This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
4756
Diskusi Umum / Re: SEX BEFORE MARRIED??? NO WAY!!
« on: 18 December 2009, 08:42:51 AM »QuoteNah lho ingat aja itu Bro Ryu !
tajam benar ingatannya LOL
Ternyata yang diingat ya yang itu2 aja..... kacian de lu....
Peace bro.
The Siddha Wanderer
karena filosofi yang diagungkan itu menghasilkan teori 'campur aduk', hasilnya ya begini orangnya, ndak mau kalah dalam teori maupun praktek, udah dari sono nya.
Kacian......., ckckckc..................
4757
Diskusi Umum / Re: SEX BEFORE MARRIED??? NO WAY!!
« on: 18 December 2009, 08:40:14 AM »Quoteharus di kaji dulu kebenaran umum dengan kebenaran universal, apakah Buddha mengajar kebenaran umum yang hanya berlaku di "asia" saja atau kebenaran universal untuk semua orang, atau jangan2 kebenaran versi orang yang menulis tapi di tulisnya itu perkataan Buddha padahal Buddha tidak pernah berkata begitu. Grin
Karena Buddha lahir di Asia, tentu kalau pola pandangnya Asia ya wajar sewajar-wajarnya. Dan masalah dibawah perlindungan ortu dsb itu pun masih di dalam kaidah-kaidah budaya Asia khsusunya India, ini ditegaskan lewat ucapan Guru Padmasambhava yang telah tercerahkan, yaitu bagi yang belum berumah tangga, maka ya masih dilindungi ortu. Ini adalah yang terjadi di keluarga Buddhis di India dan tentu ini adalah yang dimaksud Sang Buddha.
Kalau nanti kita mau menginterpretasikan lain dan disesuaikan dengan pola pikir Barat - maka akan terjadi banyak ketidaksesuaian karena Sang Buddha saat itu memberikan ajaran menurut kriteria bangsa Asia. Apakah Sang Buddha menyetujui kriteria bangsa Barat kita tidak akan pernah tahu. Tapi yang pasti ketika Sang Buddha membuat kriteria Pancasila, memang demikianlah menurut Dharma (kebenaran universal) dan kebetulan cocok dengan budaya India pada masa itu.
The Siddha Wanderer
The Siddha Wanderer
NGAWUR !
4758
Mahayana / Re: Akar perpecahan
« on: 18 December 2009, 08:35:42 AM »
Tanya, diskusi, ndak boleh !
Karena tidak puas akan jawaban !, bertanya lagi ! dibilang dengan sindiran, jujur mengatakan terima kasih, tidak boleh, apakah Jawaban yg diberikan harus dipuaskan, dterima.
Bahaya memang !
Bro Gandalf mau hapus silahkan aja
Emang ndak benar, kok dibenarin.
Go ahead, kalau saya merasa ganggu, Hapus aja
Kamu kan berkuasa sebagai TUHAN, bisa menghapus dan menciptakan.
Karena tidak puas akan jawaban !, bertanya lagi ! dibilang dengan sindiran, jujur mengatakan terima kasih, tidak boleh, apakah Jawaban yg diberikan harus dipuaskan, dterima.
Bahaya memang !
Bro Gandalf mau hapus silahkan aja
Emang ndak benar, kok dibenarin.
Go ahead, kalau saya merasa ganggu, Hapus aja
Kamu kan berkuasa sebagai TUHAN, bisa menghapus dan menciptakan.
4759
Diskusi Umum / Re: SEX BEFORE MARRIED??? NO WAY!!
« on: 18 December 2009, 05:37:10 AM »QuoteBahkan Sang Bodhisattva sendiri, oleh karena ia mengasihi Yasodhara dan sebagai bukti bahwa ia memperhatikan kondisi istrinya, maka beliau bersetubuh dengannya dan akhirnya Yasodhara menjadi mengandung Rahula.
“Orang-orang akan berkata bahwa Pangeran Sakyamuni bukanlah seorang pria dan ia meninggalkan keduniawian tanpa memperhatikan Yasodhara…., [oleh karena itu] sekarang aku [Siddharta] akan bersetubuh dengan Yasodhara” Ia melakukannya dan Yasodhara menjadi hamil.” (Mulasarvastivada Vinaya)
loh?? katanya yasodhara itu perawan waktu hamil? kenapa kok bersetubuh?
