau apapun istilah baru yang mungkin muncul. yang penting makna dan tujuannya dimengerti dengan baik.

Nah menurut kalian, cioko itu termasuk apa? :P

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #10 on: 03 September 2010, 11:27:10 AM »
blac : yg saya tau, pelimpahan jasa itu spt kita kuliah di tempat yg jauh, kemudian kita mengabari kpd ortu kalau kita sudah lulus.. perasaan bahagia yg di alami di alam2 tertentu dpt membantu mrk terlahir di alam yg lbh baik.

maksudnya saya itu.. dana tersebut disumbangkan kepada vihara, bhikkhu, atau kemana ?
karena saya pernah menemui beberapa hal yang "katanya" dana pattidana, padahal sebetulnya bukan.. hanya penasaran ingin tau aja sih...
 ;)

IMHO, pada dasarnya Pattidana itu semacam "berbahagia bersama" atau "berharap almarhum turut berbahagia melihat kita berbuat baik".

Berbuat baik bisa berupa apa saja (tidak harus menyumbang dana materi). Juga tidak harus menyumbang ke vihara atau bhikkhu. Kalau menyelamatkan semut di bak kamar mandi, boleh pattidana. Btw, setelah menjaga sila (pancasila atau atthasila), juga bisa pattidana.

coba baca-baca ini juga lumayan bagus...

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=114.0
« Last Edit: 03 September 2010, 11:28:59 AM by Mayvise »

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #11 on: 03 September 2010, 11:31:34 AM »
IMHO, pada dasarnya Pattidana itu semacam "berbahagia bersama" atau "berharap almarhum turut berbahagia melihat kita berbuat baik".

Berbuat baik bisa berupa apa saja (tidak harus menyumbang dana materi). Juga tidak harus menyumbang ke vihara atau bhikkhu. Kalau menyelamatkan semut di bak kamar mandi, boleh pattidana. Btw, setelah menjaga sila (pancasila atau atthasila), juga bisa pattidana.

coba baca-baca ini juga lumayan bagus...

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=114.0

iya saya uda baca itu kok.. tapi saya masih penasaran, kenapa mayvise ini merasa "pelimpahan jasa" kurang tepat. apa sebab2nya gitu yang menyebabkan rasanya kok istilah ini kurang tepat. yah siapa tau mau share info ?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #12 on: 03 September 2010, 11:41:13 AM »
Dalam bahasa inggris disebut dengan istilah "merit-sharing" yg diterjemahkan kurang-lebih menjadi "berbagi jasa", setelah kita melakukan perbuatan baik, maka itu berarti kita sedang mengakumulasi jasa, jasa-jasa ini kemudian melalui "berbagi jasa" ini kita bagi2 kan kepada para leluhur. karena perbuatan "berbagi-jasa" ini, para leluhur yg walaupun terlahir di alam sengsara, dapat turut merasa gembira mengingat bakti dari keturunannya, dan kegembiraan ini adalah suatu kusalacitta, yg juga akan mengakumulasi jasa baik di pihak para leluhur, yg selanjutnya dapat membantu mereka agar terlahir di alam yg lebih baik.

dalam kasus Raja Bimbisara, setelah Raja melakukan Pattidana dengan cara berdana kepada Sang Buddha, dikisahkan bahwa sanak-saudaranya yang terlahir di alam peta yg tidak berpakaian dan tidak bisa makan-minum, seketika menjadi berpakaian indah, dan bisa makan dan minum dengan ketersediaan makanan dan minuman yg berlimpah. spekulasi saya mereka pada saat itu juga sudah pindah alam.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #13 on: 03 September 2010, 11:41:48 AM »
iya saya uda baca itu kok.. tapi saya masih penasaran, kenapa mayvise ini merasa "pelimpahan jasa" kurang tepat. apa sebab2nya gitu yang menyebabkan rasanya kok istilah ini kurang tepat. yah siapa tau mau share info ?

owh begitu hehee... menurut saya, pelimpahan jasa memiliki arti yang berbeda dengan esensi pattidana. Tolong dikoreksi kalo ada yang salah.

Pelimpahan jasa = jasa yang kita lakukan, kita limpahkan kepada almarhum. Jasa tersebut sepenuhnya untuk almarhum, kita tidak mendapat apa-apa (karena sudah dilimpahkan). Atau, seolah-olah almarhumlah yang melakukan kebajikan tersebut, dan bukan kita lagi.

