Sang Buddha menyatakan...ADA EMPAT KEINGINAN WAJAR MANUSIA AWAM...
~ Ingin kaya,
~ Ingin kedudukan sosial tinggi,
~ Ingin umur panjang dan
~ Ingin masuk surga.
EMPAT KEINGINAN WAJAR MANUSIA AWAMSutta lain yang juga membahas tentang kesuksesan dalam kehidupan duniawi ini, bisa kita lihat pula dalam Anguttara Nikaya II (halaman 65), di mana sang Buddha menyatakan beberapa keinginan yang wajar dari manusia awam yang hidup berumah tangga, yaitu:
1. Semoga saya menjadi kaya, dan kekayaan itu terkumpul dengan cara yang benar dan pantas.
2. Semoga saya beserta keluarga dan kawan-kawan dapat mencapai kedudukan social yang tinggi.
3. Semoga saya selalu berhati-hati di dalam kehidupan ini, sehingga saya dapat berusia panjang.
4. Apabila kehidupan dalam dunia ini telah berakhir, semoga saya dapat terlahirkan kembali di alam kebahagiaan (surga).
Keempat keinginan wajar ini, merupakan tujuan hidup manusia yang masih diliputi oleh kehidupan duniawi; dan bagaimana caranya agar keinginan-keinginan ini dapat dicapai, penjelasannya adalah sama dengan uraian yang dijelaskan di dalam Vyagghapajja sutta. Jadi jelas sekarang bahwa Buddha di dalam ajarannya, sama sekali tidak menentang terhadap kemajuan atau kesuksesan dalam kehidupan duniawi. Dari semua uraian di atas tadi bisa kita ketahui bahwa Buddha juga memperhatikan kesejahteraan dalam kehidupan duniawi; tetapi memang, beliau tidak memandang kemajuan duniawi sebagai sesuatu yang benar kalau hal tersebut hanya didsasarkan pada kemajuan materi semata dengan mengabaikan dasar-dasar moral dan spiritual; sebab seperti yang dijelaskan tadi, yaitu bahwa tujuan hidup umat Buddha bukan hanya mencapai kebahagiaan di dalam kehidupan duniawi (kebahagiaan yang masih berkondisi saja), tetapi juga bisa merealisasi kebahagiaan yang tertinggi dan kekal, yaitu terbebas total dari penderitaan dan ketidakpuasan, terbebas dari dukkha, alias terealisasinya Nibbana. Maka, biarpun Sang Buddha menganjurkan kemajuan material dalam rangka kesejahteraan dalam kehidupan duniawi, sang Buddha juga selalu menganjurkan pentingnya perkembangan watak, moral dan spiritual untuk menghasilkan suatu masyarakat yang bahagia, aman, dan sejahtera secara lahir maupun batin; dalam rangka tercapainya tujuan akhir, yaitu terbebas segala derita dan ketidakpuasan, terealisasinya kebahagiaan tertinggi dan kekal, terealisasinya Nibbana.