Nah lho ingat aja itu Bro Ryu !
tajam benar ingatannya
4760
Mahayana / Re: Akar perpecahan
« on: 17 December 2009, 06:24:21 PM »^
emang gandalf ada bilang dia ngerti yah? kayaknya nggak tuh..
justru dia lagi nanyain pemahaman bro adi tuh tentang Nibanna...
Coba Bro Hokben baca lagi penjelasan bro gandalf, kalau diliat dari penjelasannya, kelihatan ngerti karena cukup paham mengenal filosofi Mahayana dst.....
kalau saya sudah mencapai Nibbana, tidak ketemu Bro Hokben di DC ini
Justru ingin tahu sekali mengenai Filosofi Mahayana yang penuh ..... ?
4761
Mahayana / Re: Akar perpecahan
« on: 17 December 2009, 03:13:28 PM »QuoteQuoteBuddha Dharma gak pake ala-alaan, Buddha Dharma adalah Buddha Dharma. Memangnya anda sudah paham apa itu Nibbana 100%? Kalau belum paham, ternyata anda juga tidak mengerti apa yang mau dicapai.
The Siddha Wanderer
Bro Gandalf mengerti apa yang mau dicapai dalam ajaran filosofo Mahayana !
Berarti Bro Gandalf, termasuk makhluk luar biasa donk ! karena memahami apa yang tidak bisa dimengerti oleh umat awam seperti penjelasan Bro Chingik.
Boleh tahu apa yang mau dicapai Bro Gandalf, supaya menambah pengetahuan saya tentang Buddha Dhamma filosofi Mahayana !
Terima kasih penjelasannya
4762
Mahayana / Re: Akar perpecahan
« on: 17 December 2009, 01:26:23 PM »
Terima kasih kejujurannya Bro Chingik.
Menyelami makna lenyap sebagai lenyap, lahir sebagai lahir secara harafiah, di filosofi Mahayana tidaklah demikian, tapi ada makna yang lain terkandung didalamnya.
Jadi belajar Buddha Dhamma ala Mahayana, ujung2nya pasti tidak mengerti apa yang mau dicapai, karena tidak bisa dimengerti oleh umat awam, hanya mahkluk tertentu yang bisa memahami ! begitu ?
Menyelami makna lenyap sebagai lenyap, lahir sebagai lahir secara harafiah, di filosofi Mahayana tidaklah demikian, tapi ada makna yang lain terkandung didalamnya.
Jadi belajar Buddha Dhamma ala Mahayana, ujung2nya pasti tidak mengerti apa yang mau dicapai, karena tidak bisa dimengerti oleh umat awam, hanya mahkluk tertentu yang bisa memahami ! begitu ?
4763
Mahayana / Re: Akar perpecahan
« on: 17 December 2009, 01:03:43 PM »sepertinya sudah macet sampe di sini, lahir undefined. end of discussion.
thanks atas penjelasannya Bro Chingik, walaupun masih tidak puas
ok. lahir undefined memang sangat halus dan tidak bisa diselami dengan pemikiran awam.
Jika menyelami makna lenyap sebagai lenyap lahir sebagai lahir secara harafiah, orang yg tidak belajar dhamma bahkan anak kecil yg masih merangkak pun ngerti bhw lenyap ya hilang, lahir ya muncul. Tapi tidak demikian dalam filosofi mahayana ketika seseorang melampaui dualisme ini.
Tapi, okelah,
end of discussion.
Jadi siapa saja yang bisa menyelami lahir undefined yang dimaksud di filosofi Mahayana !
Apakah Bro Chingik bisa memahami ?
4764
Studi Sutta/Sutra / Re: Kelahiran dahulu Buddha pernah jadi binatang apa saja?
« on: 17 December 2009, 09:25:46 AM »
Lalu jika kita ingin kelahiran mendatang minimal di alam manusia lagi.. apa yang harus kita jaga dan lakukan? Mengingat kesempatan terlahir sebagai manusia begitu langka..
Dalam kitab suci agama Buddha, banyak penjelasan mengenai cara untuk terlahir sebagai manusia lagi. Satu contoh, dalam Akhankheyyasutta dari Majjhimanikāya, dikatakan bahwa jika seseorang mempraktikkan sīla dengan baik dan berharap supaya terlahir di alam manusia lagi, keinginan tersebut akan terkabul. Intinya, perbuatan baiklah yang membawa seseorang terlahir di alam bahagia termasuk manusia. Namun, saya lebih setuju dengan pandangan saudara Ronald. Daripada memikirkan supaya terlahir di alam manusia di alam mendatang, lebih baik gunakan kesempatan emas ini sebagai manusia untuk mempraktikkan Dhamma supaya bebas dari tumimbal lahir dan paling tidak mencapai sotapanna. Jika sudah mencapai sotapann, di kehidupan2 mendatangpun sudah dipastikan akan terlahir di alam2 bahagia sebelum mencapai kesucian arahat.