Pattidana = kebajikan tersebut kita lakukan dengan harapan almarhum turut berbahagia (bermudita citta) melihat kebajikan yang kita lakukan. Bermuditta citta adalah suatu kebajikan. Dengan kebajikan ini, mudah-mudahan almarhum bisa terlahir di alam yang lebih baik.

Beda banget kan?

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #14 on: 03 September 2010, 11:59:17 AM »
Quote

owh begitu hehee... menurut saya, pelimpahan jasa memiliki arti yang berbeda dengan esensi pattidana. Tolong dikoreksi kalo ada yang salah.

Pelimpahan jasa = jasa yang kita lakukan, kita limpahkan kepada almarhum. Jasa tersebut sepenuhnya untuk almarhum, kita tidak mendapat apa-apa (karena sudah dilimpahkan). Atau, seolah-olah almarhumlah yang melakukan kebajikan tersebut, dan bukan kita lagi.

Pattidana = kebajikan tersebut kita lakukan dengan harapan almarhum turut berbahagia (bermudita citta) melihat kebajikan yang kita lakukan. Bermuditta citta adalah suatu kebajikan. Dengan kebajikan ini, mudah-mudahan almarhum bisa terlahir di alam yang lebih baik.

Beda banget kan?

Iya beda banget.. beda dengan saya maksudnya hehe..
koreksi dikit (kalau koreksinya salah, hiraukan saja) :

pelimpahan jasa : memang dalam terminologi artiannya, kita mewakili alm untuk berbuat baik. Sayangnya disini ada yang kurang tepat, kita memang melakukan tindakan bajik ATAS NAMA alm. namun disini, bila dikatakan perbuatan baik tersebut telah dilimpahkan, sehingga kita tidak mendapatkan apa2, saya katakan TIDAK JUGA TUH. tanpa kita, alm tersebut tidak mendapatkan pelimpahan jasa, sehingga dapat dikatakan jasa yang dilakukan oleh si pelaku menjadi berlimpah karena dilakukan bukan untuk keuntungan diri sendiri, melainkan untuk keuntungan orang lain.
Sebagai contoh :
Andi : seseorang yang berpenyakit dan tidak dapat berobat ke dokter
Dokter : seseorang yang menyembuhkan
Dian : teman dari andi
Andi hanya dapat diam di ranjang menunggu kesembuhan.. dia tidak mampu untuk memanggil dokter, ataupun pergi berobat ke dokter karena tidak memiliki uang dan kondisi badan yang tidak memungkinkan. kondisi ini menjadikannya pasrah kepada penyakitnya.
Dian merasa sedih melihat dan mengetahui bahwa kondisi demikian dialami oleh saudaranya. dia pun tau bahwa dalam kondisi tersebut Andi tidak dapat berbuat apa2. Dia memutuskan untuk memanggil dokter untuk mengobati Andi dengan kesanggupan dia untuk membayar biaya pengobatan tersebut.
Dokter tersebut pun memeriksa andi dan memberikan obat yang sesuai dengan penyakitnya yang memberikan kesembuhan bagi Andi.

Bila mengikuti terminologi pelimpahan anda, maka DIAN tidak mendapatkan/tidak berbuat jasa kebajikan. Karena yang menyembuhkan adalah DOKTER. sehingga tindakan DIAN yang prihatin dan mengharapkan kesembuhan bagi ANDI adalah tidak berguna dan tidak berfaedah sama sekali. Seolah-olah Dokterlah yang melakukan kebajikan tersebut.
dan menurut saya, dokter dan Dian sama-2 melakukan kebajikan. Ksembuhan tersebut meskipun dilakukan oleh sang dokter tetap saja tidak akan terjadi tanpa adanya campur tangan dari Dian. Sehingga dalam hal ini Dian telah melakukan tindakan bajik dengan mengupayakan kesembuhakan bagi orang lain.

yah ini contoh sederhana dari saya aja sih... untuk pattidana nya belum sempat sya tulis disini :p to be continued.. udah lunch time




Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #15 on: 03 September 2010, 12:00:30 PM »
Pelimpahan jasa = jasa yang kita lakukan, kita limpahkan kepada almarhum. Jasa tersebut sepenuhnya untuk almarhum, kita tidak mendapat apa-apa (karena sudah dilimpahkan). Atau, seolah-olah almarhumlah yang melakukan kebajikan tersebut, dan bukan kita lagi.


berikut adalah kutipan dari buku Riwayat Agung Para Buddha, buku 3 tentang Riwayat Anuruddha

Quote

“Orang bijaksana, aku akan memberikan sebuah perumpamaan: Misalkan hanya ada rumahmu yang memiliki lampu yang menyala dalam sebuah desa yang berisi seratus rumah tangga. Jika sembilan puluh sembilan perumah tangga datang dengan lampu mereka yang padam dan menyalakan lampu mereka dengan api yang berasal dari lampu di rumahmu itu, apakah lampu di rumahmu itu tetap seperti semula ataukah menjadi lebih redup?”

