Namo Buddhaya,
Saya sering menghadapi kenyataan bahwa agama Buddha memang kurang diminati oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia, kenapa demikian ?
Menurut pengamatan saya, hal ini disebabkan antara lain sbb :
1). Umat Buddhis pada umumnya " Cuek " terhadap perkembangan agama Buddha itu sendiri, mereka lebih cenderung memikirkan dirinya sendiri, dalam artian " terserah " orang lain mau beragama apa, semua kan punya karma masing-masing, percuma saja orang lain dipaksa-paksa masuk agama Buddha, kalau memang nggak mau gimana ?
2). Para orang tua yang masih berusia muda maupun yang sudah berusia tua tidak memiliki pengetahuan yang cukup baik terhadap Buddha Dhamma, sehingga kurang dapat memberikan pendidikan, pengetahuan dan pengarahan kepada anaknya sendiri tentang apa sich kelebihan ajaran sang Buddha ?, Apa sich yang diajarkan oleh Sang Buddha ? dst......, sehingga si anak akhirnya " terpengaruh " oleh teman-teman disekolahnya , apalagi justeru si anak sekolahnya bukan disekolah Buddhis...ini lebih parah lagi, karena sejak kelas NOL sampai tamat SMA (= 12 tahun )" dicekoki " ajaran dari agama lain ..., tentu saja "otak si anak yang tadinya kosong", sekarang telah terbentuk dan terisi oleh apa2 yang diajarkan oleh gurunya....sehingga si anak merasa percaya dan yakin bahwa apa yang diajarkan oleh gurunya itu adalah sesuatu yang benar adanya....sedangkan ajaran agama yang lain salah ...!
3). Masih banyaknya para pemuda-pemudi umat Buddhis maupun para orang tua yang berpandangan " idealistis " bahwasanya agama Buddha tidak bertujuan untuk mencari umat sebanyak-banyaknya (kuantitas), tapi lebih mengutamakan " kualitas "....sehingga mau nggak mau... cepat atau lambat ...karena tidak ada " regenerasi " maka agama Buddha akan musnah dari muka bumi ini, karena orang-orang yang dikatakan " berkualitas " itu jumlahnya makin sedikit...tua...dan mati semua...!
4). Masih sangat minimnya buku-buku pengetahuan agama Buddha yang beredar di masyarakat Indonesia, bahkan dulunya ada satu toko buku terkenal di Indonesia ( sampai saat ini masih eksis dan semakin besar ) menyediakan buku-buku agama Buddha dengan space di rak buku yang cukup lebar..., sekarang tidak ada lagi tempat untuk buku-buku agama Buddha...! ( cukup memprihatinkan ).
5). Tidak adanya sistem pengorganisasian yang baik untuk para umat Buddhis dari Vihara yang ada didaerahnya masing-masing ( mau datang beribadah silahkan.., tidak mau datang ya...silahkan ...suka-sukanya deh...)
6). Kurang adanya sistem pendidikan agama di Vihara-Vihara...., pokoknya umat datang, melakukan ritual- pasang hio- pasang lilin- komat-kamit- memberi penghormatan- lalu......Go Home...!
7). Kurang adanya pembinaan mental dan kegiatan2 organisasi ( modern )bagi pemuda-pemudi Vihara..., sehingga rasa kebersamaan sesama umat Buddhis sangat tipis sekali.....membosankan dan tidak menarik minat umat !
Dan masih banyak lagi kekurangan-kekurangan yang lain.....sehingga kesan yang diterima oleh umat Buddhis maupun calon umat Buddhis jatuh pada pandangan : - Agama Buddha itu Penyembah berhala, Agama Buddha itu Kuno, Agama Buddha itu hanya untuk orang-2 cina/tionghoa, Agama Buddha itu tidak ber-Tuhan, Agama Buddha itu Ribet banyak ritual-ritual yang sulit untuk diikuti dan sulit untuk dimengerti, Agama Buddha itu tidak memperbolehkan umatnya makan daging dan lain sebagainya, yang lebih ekstrim adalah isu-isu bahwa kalau ikut agama Buddha itu umatnya nggak boleh kawin....??!
Yah......semuanya kembali kepada kita-kita sebagai umat Buddhis ini, ....mau berpandangan Modern atau tetap sebagai umat Buddhis yang " Idealistis "....?.
Saya mengatakan sebagai " berpandangan modern " ini sama sekali tidak mengarah /mengartikan sebagai " pembaharuan ajaran sang Buddha " lho ya...., Tapi dalam artian " Organisasi " bagi para Umatnya...!!!
Salam Metta,Sabbe satta bhavantu sukhitatta