Be happy.
Apakah praktek sila (khususnya 5 sila) harus sempurna ? Baru bisa terlahir (minimal) sebagai manusia kembali ?
Atau seperti raport sekolah, contoh :
sila ke - 1 = 75%
sila ke - 2 = 70%
sila ke - 3 = 60%
sila ke - 4 = 55%
sila ke - 5 = 65%
Rata2 = 325 di bagi 5 = 65% (kesimpulan : lulus)
Seperti itukah ?
Pertanyaannya adalah apakah kita benar2 mampu mengukur praktik sila kita seperti di atas? Kalaupun seumpamanya bisa, apakah kita tahu proses kamma dan akibatnya yang dihasilkan praktik sila kita? Sebenarnya kita tidak tahu menahu mengenai proses kamma. Dikatakn bahwa kamma adalah acinteyya (tidak bisa dipikirkan). Sebenarnya, apa yang saya kutip di atas saya ambil word by word dari apa yng dinyatakan oleh Sang BUddha bahwa ketika kita mempraktikkan sila dengan baik, kalau kita berharap terlahir di alam manusia, maka harapannya akan terkabul. Selebihnya, kita tidak tahu ukuran definit mengenai kesempurnaan sila yang baik.
Selain itu, kammaniyama (hukum kamma) juga bukan satu2nya yang menentukan kehidupan kita. Kondisi pikiran (cittaniyama) juga menentukan di mana seseorang akan terlahir di kehidupan mendatang. Oleh karena itu, dalam Mahakammavibhangasutta, Sang Buddha menjelaskan bahwa ada beberapa orang yang suka melanggar 5 sila, ternyata terlahir di alam bahagia di kehidupan mendatang, sementara ada beberapa yg mempraktikkan 5 sila dengan baik ternyata terlahir di alam menderita. Sang Buddha menjelaskan bahwa ini disebabkan karena kecenderungan pikiran pada saat menjelang meninggal. Jadi dengan ukuran sila di atas, kelahiran mendatang tidak bisa dipastikan karena ternyata masih ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelahiran mendatang.
Be happy.
yang tulisan bold, Setuju !
tapi lahir di alam Bahagia, ber usia pendek.
mungkin lahir di alam dewa hanya beberapa hari saja, kemudian meninggal lagi, dan lahir di alam menderita waktu lama.
yang tulisan biru, Setuju !
lahir di alam menderita, ber usia pendek, sebentar kemudian lahir lagi ke alam bahagia
karena banyak mempraktekan sila dengan baik
4765
Mahayana / Re: Akar perpecahan
« on: 16 December 2009, 04:40:31 PM »Tidak menhubung2kan tuntutan vege dari Devadatta dengan aspirasi Bodhisatva, lalu apa poin yg ingin anda sampaikan dgn pertanyaan itu?
Saya sama sekali tidak berpikiran ttg diskredit dari bro. hehe..
Dalam Mahayana, Mahayanis yg mengambil jalan Savaka tidak dianggap hina , silahkan lihat sendiri setiap awal Sutra Mahayana selalu memuji para siswa savaka yang telah mencapai kearahatan. Yang memberi nilai kurang pada beberapa siswa savaka adalah saat mereka tidak mau mengambil jalan bodhisatva, karena mereka menganggap tidak ada yg perlu mereka lakukan lagi toh sudah mengakhiri dukkha. Dalam hal ini, wajar saja dari perspektif keseluruhan tahapan pelatihan dharma (menurut konteks Mahayana) akan melihat orang yg menampikkan jalur yg lebih tinggi sebagai yg rendah. Sama seperti orang yang hidup brahmachariya akan melihat para perumah tangga sebagai pola hidup yg "kotor" , ini cara pandang yg alami. Sama seperti orang yg menempuh jalan ARahat akan melihat orang yg mencari pemuasan nafsu indera sebagai jalan yg tidak semulia mereka. Atau sama juga saat orang yang hidup dalam dhamma akan melihat orang yg hidup adhamma sebagai yg berada diposisi rendah.
Tidak ada salah dgn memarginalkan hinayana apabila memang jalan hinayana itu tidak pantas ditempuh. Jangan lupa hinayana yg dimaksud bukan Theravada. Karena anda sendiri sudah tahu Theravada mengajarkan jalan bodhisatva juga dlm Buddhavamsa .