“Lampu itu tidak akan redup, Yang Mulia. Bahkan cahaya akan lebih terang dari sebelumnya,” jawab orang itu. Kemudian Sang Pacceka Buddha menjelaskan:

“Demikian pula, orang bijaksana, jika seseorang melimpahkan jasa yang ia kumpulkan dari persembahan makanan, apakah sesendok kecil atau sesendok besar,  apakah ia melimpahkannya kepada seratus orang atau seribu orang, jasanya akan semakin bertambah dan menjadi lebih besar sesuai jumlah orang yang menerima jasa tersebut. Sekarang engkau telah mempersembahkan satu kali makan. Jika engkau melimpahkan jasa kepadanya, maka yang terjadi adalah dua perbuatan mempersembahkan makanan.” Satu adalah milikmu (yang asli), dan satu lagi adalah milik Sumana (yang merupakan tambahan).

Terbebas dari keragu-raguan dan terinspirasi oleh nasehat tersebut, Annabhara bersujud dengan hormat dan kembali ke majikannya. Ia dengan gembira melimpahkan jasanya dengan berkata: “Tuan, terimalah jasa dari jasa yang kuhasilkan dengan mempersembahkan makanan.” Kemudian terjadi percakapan antara di pedagang kaya Sumana dan si miskin Annabhara:

Pedagang: Baiklah, sahabat, ambillah seribu keping uang ini.

Anna: Tuan, aku tidak menjual persembahan makanan. Sesungguhnya, aku dengan gembira melimpahkan jasaku kepadamu

Pedagang: “Sahabat, engkau dengan gembira melimpahkan jasamu kepadaku. Dan di pihakku, aku memberikan seribu keping uang sebagai penghormatan atas kebajikanmu. Terimalah sahabat.

Didesak demikian, Annabhara menerima uang itu, dengan berkata: “Baiklah, tuan.” Selanjutnya Sumana berkata: “Sahabat, sejak saat engkau menerima uang itu, engkau tidak perlu lagi bekerja dengan kedua tanganmu. (Engkau bukan lagi seorang pekerja kasar.) bangunlah sebuah rumah untukmu di jalan utama. Aku akan menyediakan semua bahan yang engkau perlukan. Ambillah dari rumahku.” Demikianlah si pedagang menjanjikan.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #16 on: 03 September 2010, 12:11:05 PM »
owh berarti pattidana uda benar diterjemahkan sebagai pelimpahan jasa ya... Soalnya di cerita tersebut juga ada "pelurusan pengertian" tentang arti pelimpahan jasa.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #17 on: 03 September 2010, 12:21:37 PM »
owh berarti pattidana uda benar diterjemahkan sebagai pelimpahan jasa ya... Soalnya di cerita tersebut juga ada "pelurusan pengertian" tentang arti pelimpahan jasa.

sebelum saya menemukan kata yg lebih baik, saya akan tetap menggunakan "pelimpahan jasa"

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #18 on: 03 September 2010, 12:22:10 PM »
sebelum saya menemukan kata yg lebih baik, saya akan tetap menggunakan "pelimpahan jasa"

Kalau LSY memakai kosakata = "penyeberangan".

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #19 on: 03 September 2010, 12:23:06 PM »
sebelum saya menemukan kata yg lebih baik, saya akan tetap menggunakan "pelimpahan jasa"

Kalau LSY memakai kosakata = "penyeberangan".

maknanya beda, Pelimpahan jasa belum tentu menyeberangkan

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #20 on: 03 September 2010, 12:23:35 PM »
maknanya beda, Pelimpahan jasa belum tentu menyeberangkan

Menyeberangkan jasa.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #21 on: 03 September 2010, 12:27:12 PM »
maknanya beda, Pelimpahan jasa belum tentu menyeberangkan

Menyeberangkan jasa.

saya tidak akan mengomentari lebih lanjut sehubungan dengan "penyeberangan". takut gak bisa menahan diri di thread ini

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #22 on: 03 September 2010, 12:28:07 PM »
saya tidak akan mengomentari lebih lanjut sehubungan dengan "penyeberangan". takut gak bisa menahan diri di thread ini

Idem.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #23 on: 27 September 2011, 04:48:50 PM »
[...]

 [at] Mayvise, apakah alternatif "pelimpahan jasa" yg lebih baik menurut anda?

Waww.. pertanyaan ini ternyata uda setahun... gak terasa.

Kemarin saya baca di FB-nya sis Sunny Tan (member DC juga tapi jarang online). Ia mengatakan lebih suka menyebut istilah "Pelimpahan Jasa" dengan istilah "Mengkondisikan".

Jadi, kalimat "Dengan kebajikan ini, saya melimpahkan jasa untuk almarhum agar terlahir di alam yang lebih baik"

berubah menjadi

"Semoga kebajikan ini mengkondisikan almarhum terlahir di alam yang lebih baik"
.


Seperti contoh di atas, kata "melimpahkan jasa" yang adalah kata kerja, memang lebih mudah diganti dengan "mengkondisikan".

Tapi kalau kata benda, yaitu "pelimpahan jasa", agak susah. Pelimpahan Jasa = Pengkondisian? ???

Mungkin Pattidana pada akhirnya tidak perlu diterjemahkan, tapi dijelaskan. Kalau maksa terjemahin, malah melenceng dari esensi Pattidana itu sendiri.
« Last Edit: 27 September 2011, 04:51:24 PM by Mayvise »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #24 on: 27 September 2011, 04:52:06 PM »
Waww.. pertanyaan ini ternyata uda setahun... gak terasa.

Kemarin saya baca di FB-nya sis Sunny Tan (member DC juga tapi jarang online). Ia mengatakan lebih suka menyebut istilah "Pelimpahan Jasa" dengan istilah "Mengkondisikan".

Jadi, kalimat "Dengan kebajikan ini, saya melimpahkan jasa untuk almarhum agar terlahir di alam yang lebih baik"

berubah menjadi

"Semoga kebajikan ini mengkondisikan almarhum terlahir di alam yang lebih baik"
.


Seperti contoh di atas, kata "melimpahkan jasa" yang adalah kata kerja, memang lebih mudah diganti dengan "mengkondisikan".

Tapi kalau kata benda, yaitu "pelimpahan jasa", agak susah. Pelimpahan Jasa = Pengkondisian? ???

Mungkin Pattidana pada akhirnya tidak perlu diterjemahkan, tapi dijelaskan.

kalau begitu bagaimana dengen pekerjaan "penerjemahan" apakah harus diganti jadi "penjelasan" juga? wah saya jadi kehilangan lapangan kerja dong?

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #25 on: 27 September 2011, 04:58:00 PM »
^ ^ ^ cari kerjaan lain dong, Editor misalnya...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #26 on: 27 September 2011, 04:59:57 PM »
^ ^ ^ cari kerjaan lain dong, Editor misalnya...

kainyn dan hendra yg kehilangan lapangan kerja

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #27 on: 27 September 2011, 05:16:41 PM »
kainyn dan hendra yg kehilangan lapangan kerja

bisa jadi TKI.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #28 on: 29 September 2011, 11:32:19 AM »
atau jadi pengemis

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #29 on: 29 September 2011, 11:39:16 AM »
Daripada OOT, saya jawab yang serius... (biar pada takut)

kainyn dan hendra yg kehilangan lapangan kerja

Yang tidak diterjemahkan adalah kata/bahasa pali yang justru jika diterjemahkan, maka terjemahannya akan melenceng dari (atau mengaburkan) artinya yang sebenarnya. IMHO, misalnya, Pattidana, Upadana, Sati, dst.

Untuk kata-kata lainnya, silakan diterjemahkan, jadi Indra tidak perlu takut kehilangan pekerjaan.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tanya ttg pattidana
« Reply #30 on: 29 September 2011, 09:33:05 PM »
Daripada OOT, saya jawab yang serius... (biar pada takut)

Yang tidak diterjemahkan adalah kata/bahasa pali yang justru jika diterjemahkan, maka terjemahannya akan melenceng dari (atau mengaburkan) artinya yang sebenarnya. IMHO, misalnya, Pattidana, Upadana, Sati, dst.

Untuk kata-kata lainnya, silakan diterjemahkan, jadi Indra tidak perlu takut kehilangan pekerjaan.

selama ini kami tidak pernah menerjemahkan Pali, selalu dari english kok. tapi kan english itu adalah hasil terjemahan dari Pali, apakah harus dikembalikan ke Pali lagi dan kemudian tidak perlu diterjemahkan? kalau boleh pake cara ini, kerjaan jadi sangat gampang