Bro Chingik,
Menurut ajaran Theravada, setelah Arahat memang tidak ada lagi yg harus dilakukan, ini jelas tertulis dalam banyak sutta dalam Nikaya, biasanya pada bagian penutup, yang berbunyi:
...
...
Ketika terbebaskan, muncullah pengetahuan: ‘Terbebaskan.’ Ia memahami: ‘Kelahiran telah dihancurkan, kehidupan suci telah dijalani, apa yang harus dilakukan telah dilakukan, tidak ada lagi untuk kondisi makhluk ini.’
...
Bagaimana pendapat Bro mengenai kutipan dari sutta di atas?
Benar bro, tapi jangan lupa di sini board mahayana dan saya sedang menjelaskan dari perspektif mahayana, tentu menjadi beda lagi. Atau maksud bro Indra ingin tahu pandangan mahayana bahwa mengapa "Terbebaskan" nya Arahat masih harus menempuh jalur bodhisatva? Ya semua ini tetap merupakan koridor pandangan mahayana yg bagaimanapun tidak mungkin bisa diterima Theravada apapun alasannya. Wajar toh, demikian juga pandangan Theravada tidak sepenuhnya bisa diterima Mahayana. TApi just sharing , saya lebih menganggap masih ada kemungkinan bagi seorang Arahat utk lanjut lagi, karena yg diselesaikan Arahat adalah siklus Samsaranya, bukan Pengetahuan Sempurnanya, maka seorang makhluk yg blm Sempurna secara mutlak (seperti Sammasambuddha) maka apapun alasannya tidak mungkin menutup kesempatannya utk meraih Kesempurnaan yg absolut.
saya sadar sepenuhnya bahwa ini adalah board mahayana, saya hanya sedang melakukan studi banding. kutipan di atas berasal dari banyak sutta dalam Nikaya Pali, dan konon semua Nikaya Pali juga terdapat dalam Mahayana, bagaimanakah bunyinya dalam teks Mahayana?
Tumpang Tindih !
Bingung !!!!!!!!!!!!!!!
4766
Mahayana / Re: Akar perpecahan
« on: 16 December 2009, 04:23:15 PM »QuoteApakah akar perpecahan ini didorong pertama kali oleh Devadatta?
Tampaknya tidak ada kaitannya, karena semua sekte menganggap Devadatta sebagai pemecah belah, tidak ada yang menganggap Devadatta itu benar.
The Siddha Wanderer
Kalau Devadatta benar ! tidak masuk neraka Avici lagi.
Memang Devadatta ndak benar.
4767
Diskusi Umum / Re: menyisakan makanan???
« on: 16 December 2009, 08:58:59 AM »tergantung seh.
yang perlu ditanyakan ke diri. Mengapa pengen ngambil banyak tapi gak bisa habiskan ? itu sudah termasuk lobha. Mungkin bukan karma buruk, namun juga tidak berguna bagi perkembangan batin
Setuju Bro Forte
Makanan sebagai Nutrisi bagi Tubuh, jadi diambil saja sesuai kemampuan.
4768
Meditasi / Re: Apakah prasyarat menjadi guru meditasi?
« on: 14 December 2009, 04:09:20 PM »at atas tambahan ngaji diri.,.,.,.Bro waliagung, ini orang Aneh !!!
TS lagi bahas syarat guru meditasi, tapi jawabnya dan bahasnya ngelantur kemana2, ada tuhan, ngaji ?
apa hubungan nya ? ada something wrong with you !
4769
Studi Sutta/Sutra / Re: Kelahiran dahulu Buddha pernah jadi binatang apa saja?
« on: 14 December 2009, 06:26:33 AM »kalo ndak lebih kecil dari burung puyuh, berarti gw selamat..
tadi baru aja bunuh hama tanaman
thanks info2nya.. aku sama sekali ndak tau
Sis Wiithink, apanya yang selamat ? hama tanaman yang pasti ndak selamat, udah dibunuh !
Apabila seseorang melakukan perbuatan membunuh dan jika dilakukan dengan kehendak/niat berarti melanggar sila, pelaku itu harus menerima konsekuensi perbuatan itu.
Apapun Perbuatan itu, baik atau buruk, perbuatan itu yang kita wariskan
Hendaknya kerap kali direnungkan
4770
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / Re: Relik Buddha ditemukan di Nanjing China
« on: 11 December 2009, 08:46:28 PM »
Sadhu